Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.
Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Pergi
Satu bulan telah berlalu, kondisi Priscilla sudah mulai membaik. Wajahnya sekarang bisa dikatakan sedang berisi, kulitnya tidak lagi pucat seperti kemarin.
Lalu sekarang Priscilla kebanyakan selalu tersenyum terus dibandingkan kemarin-kemarin sebelum Arvin melakukan pengobatan kepadanya.
Wajahnya juga terlihat sangat cantik sekali, rambutnya juga terurus sekarang serta pakaiannya selalu menggunakan pakaian yang begitu cantik terus.
Tentu saja itu pembeliannya dari Arvin, selama Arvin mengatakan bahwa Priscilla adalah miliknya seutuhnya. Arvin selalu memanjakan Priscilla apapun yang dimaunya selalu dituruti Arvin.
Kadang dia tidak pernah memintanya Arvin selalu memberikan kepada Priscilla, hal itu lah membuat Priscilla menjadi bahagia sehingga membuatnya perlahan-lahan sembuh.
Karena kasih sayang dan kepedulian Arvin membuatnya semangat untuk sembuh.
********
" Kau ingin makan apa hm?" tanya Arvin dengan lembutnya
Priscilla menggelengkan kepalanya, hal itu membuat Dicky merasa heran.
" Jika gue jadi lo Priscilla, saat dia bertanya begitu seharusnya lo langsung mengatakan mau itu mau ini, ini malah menggelengkan kepalanya" protes Dicky
Arvin hanya tertawa saja mendengar protesnya Dicky, iya mungkin memang benar yang dikatakan oleh Dicky tetapi Priscilla selalu banyak menolaknya jika ditanya oleh Arvin.
" Mau kue?" tanya Arvin kembali
" Tidak Arvin, kamu lihat sudah badanku bagaimana? Selama kamu merawatku sepertinya berat badanku menjadi naik"
" Loh itu bagus, dari pada kemarin lo seperti zombie" sahut Dicky
Plak!
" Aarrrghh, kebiasaan emang ini anak main pukul saja"
" Lo juga bisa-bisanya ngatai Priscilla zombie" protes Arvin
" Gue ngomong sesuai fakta Arvin, sebelum lo yang merawatnya Priscilla kemarin memang seperti zombie badannya tidak terurus, makannya juga dan sekarang lihatlah perbedaannya saat lo yang merawat semuanya menjadi berubah termasuk hubungan kalian berdua sih"
Plak!
Priscilla hanya tersenyum melihat Arvin dan Dicky tidak pernah akur, tetapi mereka berdua lah yang membuatnya seperti ini.
Mungkin yang dikatakan Dicky adalah benar, dari ujung kepala hingga ujung kaki serta hubungan Arvin dan Priscilla juga berubah iya bisa dikatakan mereka sekarang adalah pasang kekasih.
Banyak komentar-komentar yang jelek kepada Arvin, tetapi untuk Arvin itu bodo amat dia tidak pernah menggubris apapun yang dikatakan oleh orang-orang disekitarnya.
Namun saat melihat perubahannya Priscilla, mereka kembali memujinya karena perubahan Priscilla benar-benar menjadikan dia gadis yang begitu cantik.
Semua orang sangat kagum kepada Arvin karena telah sukses membuat Priscillia berubah dan kesembuhannya semakin mendekat.
Jadi semua orang dirumah sakit sangat tau hubungan Arvin dan Priscilla, kecuali satu orang yaitu Valencia dia masih dalam hukuman minggu depan dia baru akan masuk kembali bekerja.
Hanya dia yang tidak tau perubahan Priscilla mungkin jika dia tau maka dia akan bertindak kembali.
********
" Sayang, besok aku akan pergi ke Paris untuk mengambilkan beberapa vitamin serta obat untukmu" kata Arvin kepada Priscilla
Seketika Priscilla langsung menoleh kearah Arvin, matanya terlihat kepanikan dan ketakutan saat Arvin mengatakan bahwa dia akan pergi.
" It's okey sayang, tidak apa-apa tidak perlu takut Dicky akan selalu menjagamu"
" A-apa kamu akan lama disana?" tanya Priscilla
" Minggu depan aku kembali sayang, ini semua aku lakukan untuk dirimu"
" T-tapi apa tidak bisa obatnya dari sini aja? Mengapa kamu harus pergi"
" Obatnya berbeda Priscilla, obat ini khusus diracikan oleh Profesor Rendra makanya dari itu Arvin harus kesana mengambilnya agar lo cepat sembuh" melainkan Dicky yang membuka suaranya
Wajah Priscilla terlihat sangat sedih, matanya sudah mulai berkaca-kaca hal itu membuat Arvin dan Dicky saling bertatapan.
" G-gak usah pergi" kata Priscilla
Arvin menghelankan nafasnya dalam-dalam, lalu memegang kedua tangannya Priscilla dia ingin menyakinkan kepada Priscilla bahwa bersama Dicky baik-baik saja.
" Dengarkan aku sayang, aku melakukan ini demi kesembuhan kamu biar kamu bisa keluar dari sini dan aku akan membawamu pergi bersamaku, tidak apa-apa semuanya baik-baik saja Dicky akan menjagamu selalu tidak ada siapapun yang boleh masuk keruanganmu selain Dicky dan Direktur Hendi"
" T-tapi mengapa harus lama satu minggu? Kenapa tidak 2hari atau 3hari saja?"
Arvin tersenyum saat mendengar ucapannya Priscilla yang sangat begitu takut ditinggal Arvin.
" Ada sesuatu yang harus aku urus sayang, agar aku bisa tetap disini bersamamu"
" Maksudnya?" tanya Priscilla yang bingung
" Arvin harus mengurus perpindahannya dari rumah sakit di Paris berpindah kemari, karena Arvin hanya diutus saja bukan berpindah selamanya makanya dia butuh waktu satu minggu untuk di Paris agar dia bisa mengurus semua perpindahannya kemari" melainkan Dicky yang menjawabnya
Priscilla semakin sangat ketakutan, dia menatap wajah Arvin dengan sangat lekat sekali.
Arvin yang melihat itu dia membawa Priscilla masuk kedalam pelukannya agar dia merasa tenang.
" It's okey, semuanya akan baik-baik saja percayalah kepadaku Priscilla, aku berjanji jika urusanku sudah selesai semuanya maka aku akan cepat kembali kepadamu"
" Apakah itu benar?" tanya Priscilla
" Tentu saja benar, untuk apa aku berbohong" jawab Arvin dengan seriusnya
" Baiklah kalau begitu hati-hati, jaga kesehatan kamu disana ya"
Arvin menganggukkan kepalanya, lalu Priscilla semakin mengeratkan pelukannya kepada Arvin.
Dicky yang melihat hanya menghelankan nafasnya dalam-dalam saja, mereka berdua benar-benar lupa atas kejombloannya.
Saat Priscilla sakit dia membayar dokter Valencia agar sakit Priscilla tambah parah dan segera lenyap dari muka bumi.
.
Apa yang kau tanam akan kau tuai seperti yang kau tanam....😟😟