Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlatih.
Kini Shin Liong mulai belajar ilmu bela diri sakti dari kakek Qin atau Guru sejati itu.
Ilmu bela diri itu bernama jurus sakti sembilan Dewa yang terdiri dari sembilan jurus sakti.
Ilmu bela diri tangan kosong ini sudah lama punah sekitar ribuan tahun yang lalu,dan entah mengapa kini ada seorang kakek tua yang sangat menguasai ilmu sakti ini.
Konon jurus sakti tangan kosong bernama jurus sakti sembilan Dewa ini sewaktu eksis di dunia persilatan,tidak ada satupun ilmu bela diri lain yang dapat menandingi jurus bela diri ini,baik ilmu hitam,maupun ilmu putih.
Jurus sakti ini dahulu kala di ciptakan oleh seorang Dewa bernama Dewa murni,atau Dewata Murni atau juga Dewata Sejati.
Ilmu bela diri ini selalu berdampingan dengan ilmu bergerak cepat yang bernama Kiok Pui atau kaki terbang yang juga terdiri dari sembilan tingkatan itu.
Siang malam Shin Liong berlatih dengan tekun,siang berlatih jurus ,dan malam berlatih pernafasan serta tehnik menghimpun hawa qi murni dari alam.
"Ingatlah nak,tingkatan kultivasi yang tinggi tidak menjamin kau pasti menang melawan orang yang berada di bawah tingkatan mu,selain tingkatan kultivasi,yang lebih penting adalah kecerdikan memanfaat kan situasi dan melihat celah kelemahan dari jurus lawan, meskipun tingkat kultivasi mu lebih tinggi dari lawanmu, tetapi bila jurus jurus mu penuh dengan celah dan kelemahan,tidak ada artinya juga bagi mu,kau akan tumbang di tangan orang yang tingkat kultivasi nya di bawah mu,tetapi sebaliknya, walaupun tingkat kultivasi mu lebih rendah dari lawan mu,tetapi bila jurus jurus mu rapat dan tanpa celah yang dapat di manfaatkan lawan mu,serta kau pandai membaca situasi serta celah dan kelemahan pihak lawan,kau pasti bisa memenangkan pertarungan itu " kata kakek Qin kepada Shin Liong.
Shin Liong yang pada dasar nya sangat cerdas itu,deng mudah memahami perkataan guru nya.
Shin Liong meng angguk an kepala nya,mengerti apa yang di katakan guru nya.
"Dan ingatlah pula nak baik baik,berapa banyak pendekar tangguh yang celaka cuma karena kesombongan nya sendiri,maka dari itu,jauhi sifat sombong dan angkuh,PE maap lebih mulia dari pada pendendam,hukum lah siapapun yang pantas di hukum,dan bela lah siapapun yang pantas kau bela"kata kakek Qin.
Hampir setiap waktu senggang,segala macam nasihat dia berikan untuk Shin Liong yang dia anggap cucu kandung nya sendiri itu.
Sedangkan Shin Liong bila lagi istirahat,dia selalu ada saja yang dikerjakannya,seperti menanam singkong,atau membersihkan kebun, atau bahkan pergi ketempat yang agak jauh dari tempat itu bersama si putih untuk mencari binatang buruan.
Kini tiga batu energi dari harimau yang dulu dia bunuh sudah habis dia serap,tinggal kini batu mustika Naga Emas saja lagi yang tersisa.
Ketika dia mulai menyerap energi dari batu mustika itu,terasa sekumpulan arus energi yang sangat besar memasuki tubuh nya.
Sangkin besar nya energi yang memasuki tubuh nya,sebentar saja,Terada ada ledakan ledakan teredam di dalam tubuh nya,hasil dari dantiannya yang membesar karena banyak nya arus energi yang memasuki tubuh nya.
Kakek Qin tersenyum menatap murid nya itu, lalu kepalanya di gelengkan nya pertanda rasa takjub luar biasa.
"Bocah ini satu satunya manusia yang tanpa sadar sudah memiliki tingkat kultivasi lumayan tinggi,dan kemauan yang sangat besar serta sangat tahan menderita!" pikir kakek Qin sambil memperhatikan sang murid dengan diam diam.
Ada rasa bangga dan ada pula rasa iba melihat nasip sang murid nya itu.
Kini setelah berkultivasi beberapa lama dengan menyerap energi dari batu Mustika Naga Emas, tingkat kultivasi Shin Liong pun sudah mencapai tingkat Ksatria tahap sempurna,yang artinya sedikit lagi,dia akan menerobos ketingkat alam Raja tahap awal.
Kakek Qin juga mengajarkan berbagai ilmu segel dan formasi tingkat tinggi sebagai tambahan atau pelengkap,siapa tahu suatu saat berguna bagi Shin Liong .
Tidak lupa pula kakek Qin dengan kesaktiannya, menutupi tingkat kultivasi Shin Liong yang sebenarnya,sehingga bagai manapun orang lain berusaha mengetahui tingkat kultivasi nya,yang tampak cuma tingkat alam taruna menengah saja,karena Shin Liong termasuk manusia sangat langka yang mampu berkultivasi dengan sendirinya tanpa harus belajar.
Alam telah mengajarkan anak ajaib itu bagai mana bertahan hidup ditengah ganasnya dunia luas.
Setiap waktu luang,kakek Qin mengajarkan pula tantang falsafah hidup dan nilai nilai kebenaran serta hakikat tujuan hidup manusia itu sendiri.
Tidak lupa juga kakek Qin mengajarkan satu ilmu dahsyat bernama Napas Dewata.
Jurus yang terdiri dari sembilan tingkat itu bersifat panas hingga tingkat panas yang kesembilan.
Untuk tahun tahun pertama,Shin Liong cuma bisa menguasai tingkat yang pertama saja,di mana apinya berwarna merah kecoklatan,namun bagi seorang anak kecil,itu sudah sangat luar biasa.
Biasanya bagi orang orang biasa,dengan berlatih tekun puluhan tahun, mereka paling tinggi hanya mencapai tingkat empat dengan api berwarna kuning,itupun sudah sangat jarang di temui orang orang yang menguasai jurus api hingga tingkat empat dengan warna kuning ini,yang paling umum cuma merah dan jingga saja.
Merah warna api tingkat dua,jingga untuk warna api tingkat tiga dan kuning untuk warna api tingkat empat.
Untuk ilmu bela diri tentu saja di tahun tahun pertama, Shin Liong cuma bisa menguasai jurus pertama dan kedua saja dari sembilan jurus yang ada.
Tetapi dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah dari Shin Liong, juga berkat kecerdasannya yang di atas rata rata itu, sehingga jurus bela diri yang sangat sulit sekalipun, bisa dia kuasai juga pada akhirnya.
Pada suatu pagi,setalah dua tahun Shin Liong di bawah latihan dan didikan kakek Qin, kemajuan yang di peroleh Shin Liong sungguh luar biasa.
Kini dia telah menguasai jurus sakti sembilan Dewa hingga tingkat ke lima,dan ilmu nafas Dewata juga tingkat ke lima.
Sungguh satu pencapaian yang luar biasa yang belum pernah di capai siapapun juga.
Biasanya seseorang akan menguasai satu tingkatan itu setelah berlatih selama sepuluh tahun.
"Shin Liong kesini nak,mendekat lah,ada yang ingin kakek katakan kepada mu sekarang" kata kakek Qin memanggil Shin Liong mendekat kepada nya pada suatu pagi.
Shin Liong segera mendekat kepada kakek Qin yang duduk diatas sebuah apar apar kayu di halaman rumah sederhana mereka.
Dengan sopan dan penuh rasa hormat,Shin Liong duduk di dekat kakek Qin.
"Nak,ada satu rahasia besar tentang hidup mu yang akan kakek ceritakan kepada mu,jadi dengarkan lah baik baik !" kata kakek Qin sambil membelai tambur Shin Liong.
"Iya kek, Liong akan mendengarkan dan memperhatikan semua kata kata kakek guru!"jawab Shin Liong dengan rasa patuh nya.
"Dengarlah nak, sebenarnya sisik di semua bagian tubuh mu itu bukan lah cacat lahir nak,tetapi epek dari getah kayu Larantuka yang di minum ibu mu sewaktu mengandung diri mu nak!" kata kakek Qin memulai cerita nya.
Shin Liong terperanjat mendengar penuturan dari kakek Qin yang sangat dia hormati itu.
"A apa kek,getah kayu Larantuka ?, lalu mengapa ibu sampai meminum getah kayu itu kek?" tanya Shin Liong.
"Tahukah kamu bahwa getah kayu Larantuka itu adalah sebuah racun yang sangat berbahaya, meskipun begitu,ia adalah obat yang sangat berguna !" kakek Qin menghela nafas berat.
"Ka kalau itu racun,untuk apa ibu meminum nya kek ?" tanya Shin Liong dengan wajah sedih.
Dia ingat,semenjak dia bersama kakek Qin,sang ibu tidak lagi pernah menemuinya di dalam mimpi.
Ada himpitan rasa rindu yang sangat kuat didalam hatinya,hingga matanya berkaca kaca, namun dengan sekuat tenaga,ditahannya air matanya agar jangan jatuh.
"Semua ada alasannya nak,alasan yang utama adalah untuk menyelamatkan dirimu nak,sewaktu ibu mu ketahuan mengandung diri mu,ada seseorang dari kerabat ayah mu yang menaruh racun Damar Neraka pada makanan ibu mu,yang bertujuan untuk membunuh mu sebelum kau dilahirkan,tetapi secara diam diam seorang biksu memberitahukan kepada ibu mu tentang hal itu,sehingga ibu mu menjadi sangat sedih, biksu itu mengatakan hanya getah kayu Larantuka lah yang dapat me netral kan racun dari Damar Neraka itu,tetapi sebagai epek nya,ibu mu akan kehilangan nyawa nya ,saat melahirkan diri mu,dan tubuh mu akan terlihat seperti bersisik karena racun dari Damar Neraka itu sempat terhisap juga oleh mu,ibu mu bersedia menukarkan nyawa nya untuk ke hidupkan mu,hingga kau terlahir nak !" kata kakek Qin menerangkan.
Sekuat kuatnya Shin Liong menahan air mata nya agar tidak jatuh, tetapi mendengar kisah hidup sang ibu yang rela menukar nyawa nya demi kehidupan putra nya,air mata Shin Liong pun akhirnya jatuh juga.
Di sela sela derai air matanya,Shin Liong bertanya, "siapakah orang yang telah mencelakai aku dan ibu ku kakek ?"...
Dengan senyum getir,kakek Qin balas bertanya, "apa yang akan kau lakukan seandainya kau tahu siapa orang yang telah mencelakai diri mu dan ibu mu ?, apakah kau akan balas dendam ?, dan balas membunuh orang itu ?, kalau begitu kau tidak ada beda nya dengan orang itu,hidup cuma sekedar menjadi hamba nafsu,ingatlah nak, dendam adalah sebuah lingkaran jaring syaitan, balas dendam akan menghasilkan dendam yang baru,lalu balas dendam lagi dan menghasilkan dendam baru lagi,hingga akhir masa lingkaran itu tidak akan pernah berakhir, ingatlah nak, hidup ibarat seekor semut ditengah deras nya arus,semakin sang semut berusaha sekuat tenaga untuk berenang melawan arus,semakin kepayahan, turuti lah arus itu membawa mu kemana, dan nikmati saja proses nya,meskipun sakit dan perih,bila kau jalani dengan ikhlas,kau akan mengerti makna hidup yang sebenar nya, hidup kita sekedar menjalani ujian yang sudah kita sanggupi sewaktu di dalam kandungan ibu, ujian untuk kesabaran dan ke ikhlasan,bila engkau sadar apa yang sudah menimpa mu adalah arus takdir,lalu harus dendam dengan siapa?, dengan sang maha kuasa?,lalu kau sendiri siapa, bersyukur karena telah di beri kesempatan hidup saja tidak,hanya karena takdir buruk,kau menyalahkan sang pemberi kehidupan itu sendiri,sudah merasa hebat kah diri mu?"...
Shin Liong menyeka air mata nya,meskipun terdengar rumit,tetapi dengan kecerdasan nya, dia bisa mengerti kemana arah tujuan kata kata kakek Qin itu.
...****************...