Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18
Dalam perjalanan pulang,tak ada obrolan antara Mathew dan Elena,dan akhirnya tibah di mansion,Elena pun buru-buru turun dari mobil dan berjalan masuk,dan diikuti Mathew dari belakan.Suzi yang melihat kedatangan mereka,langsung tersenyum dan menyambut mereka....
"Elena,kamu sudah-"
"Minggir! Aku sedang tidak mood untuk bicara," potong Elena berlalu masuk begitu saja melalui Suzi.
"Elena!" sentak tuan Nathan marah,namun Elena tidak menghiraukan nya,dan terus berjalan pergi dan menaiki anak tanga.
Melihat tuan Nathan sudah marah,Mathew pun menghampiri nya,lalu menepuk bahu tuan Nathan dengan pelang....
"Kak,jangan terlalu mara-marah,berikan Elena waktu untuk menerima kakak ipar," ucap Mathew.
"Huuufff...inilah sebab nya kalau kamu terlalu memanjakan nya,"
Tuan Nathan menghela nafas berat,lalu duduk di meja makan sambil memijit pelipis nya yang sakit,melihat itu,Suzi pun berusaha memasan senyuman di wajah cantiknya dan berjalan menghampiri tuan Nathan,lalu berdiri di samping tuan Nathan sambil memijit bahu tuan Nathan....
"Mas,benar kata Mathew,berikan Elena waktu,pasti suatu hari dia akan luluh," bujuk Suzi menyakinkan suami nya itu.
"Baiklah," sahut tuan Nathan meraih tangan Suzi,lalu mengecup nya dengan lembut,membuat Suzi tersenyum malu-malu.
"Mas,masih ada Mathew disini," tegur Suzi,menarik tangan nya dari genggaman suami.
Tuan Nathan pun menoleh ke arah Mathew,lalu bertanya....
"Ngomong-ngomong,dari mana kalian?"
"Kami dari mansionku," jawab Mathew dengan jujur,lalu ikut duduk di kursi meja makan.
Tuan Nathan mengerutkan kening,lalu menatap ke arah Suzi.lalu kembali menatap ke arah Mathew....
"Apa yang kalian lakukan disana?" tanya tuan Nathan lagi penuh curiga.
"Aku kesana karna malas pulang,dan untuk alasan nya pasti Papa sudah tau,"
Bukan Mathew yang menjawab,melainkan Elena yang sudah kembali keluar dari dalam kamar,dan berjalan menuju dapur sambil membawa teko kaca milik nya yang sudah kosong....
Tuan Nathan hendak memarahi Elena,namun dengan cepat Suzi menghentikan nya,karna dia tau kalau memarahi Elena juga percuma,malah akan menambah kebencian di hati Elena....
(Keesokan pagi nya)
Elena berangkat sekolah seperti biasa,karna sebentar lagi akan ada ujian.setelah tibah di sekolah Elena pun turun dari mobil,dan hendak berjalan masuk,namun ia berpapasan dengan Ricky yang baru saja tibah dan memarkirkan motor nya,Elena pun langsung tersenyum bahagia,lalu memanggil Ricky....
"Ricky,"
Panggilan Elena sontak membuat Ricky menoleh kebelakan,namun ia tak bereaksi apa-apa,lalu melepaskan helem miliknya.membuat Elena mengerutkan kening lalu menghampiri Ricky....
"Ricky,kamu ini kenapa lagi?" tanya Elena merasa tidak puas karna diabaikan oleh Ricky.
"Kamu bertanya kepadaku Elena? Seharusnya kamu bertanya kepada Om kamu,kenapa dia sangat suka ikut campur dalam hubungan kita,Hah!" bentak Ricky membuat semua siswa menoleh ke arah mereka.
Deg...jantung Elena berdetak dengan kencang,sambil menelan ludah dengan kasar,karna tidak mungkin dia menjawab bahwa Om nya itu sebenarnya diam-diam menyukai nya....
"I~itu,itu aku tidak tau," elak Elena dengan gugup,sambil menoleh kesana-kemari.
Ricky pun turun dari motor,lalu melangka mendekati Elena,membuat Elena semaking gugup,dan mundur kebelakan....
"Aku curiga Elena,apa jangan-jangan Om kamu itu mempunyai rasa kepada mu," tebak Ricky tepat mengenai sasaran.
Para siswa yang sedang menyaksikan mereka langsung syok dan mulai berbisik kepada satu sama lain....
"Ini kalau benaran,sangat menjijikan,"
"Iya nih,masa Om dan ponakan kelakuan nya seperti itu,"
"Husssttt...jangan bicara begitu,lagian siapa tau Om Elena tidak menyukai Ricky,karna Ricky adalah anak yang keras kepala,dan suka balap liar,"
Ada yang menghujat Elena,dan ada juga yang membela Elena dan menghujat Ricky,dan itu semua didengar langsung oleh Ricky dan Elena....
"Kenapa kalian semua malah sibuk bergosip disini,sebaiknya urus urusan kalian masing-masing," sindir Ricky menatap mereka semua dengan tatapan tajam.
"Cih! Ayo kita pergi," desis salah satu siswa dengan kesal,lalu mengajak teman nya pergi meningalkan Ricky dan Elena.
"Ricky,aku-"
"Tidak perlu memberiku alasan Elena,mulai sekarang kamu tidak perlu dekat-dekat lagi denganku,atau sebaiknya kita putus saja," potong Ricky menatap Elena dengan dingin.
Duarrrrr!
Bagaikan kesambar petir di pagi hari mendengar ucapan Ricky,padahal Elena sangat berharap akan tetap bertahan bersama dengan Ricky,hingga ujian selesai dan pergi kuliah di luar negeri bersama dengan Ricky....
"Tidak,aku tidak mau," tolak Elena mengelengkan kepala dengan cepat,lalu meraih lengan Ricky.
Swoooss...Ricky menghempaskan tangan Elena dengan kasar,lalu berjalan pergi meningalkan Elena,membuat Elena sakit hati,dan menitikan air mata....
"Maafkan aku Ricky,bukan nya aku ingin berbohong,tapi aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepadamu,maafkan aku,"batin Elena mengusap air mata dengan kasar.
Tina yang sejak tadi menyaksikan berdebatan Ricky dan Elena dari kejauhan,langsung tersenyum puas....
"Cih! Aku pikir kemesraan mereka akan bertahan,padahal cuman sehari doang,mampus kau Elena," umpat Tina tersenyum sinis ke arah Elena yang tenga berdiri di parkiran motor seorang diri,sambil berusaha mengusap air mata nya.
Mathew harus lebih hati² lagi dalam bertindak agar tidak ketahuan nathan
hoo yg lagi happy karena cintanya gk bertepuk sebelah tangan
duh dasar om nakal