Konsep Cerita:
Riku, seorang pemain bisbol berbakat, memulai perjalanannya dari turnamen tingkat SMA, mewakili Jepang di tim junior, hingga berkompetisi di Pacific League dan WBC. Dengan tekad dan kerja keras, ia membawa timnya meraih kemenangan gemilang, termasuk di ASEAN Games. Namun, seiring berjalannya waktu, Riku mulai merasakan panggilan baru: membimbing generasi berikutnya. Setelah berkarir gemilang sebagai pemain, Riku memilih untuk pensiun dan menjadi pelatih, berfokus pada pengembangan bakat muda. Dengan penuh kebanggaan, ia mengakhiri perjalanan panjangnya, menyaksikan warisan yang ditinggalkannya tumbuh berkembang dalam dunia bisbol, yang terus dihormati oleh para pemain dan penggemarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Bab 7: Strategi di Balik Layar
Kemenangan dramatis melawan Ryusei High menjadi momen penting bagi Seikou High. Namun, tidak ada waktu untuk beristirahat terlalu lama. Babak berikutnya sudah menanti, dan lawan mereka berikutnya adalah Hokuto Academy, salah satu tim terkuat dalam turnamen.
---
Persiapan yang Tak Kenal Lelah
Riku duduk di ruang strategi bersama timnya. Di hadapannya, Pelatih Tsubaki memasang papan besar yang penuh dengan statistik dan diagram.
“Hokuto Academy terkenal dengan keseimbangan timnya,” ujar Tsubaki sambil menunjuk papan. “Mereka tidak hanya mengandalkan satu atau dua pemain bintang. Setiap anggota tim mereka mampu memberikan kontribusi besar, baik dalam bertahan maupun menyerang.”
“Siapa pemain kunci mereka?” tanya Haruto, selalu antusias dengan informasi lawan.
“Mereka memiliki pitcher utama, Renji Kurogane, yang dikenal dengan teknik Blazing Wind. Selain itu, batter mereka, Yuto Tanaka, hampir tidak pernah gagal mencetak pukulan dalam situasi krusial,” jelas Tsubaki.
“Jadi, ini bukan hanya tentang menghentikan satu orang,” gumam Riku, menganalisis situasi.
“Benar. Pertahanan kita harus solid, dan serangan kita harus lebih strategis. Tidak ada ruang untuk kesalahan,” lanjut Tsubaki.
---
Latihan Fisik dan Mental
Latihan berikutnya lebih intens dari biasanya. Tsubaki menggabungkan sesi fisik dengan simulasi strategi. Semua pemain dipaksa untuk berpikir cepat dan bekerja sama.
“Baseball bukan hanya tentang kekuatan atau kecepatan,” ujar Tsubaki saat latihan berlangsung. “Ini juga tentang membaca permainan dan membuat keputusan yang tepat dalam hitungan detik.”
Riku berlatih keras meningkatkan ketepatan lemparannya. Setelah mempelajari teknik Skyfall Pitch dari Nakamura, ia mencoba menyempurnakan teknik tersebut agar lebih sulit ditebak oleh lawan. Namun, rasa sakit di lengannya mulai menjadi penghalang serius.
“Riku, istirahatlah sebentar,” kata Haruto saat melihat temannya meringis.
“Tidak. Aku tidak bisa berhenti sekarang,” jawab Riku, mencoba menutupi rasa sakitnya.
Di sisi lain, Haruto melatih pukulannya agar lebih konsisten dalam situasi tekanan tinggi. Dengan dukungan dari tim pelatih, ia belajar membaca gerakan pitcher lawan dengan lebih efektif.
---
Malam Sebelum Pertandingan
Malam sebelum pertandingan, Riku kembali bertemu Nakamura di taman. Kali ini, Nakamura membawa sebuah video rekaman tentang Hokuto Academy.
“Tonton ini. Pelajari gerakan mereka. Kamu harus memahami bagaimana mereka bermain,” ujar Nakamura sambil memberikan video itu pada Riku.
Riku menghabiskan malamnya menonton rekaman tersebut. Ia memperhatikan pola lemparan Renji dan cara Yuto mengantisipasi setiap bola.
“Dia punya reflek luar biasa,” gumam Riku saat melihat Yuto memukul bola yang hampir tidak mungkin dijangkau.
Namun, daripada merasa terintimidasi, Riku justru merasa tertantang. “Aku harus membuat mereka tidak bisa membaca permainanku,” pikirnya.
---
Hari Pertandingan
Stadion penuh sesak saat Seikou High dan Hokuto Academy bersiap untuk bertanding. Atmosfernya berbeda dari pertandingan sebelumnya. Kali ini, semua orang tahu bahwa kedua tim adalah pesaing serius dalam turnamen.
Riku berdiri di mound, memandangi tim lawan dengan mata penuh tekad. Di belakangnya, Haruto dan anggota tim lain bersiap menghadapi apa pun yang terjadi.
“Jangan gentar,” ujar Haruto dengan senyum percaya diri. “Kita sudah sejauh ini. Tidak ada jalan mundur.”
---
Inning Pertama: Awal yang Sulit
Hokuto Academy langsung menunjukkan kekuatan mereka sejak inning pertama. Renji Kurogane memulai dengan lemparan berkecepatan tinggi yang hampir tidak bisa dilihat mata telanjang.
Batter pertama dari Seikou gagal memukul bola, diikuti oleh dua batter berikutnya. Inning pertama berakhir tanpa satu pun poin untuk Seikou.
Saat giliran Hokuto menyerang, Yuto Tanaka segera mengambil posisi sebagai batter. Riku mencoba menggunakan Skyfall Pitch untuk menghentikannya, tetapi Yuto dengan mudah membaca arah bola dan memukulnya keras ke arah luar lapangan.
“Home run!” teriak komentator, disambut sorak-sorai penonton.
Hokuto unggul 2-0 di inning pertama.
---
Pertarungan Strategi
Pada inning ketiga, Seikou mulai menunjukkan perlawanan. Tsubaki menginstruksikan tim untuk bermain lebih defensif, mengantisipasi setiap gerakan Hokuto.
Riku, meskipun kelelahan, mencoba tetap fokus. Ia menggabungkan Skyfall Pitch dengan variasi kecepatan untuk membingungkan lawan. Strategi itu berhasil menghentikan beberapa batter Hokuto, tetapi Yuto Tanaka tetap menjadi ancaman besar.
“Dia seperti bisa membaca pikiranku,” gumam Riku setelah Yuto kembali memukul bola dengan sempurna.
Namun, Haruto memberikan semangat. “Kita harus memaksa mereka bermain di bawah tekanan. Fokus pada strategi, bukan hanya kemampuan individu.”
---
Inning Kelima: Titik Balik
Pada inning kelima, Seikou akhirnya berhasil mencetak poin. Haruto memimpin serangan dengan pukulan keras yang membawa dirinya ke base ketiga. Riku kemudian mengambil alih sebagai batter, menghadapi Renji dengan konsentrasi penuh.
Renji melempar bola dengan teknik Blazing Wind, tetapi kali ini Riku berhasil memukul bola ke arah tengah lapangan, membawa Haruto pulang ke home plate.
Skor berubah menjadi 2-1.
---
Inning Ketujuh: Perlawanan yang Sengit
Pertandingan semakin intens pada inning ketujuh. Seikou berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah kombinasi sempurna antara pukulan Haruto dan permainan cerdas dari pemain lain.
Namun, Hokuto tidak tinggal diam. Yuto kembali menunjukkan kehebatannya dengan pukulan keras yang nyaris menjadi home run, tetapi kali ini pemain outfield Seikou berhasil menangkap bola tepat waktu.
“Pertahanan kita mulai membaik,” ujar Tsubaki dari pinggir lapangan.
---
Inning Kesembilan: Penentuan Nasib
Inning terakhir menjadi penentu segalanya. Skor masih imbang, dan kedua tim memberikan segalanya untuk meraih kemenangan.
Riku kembali mengambil posisi sebagai pitcher. Ia tahu bahwa ini adalah momen terpenting dalam pertandingan. Dengan seluruh tenaga yang tersisa, ia menggunakan Skyfall Pitch untuk menghadapi Yuto Tanaka.
Yuto, yang tampak percaya diri sebelumnya, mulai kesulitan membaca arah bola. Setelah dua kali gagal memukul, ia terpaksa mengambil risiko pada lemparan ketiga.
Riku melempar bola dengan variasi kecepatan yang membuatnya tampak melayang sebelum jatuh tajam ke arah catcher. Yuto mengayunkan tongkatnya, tetapi bola meleset.
“Strike out!” seru wasit.
Penonton bersorak, dan Seikou mendapatkan momentum.
Saat giliran Seikou menyerang, Haruto menjadi pahlawan. Dengan pukulan keras yang membawa bola jauh keluar lapangan, ia mencetak home run yang memastikan kemenangan Seikou dengan skor 3-2.
---
Euforia dan Pelajaran
Tim Seikou merayakan kemenangan mereka dengan penuh sukacita. Namun, bagi Riku, kemenangan ini adalah pengingat bahwa mereka harus terus belajar dan berkembang.
“Kamu luar biasa,” ujar Haruto sambil menepuk punggung Riku.
“Kita menang karena kerja tim,” jawab Riku dengan senyum lelah.
Di tengah kerumunan, Riku melihat Nakamura tersenyum dari kejauhan. Pelatih legendaris itu mengangguk, seolah memberi restu atas perjalanan panjang yang masih harus ditempuh.
Seikou melangkah ke babak berikutnya dengan semangat baru dan keyakinan bahwa mereka bisa menghadapi siapa pun.