My Wife Is A Missing Heir

My Wife Is A Missing Heir

Sabrina

Pengadilan Negeri Agama Kelas 1 Jakarta Selatan

Ardiona menunggu kedatangan istrinya, Sabrina. Pria itu duduk dengan gelisah sementara Harry, pengacaranya, melirik judes ke kliennya yang tidak bisa diam.

"Mas Ardi, bisa tenang sedikit?" bisik Harry.

"Kok Brina belum datang?" bisik Ardiona sambil melirik jam Patek Philippe nya.

"Mungkin kena macet."

Ardiona merasa bukan kebiasaan Sabrina untuk jam karet karena dia sangat tahu bagaimana istrinya on time freak.

"Maaf pak Hakim, saya terlambat..."

Ardiona menengok ke belakang dan tampak Sabrina datang dengan pakaian formal ditemani Yudho Sardono, pengacaranya yang juga iparnya. Di belakang, tampak kedua orang tua Sabrina, Lee Yoo Joon dan Brinda Dewanata. Ardiona pun berdiri dan menghampiri kedua orang tua Sabrina untuk Salim. Yoo Joon dan Brinda menerima Salim dari menantunya.

"Selamat pagi appa dan eomma," salam Ardiona.

"Pagi Ardi," jawab Yoo Joon dan Brinda bersamaan dengan nada datar.

"Brina..." Ardiona menoleh ke istrinya.

"Mas Ardi..." jawab Sabrina.

"Ehem. Pak Ardiona dan Bu Sabrina bisa duduk di depan?" panggil hakim ketua pengadilan.

Ardiona pun duduk di tempatnya dan Sabrina duduk di seberang bersama Yudho.

Setelah memastikan data, hakim ketua bertanya ke Ardiona.

"Bagaimana pak Ardiona, apakah anda menerima permintaan cerai dari istri anda, Bu Sabrina? Sebelum saya memutuskan."

Ardiona menoleh ke Sabrina yang hanya memasang wajah datar.

"Sampai kapan pun saya tidak akan menceraikan Sabrina Andara Dewanata Lee. Saya tidak akan pernah mengucapkan kata itu seumur hidup saya!" jawab Ardiona sambil menatap Sabrina.

Sabrina menatap Ardiona. "Mas!"

"Aku tidak pernah mengucapkan talak kepadamu, Sabrina! Tidak sekarang, tidak besok, tidak kapanpun! Kamu akan selalu menjadi istriku.. Selamanya!"

***

Tujuh Setengah Tahun Sebelumnya

Sabrina turun dari kereta yang membawanya dari Yogyakarta ke stasiun Gambir. Gadis itu pun menyeret koper tuanya keluar dari stasiun dan mencari taksi biru yang sudah dipesannya.

"Sudah semua barang bawaannya mbak?" tanya sopir taksi biru itu sambil memasukkan koper-koper Sabrina.

"Sudah pak." Sabrina berusaha menghilangkan cengkok Jogjanya agar tidak dikira orang daerah yang bisa dikadali.

"Baik mbak. Kita ke tempat yang mbak tuju ya?"

Sabrina pun masuk ke dalam mobil setelah sopir paruh baya itu menutup pintu bagasi mobilnya. Tak lama mobil biru itu pun pergi meninggalkan stasiun Gambir menuju ke sebuah rumah kost di daerah Jakarta Barat.

***

Dua Hari Kemudian

Selama dua hari Sabrina memilih menghapal lingkungan sekitarnya karena baginya penting untuk bisa menghapal seluk beluk sekitarnya. Nanti baru dia menjelajah lebih luas karena dia benar-benar buta arah Jakarta. Sekarang dirinya berada di sebuah gedung perkantoran tiga lantai untuk wawancara. Sabrina sudah memasukkan lamaran sebulan sebelumnya dan sekarang dia dipanggil untuk wawancara.

Gadis itu melihat bahwa tidak hanya dirinya yang perempuan tapi ada beberapa ikut wawancara. Sabrina memilih diam dan tidak banyak bicara karena baginya, ini adalah persaingan kerja. Dia datang kesini bukan mencari teman tapi mencari uang!

Sabrina menunggu dengan sabar dan saat gilirannya, dia pun masuk. Di dalam ruang wawancara sudah ada lima orang dengan wajah datar dan mereka seperti menilai Sabrina dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Silahkan duduk, nona Sabrina Santoso. Saya Lewis, manajer HRD di Ramadhan Securitas. Anda orang Jawa?" tanya Lewis sambil membaca CV Sabrina.

"Iya pak Lewis."

"Tapi anda seperti blasteran?"

"Mungkin, saya tidak terlalu memperhatikan fisik saya," jawab Sabrina.

"Anda baru lulus SMA di usia 16 tahun. Anda masih 16 tahun?"

"Usia bukan masalah pak Lewis. Saya kemari untuk bekerja dan kuliah. Ibu saya sudah meninggal dan saya harus membiayai hidup saya sendiri. Saya tahu saya masih muda tapi saya mau belajar," jawab Sabrina tegas.

Lewis dan keempat orang disana bisa melihat keteguhan Sabrina.

"Nona Sabrina, perkenalkan saya Galuh, manajer bela diri Ramadhan Securitas. Saya tahu anda bertekad dan berusaha keras tapi..."

"Anda bisa mengetes kemampuan saya pak Galuh. Sejauh mana saya bisa bela diri!" potong Sabrina.

Galuh menoleh ke arah Lewis.

"Coba saja," senyum Lewis.

Galuh yang berbadan besar itu pun berdiri dan Sabrina melakukan hal yang sama dengan menyingkirkan kursi yang tadi dia duduki hingga suasananya lega.

"Jangan menangis jika kamu kena pukul!"

Sabrina pun memasang kuda-kuda dan semua orang disana menatap penuh minat karena itu bukan kuda-kuda ilmu bela diri yang mereka pelajari.

Galuh pun mengayunkan tangannya yang ditepis Sabrina lalu gadis membalikkan tubuhnya dan menyikut perut Galuh hingga pria itu tersedak. Sabrina pun kembali ke posisinya dan Galuh bisa menguasai kondisi tubuhnya lalu menyerang Sabrina yang sudah siap dengan membalikkan tubuhnya lagi tapi kali ini dia membanting Galuh seperti judo dan saat Galuh terkapar, Sabrina mengarahkan tinjunya ke wajah pria itu.

"STOP!" seru Lewis. "Kamu pakai jurus apa itu?"

"Mix martial art. Saya mempelajari semuanya hingga menguasainya." Sabrina mengulurkan tangannya untuk membantu Galuh berdiri tapi pria itu menyerang Sabrina lagi hingga terlentang. Sabrina tidak mau kalah dan segera mengarahkan kakinya untuk mengangkat tubuh besar Galuh hingga terbang lalu jatuh tersungkur.

Macam gini ya gaeeesss.

"Berhenti Galuh!" perintah Lewis. "Oke nona Sabrina. Kamu sangat mengesankan..." Suara ponsel berbunyi dan Lewis menerimanya. "Ya Boss?" Lewis menatap Sabrina. "Baik Boss."

Sabrina menatap bingung ke semua orang sementara Galuh pun berdiri dan menyalami Sabrina.

"Kamu itu kecil-kecil menyeramkan," ucap Galuh.

"Hanya berusaha yang terbaik, Pak Galuh. No hard feeling?" senyum Sabrina.

"No hard feeling."

Lewis memandang Sabrina. "Nona Sabrina, anda kami terima bekerja disini tapi bukan sebagai bodyguard, belum, karena anda masih di bawah umur. Anda akan menjadi asisten Pak Galuh sebagai administrasi karena pegawai admin yang lama, keluar untuk ikut suaminya yang dipindahkan tugas oleh batalyonnya. Anda bisa bekerja sambil kuliah."

"Jadi sementara saya di bagian admin, Pak Lewis?" tanya Sabrina.

"Iya."

Sabrina tersenyum senang. "Terima kasih pak Lewis."

"Gaji awal anda ikut pegawai kontrak dulu ya karena anda masih belum punya KTP. Pertanyaan saya, tahun depan anda mau masuk KK yang mana? Jogja atau Jakarta? Apakah di Jakarta ada sponsor?"

Sabrina menggelengkan kepalanya. "Saya hanya nekad kemari."

"Kita atur saja nanti Pak Lewis," ucap Galuh. "Toh dia masih 16 tahun. Masih banyak yang dipelajari disini."

Lewis pun mengangguk.

***

Enam Tahun Kemudian

Sabrina

"DOR! DOR! DOR !"

"Nice shot, Brina..." puji Galuh saat melihat hasil tembakan Sabrina.

"Thanks Pak Galuh," senyum Sabrina sambil memasang magazine keduanya.

"Besok kamu sudah mendapatkan klien baru lho."

Sabrina mengarahkan Glocknya. "Semoga bukan cewek! Ribet aku ngawalnya! Kebanyakan drama dan iiissshhh... julidnya!"

"DOR! DOR! DOR!"

"Nggak kok. Kali ini kamu mengawal seorang CEO."

Sabrina menghela nafas panjang. Apalagi CEO cewek. Reseh! "Cewek kah?"

"Nope. Cowok."

Sabrina melepaskan headsetnya. "Siapa namanya?"

"Ardiona Waranggana."

***

Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa

Akhirnya sepupu Dom yang hilang nongol

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂

Terpopuler

Comments

Sustika Ekawati

Sustika Ekawati

tadinya mau nabung bab dulu biar banyak....eehhh g tau nya malah penasaran bin pinisirin...auto baca donk...emang y kak hanna tu paling top deh semua novelnya😍😍😍🤗🤗🤗

2024-12-02

1

Sayem Sayem

Sayem Sayem

yuuhuuuu nambah lg koleksi buku baru ..karya baru author tersayang ni....Sik Sik ini ank e brinda Sik dokter FBI

2024-11-01

2

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Wah karya baru lg. Keren. Suka.
Semua karya kk keren2x.
Hanya aku msh banyak yg blm baca.
Aku kadang msh bingung tentang silsilah anaknya siapa, cucunya siapa, bacanya dr yg mana.

2024-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Sabrina
2 Ardiona Waranggana
3 Aspri
4 Test Ala Ardiona
5 Di Rumah Ardiona
6 Happy Birthday Sabrina
7 Rencana Ika
8 Sabrina dan Ardiona
9 Di Gym
10 Badassnya Sabrina
11 Bermain Peran
12 Penasaran
13 Tidak Mirip
14 Ancaman dari Arizona
15 My Aspri
16 Sabrina Melawan
17 Ardiona Marah
18 Saling Bermaafan
19 Bertemu Yudho Sardono
20 Curhat
21 Ardiona Kena Jitak
22 Bertemu Divisi Kasus Dingin
23 Cemburu bin Cumbokur
24 Sabrina Terkejut
25 Modus
26 Ribut
27 Rencana Ring Jantung
28 Ardiona dan Sabrina di Pesta
29 Surprised
30 Ardiona Mencium Sabrina
31 Aleksei dan Katarina
32 Dijemput
33 Bertemu Lestari dan Galuh
34 Raja Modus
35 Sabrina Curiga
36 Alasan Ardiona
37 Lamaran
38 Antara Sabrina dan Android 18
39 Ika Senang
40 Aleksei Terkejut
41 Tidak Mungkin Deh
42 Kecurigaan Harry Wijaya
43 Wedding Day
44 Akal-akalan
45 Ardiona Galau
46 Honeymoon di Jepang
47 Percakapan Sabrina dan Ardiona
48 Sena Lee
49 Spesial Pakai Telur
50 Hasil Test DNA
51 Berusaha Dekat
52 Mulai Penyelidikan ... Lagi
53 Sena Terkejut
54 Rahasia Yang Disembunyikan
55 Selidik Sana Sini
56 Permintaan Ardiona
57 Kenyataannya
58 Bertemu
59 Brinda Mendekati Sabrina
60 Galau
61 Rahasia
62 Di New York
63 The Time of My Life
64 Appa
65 Mansion Blair
66 Ardiona dan Philip
67 Galau
68 Makan Malam Bersama
69 Bimbang
70 Kekecewaan Ardiona
71 Ardiona Pergi
72 Di Apartemen Ardiona
73 Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74 Sidang Perdana
75 Putusan Hakim
76 Pulang
77 Berduaan
78 Ardiona Tersiksa
79 Minta Maaflah!
80 That Bastard!
81 Sempat
82 Tawaran Lee Yoo Joon
83 Pembuktian Ardiona
84 Keputusan Lee Yoo Joon
85 Finale ( END )
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sabrina
2
Ardiona Waranggana
3
Aspri
4
Test Ala Ardiona
5
Di Rumah Ardiona
6
Happy Birthday Sabrina
7
Rencana Ika
8
Sabrina dan Ardiona
9
Di Gym
10
Badassnya Sabrina
11
Bermain Peran
12
Penasaran
13
Tidak Mirip
14
Ancaman dari Arizona
15
My Aspri
16
Sabrina Melawan
17
Ardiona Marah
18
Saling Bermaafan
19
Bertemu Yudho Sardono
20
Curhat
21
Ardiona Kena Jitak
22
Bertemu Divisi Kasus Dingin
23
Cemburu bin Cumbokur
24
Sabrina Terkejut
25
Modus
26
Ribut
27
Rencana Ring Jantung
28
Ardiona dan Sabrina di Pesta
29
Surprised
30
Ardiona Mencium Sabrina
31
Aleksei dan Katarina
32
Dijemput
33
Bertemu Lestari dan Galuh
34
Raja Modus
35
Sabrina Curiga
36
Alasan Ardiona
37
Lamaran
38
Antara Sabrina dan Android 18
39
Ika Senang
40
Aleksei Terkejut
41
Tidak Mungkin Deh
42
Kecurigaan Harry Wijaya
43
Wedding Day
44
Akal-akalan
45
Ardiona Galau
46
Honeymoon di Jepang
47
Percakapan Sabrina dan Ardiona
48
Sena Lee
49
Spesial Pakai Telur
50
Hasil Test DNA
51
Berusaha Dekat
52
Mulai Penyelidikan ... Lagi
53
Sena Terkejut
54
Rahasia Yang Disembunyikan
55
Selidik Sana Sini
56
Permintaan Ardiona
57
Kenyataannya
58
Bertemu
59
Brinda Mendekati Sabrina
60
Galau
61
Rahasia
62
Di New York
63
The Time of My Life
64
Appa
65
Mansion Blair
66
Ardiona dan Philip
67
Galau
68
Makan Malam Bersama
69
Bimbang
70
Kekecewaan Ardiona
71
Ardiona Pergi
72
Di Apartemen Ardiona
73
Surat Cerai Yang Kau Layangkan
74
Sidang Perdana
75
Putusan Hakim
76
Pulang
77
Berduaan
78
Ardiona Tersiksa
79
Minta Maaflah!
80
That Bastard!
81
Sempat
82
Tawaran Lee Yoo Joon
83
Pembuktian Ardiona
84
Keputusan Lee Yoo Joon
85
Finale ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!