Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Ragu
Alana membeku mendengar nama wanita yang akan di dekati oleh suaminya. Bukannya apa, Alana sungguh tidak ingin dia berurusan dengan wanita manja itu. Wanita yang sudah dengan sengaja melemparkannya ke jalanan tanpa Broadway kasihan sedikitpun.
Kenzo yang merasakan perubahan yang sangat aneh pada istrinya langsung memeluk pinggang ramping itu aga mendekat tanpa jarak sedikitpun dengan dirinya. Tangannya terulur merapikan anak rambut Alana dan diselipkan di belakang telinga.
"Katakan padaku, ada apa? Kenapa ekspresimu langsung berubah drastis seperti itu. Apakah ada yang salah? " tanya Kenzo, setelah lama Alana tidak membuka suaranya.
Alana menggeleng, "Tidak ada apa-apa. Aku hanya . mengingat masa lalu yang di torehkan oleh wanita itu, " ucap Alana dengan dingin.
"Hmmm, apa yang sudah dia lakukan padamu dulu, Alana. " tanya Kenzo lagi.
"Tidak ada, "
Alana memalingkan wajahnya dan berusaha melepaskan pelukan Kenzo, Tapi sayangnya Kenzo sudah terlanjur penasaran. Dia tidak melepaskan Alana begitu saja dari pelukannya dan semakin mengeratkan rengkuhan tangannya tidak membiarkan Alana pergi tanpa memberinya informasi apapun.
"Katakan Alana apa yang sudah dia lakukan kepadamu, kenapa aku melihat adanya luka di matamu setelah aku menyebut nama Amel. " Ucap Kenzo
" Lepaskan aku, mas. " Lagi-lagi Alana memberontak dan ingin lepas dari rengkuhan Kenzo.
"Alana, hei, dengarkan. Aku suamimu, aku berhak tau hal sekecil apapun yang terjadi pada dirimu. Karena itu ceritakanlah, agar aku bisa mengambil sikap kepada wanita itu. Jikapun kau tidak mengijinkan aku untuk mendekati wanita itu, aku tidak akan melakukannya. " ujar Kenzo dengan penuh keyakinan.
Alana kembali memalingkan wajahnya karenaa malu dengan ucapan Kenzo. Namun tangan Kenzo kembali terulur dan melarangnya untuk berpaling dirinya.
"Katakan aku tidak akan pergi jika kau tidak mengatakan apapun kepadaku. " ujarnya lagi.
"Amel adalah orang yang membuangku ke jalanan sesaat setelah aku baru sadar dari koma, " ucap Alana dengan wajahnya tertunduk dan kedua tangan mengepal erat.
Kenzo menatap dalam wajah tertunduk itu lalu menghela nafasnya kasarnya. Bagaimana bisa seseorang jadi sekejam itu. Setelah merebut kekayaan Alana, mereka lalu membuangnya dan membuat surat kematian palsu Alan untuk menguasai harta kekayaannya.
Kenzo jadi bisa merasakan bagaimana rasa sakit yang di rasakan oleh Alana selama ini. Sungguh malang nasib istrinya itu, Dia yang seharusnya mendapat perawatan pasca koma malah di buang jauh dari segala fasilitas kemewahan yang menjadi miliknya.
"Lalu sekarang, apakah aku boleh mendekatinya Alana, untuk mengambil alih semua yang kau miliki? " tanya Kenzo kembali ke pertanyaan awal.
"Akan aku pikirkan. Nanti malam aku akan memberikan jawabannya. Apa kau mau memberiku waktu untuk itu? " wajah Alana mendongak untuk menatap wajah Kenzo.
Kenzo tersenyum lalu mengangguk. " Baiklah, terserah kau saja. Pikirkan baik-baik, karena ini demi masa depanmu. Dan aku rasa untuk mengambil alih semunya aku harus masuk lebih dalam ke kehidupan salah satu dari mereka. " kaya Kenzo.
"Hmm, beri aku waktu untuk berfikir. "
Alana kembali fokus memasang dasi Kenzo hingga terlihat rapi di leher pria itu. Setelahnya dia menepuk lembut dada bidang Kenzo untuk merapikan pakaiannya yang sedikit kusut. Kenzo hanya tersenyum melihat tingkah Alana, ada sesuatu yang berbeda yang dia rasakan untuk gadis itu. Sesuatu untuk menjaga dan melindunginya.
"Ayo kita sarapan, Rey pasti sudah menunggu. " Kenzo menarik tangan Alana dan segera keluar dari kamar mereka.
**************
Dalam perjalanan ke kantor, Kenzo terlihat merenung selama perjalanan tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Kenzo. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh Kenzo saat ini.
Rey hanya memperhatikan Kenzo dari kaca spion. Sepertinya ada sesuatu yang sangat berat yang dipikirkan oleh bosnya itu sekarang.
"Apa terjadi sesuatu Tuan, " Rey memberanikan diri untuk bertanya.
"Apa ada cara lain untuk menghancurkan Dona dan keluarganya dan mengambil alih semua kekayaan istriku ." Kenzo menjawab dengan tidak semangat sama sekali .
Rey mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan dari Kenzo . Ternyata ini adalah sesuatu yang dipikirkan oleh pria itu . Tentang cara membalas dendam sekaligus mengambil hak istrinya .
"Untuk saat ini saya belum memiliki rencana lain Tuan. Mungkin nanti saya akan memikirkannya . Apakah terjadi sesuatu , Alana tidak mau memberi izin anda untuk mendekati sepupunya. " Tanya Rey mencoba menebak.
"Bukan begitu ,Alana masih belum menjawab pertanyaanku dan memberi izin atau tidak tentang rencana kita . Dia masih meminta waktu untuk memikirkannya ." jawab Kenzo dengan menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan.
"Tapi sekarang aku yang hilang minat untuk mendekati wanita itu , " ucapnya lagi.
"Kenapa Tuan, " Rey semakin penasaran dengan ucapan Kenzo
"Ternyata wanita itu juga memiliki andil yang besar dalam kehancuran hidup Alana –."
Kenzo lalu menceritakan apa yang terjadi tadi pagi di kamarnya ketika Dia meminta izin kepada Alana untuk mendekati sepupunya . Walaupun itu semua untuk membalas apa yang telah keluarganya lakukan kepadanya .
Kini Rey tahu apa yang menyebabkan mood Kenzo menjadi berantakan di pagi hari meskipun penampilannya tetap sempurna seperti biasa.
" Kalau begitu kita tunggu saja Apa keputusan Alana nanti malam . Setelah itu barulah kita bisa mulai bergerak ." ujar Rey. "Kalau Boleh saya tahu Tuan , Apakah anda sudah mencintai Alana ? tanya Rey memberanikan diri.
"Aku tidak tahu Bagaimana perasaanku kepadanya . Yang jelas saat ini Aku ingin melindunginya dan memberikan yang terbaik untuknya . Salah satunya adalah memberikan kembali semua yang ia miliki kepadanya . Dia sudah cukup lama menderita , Aku ingin penderitaannya itu segera berakhir ." ucap Kenzo tanpa sadar.
Rey yang memperhatikan dan mendengarkan Kenzo dari kaca spion hanya bisa tersenyum mendengar semua ucapan Kenzo . Sepertinya pria itu sudah membuka hati untuk Alana, tapi masih belum menyadarinya.
Di rumah, Alana sedang merenung seorang diri di tepi kolam ikan Koi. Dia mengingat ucapan Kenzo sebelum berangkat kerja tadi seolah ada yang menggelitik di dalam hatinya saat Kenzo mengatakan ingin mendekati sepupunya untuk mengambil alih apa yang dia miliki.
Rencana yang cukup bagus, tapi dalam hatinya yang paling dalam dia tidak setuju jika Kenzo dekat dengan wanita lain dan Apakah dia egois. Alana menghembuskan nafasnya dan mengusap wajahnya dengan kasar.
"Ada apa nona sepertinya ada yang sedang anda pikirkan. " tanya Bibi Yuna yang sudah berada di sampingnya.
"Tidak ada bi, aku hanya sedang berfikir. "
"Apa yang Anda pikirkan nona dan mengganggu pikiran anda. mungkin saya bisa membantu." tanya Bibi Yuna dan menawarkan bantuan.
Alan ragu untuk bercerita, tapi setidaknya mungkin dengan menceritakan apa yang terjadi secara ambigu dia bisa mendengarkan pendapat orang lain.
"Bi, jika Bibi memiliki pasangan entah itu kekasih, atau suami bahkan teman dekat. Dan dia meminta ijin untuk mendekati wanita lain, apa yang akan bibi lakukan? "