GAIRAH SANG MERTUA

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Laras sudah berdiri,menatap ke arah Sandres dengan tatapan marah dan tajam. Dia tidak menyangka kalau akhirnya Sandres berakhir kedalam pelukan karin adik nya, tapi jika seperti ini kejadian nya maka dia ngak akan memberikan adik nya tersakiti.

"Kau harus bertanggung jawab " ucap Laras dengan tegas,dia tidak lagi memanggil Sandres dengan sebutan kakak .

"ya....itu yang akan aku lakukan,aku yakin karin pasti akan hamil anak ku " jawab Sandres dengan santai membuat Laras mengernyitkan dahi nya cukup dalam, dia merasa kalau Sandres terlihat sangat senang mengatakan hal itu.

"aku memasukan nya didalam,tidak membuangnya karena saat itu dia berada diatas ku sehingga aku ngak bisa menahan nya dan akhirnya menumpahkan semua nya didalam apalagi tangan ku diikat " jelas Sandres dengan tegas.

"aku mencintai nya ,jadi aku tidak akan meninggalkan nya begitu saja atau bahkan melepaskannya bersama pria lain " ucap Sandres dengan santai.

"Seperti nya hanya itu saja yang ingin aku bicarakan ,aku harap kau bisa memaafkan aku dan mendukung ku dengan karin. Aku berjanji akan menjaga nya ,aku juga akan berdoa agar kau mendapatkan pria yang lebih baik dari ku " ucap Sandres yang langsung berdiri dan meninggalkan kamar milik Laras

Laras masih terpaku,niat nya untuk membina rumah tangga yang baik dengan Sandres kini kandas juga. Tapi lebih baik dia tau dari awal,tapi karin. Dia tidak menyangka kalau karin menyayangi nya hingga mengorbankan dirinya agar Sandres bisa sadar ,karin malah ingin pernikahan nya dengan Sandres tetap bertahan selama nya .

"Huh....kenapa aku jadi seperti ini? Harus nya aku mengetahui lebih dulu,sebelum semua nya menjadi seperti ini " gumam laras,tapi dia memilih untuk menenangkan diri nya lebih dulu .

Laras yang sudah banyak pikiran,kini hanya bisa memejamkan mata nya. Dia hanya perlu berbicara pada karin setelah ini,dia ingin tidur sekarang saja lebih dulu. Karena memang tubuh dan pikiran nya cukup lelah saat ini,dia sangat ingin beristirahat hingga akhirnya dia tertidur dengan damai.

Saat makan siang pun tiba,baik laras ,david dan Sandres tidak bangun sekali pun hingga akhirnya pelayan rumah tangga tidak berani membangunkan ketiga nya karena memang dia hanya bertugas membuat makanan saja jadi dia akan menunggu sampai semua majikan nya bangun.

Malam pun tiba,mereka makan malam bersama. Laras yang lebih dulu bangun dan membersihkan tubuh nya, dia sudah memikirkan nya dengan matang . Setelah makan malam dia akan menelpon karin dan menanyakan semua nya ,jika semua yang dikatakan oleh Sandres benar ada nya makanya dia akan menunggu sebulan atau dua bulan lebih dulu baru dia akan mengajukan perceraian.

Mereka makan malam dengan tenang,david memperhatikan wajah Laras yang sudah mulai cerah dan tersenyum dengan sangat baik. Dia senang melihat nya, apalagi laras makan dengan cukup banyak.

Sedangkan Sandres tidak memperdulikan apa pun juga,dia memilih untuk diam dan menghabiskan makanan nya sendiri tanpa memperhatikan sekitar nya . Dia hanya memikirkan bagaimana bisa membuat Karin menerima nya, dia harap benih yang dia masukan kedalam rahim karin langsung menjadi anak nya .

Setelah selesai makan malam,david masih memperhatikan Laras yang ikut membantu pelayan untuk membersihkan bekas makan mereka. Dia senang sekali melihat sikap laras ini,seperti seorang istri yang sedang membersihkan rumah mereka.

Senyuman mengembang dibibir david,membuat hati nya senang sekali . Mata nya tak lepas dari tubuh laras,dia terus memperhatikan pergerakan yang dilakukan oleh laras hingga laras selesai .

"pa....kok Masih disini ?" tanya Laras dengan tatapan bingung,karena Sandres sudah tak ada disana .

"Papa masih menunggu kamu,apa mau berbincang sebentar dengan papa di halaman belakang ?" jawab David dan seolah tak ingin berjauhan dari laras,mereka pun berjalan meninggalkan dapur dan menuju halaman rumah itu.

Laras juga membawa cemilan dan jus buah,dia yakin kalau apa yang mereka bicarakan pasti akan sangat lama maka nya Dia sudah mempersiapkan nya semua nya dengan tenang .

Kini laras sudah duduk di bangku taman, disana terlihat ada sebuah taman yang sudah tak terurus. Laras memang sudah cukup lama tinggal dirumah itu,tapi tidak pernah memperhatikan apa yang ada di halaman belakang nya .

"haaah....sudah lama sekali papa ngak kesini,begitu segar dan nyaman " ucap David sambil merentangkan kedua tangan dan memejamkan mata nya, dia juga menarik nafas nya dengan cukup panjang.

"kenapa ngak pernah kesini lagi pa?" tanya Laras yang merasa penasaran dengan apa yang di katakan oleh david.

"Hmmm....ngak ada yang menemani,Sandres sudah sangat sibuk jadi papa juga ngak mau sendiri disini " jelas David dengan santai,wajah senna kembali hadir di kepala nya .

David memang sering disana ,menikmati sore bersama dengan senna. Senna yang sudah mengetahui kondisi penyakit nya pernah mengatakan kalau suatu saat nanti akan ada yang menggantikan nya menemani david disana,tapi david malah tidak pernah mengambil pusing mengenai hal itu.

Senna menyukai segala jenis tanaman,makanya dia membuat taman bunga agar bisa menikmati bunga ditaman itu bersama david. Dia juga membuat taman itu hidup lebih lama ,karena dia yakin akan ada yang menggantikan nya untuk mengurus taman dan juga david .

Senna tidak pernah melayani david seutuh nya ,dia tidak ingin nanti nya david akan selalu mengingat nya dan tidak ingin mencari pengganti nya karena dia ingin david hidup normal bersama dengan orang yang dia cintai. Senna sudah bisa membayangkan kalau david pasti bisa mencintai wanita lainnya,dia harus bisa karena senna ngak mau membuat david terpuruk dan dia pernah meminta david untuk berjanji pada nya agar bahagia dan menikah lagi dengan wanita yang dia cintai.

"taman ini sangat indah,harus nya selalu dirawat dan dijaga pa" ucap Laras membuat david tersadar dari lamunan nya mengenai mendiang sang istri .

"bunga nya sudah pada layu, bahkan mati "ucap Laras dengan sedih

"Kau menyukai bunga? tanaman ?" tanya David yang kini memperhatikan lekuk wajah Laras dari samping,terlihat sangat cantik.

"Hmmm ya,aku menyukai nya saat masih sekolah dulu. Mama pun mengajarkan untuk menanam dan merawat nya dengan baik,setiap akhir pekan kami melakukan nya bersama di depan rumah " jawab Laras dengan semangat.

David menganggukan kepala nya ,dia memang tau banyak bunga didepan rumah kedua orang tua Laras saat dia berkunjung kesana.

"Kau bisa mulai merawat mereka,mereka butuh dirimu " ucap David yang masih menatap ke arah Laras dengan lembut.

bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘