Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 : Senang bertemu teman lama
"Xuanyi, kertas apa itu."
Jing Xu melihat kertas yang dipegang Xuanyi, dia melihat ada gambar diatas kertas, tapi dia tidak mengerti artinya.
Xuanyi menyesuaikan ekspresi nya saat ini, lalu dia meminta kuas dan tinta pada pelayan itu, dia membalas surat Xinxin dengan seringai di wajahnya.
Tulisan nya sedikit berlebihan, dia masih tidak terbiasa menulis menggunakan kuas dan tinta. Tapi hanya satu kata, dia mengukir nya dengan sempurna, "FUCK", lalu dia menambahkan gambar "🖕".
Xuanyi mengamati hasil karya nya, dan berpikir, "Sempurna."
Dia lalu meminta pelayan itu untuk mengembalikan kertas itu pada Xinxin, saat Xinxin membuka nya, dia tertawa terbahak-bahak. "Astaga, level kelucuan temannya masih tetap sama."
Setelah mengkonfirmasi satu sama lain, Xinxin memberinya kode lewat mata agar dia mengikutinya keluar. Wang Yuwen melihat adiknya mengenal pria ini, jadi dia tidak begitu khawatir.
Setelah terakhir kali Xinxin memberitahu nya, dia akan berusaha untuk mempercayai adiknya. Jadi dia hanya mengawasi nya dari jauh.
Di samping restoran Taiyuan ada sebuah gang kecil, saat ini Xinxin dan Xuanyi sedang berdiri disana. Sebagai kawan lama, mereka tidak pernah begitu kaku, jadi mereka saling memberi hormat dan berpelukan.
"Senang bertemu kembali." ucap Xinxin.
"Aku baru saja mengucapkan nama mu dengan tidak sengaja, dan sekarang kau disini." balas Xuanyi.
Xinxin hanya tertawa dan lanjut bertanya, "Yi, bagaimana dengan yang lainnya."
Karena Xuanyi ada disini, besar kemungkinannya bahwa yang lain juga ada disini. Jadi Xinxin akan berusaha menemukan mereka.
"Aku juga tidak tahu, kami terdampar bertiga disini. Lalu saat kami masih tidak mengerti apapun, kami tidak sengaja ditangkap oleh pedagang budak." jelas Xuanyi.
"Bertiga... siapa dua lainnya." ucap Xinxin dengan semangat.
"Siapa lagi, dua orang paman yang selalu memberi masalah untukku." Xuanyi terlihat marah, tapi tidak ada kebencian di matanya, ini normal dalam hubungan pertemanan, seperti cinta dan benci tapi juga saling merindukan.
"Wow, dua orang itu masih tetap memberi mu masalah, bahkan saat sampai disini." Xinxin sungguh kagum dengan kesabaran temannya ini.
"Xin, apa yang terjadi padamu."
Kali ini ekspresi Xuanyi cukup serius, mereka hampir mati bersama, dan sekarang mereka juga terdampar bersama. Akan lebih baik jika mereka bisa mendukung satu sama lain.
"Ceritanya sangat panjang, mari kita ceritakan lain waktu." ucap Xinxin.
Lalu dia memberitahu Xuanyi, bahwa dia sekarang tinggal di mansion keluarga Wang. Secara singkat mengatakan bahwa dia menjadi putri keluarga Wang.
Xinxin juga bertanya siapa wanita yang sedang bersama nya, jadi dia juga menjelaskan secara singkat bagaimana dia bertemu Jing Xu.
Dia sedang kabur dari pedagang budak saat itu, saat dia sedang bersembunyi, dia melihat Jing Xu sedang bertengkar dengan mantan suaminya, dia paling tidak bisa melihat wanita menangis, jadi dia membantu nya. Dan hasilnya, terlihat seperti sekarang, mereka bersama.
Xinxin memberi mata penghinaan padanya, "Jangan bertindak sebagai pahlawan kesiangan, disini.. kau mungkin akan jadi makanan anjing jika salah langkah."
Xuanyi mengerti maksud temannya, "Baiklah, ayo kembali. Tidak enak meninggalkan Jing Xu sendirian terlalu lama." ucap Xuanyi.
Mereka kembali ke Taiyuan, dan Xuanyi mengenalkan Xinxin pada Jing Xu. Xinxin juga mengenalkan Xuanyi pada Wang Yuwen dan Pei Shi.
Wang Yuwen tahu bahwa Xuanyi mungkin salah satu teman yang dicari adiknya, jadi dia bertanya apakah mereka akan mengikuti mereka kembali ke mansion Wang.
Xuanyi ingin pergi, tapi dia harus bertanya apakah Jing Xu setuju. Jing Xu memikirkan nya sejenak, lalu menyetujui tawaran Wang Yuwen. Mereka akhirnya bersama kembali ke mansion Wang.
Saat sampai di mansion Wang, Wang Yuwen langsung pergi kembali ke tempat pelatihan, jadi menjadi tugas Xinxin untuk mengenalkan rumah pada temannya.
Yan Yihua menyambut mereka berdua dengan hangat, bagaimana pun, ini teman pertama putrinya. Jadi dia harus menyambut mereka sebaik mungkin.
"Xiao Xi..."
Wang Yuwen memanggil Xiao Xi yang sedang berjaga dalam kegelapan,
"Cari tahu tentang para budak yang kabur terakhir kali. Diantara mereka yang kabur, ada kemungkinan teman Xinxin juga disana." jelas Wang Yuwen.
"Laksanakan." Xiao Xi dengan cepat menghilang kembali.
*****
"Hei, cao bersaudara... kalian mendapat banyak seperti biasa.."
Terdengar suara kagum dari beberapa pria, mereka memandang pada dua pria yang sedang menebang pohon didalam hutan bambu.
Mereka adalah Cao bersaudara, satu bernama Cao Wenjing, dan satunya bernama Cao Yuchen. mereka adalah pria kembar,,.
"Ohh.. ini hanya hal biasa, tidak perlu terlalu kagum."
Cao Wenjing membalas ucapan mereka, dia selalu merasa ini lebih baik daripada dijual sebagai budak. Cao Yuchen juga setuju, setelah mereka sadar bahwa mereka terdampar, mereka tiba-tiba ditahan oleh pedagang budak,
Untungnya, tidak lama setelah mereka ditahan, para pedang budak itu di tangkap oleh beberapa prajurit saat dalam perjalanan ke tempat lelang. Mengambil kesempatan dalam kekacauan, mereka kabur bersama.
Sayangnya, satu dari mereka entah tersesat dimana, juga barang yang mereka miliki hilang. Beruntung mereka tersesat masuk ke hutan bambu, dan berakhir menjadi penebang disini, setidaknya, mereka masih hidup sehat saat ini.
"Wenjing, apa kau masih akan terus menebang." tanya Yuchen.
"Ya, hanya sedikit lagi." balas Wenjing.
*****
"Xuanyi, apa kau akan pergi ke tempat latihan." Jing Xu bertanya saat melihat Xuanyi.
"Mmm... Apa kau akan ikut denganku." tanya Xuanyi.
"Tidak, aku akan pergi ke tempat nyonya Wang." jawab Jing Xu.
Nyonya Wang dan Jing Xu sama-sama seorang pengusaha, jadi mereka memiliki banyak pembicaraan, Jing Xu juga menyukai perasaan seperti seorang teman dari nyonya Wang.
"Baiklah, aku akan pergi dahulu. Aku akan kembali segera." Xuanyi mengelus rambutnya, itu membuat Jing Xu tersipu.
Xinxin sedang berjalan menuju pintu keluar, saat dia melihat dua orang ini sedang beradegan mesra. "CK... Pria ini masih begitu tidak tahu malu."
Jing Xu pergi ke halaman tempat tinggal nyonya Wang, dan Xuanyi pergi bersama Xinxin ke tempat pelatihan. Pei Shi mengikuti dibelakang dua orang ini.
"Yi, aku dengar dari ibuku, bahwa Jing Xu ini seorang putri pedagang kaya, apa kau tahu itu." tanya Xinxin.
Xinxin melirik pada temannya, Xuanyi mengangguk kan kepalanya, mengkonfirmasi pertanyaan Xinxin.
"Yi, apa benar Jing Xu bercerai dari suaminya." Xinxin bertanya kembali.
"Ya, begitu lah." jawab Xuanyi.
"Astaga, Xuanyi.. kau menjadi simpanan Janda Kaya." Xinxin berteriak heboh.
Xuanyi memasang ekspresi, "Apa perlu kau begitu berdrama."
"Nona, kita sudah sampai." Pei Shi mengingatkan mereka dari belakang.
Mereka telah sampai di tempat latihan, saat ini Wang Yuwen dan Wang Xuemin sedang bertanding. Kepala Li menjadi jurinya, Xinxin sangat bersemangat melihat ini, begitu pula Xuanyi.
Di jaman ini, mereka hanya bisa menggunakan pedang, jadi kemampuan menembak yang dia miliki sangat tidak berguna, pikir Xuanyi dalam hatinya. Dia juga harus belajar banyak disini.
Pei Shi mengajak Xuanyi berkeliling, Xuanyi tertegun saat melihat alat pelatihan didepan nya.
"Ini.. Tuan Pei, siapa yang membuat ini." tanya Xuanyi.
"Ini nona Xin."
Wajah Xuanyi menunjukkan kegembiraan, "Yah, ini sangat seperti Xin Qian." ucap Xuanyi.
Saat ini Wang Xuemin dan Wang Yuwen telah selesai bertanding, Wang Xuemin sudah tahu soal Xuanyi dan Jing Xu dari Yuwen, jadi dia tidak banyak bertanya.
Xinxin memanggil Xuanyi dan membawanya ke arena latihan, dia mengajak Xuanyi berlatih tanding.
Mereka berdua saling berhadapan, memberi hormat singkat sebagai salam, lalu mereka mengambil kuda-kuda awal.
Xinxin mengawali dengan posisi tinju di tangan, lalu dengan cepat mengulurkan tangannya kedepan dengan posisi lurus, pukulan ini cukup cepat, dengan sedikit energi yang digunakan, namun tetap mematikan.
Xuanyi menundukkan kepalanya, lalu memukul dengan cepat kearah Xinxin, Xinxin mundur selangkah, lalu mengangkat kakinya menendang ke arah Xuanyi, pukulannya tepat mengenai wajahnya, Xuanyi meludahkan sedikit darah dari mulutnya.
"Xin Qian, kau masih sangat kejam seperti biasanya." ucap Xuanyi sambil tersenyum. Gerakan tendangan kaki kanan merupakan favorit Xinqian dan paling menarik.
"Yi, kemampuan mu cukup tumpul sekarang." Xinxin mengejek temannya.
Pei Shi yang berdiri di pinggir tempat latihan sedikit bahagia, "Astaga.... Apakah hari-hari baiknya akan kembali. Akhirnya ada orang lain yang di pukuli oleh nona nya."
Setelah merasa bangga sejenak, Pei Shi berdeham. "Ehem, sebagai seseorang yang sering dipukuli oleh nona Xin, aku turut berdukacita."
Sukaaaaa... ❤️❤️