Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah kamu malu
"Jika aku minta sesuatu Kak Ray janji akan mengabulkannya?" Tanya Kimberly penuh harap.
"Tentu saja Kakak janji." Jawab Ray.
"Jika kita tidak jadi menikah dan aku kembali keluargaku, apakah Kak Ray mau mengabulkannya?" Tanya Kimberly sambil menatap mata Ray.
Duar
Duar
Bagai petir di siang hari itu yang dirasakan Ray, dirinya sangat terkejut dengan perkataan Kimberly begitu pula dengan bodyguardnya. Mereka mengira Kimberly akan meminta harta atau barang berharga tapi ternyata salah.
Ray ingin menolaknya tapi karena dirinya mengatakan janji membuat Ray tidak bisa melanggarnya dan dalam hatinya menyesali apa yang barusan dikatakannya.
"Jika itu bisa membuatmu bahagia maka Kakak akan melepaskanmu dan kita tidak jadi menikah." Jawab Ray yang bertentangan dengan kata hatinya sambil memalingkan wajahnya ke arah samping.
'Padahal aku mulai merasa nyaman bersamanya tapi demi kebahagiaan Kimberly aku akan melepaskannya.' Sambung Ray dalam hati.
"Tapi sayang sekali aku tidak minta itu." Ucap Kimberly.
"Maksudnya?" Tanya Ray sambil menatap Kimberly.
"Kita tetap menikah karena aku sudah nyaman tinggal di sini." Jawab Kimberly sambil tersenyum.
Grep
"Kamu serius?" Tanya Ray sambil menggenggam tangan Kimberly.
"Serius." Jawab Kimberly sambil membalas genggaman tangan Ray.
"Lalu kamu meminta apa?" Tanya Ray penasaran.
"Aku minta tiga hal boleh?" Tanya Kimberly balik bertanya.
"Boleh." Jawab Ray singkat.
'Kamu mau minta apapun aku akan mengabulkannya asalkan kamu jangan pergi dariku.' Sambung Ray dalam hati.
'Semoga Nona bukan seperti wanita di luaran sana yang menginginkan harta Tuan Muda Raynaud lalu pergi meninggalkannya ketika semua yang diinginkannya terpenuhi.' Ucap Bodyguard tersebut dalam hati.
"Ke tiga aku ingin melanjutkan kuliahku karena sebentar lagi aku lulus kuliah." Pinta Kimberly.
"Kok langsung ke tiga? Biasanya orang meminta sesuatu pertama dulu." Ucap Ray dengan wajah bingung begitu pula dengan bodyguardnya.
"Aku ingin permintaanku berbeda dengan orang lain terlebih permintaan pertama lebih penting jadi aku minta nomer tiga dulu." Ucap Kimberly.
"Mengenai kamu ingin melanjutkan kuliah tidak masalah tapi dengan satu syarat." Pinta Ray.
"Apa itu?" Tanya Kimberly.
"Kamu di temani orang kepercayaanku yang bernama Alex." Jawab Ray.
"Apakah Alex kepanjangan dari Alexander?" Tanya Kimberly.
"Betul, kamu sudah bertemu dengannya?" Tanya Ray.
"Sudah, oh ya aku hampir lupa mengatakan tolong bilang ke Kak Alex jangan masuk ke kamarku, jika mengetuk pintu dan aku tidak membukanya." Pinta Kimberly.
"Memangnya kenapa?" Tanya Ray.
"Tidak baik seorang pria masuk ke dalam kamar seorang gadis apalagi aku tidak mau jika seandainya aku sedang mandi dan Kak Alex tiba-tiba masuk ke dalam." Jawab Kimberly.
"Kalau aku yang masuk ke dalam kamar?" Tanya Ray.
"Maaf Tuan dan Nona, ada yang mau saya kerjakan." Ucap bodyguard tersebut yang tidak ingin menjadi nyamuk di antara mereka berdua.
"Baik Paman." Jawab mereka berdua.
Bodyguard itupun pergi mereka berdua menuju ke kamarnya.
"Tadi kita sampai mana?" Tanya Kimberly.
"Kalau aku yang masuk ke dalam kamar?" Tanya Ray mengulangi perkataannya.
"Tidak masalah karena Kak Ray calon suamiku tapi kalau bisa kalau kita sudah resmi barulah Kak Ray masuk ke dalam kamarku." Jawab Kimberly.
"Tapi kamu maukan masuk ke dalam kamarku?" Tanya Ray.
"Tentu saja mau." Jawab Kimberly tanpa berpikir panjang.
Ray hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, entah kenapa dekat dengan Kimberly dirinya sering tersenyum dan merasakan nyaman.
"Oh ya mengenai Kak Alex menemaniku, maksudnya?" Tanya Kimberly.
"Alex, akan satu kampus denganmu dan menemanimu kemana kamu pergi. Alex bisa bela diri karena itulah kamu akan aman jika ada orang yang mengusik mu. " Jawab Ray.
"Tapi ..." Ucapan Kimberly terpotong oleh Ray.
"Tidak ada penolakan." Ucap Ray.
"Baiklah." Jawab Kimberly patuh.
'Padahal aku kan bisa bela diri.' Sambung Kimberly dalam hati.
"Permintaan ke dua apa?" Tanya Ray.
"Permintaan ke dua, maukah Kak Ray operasi wajah dan menjalankan terapi agar Kak Ray bisa berjalan seperti orang pada umumnya?" Tanya Kimberly sambil menundukkan kepalanya takut Ray marah.
"Apakah kamu malu mempunyai suami berwajah buruk dan lumpuh?" Tanya Ray dengan suara berbeda.