Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19.
Aleena kembali terkejut, saat mobil akan masuk ke sebuah Mansion termewah di kota mereka.
Pintu gerbang yang tinggi dan kokoh, perlahan terbuka, dan terlihat beberapa pria berpakaian serba hitam, berbaris di depan pintu gerbang, saat mobil akan masuk.
"Ka..kak Alfred.. kita mau kemana?" tanya Aleena semakin tidak nyaman.
Aleena tanpa sadar merangkul lengan Alfred dengan erat, melihat ke luar jendela, jalan menuju Mansion.
Sepanjang jalan dari pintu gerbang, pohon pucuk merah tumbuh dengan subur menjadi pagar jalan, terlihat rapi dan sangat indah.
"Tentu saja ke rumahku, dan akan menjadi rumahmu juga" jawab Alfred tersenyum melihat raut wajah Aleena yang terkejut.
"Sejak kapan kamu... " Aleena tidak berani melanjutkan pertanyaannya, karena ia melihat sebuah taman yang sangat indah di depan Mansion, yang sangat besar, bagaikan istana.
Bu.. bukankah ini salah satu Mansion konglomerat nomor satu di kota mereka? Aleena tidak percaya begitu melihat Mansion tersebut.
Ia pernah melihat foto Mansion itu, di sebuah tabloid majalah, mengulas tentang seputar konglomerat di kota mereka.
Sontak Aleena menoleh kepada Alfred, dan menatap Alfred dengan tatapan waspada.
Apakah siswa yang terkenal pria miskin dan sampah, yang ia kenal sejak sekolah menengah pertama, adalah seorang konglomerat?
Tidak mungkin! tidak mungkin! Aleena menggelengkan kepalanya dalam hati, karena sikap Alfred yang biasa-biasa saja tidak menunjukkan, kalau dia seorang Miliarder di kota mereka.
"Kenapa? kamu tidak percaya? kalau ini rumah kita?" tanya Alfred dengan nada lembut, ia kemudian mengulurkan tangannya untuk di pegang Aleena.
Dengan perasaan canggung dan tidak percaya, perlahan Aleena meletakkan tangannya ke atas telapak tangan Alfred.
Mobil berhenti di depan pintu utama Mansion, lalu kemudian, pintu mobil di buka seseorang dari luar.
"Ayo!" Alfred menggenggam tangan kecil Aleena dalam genggaman tangannya yang besar.
Masih dengan perasaan canggung, karena mengetahui kenyataan, yang sebenarnya, kalau pria berandalan yang ia kenal dahulu, ternyata seorang Chaebol di kota mereka.
Aleena mengikuti Alfred turun dari dalam mobil, dan kembali ia di kejutkan oleh pemandangan di depannya.
Ia melihat beberapa wanita dan pria berbaris dengan rapi, seperti pagar pohon pucuk merah di depan pintu utama Mansion.
"Selamat datang Nyonya, Tuan! di Mansion Stewart, kami senang untuk melayani anda!!" mereka tiba-tiba serentak memberi salam sopan santun, sebagai Pelayan kepada Majikan, sembari membungkukkan kepala mereka.
Aleena membeku di tempatnya, ia memegang tangan Alfred dengan erat, karena seperti bermimpi melihat pemandangan yang ia lihat.
Dulu, tiga tahun yang lalu, pertama kali Aleena menginjakkan kaki di Mansion Alan, tidak pernah mengalami hal yang seperti ini.
"Mana.. mana menantuku.. aku mau lihat!!" terdengar suara seorang pria, yang terdengar berat dan sedikit terbata.
Seorang pria duduk di sebuah kursi roda, di bantu seorang pria mendorong kursi roda tersebut, melewati pagar Pelayan menuju ke arah Aleena dan Alfred.
"Inikah menantuku? apakah dia yang pernah kamu ceritakan itu, nak? gadis yang begitu kamu cintai itu?" tanya Ayah Alfred dengan beruntun, memandang Aleena dengan lekat.
"Iya, Pa!" jawab Alfred tersenyum. Ia tidak menduga, Ayahnya masih ingat, akan gadis yang ia sukai, sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.
"Kamu sangat pandai sekali mencari istri, pantas saja kamu tidak pernah tertarik dengan wanita lain, ternyata yang kamu sukai wanita yang sangat cantik sekali!" sahut pria tua itu, setelah dekat dengan Aleena dan Alfred.
Aleena tidak menyangka, Alfred ternyata menceritakan tentang dirinya kepada Ayahnya.
"Halo Pa.. aku Aleena!" sahut Aleena dengan perasaan yang masih canggung.
Ayah Alfred tampak tersenyum senang, mendengar Aleena memanggilnya dengan kata 'Pa'.
Aleena merasakan tangannya di genggam erat oleh Ayah Alfred, sembari tersenyum senang menatapnya, dengan penuh rasa bahagia.
Ayah Alfred mengira putranya akan melajang seumur hidup, ternyata.. putranya itu menemukan juga gadis yang disukainya selama ini.
"Ini Papa Aleena, Pa!" Alfred memperkenalkan Robert kepada Ayahnya.
Suasana di depan pintu utama Mansion itu, terlihat haru biru, penuh suka cita.
Ke dua besan itu berkenalan, dan kemudian saling berpelukan dengan bahagianya.
Sementara Aleena masih seperti bermimpi, ia di kejutkan oleh status Alfred, yang selama ini tidak ia sangka bisa mengalahkan Alan, si pria brengsek yang telah menipunya.
Bersambung....
legaaaa.....
mngkn abis ni,alan ga bkln bs mnikmti indhnya dnia lg....mnding kl end,kl cma d bkin ccat gmn???
eh tapi punya cabay, katanya pamali harus amit-amit /Chuckle/