Kevin yang awalnya playboy dan tidak percaya dengan cinta, dan selalu mempermainkan wanita. Hal itu terjadi Karena keluarganya yang hancur. Namun kini kepercayaan itu kembali muncul ketika ada satu wanita yang membuatnya jatuh cinta dengan wanita yang berbeda.
"sejak kapan Lo ada disitu?" Tanya Aura kasar pada sosok paling menyebalkan di depannya itu.
Kevin pun tersenyum miring. "Santai dong! Gue kan cuma nanya! Lo jadi cewek bodoh banget bikin gue tertarik aja." Balas Kevin
Simak terus kisah kelanjutannya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. balasan untuk Riyan
Teng teng teng...
Jam pelajaran terakhir telah selesai. Kevin mengemasi buku-buku nya. "Eh, gue bonceng Lo ya Rey?" Celetuk Kevin kepada Reyhan.
Reyhan pun mengangguk. "Oke, Lo mau pulang ke mana?" Tanya Reyhan.
"Ke markas aja." Sahut Kevin.
Kevin, Reyhan, Arya, dan David pun keluar dari kelas. Lalu saat berjalan di koridor tak sengaja mereka bertemu dengan Riyan.
Riyan pun reflek menatap Kevin dengan tatapan benci. sedangkan Kevin tersenyum remeh pada Riyan. Dan Reyhan hanya memasang wajah datar. Sedangkan Arya dan David juga tersenyum remeh.
"Sok banget sih Lo jadi ketos, sampai orang sakit aja di hukum. Kayak situ nggak pernah melakukan kesalahan aja." Celetuk Arya jengah menatap muka Riyan.
"Hukuman bisa di lakuin besok-besok. Tapi pikirin kesehatan orang juga dong!" Imbuh David.
Riyan yang mendengar itu pun tak takut sama sekali. Dia tau geng Kevin terkenal nakal, tapi sebagai anak Osis dia tak boleh takut. Apalagi menghadapi siswa kayak Kevin yang tidak bisa diatur.
"Gue mungkin emang melakukan kesalahan. Tapi diluar bukan di sekolah." Ucap Riyan Langsung berjalan melewati mereka berempat.
Dan tentu saja keempat orang tersebut tak terima dengan perkataan Riyan. Terutama Kevin, wajahnya telah menunjukkan kemarahan.
"Gilak! Tuh ketos nggak kaca banget anjir. Udah langsung hajar aja Vin. Kelamaan!" Ucap David ikut emosi.
Kevin pun putar balik lalu mengejar Riyan yang berjalan menyusuri koridor itu lalu kemudian ia membalikkan badan Riyan dan langsung mendaratkan tinju di wajah Riyan.
Bhug!
Kevin mencekal kerah baju Riyan. Riyan yang mendapatkan pukulan itu pun sontak terkejut.
"Terus apa yang Lo lakukan pada Aura tadi di luar sekolah gitu? Lo menghukum orang sakit sampai pingsan goblok!" Ucap Kevin nadanya terdengar tinggi. Kalinya dirinya membentak Riyan.
Semua siswa dan siswi yang hendak pulang pun tak jadi dan mereka menonton aksi Kevin dan Riyan. Dan salah satu dari mereka sudah pasti melapor ke guru BK.
Riyan pun tetap tersenyum meskipun wajahnya sakit. "Tujuan gue cuma mau memperingati siswa siswi yang nakal. Supaya mereka tidak seenaknya sendiri kayak elo. Kalau dia sakit gue nggak tau. Tapi gue tadi udah nurunin hukuman nya buat 5 kali putaran tapi dia nya aja nggak ngurus." Ucap Riyan.
Emang Riyan tadi Riyan melihat Aura yang pucat. Namun sebagai ketos dia harus tegas, orang nggak ada yang tau kan? Banyak orang juga yang berpura-pura sakit. Apalagi tadi jelas banget di mata dia, Riyan Melihat Aura dan Kevin yang pacaran.
Kevin yang mendengar pun tersenyum miring. "Yaudah ini balasan elo karena Lo udah buat sia sampai pingsan!" Ucap Kevin lalu kemudian ia menyerang pukulan bertubi-tubi pada Riyan.
Riyan sejujurnya bisa menyerang Kevin, namun pukulan Kevin terlalu kuat dan membuat dirinya tak punya energi untuk menyerang. Sampai pada akhirnya Reyhan mendekati Kevin untuk menghentikan Aksi Kevin.
"Vin, udah Vin bisa mati dia!" Reyhan menjauhkan Kevin dari Riyan. Sedangkan Riyan sudah sangat lemas bahkan tidak kuat untuk berdiri.
Tak lama dari itu, seorang guru pun datang. Dan Riyan langsung di bawa ke rumah sakit terdekat. Sedangkan Kevin di panggil ke ruang BK. Namun tidak menggubris dan langsung mengajak teman-temannya untuk pulang ke markas.
"Lo nggak mau ke BK dulu? Buat selesain ini semua? Nanti malah lebih parah lagi Lo kalau si guru itu melapor ke bokap Lo." Ucap Reyhan menasehati Kevin.
Namun Kevin tetap kekeuh tak mau menghadapi guru. Bukannya takut ya, tapi males. "Biarin! Terserah mereka mau apa! Nggak mood gue!" Ucap Kevin melangkah menyusuri koridor untuk meninggalkan Area SMA ESWE.
****
Sore harinya setelah pulang sekolah. Kevin mandi dan bersiap untuk menjenguk Aura. Sesuai perkataannya tadi.
Ia terlihat lebih rapi kini, rambutnya yang biasanya ia piyak ke kanan kini ia biarkan dahinya di tutupi poni olehnya.
Ia hanya menggunakan kaos putih dan celana hitam panjang. Dan menggunakan kalung rantai putihnya. Dan Aura Badboy nya pasti kelihatan. Namun masih termasuk normal.
Kali ini dia sendirian menggunakan motor sport hitamnya untuk menuju ke rumah sakit. Tak butuh waktu lama ia sudah memasuki area rumah sakit x.
Karena sudah pernah ke sini, jadi Kevin langsung menuju ke ruangan VVIP. Dimana Aura berada.
Ceklek!
Kevin membuka pintu dan disana ia melihat ada mama Wila yang sedang menyuapi Aura.
"Eh, Kevin... Mau jenguk Aura ya?"
Kevin pun tersenyum ramah pada mama Wila dan menghakimi wanita paruh baya itu. "Malam Tante. Saya nggak ganggu kan?"
"Enggak lah. Lagi pula Tante udah selesai menyuapi Aura makan. Justru Tante yang mau minta tolong."
Interaksi antara mama Wila dan Kevin membuat Aura bingung. Kok bisa mamanya seakrab itu dengan Kevin? Belum tau nih pasti mamanya kalau Kevin ini cowok sinting pembuat onar! Pikirnya.
"Kebetulan Tante mau ambil baju di rumah. Tante boleh nggak minta tolong jagain Aura sebentar saja.... Cuma sebentar kok."
"Ma?" Celetuk Aura tak enak hati dan bingung juga.
Kevin dan mama Wila pun menatap Aura. "Mama mau ambil baju di rumah sebentar. Baju kamu juga!" Ucap mama Wila. Dan dia juga ingin memberikan waktu pada anak muda itu.
Aura kasih tidak mengerti. Karena ia tak tau kalau Kevin mengaku pacarnya. Dan mama Wila tidak cerita juga karena Aura baru sadar dari pingsan nya.
"Nggak papa Tante. Saya seneng kok bisa jagain Aura disini!" Ucap Kevin semakin membuat Aura melongo.
Mama Wila pun tersenyum senang juga. "Makasih ya Kevin. Kalau gitu Tante balik ke rumah dulu." Ucap mama Wila langsung keluar dari ruangan Aura. Dan Kevin mengikutinya dan membisikkan kata-kata pada mama Wila. "Tante! Makasih waktunya." Ucap Kevin.
"Yang romantis." Balas mama Wila. Hati Kevin pun langsung berbunga-bunga tak menyangka ia mendapatkan perlakuan kayak gini. Jarang kan pasti ada orangtua yang menyukai orang seperti Kevin ini. Apalagi mereka tau penampilan Kevin yang urakan.
Dan Kevin sudah di cap siswa buruk oleh orangtua murid-murid SMA ESWE pada saat mereka mengambil raport.
Kevin pun duduk di samping Aura. "Gimana kondisi Lo?" Tanya Kevin yang saat ini melihat wajah Aura yang judes.
"Ngomong apa aja Lo sama orangtua gue?" Tanya Aura judes.
Kevin mencebik. "CK. Ditanya apa jawabnya apa! Jangan galak-galak dong. Nanti cantiknya hilang!"
"Ya nggak masalah kalau gue nggak cantik di mata Lo." Balas Aura. Nadanya masih terdengar ketus. Kevin pun menghela napasnya. Kayaknya nih cewek susah banget lembutnya.
"Lo yang paling cantik Dimata gue." Sahut Kevin membuat Aura tersenyum. "Semua cewek di mata Lo juga cantik. Tapi Lo nggak bisa lihat betapa busuknya hati mereka."
"Contohnya kayak mantan Lo itu?" Ucap Kevin lalu meraih buah Anggur di atas nakas. Ucapan Kevin itu juga membuat Aura mendelik. Emang siapa sih yang mau bertemu sama cowok tengil kayak gitu.
"Kalau gue tau dari awal. Gue nggak akan sama dia. Nggak usah bahas masa lalu." Ucap Aura terlihat sedih.