seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
"Sayang! Kamu di mobil saja yah."titah Ray.
"Apa ngga ngerepotin Hubby."sahut Aisyah.
"Ya tentu tidak,tunggu saja di mobil."ucap Ray.
Ray pun langsung keluar dari mobil dan masuk ke indomaret setelah menunggu kurang lebih sepuluh menit,keluar lah Ray dengan membawa dua kantong sedikit besar.
"Nih Yang,buat kamu biar ada tenaga lagi."ucap Ray menyodorkan kaleng minuman segar.
"Terimakasih Hubby,banyak banget belanjanya."sahut Aisyah sambil menerimanya.
di jawab cuman dengan senyuman dan langsung melanjutkan perjalanannya,Aisyah hanya fokus dengan makanan dan minuman,Ray fokus pada jalanan,setelah setengah jam barulah sampai ke gerbang.
TIN
TIN
di bukalah pintu itu oleh kedua penjaga
"Baru sampai Bang?"tanya penjaga satu
"Iya nih Pak,gimana kabar keluarga baik."jawab Ray seraya bertanya.
"Alhamdulillah baik-baik saja,berkat bantuan dari Abang."jawab penjaga satu
"Bukan dariku itu Pak!! Itu semua dari Allah aku hanya perantara saja,ya udah aku masuk ya."sahut Ray.
penjaga utu mengangguk kepala,Aisyah hanya jadi pendengar pembicaraannya,sampai lah di depan pintu.Ray pun langsung keluar dari mobil dan lanjut membukakan pintu untuk Aisyah.
"Yang,ayo turun."ajak Ray sambil mencium bibir karena melihat lagi ngelamun.
CUP
"Hubby! apa sih main nyosor aja,ini rumah kamu By"kesal Aisyah.
"Rumah kita Sayang ayo masuk."ajak Ray.
memeluk pinggang Aisyah sambil berjalan masuk,setibanya di dalam langsung di sambut keluarga dan sahabatnya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Aisyahhhhhh."ucap Citra langsung berhamburan memeluk Aisyah.
"Citra!! kenapa kamu ada di sini?"tanya Aisyah sambil membalas pelukan sahabatnya.
"Tuh tanya suami kamu,memaksaku untuk kesini"jawab Citra.
"Aisyah/Kak Aisyah."ucap ketiga orang secara serempak,Aisyah pun langsung menoleh.
"Papa,Mama,Ade,kalian disini,Papa sudah bisa berjalan lagi alhamdulillah."jawab Aisyah langsung berhamburan memeluk mereka.
"Alhamdulillah,Kak Aisyah baik-baik saja kan?"tanya Papa sambil membalas pelukannya.
''Alhamdulillah,Ais baik."jawab Aisyah.
"Ya udah yuk semua,kita makan siang dulu bersama,nanti aja kangen-kangenan nya setelah makan."ajak Mama Ani,semua pun mengangguk setuju.
mereka kini berada di meja makan,Aisyah mengambilkan untuk Ray terlebih dahulu.setelah nya baru untuk diri sendiri,begitupun Mama Ani untuk Papa Andika.Mama dan Papanya Aisyah hanya tersenyum melihatnya.
tak ada yang bersuara sama sekali,hanya suara dentingan sendok dan garpu.setelah beberapa menit makan pun selesai.
setelah selesai makan,mereka berkumpul di ruangan tamu tapi tidak dengan Citra dan Gio memilih untuk ke belakang rumah.kalau Andi keluar entah kemana perginya.
"Pa!! Rencana Hubby nya Ais,minggu depan mau syukuran rumahnya..."ucap Aisyah terjeda karena dehem dan tatapan Ray yang begitu sangat tajam.
Glekk
"Eh..hehe iya-iya Hubby maaf,iya rumah kita.kami kan mau tempati rumah ini dan akan mengundang Abah Kiyai ke rumah ini,menurut Papa gimana?"lanjut Aisyah sambil mengajar dua jarinya membentuk huruf v seraya bertanya ke Papa.
"Ya menurut Papa sih,memang baiknya begitu,supaya rumahnya Ray..."jawab Papa Andika terpotong.
"Papa kenapa sih? ngga Aisyah,ngga Mama,ngga Papa,ya ampun Ray miris sekali hidupmu,di anggap orang lain sama mereka."potong Ray dan mengasihi diri.
ucapan Ray membuat Papa dan Mama merasa bersalah,sedangkan Aisyah langsung memeluknya.
"Bukan begitu maksud kami Hubby!! Ais minta maaf yah By,Ais janji mulai sekarang apapun itu jadi milik kita bukan milik sendiri-sendiri."jawab Aisyah yang sedang memeluk suaminya.
"Yang!! ngga gitu maksudku,kalau yang punya kamu tetep punya kamu sendiri,karena ..."sahut Ray terpotong.
"Ngga hubby! mulai sekarang milik Aisyah juga jadi milikmu,begitupun sebaliknya."potong Aisyah matanya sudah berkaca-kaca.
"Sudah...benar kata Aisyah,maafin kesalahan Papa yah Ray."sahut Papa Andika.
"Iya Papa."
jawab Ray sambil mengelus kepala Aisyah yang tertutup hijab dengan sangat lembut,Aisyah pun memejamkan matanya untuk menikmati sentuhan Sayang dari suaminya, Papa dan Mama yang melihat itu hanya tersenyum.
"Ya sudah...terus rencananya mau kapan syukuran rumah ini?"sahut Mama Ani.
"Insyaallah hari minggu ini."jawab Ray dan Aisyah serempak,Papa dan Mama menganggukkan kepala.
"Oh ya Kak Ais! Papa pinjam Hubby mu dulu yah sebentar."goda Papa Andika.
"Papaaaa...jangan pernah panggil suami Ais dengan sebutan Hubby,hanya Ais yang boleh."kesal Aisyah lansung cemberut.
"Hahaha baiklah,ayo nak Ray ikut Papa sebentar."
Ajak Papa Andika sambil berjalan,Ray hanya mengangguk dan mengikuti Papa Andika.
"Ingat Pa!! kalau perginya utuh,pulangnya pun harus utuh yah."sahut Aisyah.
"Cie-cie anak Mama sudah bucin sama Ray nih ceritanya."goda Mama Ani,saat para pria sudah pergi,entah mau kemana.
"Apaan sih Ma."jawab Aisyah memanyunkan bibirnya,dengan muka yang sudah memerah kaya kepiting rebus.
"Hahaha"
siang pun berlalu kini berganti dengan malam,karena semua berencana mau menginap,jadi mereka masih berkumpul di rumah Ray dan Aisyah.
"Wah-wah siapa yang tunangan,siapa yang nikah duluan."goda Gio,Citra mengangguk.
"Hehe iya juga yah Bang,tanyain saja sama Adiknya Abang itu."jawab Aisyah.
"Ais...di tempat kita kerja,ada yang selalu nanyain kamu terus tuh?"tanya Citra.
"Siapa?"tanya balik Aisyah.
"Siapa lagi kalau bukan fans fanatik kamu Ais."jawab Citra.
"Wah kaya artis aja kamu Ais."sahut Gio.
"Honey! maksudnya fans itu,dia sudah tergila-gila sama Aisyah,bahkan terobsesi ingin memilikinya."ucap Citra.
"Apaaaa."teriak Gio
"Astagfirullah Honey/Bang."kaget Citra dan Aisyah serempak.
"Maaf-maaf,Ray sudah tau hal ini apa belum?"tanya Gio
"Belum"jawab Aisyah dan Citra lagi lagi serempak.
"Huft...Aisyah!! saranku lebih baik kamu yang cerita sendiri ke Ray,tentang semua ini.biar bisa di antisipasi sama dia,daripada Ray tau dari orang lain bisa lebih rumit nantinya."saran Gio
Aisyah dan Citra memikirkan saran dari Gio...Gio sendiri memikirkan bahaya apa yang bisa timbul,kalau Ray tau dari orang lain.mereka bertiga pun melamun dengan pemikiran masing-masing.
"Hey!! Kenapa kalian kaya musuhan gini?"tanya Ray sambil mengecup bibir Aisyah singkat dan mengelus kepala Aisyah yang tertutup hijab dengan lembut.
CUP
"Hubby."teriak Aisyah sambil melotot kan matanya,tapi Ray hanya tersenyum.
"Aduh Mama,Papa! mata Citra ternodai"teriak Citra,Gio hanya geleng-geleng.
"Citra...ada apa teriak-teriak gitu."ucap Mama Ani yang baru ingin gabung berkumpul.
"Ngga ada apa-apa Ma,Citra cuman lagi ngambek karana ngga di beliin balon sama Bang Gio."ucap Aisyah santai sambil cekikikan.
"AISYYYAAAHHH"teriak Citra sangat kesal.
"Hahaha"
semuanya tertawa tapi tidak dengan Citra yang lagi cemberut,karena di goda seperti anak kecil.
"Ternyata Sayangku ini bisa iseng juga,kalau sudah berkumpul dengan sahabatnya"batin Ray.
"Sudah-sudah...Sayang kita masuk kamar dulu yuk,sekalian sholat dan istirahat."ajak Ray.
"Bener tuh kata Ray,daripada di sini bisa-bisa darah tinggi ku naik hush hush hush."sahut Citra sambil mengibaskan tangannya seperti sedang mengusir ayam.
"Ya udah Ma!! Ais ke kamar dulu yah,hati-hati Ma sama Citra suka gigit kalau lagi kesal."ucap Aisyah menggandeng tangan Ray,melangkah ke kamar sesekali berbalik badan menjulurkan lidah ke Citra.
"Hahaha"
pecahlah tawa semua orang,ketika melihat wajah Citra dan sedang memanyunkan bibirnya.
~SEE YOU NEXT~