NovelToon NovelToon
Jiwa Pengganti Sampah Keluarga Duke

Jiwa Pengganti Sampah Keluarga Duke

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Perperangan / Fantasi Wanita
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Matatabi no Neko-chan

Leona Sarasmitha tiba-tiba terbangun di dunia asing dan merasuki tubuh seorang bangsawan yang tak memiliki sihir?
Leona Arathena Castallio, di kenal sebagai sampah karena tidak memiliki sihir dan diabaikan keluarganya.
Bagaimana kehidupan nya setelah di dunia aneh ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Matatabi no Neko-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Dahulu kala, terdapat sebuah benua yang dibagi menjadi lima wilayah.

Wilayah timur, selatan, barat, utara dan wilayah tengah yang masing-masing memiliki penguasa, kecuali wilayah tengah. Wilayah tengah sendiri merupakan kawasan hutan dengan medan yang terjal dan curam, kondisi alam yang buruk serta memiliki bahaya yang tidak diketahui karena belum pernah ada seseorang yang memasukinya.

Seiring berjalannya waktu, meletus peperangan yang memakan banyak korban jiwa, sehingga populasi manusia pada masa itu menurun drastis, sehingga keempat pemimpin membuat sebuah kesepakatan untuk membentuk sebuah kekaisaran yang berpusat di wilayah timur.

Karena luasnya wilayah, kekaisaran tidak bisa mengurusnya seorang diri. Maka dibentuklah beberapa kerajaan kecil di benua untuk mempermudah memerintah wilayah dengan menunjuk beberapa pengikutnya yang memiliki kekuatan yang hebat.

Pada beberapa generasi, semuanya berjalan normal, hingga suatu hari segerombolan monster dan penyakit misterius muncul menyerang beberapa kerajaan kecil dan menyebar hampir di seluruh benua membuat kekaisaran berasa hampir diambang kehancuran.

Lalu muncul beberapa orang yang memiliki ilmu sihir hebat dan berhasil mengalahkan monster itu hingga nyaris memusnahkan hampir semua populasinya. Setelah berhasil mengalahkan monster, mereka mengajarkan ilmu sihir kepada para bangsawan tinggi dan kerajaan, mengajarkan knight pada rakyat biasa maupun bangsawan rendah.

Bersamaan dengan itu, muncul seorang dewi dan memberikan berkat pada dua puluh orang terpilih untuk memusnahkan wabah. Serta dewi itu juga menunjuk salah satu diantaranya sebagai Saintess.

💠💠💠💠

'Brak'

Leona menutup bukunya dengan kasar. Dia telah membaca setumpuk buku tebal yang hampir menenggelamkan dirinya.

"Nona, saatnya makan malam." Ucap Jim sambil berjalan ke arah Leona. Pemuda tampan itu memasuki perpustakaan dengan wajah datar tanpa ekspresi yang kadang membuat Leona tidak bisa menebak ekspresi wajah pemuda itu.

Leona meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. "Oh, sudah malam, ya." Lalu Leona menatap Jim yang kini berdiri di belakang sofa. "Jim, bisakah kau berhenti bicara formal kepadaku? Oh, jangan lupa berhenti memanggilku dengan sebutan nona." Ucap Leona kesal.

"Saya yang rendah ini tidak pantas, Nona." Sahut Jim sopan.

Leona memutar matanya malas.

"Baiklah. Bagaimana jika kau memanggilku dengan nama dan bersikap biasa padaku jika hanya berdua saja?" Pinta Leona dengan tulus, tidak lupa dengan memasang tatapan memelas andalannya.

"Baik, No–ehem! Leona."

Leona tersenyum tulus membuat rona tipis terlihat di pipi pemuda itu.

"Baiklah, Jim. Ayo makan."

Leona segera merapikan buku yang telah selesai dibacanya dan mengembalikan ke tempat semula. Saat hendak berbalik, terlihat sebuah buku usang yang menarik perhatian nya.

'Sihir dan jenisnya.'

"Mungkin ini berguna untuk Jim." Gumamnya lalu mencari beberapa buku tentang sihir. Setelah di rasa cukup, dia meminta Jim menyimpannya dalam cincin ruang.

Saat berjalan di lorong, tidak sengaja dirinya berpapasan dengan Iris, putri emas kesayangan Duke bersama dua pelayan pribadi dan dua prajurit yang mengikutinya sambil membawa beberapa kotak yang berukuran besar. Iris terlihat sedikit terkejut, namun dia menormalkan ekspresi nya dan mendekati Leona dengan wajah ramah.

Leona memperhatikan ekspresi Iris dengan seksama. Setelah menjalani perang selama lima tahun di dimensi milik Hagoromo dan bertemu dengan banyak orang, Leona mengetahui jika ekspresi Iris penuh dengan kepalsuan.

"Kakak, darimana?" Sapanya ramah.

Leona menghentikan langkahnya dan menatap Iris dengan datar. "Aku dari perpustakaan."

"Aku dengar dua pelayan pribadi Kakak di pecat, ya?" Tanya Iris dengan wajah pura-pura sedih. Diam-diam dia mentertawai penampilan Leona yang menurutnya aneh. Leona tidak menggunakan perhiasan, pakaiannya seperti pakaian laki-laki dengan kemeja merah dibalut vest hitam, celana pendek sepaha dengan sepatu berhak lima senti setinggi betis.

"Ya?"

"Apa Kakak kesulitan? Aku bisa memberitahu ayah untuk mencari pelayan dan pengawal untukmu."

Leona melirik 2 pelayan pribadi Iris yang tengah menahan tawa. "Tidak perlu. Jangan menambah beban pada orang tidak berguna sepertiku." Sahutnya dingin lalu segera pergi meninggalkan mereka.

Leona menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Iris. Kali ini perkataannya terdengar tulus.

"Aku dengar kau memiliki sihir cahaya. Jika kau mau mendengar saran orang yang tidak memiliki sihir sepertiku, latihlah sihir milikmu itu. Mungkin selama ini kau membenciku karena aku mengganggu dan membuat masalah denganmu. Tujuanku hanya ingin kau memiliki mental yang kuat."

Iris terpaku dan menatap Leona dengan mata bergetar.

"Kau tidak tau bagaimana berbahayanya dunia luar. Mungkin aku tidak tau apa-apa tentang sihir karena aku memang tidak memilikinya, tapi aku sarankan padamu jangan biarkan kegelapan menguasai hatimu, bisa-bisa kau kehilangan sihir cahayamu. Aku memang tidak bisa menerimamu sebagai saudara, tapi aku menganggapmu sebagai rekan. Tidak lebih." Ujar Leona panjang lebar dan melemparkan senyum tulus lalu segera pergi diikuti oleh Jim.

Mendengar penuturan Leona membuat hati Iris bergetar dan menatap kepergian Leona dengan berkaca-kaca.

"Terimakasih."

💠💠💠💠💠

"Maaf, Leona. Pelayan dapur hanya memberikan ini untuk makan malam." Ucap Jim sambil menundukkan kepalanya.

Leona melirik nampan yang di pegang oleh Jim dan mengamatinya.

"Makanan sisa?" Lalu dia segera merebut nampan itu dan meletakkan nya di meja.

"Kita cari makan di luar, Jim. Cepat pakai pakaian rakyat sipil." Titah Leona santai.

"Tapi–” perkataan Jim di potong oleh Leona.

" Cepat sebelum aku kelaparan." Titah Leona tegas.

Jim menurut dan segera pergi dari sana. Leona segera menggantikan pakaiannya dengan pakaian rakyat sipil. Dia mengambil sebuah kantong yang berisi koin emas dan sebuah gulungan lalu segera keluar dari kamarnya.

Terlihat Jim berdiri di ruang tamu dengan pakaian rakyat sipil biasa.

"Kau bisa berteleportasi?" Tanya Leona.

"Disini tidak ada yang bisa melakukan hal itu, Nona. Sangat jarang orang-orang bisa melakukan teleportasi karena bisa menguras mana tergantung jarak yang di tempuh." Jelas Jim membuat Leona mengangguk paham.

Leona segera memegang tangan Jim membuat pemuda itu tersentak kaget, namun tiba-tiba dia berada di sebuah gang sepi.

Jim segera bersandar pada dinding gang, kepalanya terasa pusing.

"Leona, bagaimana kau bisa melakukan itu?" Tanya Jim setelah rasa pusingnya berkurang.

"Rahasia. Jangan beritahukan pada siapapun ya, Jim." Pinta Leona sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Baik."

Setelah Jim merasa baikan, mereka segera keluar dari gang itu dan menatap sekitar yang cukup ramai pejalan kaki. Leona menatap sekitar dengan tatapan berbinar. Suasana ramai seperti pasar malam di dunia modern sedikit mengurangi kerinduan nya. Segera Leona menyeret Jim menuju sebuah kedai sederhana berlantai dua.

Jim yang di seret hanya bisa pasrah. Dia tidak ingin di amuk Leona mengingat nonanya ini memiliki temperamen yang buruk.

"Apakah ada sebuah festival?" Tanya Leona sambil melirik sekitarnya dengan tatapan berbinar.

"Benar. Hari ini festival untuk merayakan hasil panen yang melimpah.

Leona mengangguk dan menghampiri beberapa stand makanan dan memesan 2 porsi untuk dirinya dan Jim. Jim yang ingin menolak terpaksa menerima saat melihat wajah Leona yang terlihat mengerikan.

Mereka duduk di sebuah kursi taman yang terletak tak jauh dari sana dan memakan makanan yang di beli tadi. Jim merasa terharu karena Leona peduli padanya. Hampir tidak ada majikan bangsawan yang peduli pada pelayannya sendiri. Jim merasa beruntung menjadi pelayan Leona, meskipun kasar dan tidak ada sopan santun ala bangsawan, Leona sebenarnya memiliki pribadi yang baik dan hangat.

"Jim, apa benar perkataan Iris jika pelayanku di pecat?" Tanya Leona membuat Jim terdiam. Melihat keraguan di wajah Jim, Leona segera menenangkan nya. "Katakan dengan jujur."

"Benar. Lily di berhentikan oleh tuan Duke karena Anda tidak sengaja mendorong nona Iris yang memasuki kamar Anda yang sebelumnya. Dan Cellina memilih mengundurkan diri saat Anda telah berada di pavilion."

Leona mengangguk. "Terimakasih Jim. Tapi jangan berkata formal padaku." Kesal Leona.

💠💠💠💠

Emillio memasuki paviliun Leona dengan marah saat melihat Iris tengah menangis di kamarnya setelah bertemu dengan Leona.

Dia membuka pintu paviliun dengan kasar, namun anehnya tidak ada orang di sana. Baik prajurit maupun pelayan.

"Leona!!" Teriak Emilio menggelegar.

Tidak ada pelayan yang datang menyambutnya membuat pemuda itu mengernyit.

Segera dia membuka salah satu kamar dengan pintu yang berukuran sulur dilapisi emas yang merupakan kamar milik Leona. Tidak ada orang kecuali sebuah nampan dengan makanan yang masih utuh. Sebuah sup daging dengan daging yang sedikit, steak dengan kentang tumbuk yang bisa dimakan sekali suap. Seperti nya makanan itu tidak di sentuh.

"Leona!!" Lagi-lagi Emillo berteriak, namun masih tidak ada jawaban.

"Kemana anak itu?" Gumamnya kesal. Matanya menyusuri kamar Leona yang terlihat sederhana dan tertuju pada meja rias milik sang adik. Tidak ada apapun selain sebuah sisir kayu dan sebuah kotak yang berisi beberapa perhiasan yang sepertinya sudah usang. Dia membuka lemari pakaian Leona. Tidak ada gaun mahal selain beberapa pakaian bewarna gelap dan beberapa celana terlipat dengan rapi.

Tunggu dulu. Sejak kapan Emillio peduli pada gadis itu?

"Apa yang aku pikirkan." Gumamnya sambil menggelengkan kepalanya. Niatnya ingin memarahi Leona karena telah membuat Iris menangis malah membuka lemari pakaiannya?

Dia menatap sekeliling kamar Leona, kapan terakhir kali dia bersama gadis itu?

Seketika rasa sesak menyelimuti hatinya.

Segera Emillio keluar dari paviliun itu dengan raut wajah yang tak bersahabat.

Sementara Leona tengah asyik menikmati makanan malamnya dengan Jim, dan merencanakan sesuatu sambil terkekeh yang berhasil membuat Jim merinding ngeri.

"Apakah Nona kerasukan?" Batinnya dalam hati.

1
karyaku
hi kak, Kekasih Misterius jangan lupa mampir ya kak
ilham syifa iqbal
Kecewa
ilham syifa iqbal
Buruk
Kuwin Indarti
Luar biasa
Helen Nirawan
tiada maaf bagi mu , klo segampang itu minta maaf , penjara sepi 😈
Diah Jamilah
aku suka dengn pemeran utama yg kuat tidak mudah di tindas
Helen Nirawan
anak pungut gk tau diri ,jgn2 lu sendiri yg hamil ma kakek2 bau tanah , diiihh , byk virus lu tau 😓😓😈
Rahma Waty
visualnya thor
Author Kucing
jangan lupa mampir di karya lainnya~
Iluh Sukreni
👍👍👍👍👍
Yoona
hallo pecinta novel saya izin mempromosikan novel baru saya yang berjudul "Hanya Penonton" jangan lupa mampir ya saya tunggu kehadiran nya 😇😇
Travel Diaryska
ceritanya bagus, mc op walaupun agak sableng wkwk rekomen bgt ni novel. semangat terus authorr!
Musliha yunos
👍
bunda
Luar biasa
Quen
Tol gapain sok baik sama si iris sama bego ya ternyata suka banget ya di pandang rendah di abaikan, kenapa semua tokoh selalu memilih tinggal ketimbang pergi toh ada dan ga adanya mereka di keluarga yang mengabaikan mereka ga ngaruh malah mereka seneng kalau adik atau anak mereka yang ga berguna pergi apa lagi mari kan mereka ada anak pungut kesayangan mereka
karyaku: hi kak, Kekasih Misterius jangan lupa mampir ya kak
total 1 replies
Galuh Setya
ceritanya bagus babget n konyol. dr awal gak berhenti ketawa
Leni Ani
makasih thor cerita bagus nhak berletele sampai akhir cerita/Wilt//Rose//Wilt//Heart/
Leni Ani
/Sob//Sob//Sob//Hey//Sleep//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Angry/
Leni Ani
aduh🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😅🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂🤣😂😂😂😂😂😂😂🤣🤣😂😂🤣🤣😂
Leni Ani
mampus 🤣🤣🤣🤣🤣😅do kerjain sm liona🤣🤣😂😂😂🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!