Gara-gara salah masuk ke dalam kamarnya, pria yang berstatus sebagai kakak iparnya itu kini menjadi suami Ara. Hanya dalam satu malam status Ara berubah menjadi istri kedua dari seorang Dewa Arbeto. Menjadi istri kedua dari pria yang sangat membencinya, hanya karena Ara orang miskin yang tak jelas asal usulnya.
Dapatkah Ara bertahan menjadi istri kedua yang tidak diinginkan? Lalu bagaimana jika kakak angkatnya itu tahu jika ia adalah istri kedua dari suaminya.
Dan apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu Dewa, sampai membuat pria itu membenci orang miskin. Sebuah kebencian yang tenyata ada kaitannya dengan cinta pertama Dewa.
Semua jawabannya akan kalian temukan di kisah Ara dan Dewa, yuk baca🤭
Jangan lupa follow akun dibawah ini
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Tristan berjalan memasuki sebuah apartemen mewah yang ada di salah satu kawasan ibu kota, setelah mendapat panggilan dari sahabat baiknya.
Dengan terburu-buru ia masuk kedalam ruangan tertutup dimana seorang pria berwajah datar dan dingin, tengah menunggu di kursi kebesarannya bersama dengan Edward sang asisten.
"Bagaimana, apa ada kabar baik?" tanyanya setelah dipersilahkan duduk oleh sang tuan rumah.
Bukan tanpa alasan Tristan menanyakan hal tersebut, mengingat kemarin sahabat baiknya itu menikah dengan Vivian.
Dewa sendiri hanya diam menghela napas panjang, entah harus menjawab apa pertanyaan Tristan. Karena di satu sisi bisa dikatakan baik dan di satu sisi tidak.
"Kenapa? Apa tidak berhasil?" tanya Tristan, karena sahabatnya itu diam saja.
"Berhasil," jawab Dewa dengan singkat.
"Wow, selamat brother."
Tristan berucap sukur sekaligus mengucapkan selamat pada sahabat baiknya tersebut. Namun ia terdiam saat tangannya tak disambut dengan baik oleh Dewa.
"Tapi bukan dengan Vivian."
"What? Jadi dengan siapa?" Tristan mengerutkan keningnya dengan bingung.
Dewa lagi-lagi menghela napasnya, lalu menceritakan apa yang terjadi padanya kemarin malam bersama dengan sosok wanita yang tidak diinginkannya.
Tristan yang awalnya mendengar dengan serius apa yang diceritakan Dewa, kini tertawa terbahak-bahak setelah sahabat baiknya itu selesai bicara. Sungguh ia tak menyangka seorang Dewa Arbeto yang tidak pernah melakukan kesalahan, bisa salah masuk kamar dan menghabiskan malam pertamanya dengan seorang wanita asing.
"Berani menertawai ku?" sentak Dewa dengan kesal.
"Maaf ..."
Tristan langsung terdiam dengan menahan rasa ingin tertawanya. Padahal kapan lagi coba ia bisa melihat seorang Dewa Arbeto frustasi setelah sekian lama.
"Tapi dibalik kejadian salah kamar itu, akhirnya kau bisa melakukanya. Kau berhasil, Men!"
Dewa pun diam karena tak menampik apa yang diucapkan Tristan.
"Apa kau sudah mencobanya dengan Vivian?"
Dewa menganggukkan kepalanya. "Tapi tidak berhasil, jadi apa yang salah? Aku bisa melakukannya dengan wanita lain, tapi kenapa tidak bisa dengan Vivian?"
Tristan mengerutkan keningnya dengan berpikir, mencari jawaban dari masalah yang dihadapi sahabat baiknya tersebut walaupun ia bukan orang yang ahli di bidangnya, karena jelas-jelas Tristan seorang dokter
Sebenarnya Tristan sudah menyarankan Dewa untuk berkonsultasi dengan dokter yang ahli di bidangnya, tapi pria itu tidak mau karena tidak ingin kelemahannya diketahui orang lain termasuk keluarganya sendiri. Jadi hanya pada dia lah Dewa mempercayakan masalah yang dialami pria itu, dan mungkin sekarang ada Edward juga karena assisten pribadi itu kini berada diruangan yang sama dengan mereka dan pastinya mendengar pembicaraan tersebut.
"Tidak ada yang salah. Dengan kau berhasil melakukannya walaupun dengan wanita asing, itu sudah suatu kemajuan."
Setidaknya Dewa berhasil bercinta dengan seorang wanita, setelah selama ini pria itu tidak mempunyai hasrat untuk bercinta dengan wanita. Bukan karena Dewa seorang gay, tapi pria itu tidak bisa menyentuh seorang wanita karena trauma yang dialami Dewa saat usia remajanya.
Ya, dibalik sikap dingin dan kejam seorang Dewa Arbeto. Pria itu pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma hingga membuat seorang Dewa tidak berminat menyentuh seorang wanita dan benci pada orang miskin. Kejadian yang berkaitan dengan cinta pertama pria itu yang bernama Diandra.
"Tapi kenapa harus wanita itu?"
"Memangnya kenapa dengan wanita itu?" Tristan balik bertanya.
"Dia wanita miskin yang tidak diketahui asal usulnya karena besar di panti asuhan," jelas Dewa dengan sinis.
Sungguh Dewa sangat membenci orang miskin, karena baginya semua orang miskin sama seperti Diandra yang dengan tega mengkhianati ketulusannya hanya demi mendapatkan uang yang banyak.
ntar Ara mati rasa baru tau