Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
“Sayang, besok Aku akan pergi ke Bali !” kata Anya setelah mereka selesai bercinta.
“Bali ?” Kaisar tentu saja terkejut mendengarnya.
“Hem…Aku akan menjadi bintang tamu sebuah acara di sana !” kata Anya meminta Kaisar untuk mengizinkannya.
“Lalu bagaimana dengan Kanaya ?” tanya Kaisar, tentu saja ia sebenarnya tak ingin Anya pergi jauh-jauh darinya dan juga Kanaya.
“Aku pergi hanya tiga hari, Sayang ! Mengertilah, nama ku sedang melambung saat ini.” Kata Anya meminta pengertian pada suaminya.
Kaisar nampak berpikir, walaupun sebenarnya ia berat untuk mengizinkan Anya pergi.
“Ayolah Sayang…tiga hari saja.” Anya menggoda tubuh suaminya yang masih dalam keadaan tak berbusana. Ia tahu dimana titik kelemahan Kaisar, apalagi Kaisar sangat tergila-gila dan mencintainya. Anya yakin Kaisar akan menurut dan bertekuk lutut padanya.
Pria mana yang tidak terpancing dan tergoda dengan sentuhan yang diberikan oleh Anya. Kaisar kemudian melemah dan menyetujui permintaan Anya.
“Baiklah, Kau boleh pergi.” Ucap Kaisar memejamkan kedua matanya menikmati sentuhan dari istrinya itu.
Anya tersenyum penuh kemenangan, namun sedetik kemudian Kaisar sudah membalikkan tubuh Anya di bawah kungkungannya.
“Tapi Kau sepanjang malam ini Akan menjadi milik ku !” kata Kaisar menatap Anya tanpa berkedip.
Anya tahu apa yang di minta oleh suaminya itu. Mereka pada akhirnya mengulangi lagi percintaan panas yang begitu hebat pada malam itu hingga Kaisar merasa lelah.
Pagi harinya Anya terbangun kesiangan dari tidurnya dengan tubuh yang begitu remuk redam. Sekujur tubuhnya terasa sakit semua akibat ulah Kaisar yang tiada henti menggempurnya semalam.
“Sialan ! Aku kesiangan !” ucap Anya dengan kesal.
“Kurang ajar Kau Kaisar ! Tubuh ku sakit semua !” kata Anya beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah Anya membersihkan dirinya dan telah memakai pakaiannya. Anya turun ke lantai bawah dengan membawa sebuah koper. Ia kemudian melihat Kanaya tengah bersama Kaisar di kamarnya.
“Mama..maa…ma” Kanaya meminta digendong oleh Anya, namun Anya tak menggendongnya karena takut pakaiannya akan berantakan.
“Anya, gendong lah Kanaya sebentar.” Pinta Kaisar.
“Sayang, nanti bajuku kusut !” tolak Anya dan Kaisar hanya diam mendengarnya.
“Kanaya Sayang, Mama harus pergi beberapa hari. Kamu jangan nakal selama Mama tidak ada ya ?” ucap Anya pada Kanaya yang hanya mendengarkannya.
Anya kemudian mencium pipi kanan dan kiri Kanaya, sebelum ia pergi ke bandara.
“Aku antar ya ?” ucap Kaisar menawarkan diri.
“Tidak perlu Sayang. Kau disini saja bersama Kanaya, lagi pula managerku sudah menunggu di depan !” kata Anya menolak tawaran suaminya.
Raut kecewa terlihat di wajah Kaisar, Anya bahkan tak ingin diantarkan olehnya ke Bandara.
“Aku pergi Sayang.” Ucap Anya mengecup bibir Kaisar sekilas.
“Hem…hati-hati di jalan.” Balas Kaisar
Setelah kepergian Anya, Kayra datang ke rumah Kaisar. Ini adalah hari libur, ia datang ke rumah Kaisar mulai pagi hari untuk bekerja.
“Halo Kanaya !” sapa Kayra pada Kanaya yang ada di gendongan Kaisar.
“Kay..Kay..” ucap Kanaya begitu senang dengan kehadiran Kayra.
“Kau datang rupanya !” kata Kaisar tanpa ekspresi.
“Iya Tuan ! Saya orang yang bertanggung jawab dengan pekerjaan Saya, mana mungkin Saya membolos bekerja !” kata Kayra mencibir tak suka jika kaisar beranggapan kalau dirinya akan membolos bekerja meskipun ini adalah hari libur.
“Bagus ! Kalau Kau tahu diri !” kata Kaisar yang membuat Kayra mengerucutkan bibirnya.
“Memang dasar Tuan arogan ! Sombong !” ucap Kayra dalam hati.
“Ya tuhan semoga Aku tidak punya suami yang arogan seperti orang ini !” gumam Kayra dibelakang tubuh Kaisar saat keduanya masuk ke dalam rumah dimana Kaisar masih bisa mendengar ucapan Kayra.
“Apa katamu ?” Kaisar langsung membalikkan tubuhnya dengan menatap tajam pada Kayra.
“Eh..bukan apa-apa !” jawab Kayra cepat, ia kemudian membawa Kanaya ke kamarnya untuk mengajaknya bermain bersama.
“Permisi Tuan !”
...****************...