NovelToon NovelToon
Semalam Dengan Istrimu

Semalam Dengan Istrimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:50.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: DF_14

Karena mabuk, Viona, wanita yang sudah memiliki suami itu melakukan cinta satu malam dengan pria tampan dengan sejuta pesona.

Viona, wanita berusia 25 tahun itu merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya, awalnya hubungan dia dan suaminya begitu mesra dan harmonis namun tiba-tiba suaminya berubah menjadi sedikit tempramen dan jarang pulang, apalagi sudah dua tahun mereka tidak pernah melakukan hubungan suami istri lagi, tentu saja Viona sangat tersiksa dalam hubungan yang jenuh seperti ini.

Namun, malam itu malah mengubah segalanya, dia seperti tersesat dan tak tau arah jalan untuk kembali, dengan pesona pria yang bernama Daniel Gilbert.

"Lupakan tentang semalam, anggap saja tidak terjadi apa-apa. Aku sudah memiliki suami."_ Viona Maharani.

"Itu pertama bagiku, karena itu kamu tidak bisa menyuruhku seenaknya untuk melupakan apa yang terjadi pada kita."_ Daniel Gilbert.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Sampai Goyah

Malam itu Daniel terpaksa hadir ke pesta ulang tahun Alexa, bukan karena Alexa spesial baginya, tapi dia memang sudah menganggap Alexa temannya, apalagi papanya dengan papa Alexa bersahabat. Dan yang paling utama dia ingin bertemu Viona, karena dia tau Alexa mengundang semua alumni SMA Angkasa.

Alexa nampak berseru begitu melihat kehadiran sang pujaan hati, walaupun dia tau Daniel menolak perjodohan itu tapi papanya bilang bahwa perjodohan itu akan tetap berlanjut. Daniel akan menjadi miliknya.

"Cie... tuh pangeran kamu." ucap Pingkan, sahabatnya Alexa.

Alexa hanya diam, dia seperti sedang tersihir oleh penampilan pria itu. Pria tampan itu selalu saja menjadi pusat perhatian bagi para wanita disana.

"Oh itu Daniel!"

"Ya ampun makin ganteng aja dia."

"Oh bahagianya aku jika berada di dalam kungkungannya."

Banyak yang memuja ketampanannya. Alexa merasa menjadi wanita yang paling beruntung karena Daniel akan menjadi miliknya sebentar lagi.

"Daniel." Alexa menyapanya dengan penuh rasa bahagia.

"Oh hai Alexa." Daniel menjawab sapaan Alexa tapi pandangannya beredar seperti sedang mencari seseorang.

"Siapa yang kamu cari?" tanya Alexa, wajahnya seketika menjadi muram karena Daniel sama sekali tidak ingin menatapnya padahal dia sudah berdandan sangat cantik.

"Emm...oh tidak. Aku kesana dulu sebentar." Daniel menunjuk Andrian yang sedang berkumpul bersama alumni lainnya, termasuk Sandra.

Tanpa menunggu persetujuan Alexa, Daniel pergi menemui teman-temannya. Sebenarnya dia ingin menemui Sandra apa Viona datang ke pesta ulang tahun atau tidak, dia mengikuti Sandra yang berjalan ke luar.

Rupanya Sandra sedang berteleponan sama Viona, walaupun dia tidak begitu jelas mendengar suara Vionanya.

"Aku lagi di pesta ulang tahun Alexa nih. Mau kesini gak? Padahal malas banget tapi Andrian janjian sama teman-temannya buat ketemuan disini. Daniel juga ada."

"Kenapa ke apotek? Harusnya ke dokter Vi."

"Ishh... biar aku kasih pinjam."

"Pasti migran lagi ya?

"Kamu sendirian Vi?"

"Ah tidak, hanya kecewa saja sama suami kamu. Tega banget gak ngantar kamu."

Hanya mendengar jelas ucapan Sandra saja, Daniel sudah tau bahwa saat ini Viona sedang pergi ke apotek sendirian. Tanpa ditemani suaminya.

Tanpa berpikir panjang, Daniel segera pergi meninggalkan pesta. Tidak peduli dengan Alexa yang terus memanggil namanya, padahal Alexa ingin pada saat dia memotong kue, suapan pertamanya diberikan kepada Daniel dan juga ingin berdansa mesra dengan pria itu.

Daniel memacu mobil sportnya dengan begitu cepat, sambil mencari ke sekitaran apotek terdekat yang jaraknya dekat dengan rumah Viona.

Sampai akhirnya dia menemukan Viona yang sedang duduk di taman, tak jauh dari apotek yang ingin Viona tuju.

Saat itu Viona tengah memperhatikan sepasang suami-istri sedang berjalan bersama anaknya sambil saling bergenggaman tangan, dia tersenyum melihatnya membayangkan dirinya seperti itu bersama Satria dan anaknya nanti.

Viona memijat-mijat kepalanya yang terasa pusing.

Perhatian Viona teralihkan pada sebuah mobil yang berhenti tak jauh di depannya, dia terkejut saat melihat Daniel yang keluar dari mobil itu.

Astaga kenapa aku harus selalu bertemu dengan dia?

Viona segera berdiri dari duduknya. Sialnya kenapa jantungnya selalu berdebar setiap di dekat pria itu. Apalagi sekarang Daniel berada dihadapannya.

"Viona, kamu sakit ya?" tanya Daniel dengan nada khawatir.

Tanpa meminta izin dulu, dia meletakkan telapak tangannya ke kening Viona, "Kamu panas Viona."

Sentuhan tangan Daniel itu begitu terasa seperti ada aliran listrik mengenai tubuhnya, Viona segera melepaskan tangan Daniel yang menyentuh keningnya. "Aku tidak apa-apa kok."

Padahal dalam hati Viona, kok dia bisa tau aku lagi sakit?

Kayaknya gak mungkin kalau Sandra yang ngasih tau.

"Jangan bohong, Viona. Badan kamu panas sekali. Ya udah aku antar kamu ke dokter ya."

Viona langsung menolak, "Oh gak usah, gak apa-apa kok. Paling cuma migran aja."

"Tetap saja harus diobati." Daniel menarik tangan Viona. "Jangan menolak niat baikku!"

Viona masih saja berontak, "Daniel, lepas! Kamu bawa aku kemana?"

Daniel malah tertawa kecil , "Ya ke dokter lah Viona. Mau kemana lagi?"

"Oh gak usah, aku mau beli obat ke apotek aja." Viona langsung melepaskan tangan Daniel.

Daniel malah gemas melihatnya. Karena Viona terus saja menolak. Dia tidak bisa memaksa Viona dengan menarik tangannya pasti tangannya akan kesakitan. Daniel terpaksa menggendong Viona untuk membawanya masuk ke dalam mobil.

Bukan main kagetnya hati Viona saat Daniel tiba-tiba menggendong dirinya ala bridal style. Viona mencoba berontak tapi Daniel sudah berhasil membawa Viona masuk ke dalam mobilnya.

"Daniel lepas!" Viona memukul-mukul dada Daniel.

"Aku tidak mengajak kamu berselingkuh malam ini Viona. Tapi hanya ingin membawa kamu ke dokter. Jadi please diam ya. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa. Aku gak bakalan bisa tenang. Aku gak akan bisa tidur sebelum memastikan kamu baik-baik saja." Ucap Daniel sambil memakaikan sabuk pengaman pada tubuh Viona.

Wajah mereka begitu sangat dekat. Sampai kedua mata itu bertemu saling memandang. Viona hanya bisa mengepalkan tangannya menahan jantungnya yang terus berdebar seakan mau meledak.

"Tapi kamu gak perlu seperhatian ini sama aku."

"Lalu aku harus bagaimana? Membiarkan kamu kesakitan sendirian?"

Viona tertegun mendengar ucapan Daniel. Dari sorot matanya, dia tau apa yang Daniel ucapkan itu benar adanya.

Pria itu begitu mengkhawatirkan dirinya. Bagaimana bisa dia tidak luluh pada pria itu.

...****************...

Viona sudah diperiksa ke dokter, dokter bilang Viona sering sakit kepala karena terlalu banyak pikiran, mungkin Viona tipe wanita yang lebih banyak memendam tentang segala apa yang ada dibenaknya.

"Dokter bilang kamu terlalu banyak pikiran Viona. Jika kamu punya masalah, cerita saja sama aku. Aku siap menjadi pendengar kamu." ucap Daniel yang berjalan berbarengan dengan Viona, keluar dari klinik dokter ternama itu.

Viona malah mengalihkan pembicaraan "Untuk biaya pengobatan tadi. Biar nanti aku bayar kalau udah gajian." Semua uang simpanannya sudah dia berikan kepada ibu mertuanya.

"Oh gak usah Viona."

"Buat kamu memang tidak seberapa. Tapi aku akan tetap bayar."

"Hm... ya sudah aku akan menerimanya tapi bukan dengan bentuk uang."

Viona mengerutkan dahinya, dia takut Daniel meminta yang aneh-aneh padanya.

"Teraktir aku makan jika kamu sudah gajihan nanti."

Viona terkekeh, "Ya ampun mentraktir kamu makan itu sama aja dengan menghabiskan uang gajihan satu bulan aku, aku gak sanggup membawa kamu ke restoran mewah. Emang kamu mau makan dipinggir jalan?"

Wajah Daniel memerah membayangkan makanan di pinggir jalan sana, dia takut tidak higienis. Viona yakin Daniel pasti tidak akan mau orang sekelas Daniel memakan makanan di pinggir jalan.

"Oh tentu saja, boleh. Aku tunggu teraktirannya. Bukannya besok kamu gajihan kan?" Daniel rasa tidak ada salahnya dia mencoba makan di pinggir jalan. Apalagi makan bersama dengan pujaan hati.

Viona hanya menghela nafas menatapnya, dia pikir Daniel akan menolaknya. Padahal dia ingin mengganti uang pengobatan itu dengan uang tunai.

"Aku tunggu teraktirannya besok." Daniel tersenyum sambil mengedipkan matanya. Dia membukakan pintu mobil untuk Viona.

Hampir saja Viona terpana dengan pesona pria itu. Viona hanya menggelengkan kepalanya, dia terus saja menguatkan hatinya untuk tidak boleh goyah pada pria itu.

Jangan sampai dia tega menyelingkuhi Satria apalagi tega meninggalkan Satria yang sudah lama menemaninya. Dia merasa menjadi wanita yang paling jahat di dunia ini jika dia memilih mengikuti kata hatinya.

...****************...

1
Ida Sahil
kejam😄😄tp membawa nikmat 🤣🤣
Eti Alifa
lha sidaniel dikira satria apa ga sakit hati tuhh🤭
Ida Sahil
baguuus Andrian...
Ida Sahil
aduhhh panas nih mata....mau nangis jg,terhuraaaa🤭😄
Ida Sahil
good job Daniel 😄👍👍gue suka gaya lo wkwkkkkk
Ida Sahil
jeng....jeng ....ayooo la vio nyerah mau k mana lagi😄 seneng deh ...
Lilianti Mokodongan
🥰🥰🥰
Lilianti Mokodongan
semoga bahagia
Lilianti Mokodongan
semoga suami Sandra baik' saja
Lilianti Mokodongan
kasihan
Lilianti Mokodongan
semangat sandra
Dilen
kadal buntung si Andrian kebelet mau nikah sama Sandra tuh urus ulat bulu si Alexa yg SDH hamil anak mu Andrian
Titin Roikhatul
Biasa
Titin Roikhatul
Kecewa
Layla 🌹
Luar biasa
karin Ke
luar biasa
Ida Sahil
kalau buat neng mah boleh boleh aja...
Lilianti Mokodongan
Semoga berjodoh
Ida Sahil
ikut senang klu vio hamil ank Daniel 😄😄😄
Ida Sahil
ayo la viona jangan munafik nanti danielnya pergi....ayo katakan kalu lo jg cinta dia🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!