JANGAB LUPA IKUTU AKUN AUTHOR DAN LIKE KOMEN CERITA INI, MAKASIH💙✨
Keyla Azalea Adhitama dan Arka Arion Adhitama. Kedua remaja itu merupakan saudara sepupu, memiliki kemampuan di luar nalar, yaitu bisa melihat sosok tak kasat mata. Tidak jarang sosok-sosok itu akan menampakan wujudnya yang mengerikan di hadapan Arka dan Keyla, bukan tanpa alasan sosok-sosok itu menampakan wujudnya, namun ada tujuan lain kenapa mereka mendatangi Keyla dan Arka.
Yuk, ikuti ceritanya sampai tamat. Bagaimana perjalanan dua remaja yang menghadapi arwah penasaran yang kerap kali mendatangi mereka, untuk minta bantuan menyelesaikan urusannya di dunia. Dan bukan hanya itu, di cerita ini juga ada kisah percintaan anak sekolah yang manis, dan anak geng motor yang di ketua oleh Arka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tatatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bunga tau siapa itu Burhan
"Kak Natasha tunangannya kak Abizar? Serius key? Lu nggak bercanda kan?" Tanya Gaby seketika tidak percaya dengan ucapan Keyla.
Gaby, Qilla dan Bunga memang mengenal Natasha. Mereka sering main ke rumah keyla dan selalu bertemu Natasha, membuat mereka mengenal perempuan cantik itu.
Keyla menggeleng lemah, matanya kembali berkaca-kaca. Sayangnya Keyla tidak sedang bercanda.
"Gue nggak bercanda Gab. Kak Natasya---" Suara Keyla tercekat di tenggorokan, menundukan kepalanya.
Tes.
Air mata Keyla luruh tidak bisa di tahan lagi.
"Key se-serius?" Kembali Gaby bertanya berharap Keyla hanya bercanda, tapi gadis itu mengangguk membenarkan.
"Ya ampun, kak Natasha"
Lirih Gaby Qilla dan Bunga mereka tidak menyangka. Perempuan sebaik Natasha cepat sekali di panggil oleh sang maha kuasa.
"Kenapa bisa?" Tanya Bunga yang ingin tau apa penyebab Natasha meninggal.
Keyla menghela nafas berat, mengusap pipinya yang basah karena air mata.
"Kak Natasha mengalami kecelakaan kemarin malam."
"Apa?" Mereka kembali terkejut.
"Kak Abizar hanya mengatakan kak Natasha kecelakaan"
"Dan sekarang gimana keadaan kak Abizar?" Tanya Qilla pelan dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
Mereka seketika khawatir dengan keadaan Abizar. Tau bagaimana cintanya Abizar kepada Natasha, pasti sangat menyakitkan di tinggal selamanya oleh orang yang kita cintai.
"Iya Key, kasian kak Abizar bagaimana keadaannya sekarang? Gimana kalau kita ikut pulang sama lu? Gue mau liat keadaan kak Abizar" Khawatir Gaby di angguki Qilla dan Bunga.
Mereka ingin melihat keadaan Abizar karena merasa khawatir dengan pria itu.
"Iya, kita juga harus melayat kan?" Timpa Bunga.
"Iya benar." Setuju Gaby.
Keyla menggeleng. "Untuk satu Minggu ke depan kak Abizar nggak akan pulang. Dan untuk melayat, gue juga ingin tapi tidak sekarang, kita tunggu kak Abizar pulang setelah itu kita bisa ziarah."
Mereka hanya mengangguk lemah. Dan merasa kehilangan perempuan sebaik Natasha.
"Gue harap kak Abizar dan orangtua kak Natasha bisa ikhlas. Semoga kak Natasha di tempatkan di sisi yang terbaik oleh tuhan." Ujar Gaby.
"Amin" Dengan serempak mereka mengamini.
Kini hanya keheningan yang menyelimuti mereka.
Dan untuk beberapa saat mereka terdiam dengan pikiran masing-masing.
"Lalu masalah yang lainnya apa Key?" Tanya Gaby memecahkan keheningan.
Ketiga gadis itu kembali menatap Keyla. Kira-kira masalah apa lagi yang Keyla hadapi.
Keyla menghela nafas berat. Tidak ingin menyimpan masalah ini sendiri karena Keyla bingung harus bagaimana. Mungkin jika teman-temannya tau mereka bisa membantu.
"Sebenarnya gue di datangi---"
Kini Keyla mulai menceritakan tentang sosok Kala, awal mula sosok itu mendatanginya lalu memperlihatkan kejadian yang menimpanya.
Gaby, Qilla dan Bunga sudah mengetahui tentang ke ahlian Keyla. Jadi mereka tidak terkejut mendengar Keyla di datangi mahluk halus. Mereka juga sering terlibat membantu sosok-sosok itu.
"Pria paruh baya bernama Burhan?" Tanya Bunga memastikan dan Keyla langsung mengangguk.
Menyelesaikan masalah Kala ini lebih sulit dan rumit. Tidak seperti sosok-sosok yang pernah mendatanginya juga.
"Jadi lu pingsan di toilet itu karena di datangi sosok Kala?" Keyla kembali mengangguk mendengar pertanyaan Gaby.
"Sosok Kala memperlihatkan apa lagi?" Tanya Bunga sangat penasaran. Kira-kira sosok itu memperlihatkan apa kepada Keyla.
Tentu saja mereka juga tau, jika Keyla di datangi mahluk halus lalu pingsan, itu artinya mahluk itu akan menunjukan sesuatu kepada Keyla.
"Oke gue jelasin"
Keyla kembali menjelaskan apa yang Kala perlihatkan kepadanya. Dimana tubuh Kala di kuburkan dengan tidak layak di sebuah hutan.
"APAA." Pekik ke tiga gadis itu.
Untungnya di koridor tidak ada siapapun jadi mereka bebas bercerita.
Mengapa bisa ada seorang ayah tega menjual anak kandungnya sendiri. Dan semakin membuat mereka terkejut adalah, tubuh Kala tidak di kebumikan dengan benar. Pantas saja sosok Kala gentayangan.
"Anjirr. Ternyata ada ayah sejahat itu kepada anak kandungnya sendiri?" Sungguh Gaby tidak habis pikir, dan baru kali ini mendengar seorang ayah begitu jahat kepada anak kandungnya sendiri.
"Kasian banget Kala, hiks." Lirih Qilla sambil terisak menangis.
Sudah biasa Qilla akan menangis jika mendengar cerita yang menyediakan. Qilla adalah gadis berhati hello Kitty. Tidak bisa mendengar hal-hal yang menyedihkan seperti ini.
"Burhan? Sepertinya gue pernah mendengar nama itu."
Entah mengapa Bunga merasa tidak asing dengan nama Burhan.
Keyla, Gaby dan Qilla langsung menatap Bunga terkejut.
"Serius, lu tau siapa Burhan, Bu?" Tanya Keyla seketika tidak menyangka Bunga mengenal Burhan?
Bunga mengangguk sambil menatap Keyla.
"Ya Key. Burhan yang lu ceritakan, sama dengan---Burhan yang gue tau. Ciri-cirinya persisi seperti Burhan yang gue maksud"
Entah mengapa Bunga yakin. Burhan yang dirinya maksud, sama dengan Burhan yang Keyla ceritakan.
Keyla langsung tersenyum lebar. Kini ada peluang untuknya mengetahui siapa itu Burhan.
"Serius Bunga? Kalau gitu siapa si tua Bangka itu?"
Keyla tidak sabar ingin tau siapa itu Burhan dan mengapa bisa Bunga mengenalnya? Aneh sekali bukan? Dari mana Bunga mengenal pria seperti Burhan.
"Tapi key, gue nggak bisa mastiin, apa Burhan yang gue maksud itu sama dengan Burhan yang lu maksud? Tapi mendengar semua cerita lu tentang Burhan, itu sama seperti Burhan yang gue maksud, memiliki empat istri, selain itu banyak rumor juga jika Burhan sering gonta ganti perempuan." Bunga menjelaskan.
"APA." Pekik Qilla dan Gaby secara bersamaan, membuat siswa yang lewat langsung menatap mereka heran.
Burhan memiliki empat istri, dan yang semakin membuat mereka terkejut adalah. Dengan detail Bunga menjelaskan siapa itu Burhan. Bayangkan saja, seorang Bunga perduli dengan rumor? Sejak kapan? Biasanya gadis itu akan cuek-cuek saja dengan segala hal.
"Anjirrr udah tua tapi punya empat istri? Yang benar aja. Jadi tiap malam dia ganti luba---".
Plak.
"Aduuh, keyla kenapa di tabok tangan gue." Pekik Geby meringis kesakitan sambil mengelus tangannya yang kena tabok.
Keyla melotot kepada Gaby lalu beralih melirik Qilla yang sedang menatap Gaby dengan kening mengerut. Kelihatannya gadis itu menunggu kelanjutan ucapan Gaby.
Ingat, di antara mereka Gaby lah yang asal ceplos jika bicara. Sementara di antara mereka juga ada gadis yang masih sedikit polos pikirannya.
"Lu itu ya, kalau ngomong di filter dikit napa?Lu lupa di antara kita ada anak kecil!" Dengus Keyla sambil melirik Qilla.
Sementara yang di lirik masih pelanga-plongo tak paham.
Qilla adalah sahabat mereka yang sedikit polos. Karena kepolosannya itu Keyla menyebut Qilla anak kecil. Karena anak kecil kan polos pikirannya.
Qilla juga sangat di jaga oleh orangtuanya terutama sang kakak yang merupakan seorang Intel polisi.
"Gaby mau ngomong apa sih? Tiap malam ganti apa?" Tanya Qilla dengan wajah polosnya yang terlihat sangat penasaran.
Ini nih yang Keyla khawatirkan. Di balik kepolosannya Qilla selalu ingin tau semuanya, jika tidak di beritahu gadis itu akan terus bertanya.
Gaby menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menatap Keyla, sementara yang di tatap mendelik kesal, begitupun dengan Bunga hanya bisa menahan kekasihnya.
Gaby lupa, jangan sampai Qilla tercemar oleh ucapan kotornya, yang ada mereka akan di salahkan oleh kakaknya Qilla.
"Aa---itu lupakan saja. Oh iya lanjut Key."
Gaby mengalihkan pembicaraannya, melongos saat bersitatap dengan Qilla.
"Tapi gue----"
"Kok lu bisa tau tentang si Burhan Bu?" Tanya Keyla sengaja memotong ucapan Qilla agar gadis itu tidak terus bertanya.
Keyla heran juga mengapa Bunga bisa tau tentang Burhan?
"Papah gue pernah bercerita tentang Burhan, pria tua itu memiliki banyak istri dan ada rumor juga tentangnya. Saat ini Papa gue punya proyek kerja sama dengan si Burhan." Jelas Bunga.
"Kira-kira ada fotonya nggak, Bu? Gue mau mastiin apa Burhan yang Lo maksud itu sama dengan Burhan yang gue maksud."
Bunga nampak berfikir. Kelihatannya dirinya tidak memiliki foto Burhan. Lagipula untuk apa Bunga menyimpan Poto si tua Bangka itu? Keyla memang ada-ada saja.
"Ya jelas gue nggak punya fotonya lah, key. Buat apa gue simpen foto dia, nggak guna juga kan?"
Keyla manggut-manggut sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Benar juga.
"Iya sih. Terus gimana dong kita mastiin kalau Burhan yang kita maksud itu sama?"
Bunga menaikan sebelah alisnya, nampak berfikir, kira-kira dimana mereka bisa mendapatkan foto Burhan?
Apa Bunga harus meminta kepada Papahnya? Tapi jika Papahnya bertanya untuk apa Poto Burhan, Bunga harus menjelaskan apa?
"Gue tau. Si Burhan itu salah satu orang terkaya di negara kita. Pasti tentang si Burhan ada di googlee" Bunga baru terpikirkan, pasti Burhan ada di halaman pencarian orang terkaya di negara ini.
Keyla mengangguk setuju. Tidak sia-sia memang melibatkan teman-temannya untuk memecahkan kasus Kala. Teman-temannya ini paling terbaik selalu membantunya. Keyla juga bersyukur memiliki mereka yang menerimanya apa adanya.
Bunga pun langsung melihat layar ponselnya. Mengutak-atik sebentar.
Tiba-tiba senyuman manis Bungan yang jarang sekali terlihat di bibir tipisnya itu mengembang.
"Nah Key. Ini Burhan yang gue maksud!!" Bunga langsung menunjukan foto itu.
Karena penasaran Gaby dan Qilla mepet ingin melihatnya.
....
Makasih yg udh mau membaca😌 jangan lupa like komen dan ikuti cerita ini sampai tamat