NovelToon NovelToon
Dia Yang Kau Rebut

Dia Yang Kau Rebut

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:693.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muliana95

"Jika kamu masih mengaggap Paman, seperti keluargamu. Maka jangan mau menerima lamaran dari Alvin. Karena dia bukan lelaki yang baik untukmu." ungkap Danu paman dari Fira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Jam sudah melewati tengah malam, Hendra masih saja berada di jalanan mencari istrinya. Sudah banyak orang yang ditanyai, namun tidak satupun yang melihat keberadaan Ratih.

Sekarang, dengan berjalan kaki, Hendra terus saja memutar menanyakan pada orang-orang yang dilewatinya. Akan tetapi hasilnya tetap sama, tidak satupun orang yang melihat seperti ciri-ciri yang Hendra sebutkan.

Ya, Hendra hanya menyebutkan ciri-ciri Ratih, karena tidak ada satupun foto Ratih yang ada di ponselnya.

Karena terlalu capek, Hendra memutuskan untuk kembali pulang. Dia berniat akan kembali mencari esok harinya.

Sedangkan Ratih, setelah sekian lama, dia kembali bisa tidur dengan nyenyak. Bahkan tidak ada hal yang perlu di khawatirkan. Dia bisa tidur dengan nyaman, walaupun hanya ada kipas angin, tidak ada AC seperti di rumahnya. Ya, tadi sebelum malam, Ratih sempat keluar hanya untuk membeli sebuah kipas angin.

Kembali ke Fira dan Farhan. Mereka sekarang sudah berada di rumah. Begitu juga dengan Asma.

Tadi, Farhan memesan taksi untuk Asma pulang, dan tentunya bersama dengan Sumini.

Jantung Fira kembali berdebar, kala melihat Farhan memasuki kamar.

Semenjak pengakuan cinta diantara kedua, Fira merasa aura yang berbeda dari suaminya. Bahkan Farhan terlihat lebih tampan dari sebelumnya.

Saat Farhan mendekat, Fira langsung menyibukkan diri dengan ponsel pintarnya. Dia bahkan bisa merasakan panas yang menjalar di seluruh tubuhnya akibat dari tatapan lelaki dihadapannya.

Farhan langsung merebut ponsel Fira, dan meletakkan di bawah bantal, kemudian memegangi dagu Fira agar menatap ke arahnya.

Untuk pertama kalinya, Farhan dan Fira menyatu dengan segala cinta yang ada. Bahkan tak bosan-bosannya mereka saling memuja, hingga akhirnya mereka tiba tepian yang dicarinya.

Di klinik, Marni dan Danu memutuskan untuk pulang. Karena disana hanya berlaku satu orang penjaga untuk satu orang pasien. Jadi, mereka memutuskan untuk meninggalkan Alvin disana.

Alvin masih saja belum bisa tidur. Dia masih terbayang dengan Fira dan Farhan. Bagaimana tadi, Fira menggandeng lengan Farhan, kala izin pamit pada Danu.

Hatinya masih terasa nyeri, kala senyum gadis yang pernah merajut impian bersamanya kini berada di genggaman orang lain. Dan yang sialnya lagi, mereka bersatu akibat rencana jahatnya untuk memperkosa Fira.

"Harus bagaimana lagi, agar kamu kembali kesini." batin Alvin.

Keesokan harinya Raya sudah pulang ke rumah. Dia disuruh untuk istirahat total sampai keadaanya membaik.

Setelah memastikan Raya nyaman dalam tidurnya, Alvin langsung keluar dan duduk di teras.

Di antara ruangan lain di rumahnya, teras merupakan tempat favorit Alvin. Karena disana, dia bisa melihat Fira beraktifitas.

Akan tetapi, seberapa lama pun, Alvin berada disana, tak sedetil pun Fira melihat kearahnya. Bahkan melirik pun tidak Fira lakukan.

Namun, itu tidak mengubah apapun, dia tetap memandangi Fira.

Melihat kedai sudah sepi, dan Asma juga pergi, Alvin memberanikan diri untuk kesana.

"Dik, ada rokok?" tanya Alvin.

"Ada, rokok apa?" Fira bertanya tanpa menatap.

"Masih sama seperti dulu, masih ingatkan?" sahut Alvin. "Sama seperti perasaan Abang padamu, masih sama hingga kapanpun." lanjut Alvin.

"Ini ..." Fira menyerahkan rokok dengan meletakkan di meja.

"Makasih, karena masih mengingatnya. Dan Abang harap Adik akan mengingat Abang sampai kapanpun. Ingatlah, jika dulu kita mengukir kenangan bersama." harap Alvin.

"Bayarannya." cetus Fira melihat datar ke arah Alvin.

"Lupa, maaf ... Karena aku bisa lupa segalanya bila dekat kamu ..." rayu Alvin semakin membuat Fira jengah.

"Bang ..." teriak Raya dari seberang jalan. Dan Alvin langsung mendengus kesal.

"Pantesan, dari tadi hilang kemana, ternyata lagi disini. Dan kamu Fira, kamu tahu jika Bang Alvin ini suamiku, suami dari sepupumu sendiri, dan kamu sendiri juga udah nikah. Masih aja mau sama Alvin. Emang kamu gak sadar apa, bentar lagi Bang Alvin udah mau jadi Ayah, jadi jangan sesekali kamu mencoba menggodanya." cerca Raya.

"Atau jangan-jangan kamu cemburu, karena Bang Alvin berhasil menghamili ku, sedangkan suamimu, pasti gak mampu kan?" lanjut Raya meremehkan.

"Makasih karena udah kesini, sekarang bawa aja suamimu kembali. Aku juga muak dia berlama-lama disini." usir Fira. Dia bahkan mengabaikan setiap tuduhan yang Raya lontarkan.

"Jadi, kamu udah lama disini Bang? Tega kamu tinggalin aku sendirian di rumah. Dan kamu malah memilih menggoda mantanmu yang tidak tahu diri ini." ucap Raya menunjuk-nunjuk dada Alvin.

"Ayo pulang ..." ajak Alvin merasa malu, karena Raya memarahinya dihadapan Fira.

Alvin langsung menarik kasar lengan Raya, dia tidak peduli pada Raya yang mengadu kesakitan.

"Aku hanya membeli rokok, hanya beli rokok. Dan kenapa aku memilih ke kedai Fira, karena kedainya yang paling dekat. Aku hanya membeli rokok ..." teriak Alvin melemparkan rokok yang baru dibelinya ke lantai.

Sekarang mereka sudah berada di rumah.

"Tapi kenapa kamu lama disana Bang? Aku udah menunggumu pulang hampir sepuluh menit saat Abang berada disana." Raya membalas berteriak.

"Aku menunggu Fira mengambil uang kembalian. Kamu jangan cemburu buta Raya. Bahkan jika aku mau, aku telah menceraikan mu sehari setelah kita menikah. Dan sekarang aku menyesal, karena tidak melakukannya sejak dulu." ungkap Alvin.

"Bang ..." lirih Raya menjatuhkan air matanya.

"Ya, aku menyesal karena tidak menceraikan mu, dan sekarang kamu hamil." lanjut Alvin.

Kemudian Alvin kembali keluar dan tak lama setelahnya terdengar suara mobil yang semakin menjauh.

Raya langsung terjatuh. Dia menangis, akibat terlalu sakit hati pada ucapan yang dilontarkan suaminya.

"Salahkah aku merebut mu? Bukankah seharusnya Fira yang bersalah dalam hal ini? Seharusnya Fira lah yang harus pergi di kehidupan kami. Di bayang-bayangan Bang Alvin." gumam Raya.

Alvin langsung melajukan mobilnya ke rumah orang tuanya. Akan tetapi, rumah tersebut kosong melompong.

Alvin memang belum tahu jika Ibunya kabur. Karena semalam, Hendra hanya bertanya apakah Ratih ada sama Alvin, dan Alvin menjawab tidak ada. Dan memberitahu jika ia berada di rumah sakit.

Karena bosan, Alvin memutuskan untuk pergi jalan-jalan. Saat melewati toko mas indah bersinar, tidak sengaja dia menangkap sosok Farhan yang memakai baju seragam pom bensin, memasuki toko tersebut.

Karena ingin melihat apa yang Farhan lakukan, Alvin memutuskan untuk mengikuti Farhan. Dan betapa terkejutnya Alvin, saat melihat Farhan yang langsung disambut baik oleh pemilik toko tersebut. Yang konon, dikenal sangat susah di temui, kecuali orang-orang yang membeli emas dengan jumlah yang banyak.

Keterkejutan Alvin bertambah, kala pemilik tersebut memeluk erat dan membawa Farhan ke arah ruangan yang gak mungkin sembarangan orang memasuki ruangan tersebut.

Alvin langsung menghampiri karyawan disana. Dan bertanya tentang hal yang baru saja di lihatnya. Namun, karyawan disana semuanya bungkam. Mereka berdalih tidak melihat apapun, karena sibuk sedang melayani langganan mereka.

Alvin yang masih saja penasaran, memilih untuk menunggu Farhan keluar. Dia menunggu di bangku depan toko.

"Siapa Farhan sebenarnya?" batin Alvin

1
Kholisa N Adinda
Luar biasa
Anindya Wulan
alah g jelas
Supriyany Acup
Luar biasa
Yuliawati Sajo
terlalu kekanak-kanakan fira
Soetiarsih Moestofa
Luar biasa
Ruby
novel klo lempeng2 aja bosen, tp klo ada konflik jg bkn darah tinggi, apalgi klo konflik dr kluarga sdri.. ga akan pernah ada abisnya klo ga koit or gila.
tp klo crta romantis2 ga ada konflik jg mls bacanya.
berti othor berhasil klo bs menciptakan emosi pembaca kaya aku ini.. gemeshh kali sama org yg ga tau diri dan ga ngaca kaya jalan raya ini.
Muliana: Terimakasih /Heart/
total 1 replies
Ruby
idihhh haluu..
Ruby
niat pergi kluar kota, klo msh 1 kota mah sama aja boong.
Ruby
iya bagus buat usaha aja.. siapa tau nti jafi pengusaha grosir
Osie
fira jgn lemah donk..lawan alvin dia lawan rasa takutnya.. jgn mau ditindas terus terusan
Osie
siapa suruh loe bego alvin..gampang bgt masuk jebakan si paman danu asu
Taty Hartaty
astaga
Rubiyanti
Luar biasa
Firgi Septia
memang perempuan jalang seperti ini
Muliana: Makasih sudah mampir /Heart/
total 1 replies
Nia Nara
Ahhhh ratihhhh pretttt
Nia Nara
Alvin asuuu
Nia Nara
Ini si alvin laki apa banci sih ? Caranya gak ada jantan2nya
Emai
JD awal toxic istri ya. istri BS JD pemecut semangat tumbuh dan jaya suami tp bs jg JD awal racun penggerogot awal kehancuran
Santi Rizal
itu bukan cinta Wulan tapi obsesi
Santi Rizal
si Fira mulai lebay deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!