Seorang gadis bernama Aisyah Larasati menemukan pria dipinggir jalan, menolong dan merawatnya.Pria tersebut ternyata amnesia dan tidak dapat melihat.Karena dianggap akan mencemari kampung jika tinggal serumah dengan yang bukan muhrimnya ,warga memberi pilihan menikah dengan pria tersebut atau salah satu dari mereka keluar dari rumah itu.Aisyah memilih menikahi pria tersebut hingga akhirnya mereka saling mencintai.Namun perjalanan rumah tangga mereka tak semulus jalan tol.Banyak cobaan yang harus mereka lalui baik dari keluarga maupun orang ketiga.Dan juga identitas suaminya yang dirahasiakan dari publik untuk menjauhkan mereka dari orang yang jahat.Bagamana kelanjutan ceritanya? Siapakah sebenarnya pria itu?Apakah Aisyah akan bahagia dengan pria tersebut?Mari baca ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3 Menikah ?
Di kota xx di pulau Jawa.
Di kediaman Wishaka.
"Ma, transfer dong!"Dio.
"Memang uang yang di beri papa kemarin sudah habis?"tanya Reni,ibu Dio.
"Sudah habis,ma!"Dio.
"Ya ampun Dio,jangan boros dong!'Reni.
"Kenapa sih, akhir -akhir ini mama pelit banget.Biasanya kalo Dio minta uang juga cepat dikasih.Mana kartu kredit diblokir lagi, cuma ngandelin uang di ATM yang ditransfer papa tiap bulan, jumlahnya cuma 10 juta plus nggak boleh nambah,"gerutu Dio.
"Sudah 5 bulan ini,papamu mengurangi jatah bulanan mama,kalo habis mama nggak boleh minta lagi.Sama seperti kamu, kartu kredit mama juga diblokir papa.Mama cuma dikasih belanja 50 juta sebulan.Minta uang lagi juga susahnya minta ampun.Nggak bisa lagi mama beli barang branded,"gerutu Reni tak kalah sebal dari putranya.
"Ya udah lah,Dio mau pergi,suntuk dirumah,'ucap Dio berlalu pergi.
"Huh!dengus Reni, melihat putranya pergi.
__________________
Malam harinya dikediaman Wishaka.
Danu memasuki rumah dengan langkah gontai.
"Pa,malam banget pulangnya?"tanya sang istri (Reni).
"Ada banyak pekerjaan yang harus papa selesaikan,ma,"papa.
"Pa, minta uang lagi dong!'Reni.
"Ma,papa sudah bilang,papa nggak bakal ngasih uang tambahan buat mama,"ucap papa kesal.
'Kenapa sih,papa tambah lama tambah pelit? Jangan-jangan papa selingkuh ya dibelakang mama?"tuduh Reni curiga.
"Ma,papa pelit sama mama karena memang uang papa sedikit,"papa.
"Alasan papa nggak masuk akal, masak iya, pemilik perusahaan yang masuk sepuluh besar di negeri ini cuma punya uang sedikit,"ujar Reni ngegas.
"Ma,sudah hampir 6 bulan ini papa di perusahaan itu cuma digaji sebagai CEO,tidak lebih.Jika papa mau uang lebih,papa harus minta sama Keynan,"ujar Danu kesal,pulang kerja capek malah diajak ribut sama istri.
"Minta sama Keynan?kan papa yang punya perusahaan?"tanya Reni heran.
"Perusahaan itu turun temurun milik keluarga Wishaka,dan mama tau bukan, papa ini bukan seorang Wishaka.Mama Keynan lah yang seorang Wishaka,papa hanya menantu yang nebeng nama Wishaka,"papa Danu.
"Tapi kan selama bertahun-tahun papa yang mengurus perusahaan itu?"Reni
"Iya,tapi papa tak punya hak apapun selain sebagai CEO,"Danu.
Reni geleng-geleng kepala nampak tak percaya mendengar ucapan suaminya.
Sebelum menikah dengan Ayu Wishaka(ibunya Keynan)Danu Dirja sudah menikah dengan Reni.Karena Reni bosan hidup pas-pasan dengan gaji Danu sebagai manager di perusahaan Wishaka,Reni bercerai dengan Danu dan menikah dengan pengusaha kaya walau hanya jadi istri simpanan.
Semua itu karena gaya hidup Reni yang ingin hidup mewah.Ketika Reni bercerai dengan Danu, Dio berusia 1 tahun dan dibawa Reni.
Setelah bercerai dengan Reni,diam-diam Danu mencintai Ayu,dan ternyata Ayu juga mencintai Danu.Akhirnya mereka pun menikah dan lahir lah Keynan.
Ketika usia Keynan 17 tahun,Ayu mengalami kecelakaan hingga kedua kakinya lumpuh.Dan semenjak itu Reni kembali mendekati Danu, menjalin hubungan gelap dengan Danu.Karena Reni sudah dicampakkan suaminya.Setelah Ayu meninggal,Danu pun menikahi Reni,dan saat itu usia Keynan 20 tahun.
***
Di kota xx di Sumatera
Didepan UGD Aisyah nampak gelisah.Tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan itu.
"Dok, gimana keadaan ayah saya?"Aisyah.
"Dengan Aisyah?"tanya dokter.Aisyah pun mengangguk.
"Silahkan masuk!"ucap dokter dengan senyum yang nampak dipaksakan.Dengan rasa khawatir Aisyah pun mengangguk,kemudian masuk keruangan UGD.
Setelah masuk, Aisyah segera mendekati ayahnya yang terbaring di banker.
"Ayah!" panggil Aisyah dengan wajah khawatir.Walaupun wajahnya tertutup cadar, namun pak Yassin bisa melihat kekhawatiran Aisyah dari sorot matanya.
"Aisyah,jaga diri baik-baik,ya!Dan tolong jaga Keynan,dia tidak punya siapa-siapa selain kamu.Semua yang terjadi pada kita,pasti ada hikmahnya.Jalanilah hidup ini dengan sabar dan ikhlas,"
"Percayalah, apapun yang terjadi padamu adalah yang terbaik menurut Allah untukmu,"ucap pak Yassin dengan senyum tipis dan suara lirih, hingga Aisyah harus menajamkan telinganya untuk mendengarkan kata-kata pak Yassin,air mata Aisyah pun meluncur tanpa bisa ditahan.
"Ayah!" pekik Aisyah panik, karena setelah menyelesaikan kata-katanya pak Yassin nampak kesulitan bernapas.
"Ashaduan-laillahaillallah.Waashadu Anna Muhammada rasulullah,"ucap Pak Yassin tersengal,kemudian menutup mata.
"Innalilahi wa innailaihi raji'un,"ucap Aisyah dengan derai air mata yang bercucuran.
Sore itu pula,Pak Yassin di makamkan.Sedang Keynan pun sangat terkejut ketika diberitahu Aisyah bahwa pak Yassin meninggal karena kecelakaan.Sebuah truk dengan rem blong menabrak Pak Yassin dan beberapa pengguna jalan yang lain.
Malam harinya diadakan tahlilan dan setelah selesai para wargapun pulang ke rumah masing-masing.
Aisyah dan Keynan pun masuk ke kamar masing-masing.
"Ach,..perutku lapar sekali,"ucap Keynan dalam hati,dia cuma sarapan tadi pagi.Biasanya siang setelah mengajar pak Yassin membantu Keynan makan dengan menyiapkan nasi dan lauk pauknya.
Sedang Aisyah bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore,jadi Aisyah makan siang di tempat kerjanya.
Tapi karena pak Yassin meninggal tadi siang dan semua sibuk untuk pemakaman,maka tidak ada yang memperhatikan Keynan.
Aisyah pun tidak makan apapun selain tadi siang,bahkan setelah ia masuk kamar ia hanya menangis hingga tertidur.
Pagi harinya Aisyah bangun dengan mata sembab, setelah sholat subuh dia pun memasak seperti biasanya.
"Astaghfirullah.....,Mas Keynan kemarin makan nggak,ya?Ya Allah, aku benar-benar lupa,"batin Aisyah setelah ingat bahwa dirumah ini selain dirinya masih ada Keynan.
Aisyah segera menyelesaikan masakannya, kemudian memanggil Keynan.
Tok...tok ...tok...tok... Aisyah mengetuk pintu kamar Keynan,dan tak lama Keynan pun keluar.
"Ya?"Keynan.
"Mas, sarapan sudah siap,ayo kita makan,"ucap Aisyah agak gugup dengan beberapa kali curi pandang dengan wajah tampan Keynan.
Aisyah memang jarang berbicara dengan Keynan, bahkan menatapnya pun tidak berani, walaupun Keynan tidak bisa melihat.Karena dalam Islam diajarkan untuk menundukkan pandangan, apalagi pada lawan jenis,hanya sekilas-sekilas Aisyah mencuri pandang.
"Ah...iya,"ucap Keynan sambil meraba-raba dinding menuju meja makan.Keynan sudah agak terbiasa dengan rumah Aisyah,jadi dia bisa mencapai tempat tujuannya dengan baik walaupun lamban.
Selesai sarapan Aisyah membereskan rumah yang berantakan karena acara pemakaman dan tahlilan ayahnya kemarin.
Di luar rumah,tetangga yang sedang membeli sayuran yang mangkal didepan rumah Aisyah tampak asyik memilih sambil ngerumpi.
"Ibu-ibu,Pak Yassin kan udah meninggal?Terus masak Aisyah tinggal berdua dengan laki-laki yang bukan muhrimnya,"ucap ibu A.
Iya, nggak baik itu.Harus diawasi, jangan sampai mengotori kampung kita,"ucap ibu B.
"Setau saya Aisyah itu gadis baik-baik nggak neko-neko.Ngak mungkin lah berbuat yang nggak benar.,"ibu C.
"Eh,siapa yang tahu namanya juga manusia.Selama 1 tahun tinggal di kampung ini dia itu pendiam, keluar rumah kalau kerja sama ada perlu saja,mana wajahnya selalu tertutup cadar lagi.Nyampek sekarang nggak ada yang tau gimana wajah gadis itu ,apalagi sifatnya.Berpakain tertutup belum tentu hatinya baik,"ucap ibu A.
"Kalau begitu kita harus mengawasi mereka,jangan sampai kampung kita dikotori mereka,"ucap ibu D.
"Eh,gimana mau ngawasin?Mereka kan di dalam rumah mana kita tau apa yang mereka lakukan di dalam,"ibu A.
"Kalau begitu mereka harus memilih,mau nikah atau salah satu keluar dari rumah itu,"ibu B.
"Iya, benar itu,"sahut ibu-ibu yang lain kompak, selain ibu C yang membuang nafas kasar.
Malam harinya,setelah tahlilan kedua meninggalnya Pak Yassin.
"Nak Aisyah,Pak Yassin kan sudah meninggal,dan sekarang nak Aisyah hanya tinggal berdua dengan nak Keynan,sedangkan kalian bukan muhrim . Bagaimana ini?"ucap Pak RW.
"Maksud bapak bagaimana ya?"Aisyah.
"Maksudnya begini, semua warga sini sudah berdiskusi tadi siang,tidak pantas laki-laki dan perempuan tinggal dibawah atap yang sama, sedang kan kalian bukan muhrim.Jadi kami mengambil keputusan agar nak Keynan keluar dari rumah ini atau kalian berdua menikah! Itu karena kami mempertimbangkan keadaan nak Keynan yang tidak bisa melihat,"kata pak RW panjang lebar.
"Deg!"jantung Aisyah dan Keynan berdetak kencang, mendengar kata -kata Pak RW.
"Saya akan keluar dari rumah ini,"ucap Keynan tegas, walaupun ia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya jika keluar dari rumah ini, tapi dia tidak mau menambah beban orang yang telah menyelamatkan hidupnya.Sudah cukup banyak dia menyusahkan mana mungkin dia menghancurkan hidup seorang gadis yang sudah banyak berjasa padanya dengan menikahi pria sepertinya.
"Saya bersedia menikahinya,"ucap Aisyah tak kalah tegas, hingga semua yang hadir ditempat itu terkejut.
To be continued
buat author semangat nulis nya
bahasanya pun puitis tp tidak terlalu berat
semangat terus ya Thor...
abis lah kamu aldo