NovelToon NovelToon
My Wife Is A Missing Heir

My Wife Is A Missing Heir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Berbaikan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:37.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Reeves

Spin off The Soldier and The CEO

Sabrina Lee selalu merasa dirinya bukan anak kandung sang ibu karena perlakuannya yang terlalu over protektif apalagi dia tinggal di sebuah dusun yang terpencil. Lulus SMA dan ibunya meninggal, Sabrina nekad ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang layak sambil kuliah online. Sabrina diterima di Ramadhan Securitas sebagai bodyguard. Kemampuan Sabrina bela diri itulah yang diterima kerja di sebuah perusahaan perlindungan klien VIP. Lima tahun pekerjaan itu dilakoni Sabrina hingga dia ditugaskan mengawal CEO muda bernama Ardiona Waranggana yang menyebalkan. Ardiona atau biasa dipanggil Ardi, awalnya tidak suka dikawal perempuan tapi Sabrina wanita tangguh hingga Ardi mengakui gadis cantik itu keren. Disaat Ardi diwajibkan menikah, dia membawa Sabrina sebagai calon istrinya. Mereka menikah dengan perjanjian selama setahun tanpa Ardi tahu jika Sabrina adalah pewaris yang hilang dari keluarga Pratomo.

gen ke 8 klan Pratomo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curhat

"Kamu mau ajak dia apa?" tanya Galuh

"Tinju," jawab Sabrina sambil menghampiri Ardiona.

"Kamu mau ajak klien kamu gelut?" seru Galuh panik.

"Nggak, mas." Sabrina menatap Ardiona. "Bapak tahu mesin tinju yang ada di game mall?"

"Kenapa memang ?" tanya Ardiona.

"Ada baiknya bapak melepaskan jas, dasi, dua kancing dan menggulung kemeja bapak hingga ke siku."

Ardiona mengrenyitkan dahinya. "Apa maksudmu?"

***

BANG!

"Whoooaaahhh!" seru para pengawal Ramadhan Securitas saat melihat pria itu menghajar mesin tinju disana.

"975. Not bad, pak Ardiona," senyum Galuh.

"Ini maksimal kan 999 bukan?" tanya Ardiona sambil melemaskan tangannya.

"Betul pak."

Ardiona pun bersiap melakukan pukulan lagi dan pria itu menghajar sekuat tenaga.

"992," seru orang-orang yang disana

"Not bad." Ardiona lalu mencari Sabrina. "Dimana Brina?"

***

DOR! DOR! DOR!

"Nice shot, Brina! Kemampuan kamu masih tetap keren."

"Thanks mbak Shanti. Kok tumben bisa ke markas?" tanya Sabrina sambil melepaskan magazine di Baretta nya.

"Aku tidak sanggup mengawal artis baru itu, Brina," jawab Shanti. "Di depan publik dia tampak agamis tapi ternyata dia open BO. Aku bahkan sampai menunggu di hotel saat mereka indehoy."

"Serius ?" Sabrina menatap Shanti dengan wajah terkejut.

"Serius. Mana kalau sudah begitu, aku harus menutupinya dari ibunya. Lama-lama aku tidak kuat juga," jawab Shanti.

"Memang pekerjaan kita mengawal saja tapi terkadang, moral pun dipertanyakan," senyum Sabrina.

"Benar. Bagaimana dengan pekerjaan kamu? Senang ?" Shanti menatap juniornya.

Sabrina tersenyum. "Alhamdulillah suka. Setidaknya dramanya tidak separah saat aku mengawal penyanyi itu."

Shanti menepuk bahu Sabrina. "Syukurlah, Brina. Aku tahu kamu suka dengan pekerjaan kamu yang ini."

"Thanks mbak."

Sabrina menoleh ke arah Ardiona yang datang dengan peluh di keningnya. Wajah pria itu tampak lega dan relaks.

"Ada apa pak Ardiona?" tanya Sabrina.

"Kita pulang Brina. Aku ingin beristirahat," ajak Ardiona.

"Baik pak." Sabrina memeluk Shanti. "Aku pulang dulu mbak."

"Hati-hati Brina," jawab Shanti sambil membalas pelukan Sabrina.

Gadis itu mengurai pelukannya dan berjalan menuju Ardiona. "Mari pak, kita pulang."

***

Di Dalam Mobil

"Thanks Brina. Aku merasa lebih enak sekarang," ucap Ardiona.

"Sama-sama pak." Sabrina tetap konsentrasi menyetir mobil mewah itu.

"Aku kira kamu akan mengajak aku clubbing atau ke bar," ucap Ardiona.

"Maaf pak, bukan selera saya," jawab Sabrina. "Jika saya galau, biasanya menembak atau bela diri dengan partner siapa saja yang mau saya hajar."

Ardiona tertawa kecil. "Bukannya biasanya cewek kalau galau pasti shopping atau makan enak?"

"Lho sebelumnya melakukan itu pak. Shopping dan makan enak. Tapi habis itu, baru saya menembak dan bela diri."

"Kenapa?" tanya Ardiona penasaran.

"Sebab dengan menembak, saya menertawakan kebodohan saya, membeli barang tidak perlu dan membuat tabungan saya berkurang. Bela diri, sebagai pengurangan lemak dan hasil makan tadi."

Ardiona tersenyum smirk. "Dasar cewek! Semua serba impulsif ya?"

"Ya istilahnya beli dulu deh, manyun belakangan," jawab Sabrina.

"Bukannya penyesalan?"

"Sudah jadul pak."

Ardiona tertawa kecil. "Brina, ceritakan apa hal yang membuatmu kesal selama jadi bodyguard?"

"Bapak ingin tahu?"

"Humor me, Sabrina. Aku perlu cerita yang tidak berat-berat."

Sabrina melirik ke arah kaca spion dan matanya beradu dengan mata Ardiona. Sabrina bisa melihat kliennya itu tampak serius dengan ucapannya.

"Well, saya pernah mengawal seorang artis pendatang baru...."

Ardiona mendengarkan cerita Sabrina tentang artis yang baru berusia 21 tahun tapi sudah berpengalaman kesemua club di Jakarta dan menggunakan KTP palsu dengan menuakan dirinya. Sabrina menduga bahwa artis itu kecanduan alkohol dan butuh aktualisasi diri demi mendongkrak popularitas.

"Saya tidak heran jika suatu saat nanti dia akan kena penyakit lever atau pun gagal ginjal. Makanya saya tidak mengajak bapak ke bar atau clubbing karena sangat tidak baik untuk nama bapak," tutup Sabrina.

"Awalnya aku mengira kamu akan ajak aku ke gym."

"Tapi di gym kurang seru kan pak. Jadi kenapa tidak meninju mesin tinju."

Ardiona menatap Sabrina dari kaca spion. "Sebenarnya aku ingin ajak kamu ke Bandung tapi surat dari orang serakah itu merusak semua rencana."

"Orang macam Oom dan Tante pak Ardiona itu hanya bisa berhenti serakah jika satu, mendapatkan hidayah, dua mati."

Ardiona menaikkan sebelah alisnya. "Sepertinya kamu mengalami banyak hal waktu kecil."

"Sejujurnya saya benci pada ibu saya sendiri. Apakah pantas seorang ibu mengata-ngatai anaknya dengan berbagai kata? Saya seperti ini bukan hasil didikan ibu saya tapi dari Bu Kasih. Jika tidak ada Bu Kasih, mungkin saya sudah menjadi anak yang susah diatur."

"Kamu termasuk kuat lho, Brina."

"Alhamdulillah pak. Entah kenapa saya seperti memiliki mental yang kuat dari kecil. Mungkin karena Bu Kasih selalu mendoktrin bahwa saya kuat, saya berharga dan saya bisa membuktikan pada ibu saya kalau saya tidak mudah dijatuhkan."

"Bu kasih wanita hebat. Dia seperti penyelamat kamu ya Brina," ucap Ardiona.

"Benar pak. Saya malah merasa, Bu Kasih adalah yang ibu saya. Bukan wanita itu."

Ardiona mengangguk. "Lalu sekarang dimana Bu Kasih?"

"Meninggal pak...."

"Innalilahi wa innailaihi Raji'un. Sakit?"

Sabrina terdiam. "Tidak pak... Dibunuh ibu saya."

Ardiona melongo. "Apa?"

"Iya pak. Dua bulan sebelum saya ujian akhir SMA, saya memang belajar di rumah Bu Kasih dan ibu saya tidak suka. Mereka berkelahi dan ibu menusuk perut Bu Kasih...."

"Astaghfirullah... Lalu bagaimana?" tanya Ardiona.

"Ibu ditangkap para bapak-bapak dan Bu Kasih dibawa ke puskesmas tapi tidak tertolong. Ibu dibawa ke kantor polisi dan saya bertekad untuk pergi dari sana usai lulus SMA. Saya melamar banyak pekerjaan dan diterima di Ramadhan Securitas. Saya lulus SMA dan seminggu sebelum saya ke Jakarta, saya mendapatkan kabar kalau ibu saya meninggal di penjara. Entah kenapa saya meminta pihak kepolisian untuk menguburkan dia di pemakaman para napi. Saya tidak mau berurusan dengan dia dan sejujurnya saya merasa lega mendengar dia meninggal. Saya merasa bebas dan akhirnya saya ke Jakarta. Setelahnya... sejarah pak."

Ardiona selalu merasa dirinya adalah orang paling merana karena kehilangan anggota keluarganya tapi ternyata Sabrina lebih parah. Dia melihat wanita yang sayang padanya, dibunuh oleh ibunya lalu dirinya harus ke Jakarta sendirian mencari pekerjaan demi bisa keluar dari tempat yang membuatnya sedih.

Namanya orang hidup itu Wang sinawang. Disaat aku down seperti ini, ternyata dibalik wajah cantik Sabrina, menyimpan banyak luka disana.

***

Note

Sawang sinawang” berasal dari kata “sawang” dalam bahasa Jawa yang berarti “lihat”. Jika diartikan dalam satu ungkapan maka “sawang sinawang” merupakan perilaku untuk tidak membandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain, karena apa yang dilihat atau dipandang dari kehidupan orang lain belum tentu seindah kenyataannya.

***

Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

1
amilia amel
awalnya menikah kontrak lama-lama bucin beneran dan nggak mau pisah....
dasar ardiona, ngaku aja kalo sudah jatuh hati sama Brina
Setya Ningsih
siap2 kondangan gaess 🤭🤭🤭🤭
Jenong Nong
nah.. loh.. bang faris gercep tpi salah sasaran.... 😂😂😂❤❤❤🙏🙏
hoomano1D
sampulnya diganti sm nt yaaaa... jd kurang berasa trah pratomonya thor
Hana Reeves: ho oh. diganti sama NT tadi siang
total 1 replies
Noey Aprilia
Rivalmu nmbh 1 y ardi...kl ga gercep,alamt d tikung yg lain....
tuh bktinya,lngsng ngejar mskpn lg d rs ktanya.....
Winda Lestari Ilwa
kan kan kan 😅😅😅
langsung ajak Akad aja Ardi biar fariz bkn RM gk bs nyolong start lagi 🤣🤣🤣
Lusy Aristiani
Sabrina.... Yg kamu bilang koneksi Yudho mengerikan itu adalah sepupu n tantemu ❤️❤️❤️❤️❤️
Meeta Baggio
Ahh.....pake bilang ga tau alasan nya Brina dekat sama iptu faiz, cembokur mahh bilang aja sehh ahhh. udah setuju aja apa yg d bilang sama kakek nya nikah sama Brina
Tri Yoga Pratiwi
curi start si fariz 🤣🤣🤣
Elsa Fanie
ardi udah kebakaran jengkot tuh,,dan sebentar lg pak faris bukan rm yg patah hati 🤭🤭
sistiningsih ika
ayo pak Aediona buruan tancap gas, drpd kena tikung Iptu Fariz bukan RM,,,,, eeh tp kakek Bratajaya beneran sakit kan, bukan akal2an biar bisa nyuruh cucunya cepet nikah?
Septi Lahat
cerita nya keren,,
Hana Reeves: mamaciihhh 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Septi Lahat
ayo pak Ardi gercep sebelum didahului oleh pak fariz bukan RM🤣🤣🤣
Kaylaa
walah...kalah dhisik....😂😂😂
🍭ͪ ͩ ᗩᖇ _97 ⁷⟬⟭💜❄
hayoolohhh disuruh nikah...
apakah nikah dulu baru nyatakan perasaan..
tapi tanda2 cinta udah adaaa....

tumben g ikutan bilang kamprett 🤣🤣🤣🤣🤣
sefi dwi handriyantin
kakek Brata gercep buat jodohin pak Ardi sama Brina.. nah loh pak Ardi keduluan kan sama Fariz bukan RM.. cembokur berujung mau terima saran kakek Brata buat nikah sama Brina..
Yuli Budi
cembokur tenin iki
tan_wiedya
ngabrut sama Iptu Fariz bukan RM. langsung gercep saingan sama si CEO 🤣
Sayem Sayem
wkwkwkw wkwk mas Ardi KLH start dr mas Fariz BKN RM ni...wah wah kakek Brata sat set demi cucu ny langsung ksh jodoh yg Badas ..
mama_im
hahaa... fiks ini mah nikah karna cemburu 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!