NovelToon NovelToon
I'M Sorry, I Love You

I'M Sorry, I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Teen School/College / Masalah Pertumbuhan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kaiya Agata_ Sosok gadis pendiam dan misterius

Rahasia yang ia simpan dalam-dalam dan menghilangnya selama tiga tahun ini membuat persahabatannya renggang.

Belum lagi ia harus menghadapi Ginran, pria yang dulu mencintainya namun sekarang berubah dingin karena salah paham. Ginran selalu menuntut penjelasan yang tidak bisa dikatakan oleh Kaiya.

Apa sebenarnya alasan dibalik menghilangnya Kaiya selama tiga tahun ini dan akankah kesalapahaman di antara mereka berakhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Lebih dari lima belas menit kelima orang itu menangis bersama. Saat tangisan itu berakhir, mereka saling menatap dan dapat melihat mata mereka semua bengkak. Dalam belasan tahun hidupnya, ini pertama kalinya Darrel menangis lagi. Ia pernah menangis sewaktu kecil, tapi setelah memasuki usia remaja tidak pernah menangis lagi.

Darrel dan Ginran kini mendapatkan jawaban dari pertanyaan mereka. Kenapa waktu itu Kaiya syok mendengar bunyi tembakan. Semuanya sudah terjawab sekarang.

Pantas saja Kaiya sangat sulit menjelaskan yang sebenarnya. Karena berada di posisi gadis itu tidak gampang.

Kaki Ginran keram karena berlutut dari tadi. Ia masih bersimpuh di kaki Kaiya. Jiro dan Darrel membantunya berdiri dan duduk di sebelah kanan Kaiya. Semuanya terdiam, belum ada satupun dari mereka yang buka suara. Mereka masih terbawa suasana emosional.

Namun itu tidak berlangsung lama. Setelah mengumpulkan kekuatannya lagi, tangan Ginran meraih jemari Kaiya dan menggenggamnya erat-erat. Ia menatapi gadis itu dalam-dalam. Hanya menatap.

"Maafkan sikap kasarku waktu itu. Aku terlalu emosi dan frustasi. Aku merasa lelah tanpa mengetahui yang sebenarnya." gumam Ginran setelah itu. Ia tidak menangis lagi, namun kesedihan dan rasa bersalah jelas terpancar di wajah tampannya.

"Yaya, aku juga minta maaf ya? Aku yang tidak becus mencari tahu keadaan kamu, padahal aku sudah ada firasat kamu sedang nggak baik-baik saja." Darrel yang duduk di sebelah kiri Kaiya ikut bicara. Tangannya menyentuh bahu gadis yang masih sesenggukan itu. Selanjutnya Naomi dan Jiro.

Jiro yang merasa paling berdosa dan sudah jahat sekali sama Kaiya. Dia ingat dirinya pernah menampar keras pipi gadis ini, bahkan mengatainya perempuan murahan. Betul-betul tidak pantas mendapatkan maaf dari Kaiya.

"Maafin gue juga ya," ucap Jiro. Biar bagaimanapun dia harus minta maaf karena dirinya bersalah. Tidak peduli sekarang Kaiya membencinya atau tidak, yang pasti dia dengan tulus dia meminta maaf. Dia sadar sikapnya yang emosian itu harus dia rubah.

Kaiya menatap mereka satu persatu. Ia belum tahu mau bicara apa. Kejadian ini terlalu mendadak, ia tidak pernah membayangkannya. Yang pasti perasaan gadis itu jadi lebih ringan sekarang.

"Apa lo benci kita semua?" pertanyaan Naomi langsung disambut dengan gelengan kuat Kaiya. Mana bisa dia benci mereka. Naomi dan yang lain pun bernapas lega melihatnya.

"Kalau begitu, mau sahabatan sama kita lagi kan sekarang?" giliran Darrel yang bertanya. Kaiya menatapi mereka semua lagi bergantian. Ia tidak bisa menggerakkan tangannya karena genggaman kuat Ginran. Laki-laki itu tidak berniat melepaskan genggamannya dari tadi.

Sesaat kemudian Kaiya menganggukkan kepala malu-malu. Jelaslah dia masih ingin sahabatan sama mereka. Orang-orang ini sudah tumbuh bersama dengan dia di masa remajanya, mereka pernah melewati banyak hal bersama. Begitu banyak kenangan sedih dan menyenangkan. Dan mereka pernah sangat dekat, mana mungkin Kaiya tidak mau sahabatan dengan mereka lagi.

Darrel, Jiro dan Naomi tersenyum senang. Akhirnya kesalahpahaman yang panjang ini berakhir juga.

"Ayo keluar dari sini, ngobrol di tempat lain saja." kata Naomi saat menyadari mereka masih di kelas dan ada banyak orang yang menonton mereka dari luar sana.

Ginran yang pertama berdiri, tangannya masih sama terus menggenggam Kaiya. Laki-laki itu sudah seperti ulat yang suka menempel. Darrel dan yang lain hanya bisa senyum-senyum melihat kelakuan Ginran yang seolah Kaiya akan hilang kalau dia melepaskan genggamannya dari gadis itu sedetik saja.

"Kita harus kasih waktu ke mereka untuk berduaan nanti." bisik Darrel pelan pada Naomi dan Jiro. Ketiganya berjalan di belakang Ginran dan Kaiya. Jiro dan Naomi ikut tersenyum. Tidak perlu Darrel beritahu pun mereka sudah tahu. Pasti Ginran sangat ingin bicara berdua dengan Kaiya sekarang, menumpahkan seluruh yang ada dalam hatinya pada gadis itu.

"Kenapa lihat-lihat, bubar sana!" Seru Jiro pada orang-orang yang mereka lewati. Baginya orang-orang tersebut cukup mengganggu saking keponya sama mereka.

Dengan sekali sentak, suara Jiro mampu membuat orang banyak itu pergi menjauh, meski masih kepo.

"Kita ke tempat kamu aja ya." gumam Ginran dalam perjalanan menuju parkiran kampus. Kaiya meliriknya ke samping menatapnya, tatapannya seolah bertanya kenapa harus ke tempatnya.

"Mereka semua belum pernah ke sana. Aku ingin ke sana juga. Tempat tinggalmu itu auranya terlalu dingin, mungkin saja bisa hangat kalau sering dikunjungi." ucap Ginran lagi, kali ini berucap pelan di telinga Kaiya. Kaiya tersenyum tipis, kemudian mengangguk mengiyakan.

Wajah murung dan tatapan kosongnya yang tadi menghilang. Kini Kaiya tampak lebih cerah, karena masalahnya dengan Ginran dan para sahabatnya kembali membaik. Ia pikir mereka tidak akan pernah mau melihatnya lagi, namun ternyata Jason telah membantunya menjelaskan semuanya. Apa yang tidak bisa dia sampaikan dengan kata-kata karena itu terlalu berat, Jason sudah mewakilinya. Kaiya beruntung memiliki Jason di sisinya.

Dia sayang semua sahabatnya ini, dan dia sangat menyayangi Jason juga. Memang berbeda dengan rasa sayangnya ke Ginran, tapi Jason adalah seseorang yang ia anggap paling penting dalam hidupnya juga, sosok yang selalu ada waktu dirinya terpuruk, pengganti sang kakak.

Sesampainya di apartemen Kaiya, kelima orang itu berbincang-bincang. Sebenarnya hanya Darrel dan Naomi yang paling banyak bicara, Kaiya lebih banyak diam namun terus tersenyum mendengar dua orang itu bercerita.

Jiro sibuk di dapur, laki-laki itu bilang ingin memasak makan malam untuk mereka. Ya, lelaki itu jago memasak. Malam ini dia akan masak banyak makanan enak, khususnya makanan kesukaan Kaiya. Jiro masih ingat apa yang gadis itu suka. Dia akan menebus semua kesalahannya dengan membuatkan gadis itu makanan kesukaannya. Dia sudah membeli semua bahan-bahannya tadi.

"Hei, ayo pindah ke dapur, makanannya sudah masak!" Jiro berseru dari dapur.

Tak sampai dua menit semuanya sudah berkumpul di dapur. Mereka semua fokus melihat banyak jenis makanan yang ada di atas meja. Ada Spaghetti, pancake, chicken cordon bleu, steak, sate ayam, dan masih banyak lagi. Pantesan Jiro masaknya lama banget, hampir tiga jam. Ternyata dia bikin makanan sebanyak ini.

"Wahhh ... Pesta besar. Tapi kok gue ingat ini semua makanan kesukaannya Yaya." Darrel dan Naomi saling menatap penuh arti. Jiro berdeham malu.

"M ... makan aja, nggak usah banyak omong." katanya kemudian. Kaiya menatap Ginran dan tersenyum tipis. Ternyata Jiro masih ingat makanan kesukaannya apa saja, dia terharu. Jiro tidak benar-benar membencinya, dan Kaiya bisa bernapas lega.

"Kamu mau makan yang mana, ini?" Ginran bertanya, tangannya menunjuk ke sate ayam. Kaiya menganggukkan kepala. Lalu Ginran memasukkan tiga tusuk sate ke dalam piring Kaiya, juga mengambilkan gadis itu nasi.

Kaiya sangat kurus sekarang, dia akan membuat gadis itu berisi lagi seperti dulu. Kaiya yang berisi jauh lebih cantik. Mulai hari ini dia akan fokus menjaga Kaiya, memberi gadis itu banyak perhatian hingga ia tidak merasa kesepian dan sakit lagi. Terutama menyembuhkan trauma gadis itu.

1
Hurul Fatmi
Luar biasa
anisa f
nah yg namanya teman itu kek gini
Nurfath Handaya
ceritanya seru banget
anisa f
namanya teman, harusnya semua kyk darrel
kl kyk ginran naomi apalagi jiro, mereka kyk bukan teman, tp org lain yg hanya melihat "luar"nya saja
anisa f
1. saksi
2. teman d LN
Adila Ahmad
bgus
SmaiLlingMiQ
Luar biasa
Fajar Fitri
minta laki² seperti ginran ..pengen 😭😂
Tiffany_Afnan
tolong.. kalian menodai otakku ! pikiranku jadi awut²an
Tiffany_Afnan
yaa Allah Tuhan... Manusia Jahhatt !! 😞😞
Tiffany_Afnan
iih iya iihh.. aq aja yg cm baca juga malu bgt 🤭🤭 pdhl gk kenal kan.. pencemaran otak emang 🤣🤣🤣
Tiffany_Afnan
nyangkil? kesandung kah..
Tiffany_Afnan
darel paling gacor kek nya.. good.. bukan yg sumbu pendek.
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
karyaku
hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y
Lilianti Mokodongan
penasaran dengan masalah yaya
Lilianti Mokodongan
ginran akan tahu semuanya PD akhirnya
Nur baeti
Luar biasa
Lilianti Mokodongan
hmhm ada yg cemburu niii
Lilianti Mokodongan
Ingat kakaknya yaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!