Kisah ini mengkisah kan kehidupan hermanto seorang pemulung dan dia memiliki 1 orang anak yang bernama rico yang masih kelas 5 sd mereka tinggal di sebuah kota kecil di daerah kota medan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wandi hidayah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rico lupa hari
Hari menjelang pagi jarum jam menunjuk kan 6:30 tepat di hari minggu hermanto dan rico masih tertidur pulas.
Rico yang masih tertidur ia terbangun karna cahaya matahari masuk dari celah lubang yang ada di jendela kamar rico, cahaya matahari mengenai mata Rico yang membuat rico terbangun.
" Eammm udah jam berapa nih " ujar rico.
Rico langsung melihat ke arah jam tampak jam sudah menunjuk kan ke angka 8:00.
" Waduh udah jam 8 aja nih terlambat aku " Ujar rico.
Rico langsung berlari ke kamar ayah nya ia ingin menanyakan ke ayah nya kenapa ia tidak di bangun kan untuk pergi sekolah.
" Tok tok tok ayah "ujar rico sambil mengetuk pintu kamar hermanto.
Hermanto yang masih tertidur ia langsung terbangun karna rico terus memanggil nya sambil mengetuk pintu kamar hermanto.
" Iyah nak ayah udah bangun " Ujar hermanto.
Hermanto langsung bangun dari tempat tidur nya ia langsung menghampiri rico yang dari tadi memanggil nya.
" Iya nak ada apa bangunin ayah kamu lapar yah " ujar hermanto.
" Ayah kenapa gak bangunin aku kan aku jadi gak sekolah karna ayah gak bangunin aku! " Ujar rico.
Hermanto yang mendengar ucapan rico ia pun heran sama ucapan anak nya.
" Sekolah nak ini kan hari minggu mana sekolah kamu " ujar hermanto.
Rico yang mendengar ucapan ayah nya merasa malu karna ia lupa kalau hari ini adalah hari minggu.
" Iyah nya yah lupa aku kalau hari ini hari minggu aku kira hari ini hari senin " Ujar rico.
" Yaudah kamu mandi dulu biar ayah buat sarapan " ujar hermanto.
" Iya ayah " Ujar rico.
Rico langsung menuju ke kamar mandi sedang kan hermanto langsung memasak sarapan buat diri nya dan rico.
Rico yang sudah siap mandi ia langsung menuju ke meja makan ia hendak makan bersama ayah nya.
" Kamu ikut ayah nak? " tanya hermanto.
" Iyah ayah aku sekalian mau beli celengan mau nabung aku " Ujar rico.
" Bagus lah nak mana tau kalau ayah lagi gak ada uang kan bisa pake uang kamu dulu "ujar hermanto.
" Iya ayah gak papa kok " Ujar rico.
Selesai nya rico dan hermanto makan mereka langsung bersiap untuk mencari barang bekas.
" Ayah karung aku mana? " tanya rico.
" Itu di belakang di bawah rusbang " Ujar hermanto
Rico langsung menuju ke belakang untuk mengambil karung.
" Udah nak biar berangkat kita biar gak siang kali kita pergi nya " ujar hermanto.
" Udah kok yah " Ujar rico.
Hermanto dan rico langsung berangkat untuk mencari barang bekas.
" Kamu mau ikut ayah apa kita pisah di sini nak ayah agak jauhan cari nya " ujar hermanto.
" Pisah aja lah yah biar bisa dapat banyak aku cari di kampung sebelah aja " Ujar rico.
" Yaudah ayah cari nya dekat pasar aja nanti azan dzuhur kamu langsung ke tempat penampungan aja yah " ujar hermanto.
" Iya ayah " Ujar rico.
Hermanto dan rico langsung berpisah di tengah perjalanan rico mencari barang bekas di sebelah kampung nya sedang kan hermanto mencari barang bekas agak jauh dari rumah nya ia mencari barang bekas dekat pasar.
Jam sudah menunjuk kan ke angka 11:30 karung yang Rico bawa untuk barang bekas belum terisi penuh masih sekitaran setengah karung.
" Aduh udah mau dzuhur karung aku belum penuh juga "ujar rico.
Rico terus mencari barang bekas sampai ia melihat di hadapan nya ada rumah besar terlihat di tempat sampah nya banyak botol dan kaleng rico langsung pergi menuju ke arah rumah itu.
" Lumayan nih banyak juga botol sama kaleng di sini " Ujar rico.
Rico terus mengambil botol dan kaleng yang ada di tempat sampah itu, saat rico mengambil barang bekas di tempat sampah keluar ibu - ibu yang sedang mengandung dari dalam rumah.
" Kamu lagi ngapain nak? " tanya ibu pemilik rumah.
" Lagi cari barang bekas bu " Ujar rico.
" Kamu masih sekolah apa udah gak sekolah lagi nak " ujar ibu pemilik rumah.
" Masih sekolah bu " Ujar rico.
" Yaudah sini dulu nak biar ibu siapin minum sama roti buat kamu pasti capek kan kasian ibu liat kamu masih kecil udah cari barang bekas aja " ujar ibu pemilik rumah.
" Makasih yah bu " Ujar rico.
Rico langsung duduk di teras pemilik rumah sedang kan pemilik rumah langsung masuk untuk menyajikan air minum buat rico.
" Kamu kenapa cari barang bekas nak masih kecil gini apa orang tua kamu sudah tidak ada " tanyak ibu pemilik rumah.
" Ayah aku masih ada bu tapi kalau ibu aku udah gak ada saat aku masih kecil " Ujar rico.
Ibu pemilik rumah merasa sedih ia kasian sama rico yang dari kecil tidak memiliki ibu ia teringat sama anak nya yang masih di dalam kandungan.
" Jadi ayah kamu kerja apa nak? "tanyak ibu pemilik rumah.
" Ayah aku kerja nya sama kayak aku bu cari barang bekas juga " Ujar rico.
" Oh jadi kamu bantuin ayah kamu juga yah bagus lah nak masih kecil udah bisa cari uang " ujar ibu pemilik rumah.
" Iyah bu aku pun untuk ku tabung juga uang nya mana tau nanti ada perlu mendadak bisa ku ambil uang nya " Ujar rico.
Bagus lah nak uang nya di tabung masih kecil harus pandai nabung biar besar nanti kamu gak boros " ujar ibu pemilik rumah.
" Iyah bu, aku pergi dulu yah bu mau lanjut cari barang bekas lagi " Ujar rico.
" Oh...tunggu dulu nak ada yang mau ibu kasih buat kamu " ujar ibu pemilik rumah.
" Apa itu bu? " Tanya rico.
" Udah tunggu bentar " ujar ibu pemilik rumah.
Ibu pemilik rumah langsung masuk ke dalam rumah ia mengambil sembako dan uang 50 ribu yang berada di dalam dompet nya.
" Ini ada bingkisan sama uang sedikit dari ibu buat kamu " Ujar pemilik rumah.
" Gak usah bu di kasih minum sama makanan aja aku udah senang " ujar rico.
" Udah gak papa ambil aja " Ujar ibu pemilik rumah.
" Makasih yah bu "ujar rico sambil mengambil bingkisan dan uang.
" Iyah sama - sama " Ujar ibu pemilik rumah.
Rico langsung pergi untuk melanjut kan mencari barang bekas karung yang rico bawa sudah hampir penuh, rico mencari barang bekas menuju ke arah tempat pengumpulan barang bekas.
Rico telah sampai di tempat pengumpulan barang bekas karung yang rico bawa sudah terisi penuh.
Pas Rico berjalan ke arah tempat pengumpulan barang bekas ia juga mendapat kan sedikit barang bekas.
Hermanto sudah menunggu di tempat pengumpulan barang bekas hermanto sudah menjual hasil dari mencari barang bekas.
" Kamu dapat bingkisan dari siapa nak " tanyak hermanto.
" Tadi pas aku cari barang bekas aku di kasih sama ibu - ibu di kampung sebelah " Ujar rico.
" Udah bilang makasih kan " ujar hermanto.
" Udah ayah, aku jual punya aku dulu yah " Ujar rico.
" Iyah nak "ujar hermanto.
Rico telah menjual barang bekas yang sudah ia kumpul kan.
" Udah siap nak? " Tanyak hermanto.
" Udah yah " ujar rico.
" Yaudah sini bingkisan nya biar ayah aja yang pegang " Ujar hermanto.
" Iyah ayah, nanti kita ke grosir dulu ya ayah aku mau beli celengan " ujar rico.
" Iyah nak " ujar hermanto.
Rico langsung pergi grosir ia hendak membeli celengan untuk ia tabung.
Sesampai nya rico di grosir ia bingung banyak beragam bentuk celengan di grosir itu.
" Yang mana yah yang keren yah " Tanya rico.
" Cari yang murah aja nak gambar ayam tuh murah keren juga " ujar hermanto.
" Iyah ayah " Ujar rico.
Rico langsung membeli celengan gambar ayam ia mengeluarkan uang yang ada di kantong nya.
" Banyak uang kamu nak dari mana uang kamu sebanyak itu? "tanya hermanto penasaran.
" Yang kasih bingkisan dia ngasih aku uang juga orang nya baik yah " Ujar rico.
" Oh yaudah kamu tabung yah uang nya " ujar hermanto.
" Iya ayah " Ujar rico.
Hermanto dan Rico langsung pulang menuju ke rumah ia sudah membeli celengan berbentuk ayam yang ada di grosir itu.