NovelToon NovelToon
Dikejar Kakak Ipar

Dikejar Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Berbaikan / Cinta Terlarang
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miss HF

Desclaimer : Cerita ini tema pernikahan, di tujukan untuk yang sudah cukup umur atau sudah menikah yah.


Di hari pernikahannya Ayla memilih pergi dan tak ingin menikahi laki-laki yang dia cintai.

Tapi dia tak menyangka,akhirnya tunangannya malah memilih menikahi kakaknya sendiri.

Sejak saat itu, Ayla pikir kisah cintanya sudah berakhir. Dan berusaha menghapus semua rasa cintanya pada lelaki itu.

Tapi, ternyata laki-laki yang sudah menjadi kakak iparnya itu tidak berhenti mengejarnya.

Bagaimana bisa dia kembali mencintai pria yang sudah memilih wanita lain, bahkan sudah menjadi kakak iparnya itu.

Bisakah Ayla benar-benar terlepas dari kakak iparnya. Ataukah dia akan memilih mengembangkan sisa-sisa cintanya pada kakak iparnya?

Baca kisah mereka, dalam novel.
"Di Kejar Kakak Ipar"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss HF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Juan & Ayla : Menahan

Juan yang terkejut, bergegas kembali ke rumahnya dan membawa beberapa anak buahnya dari luar.

"Aku harap dia tidak kenapa-kenapa." Batin Juan.

Sementara itu, dari luar rumah Arvano, penembakan terus terjadi. 1 truk yang masuk, membawa 5 orang bersenjata dan sudah di lumpuhkan.

Juan yang tiba, langsung mengeluarkan pistolnya dan diikuti anak buahnya menembaki sisa-sisa orang di luar. Dan beberapa anak buahnya pun terkena tembakan.

"Bawa yang masih bernafas ke ruang interogasi." Ucap Juan yang berlari masuk, yang ada dalam pikirannya berharap Ayla dan anggota keluarga lainnya baik-baik saja. Dan anak buahnya hanya terluka.

Saat Juan masuk, dia sangat terkejut, melihat darah di baju Ayla.

"Aylaaa.... " Teriak Juan dan mendorong salah satu perawat mereka.

"Ahrkkk... " Teriak Ayla karena perawat yang jatuh tadi, tak sengaja menarik tangan Ayla yang terkena tembakan.

"Maaf, aku tidak sengaja." Ucap Juan yang kemudian melihat luka tembakan di bahu kiri Ayla.

"Tuan, biarkan saya menyelesaikan membalut lukanya." Ucap perawat itu, dan Juan menyingkir dari samping Ayla.

"Ternyata begini rasanya? Aku sudah lupa rasanya." Ucap Ayla meringis sambil tersenyum. Meskipun lukanya sudah di beri obat bius.

"Apa kamu bercanda? " Ucap Juan marah.

"Aku akan membunuh semua orang-orang itu." Juan kemudian hendak pergi.

"Lebih baik kamu temani Ayla dulu. Begitu dia lebih baik kamu antar, dan jelaskan pada keluarga Theodore." Ucap Elizabeth menahan Juan.

"Ayah bagaimana?" Tanya Juan.

"Ayahmu masih tidur, dia sebelumnya minum obat tidur. Jadi dia gak sadar dengan kejadian ini." Jawab Elizabeth sedih.

"Tuan, ada 2 orang tewas dan 15 lainnya luka-luka. Mereka sudah di bawa ke ruang perawatan." Ucap bawahannya melapor.

Juan mengangguk. "Apa kalian sudah tau, siapa mereka? "Tanya Juan lagi.

" Melihat tato di tubuh mereka, tato keluarga Zemon Tuan. Kemungkinan besar karena kita dua minggu yang lalu merebut wilayah mereka. Dan membuka pabrik minuman keras di sana."

Setelah Juan mengangguk dan menerima laporan bawahannya, bawahannya langsung pamit mundur.

"Ya Tuhan, kenapa di saat seperti ini dia terlihat lebih keren dan macho." Batin Ayla yang memperhatikan Juan sejak tadi.

"Hentikan Ayla, sekarang kamu sedang terluka, dan yang ada dalam kepalamu malah ketampanan Juan.?kamu benar-benar sudah gila." Batin Ayla yang masih melihat ke arah Juan.

Juan kemudian melihat ke arah Ayla, dan dengan cepat Ayla memalingkan wajahnya.

"Apa kamu masih merasa sakit? Apa perlu ku minta mereka menambah dosis penghilang sakitnya?" Tanya Juan yang khawatir.

"Tidak perlu. Lagipula ini bukan pertama kalinya. Aku masih bisa menahannya. Meskipun sudah lama." Ucap Ayla sambil cengengesan.

Dan juga Ayla minta Juan dan keluarga Arvano tidak memberi tahu orang tuanya dan keluarga Theodore tentang kejadian hari ini.

Jika tidak, Ayla tidak akan diizinkan keluar dan akan menjadi tahanan rumah oleh orang tuanya. Bahkan untuk bekerja pun akan sulit.

Selain itu, dia tak mau membuat keluarganya khawatir, lagipula dia hanya mendapatkan luka ringan.

"Anda harus mengganti perban, setidaknya 1 kali dalam 2 hari." Ucap perawat itu kemudian meninggalkan ruangan.

"Bagaimana kamu akan merawat lukamu kalau kita tidak memberi tahu orang tuamu?" Tanya Juan.

"Kamu bisa tinggal disini sampai lukamu sembuh, atau sampai proyekmu selesai." Saran Elizabeth.

"Tidak, tidak perlu. Aku punya seseorang untuk merawatnya." Ucap Ayla tersenyum getir.

Apa yang Ayla takutkan terjadi lagi. Dia memang tau, cepat atau lambat dia pasti akan terluka, dan tak tahu kapan nyawanya akan melayang.

Saat tiba di rumahnya, dia berpura-pura tegar dan menguatkan dirinya dan langsung menuju kamarnya.

Rasa sakit di lukanya sudah mulai terasa karena efek obat bius yang juga menghilang.

Tengah malam, dia keringat dingin, menahan rasa sakit, meskipun telah meminum obat rasa sakitnya tak kunjung berkurang. Dia menggigit bantalnya dan menahan suaranya sekuat tenaganya.

"Ya Tuhan, ini sakit sekali." Dia menangis dalam diam menahan rasa sakitnya.

Keesokan harinya, seperti biasa Linda akan datang ke kamarnya membangunkannya.

"Ayla?" Panggil Linda, karena biasanya akan langsung bangun.

Linda melihat Ayla masih tertidur, tapi dengan wajah pucat. Lalu mencoba memeriksa suhu tubuhnya.

"Bi Linda.... Aku baik-baik aja. Cuma telat tidur, menyelesaikan proyekku." Ucap Ayla menahan tangan Linda dengan selimut.

"Ya sudah. Cepat siap-siap dan sarapan. Ayra sudah pulang tadi subuh." Ucap Linda yang masih khawatir melihat wajah Ayla yang pucat.

Dan tidak seperti biasanya, Ayla langsung berangkat dengan alasan tak mau mengganggu Ayra istirahat dan dia buru-buru harus bekerja. Bahkan dia sampai melupakan ponselnya.

Begitu sampai di kantornya, dia langsung membuka bajunya dan juga membuka perbannya memeriksa lukanya. Ternyata lukanya infeksi, karena itulah dia kesakitan dan merasa sangat lemah. Dia hanya minum vitamin dan madu untuk menambah energinya.

Letaknya di bahu sebelah kiri atas, dia merasa agak susah membersihkannya.

Tiba-tiba pintu terbuka dan Juan sangat terkejut melihatnya hanya mengenakan bra dan juga rok kerjanya, dengan cepat Juan menutup pintu.

"kenapa kamu tak mengangkat teleponku? Dan Ada seseorang yang merawat mu?" Tanya Juan, marah, kesal dan juga sedih.

Ayla hanya tersenyum getir.

Juan lalu mendekat melihat luka Ayla. Dia sudah terbiasa merawat luka. Lukanya sendiri dan juga para bawahannya.

Tubuh Ayla bergetar, ketika Juan menyentuh kulitnya untuk menyeka lukanya. Dan Ayla menahan nafasnya agar tak ketahuan.

Juan menghela kasar. "Menginap lah di rumahku, sampai lukamu mereda, jika kamu tidak ingin keluargamu tau." Ucap Juan setelah mengobati luka Ayla yang juga sambil menahan dirinya tak berpikiran dan melihat ke arah lain.

Tapi Ayla menggeleng menolaknya.

"Kalau begitu aku akan pergi, atau kita bisa menggunakan cara ini saja. Aku akan mengunjungimu lebih pagi dan membalut luka mu." Ucap Juan, dan Ayla mengangguk.

"Juan, maafkan aku." Ucap Ayla yang mengingat beberapa orang yang meninggal dan terluka kemaren.

"Kenapa kamu minta maaf?" Tanya Juan heran.

"Karena aku yang tidak teliti, bawahanmu sampai meningal dan terluka." Ucap Ayla menunduk.

"Justru, bawahanku sangat memujimu, seandainya kamu tak cepat melihat kiriman barang, dan menyuruh menutup gerbang dengan cepat. Aku yakin akan lebih banyak korban." Ucap Juan memuji Ayla.

Dan Ayla menatapnya tersenyum masih hanya menggunakan bra. Dan Juanpun menelan liurnya. Dia akan berbohong kalau dia tidak tergoda. Dengan cepat dia mengambil baju Ayla dan melemparnya ke wajah Ayla dengan tidak sengaja.

"Aaaawh" Teriak Ayla.

"Maaf.. Maaf.. Cepat pakai bajumu." Ucap Juan.

"Kenapa, bukannya sejak tadi kamu menikmatinya? " Ucap Ayla bercanda sambil memakai bajunya.

"Jadi kamu sekarang sedang menggodaku?" Ucap Juan langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Ayla membuat Ayla terkejut dan menahan nafasnya.

"Jangan bercanda dengan godaanmu Ayla. Karena aku sudah cukup banyak menahan diriku untukmu." Ucap Juan yang kemudian menghirup aroma tubuh Ayla di dekat lehernya.

Tubuh Ayla bergetar, dan dia juga ingin melakukan sesuatu pada laki-laki di hadapannya ini. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia sangat sulit mengendalikan keinginannya.

Tiba-tiba saja ada ketukan pintu, yang membuat Ayla kaget dan mendorong Juan dengan tangan kanannya sampai tersungkur ke belakang.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!