pada zaman dahulu kala, di semenanjung barat. terdapat sebuah kerajaan bernama kerajaan kamra, kerajaan itu di pimpin oleh bala kamra dan istrinya bernama Dwi kamra.
suatu hari, Dwi kamra melahirkan seorang anak bernama Ruy kamra, ia memiliki 3 kepribadian yang berbeda. sehingga, Ruy kamra di anggap ancaman oleh pamanya yang bernama Aden kamra. ia di buang oleh pamanya, yang di bantu istrinya ayu kamra. ia meminta bantuan penyihir kerajaan. mereka bekerja sama, untuk membuang Ruy kamra yang masih kecil itu, di sebuah hutan rimbun yang jauh dari kerajaan.
bagaimana kelanjutanya ?
apakah ruy kamra berhasil kembali ke kerajaan ?
simak novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
awal mula
pendekar sakti dan 3 kepribadian. Ruy Kamra
Di zaman dahulu kala. Berdirilah kerajaan yang makmur terletak di semenanjung barat, kerajaan makmur itu bernama kamra. yang di pimpin oleh raja bala kamra, Ia adalah raja yang tegas dan bijaksana. tak ada ampun bagi yang membuat kesalahan fatal, ia tak segan-segan menghukum rakyatnya. raja bala kamra hidup bahagia bersama istrinya, yang bernama Dwi kamra.
Dwi kamra pada saat itu, ia sedang mengandung anak. ia selalu di mimpikan, jika kelak, Anaknya akan membawa perubahan di kerajaan ini, Ia menceritakan itu kepada sang raja bala kamra.
Dwi kamra." Sayangku, aku bermimpi jika anak kita. akan membawa perubahan besar di negri ini, aku sudah bermimpi berkali-kali."
Bala kamra." Jika ia laki-laki, aku senang. ia akan mewarisi kerajaan ini dan mengikuti jejak ku." Bala kamra Memasang wajah bahagia.
Tak di sangka. adik saudara kandung raja bala kamra bernama Aden kamra, mendengar percakapan mereka berdua. Ia takut, jika kelak kerajaan kamra akan runtuh dan terhapusnya warisan leluhur mereka. Aden juga berniat merebut tahta kerajaan ini, agar tetap terjaga.
3 bulan berlalu. Dwi kamra yang sedang mengandung besar, tiba-tiba perutnya merasakan sakit. Ia segera memanggil pelayan kerajaan untuk memberitahu raja, karena. sebentar lagi ia akan melahirkan.
Pelayan itupun berlari dan menemui sang raja.
Pelayan." Tuanku, nyonya Dwi sebentar lagi akan mengandung." Ucapnya cemas.
Bala kamra lalu turun dari singgasananya. Ia segera berlari ke kamar. Ia menyuruh pelayan nya untuk memanggil tabib kerajaan.
Bala kamra." Cepat panggil tabib kerajaan." perintahnya.
Saat tabib kerajaan datang, ia bergegas mengeluarkan peralatannya membantu ratu Dwi kamra melahirkan.
Tabib mengeluarkan kain dan air jampi untuk sang ratu agar tak merasakan sakit. Tak lama kemudian, lahirlah sang bayi putra bala kamra.
Tabib." Selamat tuanku, anak anda seorang laki-laki."
Bala kamra senang sekali, ia menggelar acara besar-besaran di kerajaan. Ia mengumpulkan rakyatnya, memberikan mereka beberapa bahan pangan untuk kebutuhan sehari-hari, Menggelar acara pasta 7 hari berturut.
Rakyat kerajaan kamra sangat senang mendengar sang raja memiliki anak laki-laki.
Ia lalu berbicara kepada seluruh rakyat kerajaan.
Bala kamra." Anak ini. Adalah pewaris ku kelak, ia ku beri nama Ruy kamra." Ucap bala kamra.
Semua rakyat berteriak.
"Hidup tuanku bala.." teriak semua rakyatnya.
Bala kamra membuat acara tarung jantan.
Dimana, para jawara kerajaan di kumpulkan dan akan bertarung satu-satu.
Semua rakyat berpesta, mabuk-mabukan, berjudi dan menari-nari.
5 tahun berlalu. Kini, Ruy kamra telah tumbuh dewasa, di ajarkan berburu, membaca dan mengikuti seni bela diri. Bala kamra dan Dwi kamra, bahagia melihat ruy kamra yang memiliki bakat dalam seni bela diri.
Bala kamra." Sayangku. tak di ragukan lagi, Anak kita akan mewarisi ku." Berkata penuh dengan harapan.
Dwi kamra." Aku harap, suatu saat nanti. Ia bisa mempertahankan semua yang ada di kerajaan ini, ajaran leluhur dan sifat kebijaksanaan mu." Memasang wajah tersenyum.
Ruy kamra bersama pamanya Aden kamra, ialah guru Ruy kamra. Aden kamra adalah seorang pendekar yang tak terkalahkan di kerajaan kamra, ia sakti dan ahli bela diri. Semua kerajaan lain segan kepadanya.
Keanehan pun terjadi. saat Aden mengajak ruy kamra berlatih tarung dengan anak-anak lain,
Ruy kamra memiliki 3 kepribadian yang berbeda. Ketakutan berlebihan, bahagia seperti orang mabuk dan amarah yang mengguncang.
Saat Aden menyuruh Ruy untuk menghadapi lawannya. Ruy di ejek anak-anak lain. Ia di anggap sepele dan tak pantas mengikuti perguruan bela diri Aden kamra.
Saat mendengar ejekan yang tak pantas. Tiba-tiba, ruy kamra seperti di rasuki sesuatu. wajahnya menyeramkan, Aden kamra terheran-heran melihat ruy kamra. Ia merasakan aura kemarahan tak terbatas.
Aden kamra." Ruy, kamu tak apa-apa ?" Tanya nya.
Ruy tak menggubris ucapan pamanya. Semua anak di situ ketakutan, aura intimidasi Ruy sangatlah kuat. Semua berlari berhamburan tak tahan dengan aura tekanan ruy.
Anak yang mengejeknya Ruy kamra terduduk. Ia membantu, tak bisa bergerak sama sekali ia hanya menangis dan meminta tolong. Ruy mengangkat kakinya, ia ingin menendang anak itu, Tanpa belas kasihan.
Aden segera menahan kaki ruy kamra, dan memeluknya. Ia berbicara kepada anak itu.
Aden kamra." Cepat lari." Ucapnya.
Anak itupun berlari. latihan pun di hentikan, akibat takut melihat ruy kamra. Aden menceritakan itu kepada kakaknya, bala kamra, bala kamra hanya terdiam kenapa anaknya bisa seperti itu, Ia memanggil putranya itu ke hadapannya.
Saat Ruy kamra datang di hadapannya, ia ajarkan pamanya menunduk kepada raja dan berdiri.
Bala kamra." Wahai anaku, apa yang terjadi kepadamu ?" Ucap bala kamra.
Ruy." Ayah, aku tak tau." Ruy yang memasang wajah polos itu.
Lalu, bala kamra berbicara kepada Aden kamra.
Bala kamra." Bagaimanapun, adiku, kau tetap didik ia."
Aden kamra." Baik kakak." Sambil menunduk.
Aden kamra membawa Ruy keluar, dan bertemu dengan ibunya Dwi kamra. Lalu, Ruy kamra di ajak ibunya ke kamar untuk di tanyakan sesuatu.
Ibunya memerintahkan pelayan kerajaan. Untuk memanggil penyihir kerajaan, Nyi lasna. saat Nyi lasna itu tiba, ia di minta untuk meramal Ruy kamra apa yang terjadi pada dirinya kelak.
Nyi lasna terkejut, melihat ruy di masa depan kelak. Ia menceritakan kepada Dwi kamra.
Nyi lasna." Ibunda ratuku, ada sesuatu yang terjadi kepadanya kelak." Ucap Nyi lasna.
Dwi kamra penasaran, Apa yang terjadi kepada anaknya itu.
Dwi kamra." Cepat ceritakan Nyi lasna." Ujarnya.
Nyi lasna." Anak anda akan menjadi wadah 3 raja siluman sekaligus." Sambil menutup mulutnya.
Dwi kamra tak percaya, jika anaknya akan menjadi raja siluman. Yang ia tau, raja siluman bersifat menghancurkan, Dwi kamra takut jika kelak Ruy kamra akan menghancurkan kerajaan ini akibat di rasuki siluman-siluman itu.
Siluman-siluman memiliki wilayah masing-masing mereka berada di hutan lebat, tak sembarangan orang, bisa memasuki hutan wilayah mereka. jika tidak, mereka tak akan selamat dan mati.
Dwi kamra." Tolong rahasiakan ini kepada orang lain." Perintah Dwi kamra.
Nyi lasna." Baik ibundaku ratu."
Tak di sangka, Aden kamra mengintip. Ia mendengar percakapan itu secara diam-diam.
Aden kamra takut akan kehancuran kerajaan ini. ia takut, jika Ruy kamra akan membuat perubahan di kerajaan dan menjadikan kerajaan ini untuk para siluman itu.
Aden kamra mencari cara untuk menyingkirkan keponakan nya itu.
Aden kamra." Aku akan meminta bantuan istriku dan Nyi lasna." Gumam nya di dalam hati.
Aden kamra menceritakan apa yang ia dengar kepada istrinya ayu kamra. Ia terkejut mendengarnya, ia merasa tak percaya.
Ayu kamra." Aku akan mencari cara untuk menyingkirkan anak itu." Bisiknya kepada Aden kamra.