Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Bertemu kembali
"Bekerja? Maksudnya?" Kiev mengernyitkan keningnya.
"Kiev, aku sudah lulus kuliah. Aku merasa jenuh, jadi... Aku ingin bekerja digrup Arron." Jawab Aliec menjelaskan.
Sebenarnya memang pendidikan Alice sangat disayangkan kalau dia cuma diam saja setelah lulus S2. Meskipun Aliec mendapatkan uang dari Kiev, tapi Aliec ingin bekerja dan juga berdekatan dengan Kiev.
Kiev pun berfikir demikian juga, Aliec pasti juga bosan karena tidak memiliki teman difinshdom.
"Oke. Bagaimana kalau kamu menangani grup cabang saja?" Tawar Kiev.
Tentu saja Aliec tidak mau. Selain alasannya jenuh, Aliec ingin selalu melihat Kiev. Kalau dia digrup cabang Arron, sama saja Aliec jauh dari Kiev.
"Aku maunya disini." Aliec melepaskan Kiev lalu berjalan menuju kursi didepan Kiev yang terhalang meja kerja. Duduk kemudian kembali merayu Kiev, "Kiev, Plissss... Aku nggak papa kok, jadi staf biasa. Asalkan aku bekerja disini. Aku mohon..."
Kiev mengusap-usap dagunya seraya berfikir dengan matang. Menempatkan Aliec di perusahaan grup Arron, tapi dibagian apa.
Kiev menghela nafasnya setelah benar-benar memikirkannya. "Yasudah. Kamu menjadi Sekretaris saja. Alinda biar dipindah kegrup cabang."
Aliec senang bukan main. Wajahnya berseri-seri dan begitu semangat. "Makasih, Kiev. Kamu memang yang terbaik." Puji Aliec, dengan begini dia bisa dekat terus dengan Kiev.
.....
Makan siang tiba, Violet sendirian datang kecoffe shop tanpa seorang teman. Karena Rachel sedang sibuk bekerja menangani perusahaan keluarganya.
"Hazelnut latte and Peanut butter cake." Ucap Violet kepada Waiters.
"Baik nona. Mohon ditunggu sebentar." Jawab Waiters. Pelayan itu lalu mengundurkan diri.
Violet tidak berminat untuk makan, jadi dia memilih Coffeshop untuk sekedar menghilangkan jenuh saja. Apalagi memasuki musim dingin, udara sangat dingin difinshdom. Dan sebentar lagi pasti akan turun salju.
Sembari menunggu pesanannya datang, Violet membuka ponselnya, sejak kecelakaan, Violet tidak pernah membuka Sosial medianya.
Beberapa saat, pesanan Violet datang. Isengnya Violet, dia memotret dua menu yang dipesan dengan aesthetic. Lalu memberikan Caption 'Turns out it was fun in itself' . (Ternyata sendiri itu menyenangkan). Lalu menguploadnya dicerita aku Instagramnya yang pengikutnya telah jutaan, termaksud para netizen yang julid dengan hubungannya sama Kiev.
"Hai, nona Viola yang manis." Suara rayuan itu terdengar, namun Violet tidak menyahut karena merasa tidak untuknya.
Namun pria yang mengatakan itu berdiri didepannya, Violet menengadahkan kepalanya keatas. Pria itu memakai celana jeans dan jaket kulit hitam serta kaos hitam, kaca mata hitam yang terlihat sempurna diwajah tampannya.
Violet mengernyitkan keningnya bingung, dia menunjuk dirinya sendiri. "Me?"
"Memangnya siapa lagi, gadis cantik yang duduk sendirian?" Tanpa dipersilahkan, Felix menarik kursi lalu duduk dihadapan Violet.
Violet ingin sekali protes, namun diurungkan ketika Felix memanggil Waiters lalu membuat pesanan.
"Aku belum mengizinkanmu duduk!" Kata Violet.
"Semua meja sudah penuh, hanya kursi ini yang kosong. Jadi, Waiters pun pasti menyarankanku duduk disini. Lagi pula nona, tidak baik seorang gadis cantik duduk sendirian." Goda Felix tersenyum nakal.
Violet sendiri ngeri melihatnya. Dia masih berusaha mengingat pria itu.
Astaga, Violet baru ingat. Sepertinya pria itu yang dia tabrak direstoran kemarin.
"Kamu, pria yang kemarin?"
Felix menjentikkan jari. "Betul sekali. Syukurlah kamu masih mengingatnya. Sepertinya memang jodoh, maka dari itu kita bertemu lagi?"
Violet tidak menanggapi, biarlah pria asing itu bicara sesuka hatinya. Violet kembali menyerutup Hazelnut latte panasnya dengan pelan.
Felix merasa tertarik sekali dengan sikap Violet yang sombong dan dingin, karena itu Felix semakin ingin menaklukkan gadis yang memiliki kecantikan berkali-kali lipat dari gadis yang pernah dia temui dan kencani itu.
"Nona Viola." Felix memanggil sok tau.
Violet mengernyitkan keningnya, rasanya Violet ingin tertawa mendengar pria dihadapannya salah menyebut nama. Sudah percaya diri, salah pula.
"Namaku bukan Viola!" Ketus Violet seraya memasukkan potongan Peanut butter cakenya kedalam mulutnya.
Felix menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, perasaan kemarin dia mendengar teman Violet memanggilnya Vio. Habis itu, siapa namanya kalau buka Vio Viola?
"Ah, rupanya aku salah tebak. Kemarin aku mendengar temanmu memanggilmu Vio, kukira namamu Viola. Oh ya, kita belum kenalan. Namaku Felix." Felix mengulurkan satu tangannya diatas meja.
Violet tidak langsung menjawab, menimang-nimang sebentar untuk menyambut pria itu.
"Violetta." Sahut Violet dengan acuh tanpa menerima uluran tangan Felix.
Felix menyembunyikan rasa malunya dengan menggaruk kepalanya. Malu karena salah sebut nama dan asal menyimpulkan, dan juga karena Violet menolaknya. "Violet. Nama yang cantik, pantas saja orangnya cantik." Celetuk Felix yang terus memuji Violet tanpa henti.
Violet sendiri membiarkannya meskipun sedikit dia merasa terganggu. Karena Violet datang kecoffe shop untuk mendapatkan ketenangan.
Mumpung ada kesempatan, Felix ingin terus mengobrol dengan gadis yang memikat matanya tersebut. Jadi dia berusaha mencari-cari topik.
"Em ngomong-ngomong. Kamu masih single?"
Violet menjawab dengan santai, "Aku sudah menikah."
*****
Jangan lupa Like and komen.