NovelToon NovelToon
Cinta Rasa Kopi Susu

Cinta Rasa Kopi Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zylan Rahrezi

Rania, seorang barista pecicilan dengan ambisi membuka kafe sendiri, bertemu dengan Bintang, seorang penulis sinis yang selalu nongkrong di kafenya untuk “mencari inspirasi.” Awalnya, mereka sering cekcok karena selera kopi yang beda tipis dengan perang dingin. Tapi, di balik candaan dan sarkasme, perlahan muncul benih-benih perasaan yang tak terduga. Dengan bumbu humor sehari-hari dan obrolan absurd, kisah mereka berkembang menjadi petualangan cinta yang manis dan kocak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zylan Rahrezi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghadapi Rintangan dan Mengukir Jalan Bersama

Bab 12: Menghadapi Rintangan dan Mengukir Jalan Bersama

Kehidupan di kafe mulai terasa lebih sibuk dan penuh tantangan. Meskipun event pertama berjalan sukses, Rania dan Bintang tahu bahwa mereka harus lebih kreatif dan tekun untuk menjaga momentum. Seiring berjalannya waktu, kafe mereka semakin dikenal, dan semakin banyak orang yang datang. Namun, dengan itu datang pula tantangan baru.

Suatu pagi, saat Rania sedang sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk kopi, Bintang datang dengan ekspresi serius. “Rania, kita perlu bicara.”

Rania melihat wajah Bintang yang terlihat tegang. “Ada apa, Bintang?”

Bintang duduk di meja bar. “Pak Herman baru saja ngabarin gue. Ada rencana dari pemerintah kota buat buka tempat kopi besar-besaran di dekat sini. Tempat itu bakal lebih mewah dan dengan fasilitas yang lebih lengkap.”

Rania terdiam. “Serius?”

“Iya. Dan mereka bakal memberikan diskon besar untuk pelanggan baru, jadi kemungkinan kita bakal kesulitan bersaing.”

Rania mendesah. “Ini tantangan baru, ya? Kita harus gimana?”

Bintang menatap Rania dengan penuh keyakinan. “Kita nggak boleh menyerah. Kita punya kelebihan yang mereka nggak punya.”

“Apa itu?”

Bintang tersenyum. “Kita punya hati, Rania. Kita punya komunitas, dan kita selalu berusaha memberikan lebih dari sekadar kopi. Kita buat orang merasa di rumah, bukan hanya tempat untuk minum.”

Rania mengangguk perlahan. “Lo bener. Kita nggak akan kalah hanya karena mereka punya fasilitas lebih. Kita bisa lebih kreatif. Kita bisa beri mereka alasan untuk kembali.”

---

Beberapa hari setelah pembicaraan itu, mereka mulai merancang ide baru untuk menarik lebih banyak pelanggan. Rania memutuskan untuk memperkenalkan lebih banyak variasi kopi unik, mengadakan acara mingguan seperti “Kopi dan Buku” di mana pengunjung bisa menikmati kopi sambil membaca buku yang disediakan kafe. Mereka juga mulai mengadakan acara live music untuk memberikan suasana yang lebih santai dan menyenangkan.

Selain itu, Rania dan Bintang mulai lebih sering berinteraksi dengan pengunjung. Mereka menyapa, bercakap-cakap, dan mencoba memahami kebutuhan pelanggan mereka. Mereka ingin setiap orang yang datang merasa dihargai, bukan sekadar nomor dalam antrean.

Namun, meskipun ide-ide baru mulai berjalan, mereka tetap menghadapi beberapa kesulitan. Kadang-kadang pengunjung lebih memilih kafe besar yang menawarkan diskon besar atau fasilitas yang lebih modern. Meskipun kafe mereka semakin ramai, ada saat-saat ketika Rania merasa sedikit putus asa.

Suatu sore, saat mereka sedang membersihkan meja, Rania berbicara dengan lirih. “Bintang, apa kita akan berhasil? Aku mulai ragu.”

Bintang menatapnya, memegang tangannya dengan lembut. “Rania, gue tahu ini nggak mudah. Tapi ingat, kita udah mulai dengan satu cangkir kopi, satu cerita, dan satu orang. Kita nggak perlu buru-buru. Kita punya semua yang diperlukan untuk bertahan.”

Rania menatapnya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. “Tapi kadang aku merasa kita nggak cukup bagus, kalau dibandingkan sama yang besar-besar itu.”

“Kita nggak perlu dibandingkan dengan mereka,” jawab Bintang. “Kita punya sesuatu yang mereka nggak punya: hubungan yang tulus dengan orang-orang yang kita cintai, dan kita berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap cangkir kopi.”

Rania tersenyum, sedikit merasa lebih baik. “Lo benar, Bintang. Kita nggak bisa menyerah.”

---

Di luar, langit mulai gelap dan lampu-lampu kota mulai menyala. Kafe mereka yang sederhana namun penuh kehangatan kini semakin dipenuhi oleh suara tawa dan percakapan. Ada pelanggan setia yang datang, ada pula wajah-wajah baru yang tertarik mencoba kopi mereka. Mereka mulai sadar bahwa meskipun tempat besar itu menawarkan diskon, mereka tetap merasa ada kekurangan dalam pengalaman mereka—sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh sekadar fasilitas.

Suatu malam, setelah acara “Kopi dan Cerita” yang diadakan di kafe, seorang pelanggan berdiri dan mendekat. Dia tersenyum pada Rania dan Bintang, kemudian berkata, “Gue sudah coba banyak tempat, tapi di sini, gue merasa lebih dari sekadar pelanggan. Gue merasa diterima, seperti keluarga.”

Kata-kata itu membuat hati mereka berdua hangat. “Itulah yang kita inginkan. Terima kasih sudah datang,” jawab Rania dengan tulus.

Bintang memandang Rania dengan tatapan penuh arti. “Kita nggak akan menyerah, kan?”

Rania tersenyum lebar. “Nggak. Kita nggak akan menyerah.”

---

Hari-hari berlalu, dan kafe mereka semakin dikenal. Ada lebih banyak orang yang datang untuk merasakan kopi yang dibuat dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Mereka tak lagi merasa terintimidasi oleh tempat besar yang baru buka di dekat mereka. Mereka tahu, yang terpenting bukanlah seberapa besar tempat itu, tapi seberapa besar hati yang mereka tuangkan dalam setiap cangkir kopi yang disajikan.

Dan dengan begitu, kafe ini bukan hanya menjadi tempat untuk menikmati kopi, tetapi juga menjadi tempat di mana kisah hidup orang-orang terus mengalir, seperti secangkir kopi yang diseduh dengan penuh cinta.

To be continued...

1
Zycee
Makasih
anggita
oke lah👌👍
Delita bae: semangat buat up nya🙏✌
total 1 replies
anggita
oke👌thor.. terus berkarya tulis. semoga novelnya sukses. salam buat mbak Rania barista kopi😊.
anggita
jadi ingat, klo ga salah dulu ada film judulnya Filosofi Kopi🤔
anggita
like+iklan 👍☝
anggita
Bintang⭐💻📝... Rania☕🍵
Fitria Mila astuti
bagus bahasa nya dan alur ceritanya...ringan tapi menarik. 👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!