NovelToon NovelToon
THE REAL PRINCES

THE REAL PRINCES

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Anak Kembar / Masalah Pertumbuhan / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Leuina harus di nomor duakan oleh ibunya. Sang ibu lebih memilih kakak kembarnya.yang berjenis.kelamin pria. Semua nilainya diakui sebagai milik saudara kembarnya itu.

Gadis itu memilih pergi dan sekolah di asrama khusus putri. Selama lima tahun ia diabaikan. Semua orang.jadi menghinanya karena ia jadi tak memiliki apa-apa.

bagaimana kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KALAH

"Jika dia kalah, harus tidur satu malam denganku!" sahut Alex menimpali.

Luien menatap nyalang pria beriris hijau di depannya. Tangannya mengepal kuat.

"Apa maksudmu, Tuan?" tanyanya geram.

"Ya jika kau kalah, harus tidur dengan ku satu malam setelah kita menikah!"

Deg!

"Jika kau tak mau menikah denganku besok pagi ....," Alex menghentikan ucapannya.

"Kalahkan aku sekarang!" lanjutnya menantang.

"......"

Luien terdiam. Gadis itu tersadar jika Alex hanya menggodanya.

"Sekarang pilihlah mobil yang kau ingin pinjam!" ujarnya.

Luien memilih satu mobil sport warna silver. Bugatti terbaru. Vic menelan ludah. Sementara di sirkuit, nampak Felipe tengah mempelajari sirkuit yang ia lalui dengan mencoba beberapa lap dengan mobilnya.

"Tuan, ada seorang lagi yang ikut serta," sahut Vic kemudian.

"Siapa?"

"Felipe Scolar," jawab Vic.

"Ah, pembalap fenomenal itu!" sahut Adrian.

"Pembalap fenomenal apanya. Dia baru saja kalah dengan kekasihku, bukan?" sahut Alex nyinyir.

Adrian hanya terkekeh pelan. Mobil Bugatti dikeluarkan. Sedang Adrian, Alex dan Vic memakai mobil Ferarri. Sedang Felipe.memakai Renault.

Lima mobil mewah ada di garis start. Semua memakai safety. Keselamatan tentu lebih penting dari segalanya. Hitungan mundur dimulai. Suara mesin mulai bersahutan. Bendera kotak-kotak dikibarkan. Mobil melesat saling mengejar.

Pertama Adrian memimpin lintasan, Alex kedua, Felipe ketiga, Vic keempat dan Luien posisi terakhir. Dua pulih lima lintasan harus di lalui, tanpa narator atau navigasi. Mereka menggunakan insting.

Luein bisa mendahului Vic dan Felipe ketika menjelang lap ketiga. Vic memacu kecepatan untuk menjadi penjaga gawang.

Deru mesin masih berbunyi kerasa karena kecepatan laju mobil. Luien masih terus memacu kecepatan. Bahkan beberapa manuver ia perlihatkan untuk menjajar laju mobil di depannya.

Alex melampaui Adrian ketika di lintasan ke delapan. Luien nyaris menyerobot jalur runner up, tetapi tikungan tajam membuat lajunya sedikit melambat. Tetapi ketika lintasan lurus, gadis itu mampu mendahului Adrian dengan trik menempel.body mobil dan membuat gaya tipu seperti ingin menabrak.

"Ah ... sial!' bentak Adrian kesal.

Pria itu juga memberi perlawan pada Luien. Tetapi Vic memperingati atasannya.

"Calm down Sir!"

Adrian berdecak. Ia harus sedikit menahan egonya agar semuanya lancar. Felipe yang merasa dirinya dipecundangi, mulai mengeluarkan jurusnya. Ia pun memepet Vic dengan mendorong bampernya.

Vic cukup terkejut dengan perlawanan yang diberikan Felipe. Pembalap itu sangat cerdik. Pengalaman di sirkuit mengajarinya. Vic terdorong dan keluar lintasan. Felipe melaju kecepatannya, ia kini berada di belakang Adrian.

"Boss ... Felipe di belakangmu!" peringat Vic, ia kembali ke lintasan.

Adrian pun menjadi penghalang Felipe untuk melesat ke depan. Tinggal lima lintasan lagi. Semua harus berhasil. Pria itu tak akan memberi ruang pada pembalap itu untuk bisa mendekati Luien.

Sedang di lintasan depan. Luien makin menekan gasnya. Gadis itu makin takut jika harus menikah besok pagi dengan Alex.

"Tidak ... aku tidak boleh kalah!' pekiknya emosi.

Inilah kelemahan Luien. Terlalu emosi dan tak mau kalah. Bayang-bayang akan menikah mengganggu konsentrasinya. Ini lah yang salah, Luien terlalu terbawa perasaan.

"Jika tak mau menikah besok, kau harus mengalahkan aku malam ini!"

Kata-kata Alex menjadi momok menakutkan bagi Luien. Gadis itu lupa. Jika tak semudah itu menikah. Ia lupa jika ada ayahnya, ia lupa jika ada ibunya. Ada negara dan Pendeta tak semerta-merta menikahkan pengantin begitu saja tanpa adanya berkas-berkas.

Semakin lama, lintasan makin sedikit. Dua lap lagi tersisa dan dia masih di belakang Alex. Segala cara taktik ia gunakan. Tetapi, tetap saja tak mampu menipu juga mengejar kecepatan mobil Alex.

Luien makin kesal, satu trik terakhir atau ia benar-benar akan kalah. Menekan bamper belakang mobil Alex dan get accident. Gadis itu ingin melakukan trik accidently crush, agar tak ada yang menang..

Luien kembali menekan pedal gas ketika di tikungan sedikit menanjak. Karena hanya di tikungan itu mobil Alex melambat.

Benar saja, Luien melakukan hal yang sangat berbahaya, ia memilih celaka dibanding kalah. Luein menabrakkan bamper belakang Alex setiap kesempatan.

Alex sedikit goyah, tetapi ia menekan pedal gasnya lagi. Ia pun melihat spion dan melihat cara kekasihnya melakukan trik. Pria itu menghela napas panjang.

"Kamu salah jika harus melakukan accident crush cinta ... sepertinya ia lupa jika kita tak bisa menikah secepat itu," keluh pria tampan itu.

Alex melakukan zig-zag. Luien sangat kesal. Ia tak bisa menabrak mobil Alex. Jika terlalu menempel di dinding lintasan Hal berbahaya baginya juga kendaraan lain , jika terlalu memaksa.

Lap terakhir, sebisa mungkin Luien mengejar ketinggalannya. Gadis itu membuat manuver cantik dengan menggas setiap tikungan, hingga Adrian pun tak mampu mengejarnya. Hingga satu kilometer lagi garis finis. Luien tak bisa menggunakan triknya lagi.

Luien kalah hanya beda di 127 detik saja.. Alex memang tipis dengan kekasihnya. Ia cukup salut akan keberanian dari gadis itu.

Alex keluar dari mobil. Adrian juara dua dan juara tiga Felipe. Ia begitu salut dengan balapan yang ia ikuti hari ini. Ternyata trek ketika latihan berbeda ketika pertandingan. Mengira telah menguasai lapangan. Ternyata, ia hampir saja didahului Vic lagi.

Luien keluar, tanpa melepas helmnya. Alex menatapnya. Gadis itu hanya melewati begitu saja, prianya. Adrian hendak memprotes, tapi Alex menghalanginya.

Luien menaiki motornya lalu di keluar dari gedung sirkuit. Vic hendak mengejar dengan mobil, lagi-lagi Alex menghentikannya.

"Biarkan dia, Vic. Gadis itu terlalui keras kepala!"

Felipe keluar dari mobilnya dan menyalami Adrian. Ia memuji pria bermata amber itu.

"Aku tak menyangka kau begitu jago di lintasan. Bergabunglah di tim kami. Aku sangat senang jika memiliki rekan tim sehebat ini!"

Alex hanya tersenyum miring. Sedang Adrian menggaruk pelipisnya. Rupanya Felipe belum mengetahui siapa dua pria di hadapannya. Vic baru saja buka mulut untuk memberitahu, tetapi Adrian memberi kode agar dia diam.

"Salam saja dengan Tuan Vermogas Martini dari keluarga Maxwell!" sahut Alex lalu menepuk bahu pria tampan itu.

Felipe sedikit mengerutkan keningnya. Ia seperti mendengar nama itu. Hingga ketiganya meninggalkan dirinya di lapangan parkir depan gedung sirkuit. Ia baru ingat siapa Maxwell.

"Astaga ... aku baru saja bertarung dengan raja sesungguhnya!" pekiknya tak percaya.

Sedangkan Luien memacu cepat kendaraannya. Ia pergi ke mansion kedua orang tuanya. Ia masih kesal dan tak percaya dirinya kalah dari pertandingan tadi. Sampai depan gerbang ia mengklakson kencang.

"Siapa kamu!" bentak sekuriti.

"Buka gerbangnya atau kau akan menyesal!' Luein balas membentak.

"Kamu yang menyesal karena berhadapan dengan saya!" .kembali sekuriti membentaknya.

Luien melepas helm dan turun dari motornya. Sekuriti membelalak. Ia pun bergetar ketakutan.

"Apa katamu, sekali lagi?" desis Luien garang.

"I-iya Nona ...."

Sekuriti menekan tombol untuk membuka pintu gerbang. Luien pun menekan gas. berhenti di halaman mansion. Ia menggedor pintu sambil menangis.

"Daddy .. Daddy ... open the door!'

Hari sudah menjelang pagi. Tubuh Luien yang kelelahan belum lagi ia juga dalam keadaan lapar. Ia makin keras menggedor pintu. Matilda tergopoh-gopoh keluar dari kamar dan berlari untuk membuka pintu. Sekuriti menelponnya jika nona muda pulang dalam keadaan kacau.

"Daddy ... open the door!" teriak gadis itu.

Matilda membukanya. Luien belum membuka helm. Gadis itu masuk dan terus memanggil ayahnya.

"Daddy ... huuu ... uuuu!"

Deon pun terbangun begitu juga Ludwina. Keduanya melihat merasa ada yang memanggilnya. Deon bergegas turun. Ia melihat putrinya dalam keadaan kacau, berteriak memanggilnya.

"Daddy!"

Deon langsung menghampiri anak gadisnya. Ia melepas helm Luien dan melihat mata panda dan wajah pucat dan bibir pecah-pecah.

"Astaga Luien!' pekik Deon. "Apa yang terjadi padamu?!"

"Daddy .... aku kalah ... huuuu ... uuu ... Alex mengalahkanku Daddy!"

"Hah?"

bersambung.

Lah ... ngadu ...

next?

1
Sabhi Adyuta
ini settingnya d negara mana ya......,ko bekelnya nasi campur
Nur Hayati
mudah2an jodoh lueina bukan Adrian... tidak suka Thor... berikan sisok yg terbaik thor
sansan
waduh... ganti pasangan Iki judule...😅😅😅
Mahrita Sartika
terharu 🥺🥺🥺😭
sansan
semoga luein berjodoh dengan Alex saja... drpd Adrian yang kekanakan itu
sansan
padahal udah tau dimana anaknya.. tapi kenapa orang tuanya cuma mantau aja dan ngga berani datang buat minta maaf
Nophy Rose01
ceritanya bagus
Iyas Masriyah
Luar biasa
Rafinsa
seru nih
Rafinsa
cari gara2 nih orang ..
Rafinsa
sat set wes ...jos pokok e...
Rafinsa
ternyata asisten tuan besar toh
Rafinsa
tak kira beneran... kasian deh lu Lex..
Rafinsa
ya ampun... untung bayi kecil itu selamat...
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
hati hati bro... mungkin berikutnya giliran kalian ....🤭
Rafinsa
yang bayarin bill makan direstoran
Rafinsa
kereen... bungkam tuh mulut mak lampir.. biar dia tau rasa..
Tiara Bella
ibu yg egois lebih sayang SM anak laki"nya saja....
Rafinsa
udah hilang baru dicari..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!