Seorang wanita Jawa yang tangguh walaupun berasal dari keluarga biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diah wresti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jenang Abang
Setelah sekian bulan aku dapat menyelesaikan studiku....hari ini aku pulang ke desaku kata emakku mau dibuatkan " jenang Abang" nanti di bagikan ketetangga kanan kiri..." kanggo tengger" atau buat peringatan syukur pada Tuhan karena sudah melampaui suatu jalan secara lancar... Sebenarnya filosofi yang terkandung dalam jenang Abang adalah sebagai simbol dari bersatunya darah ayah dan ibu yang menghasilkan anak. Ya...terserah Mak e laaa...pokok dia senang aku happy aja....kalau aku omong " wong aku Ra duwe bapak Lo Mak" nanti Mak jadi susah....aku nggak tega.Dan hari ini katanya juga jatuh diwetonku...makanya emak tidak hanya membuat jenang Abang ternyata masak-masak juga...di taruh "besek" wadah kotak makanan yang terbuat dari bambu yang dikeringkan dan dianyam...ada ibu-ibu yang membantu Mak menyiapkan masakan katanya ibu-ibu ini juga yang bantu buat camilan produksi emak...ramaaai dirumah ...karena biasa ibu-ibu bercerita dan ada saja yang ditertawakan tapi aku bersyukur karena dengan adanya mereka Mak e nggak kesepian " Bar Iki mantu yu smen" kata satu dari mereka
" Yo sek suwe wong anaknya sendiri masih kepingin kerja masih kepingin macem-macem " jawab emak...aku yang ikut membantu menata kue tersenyum
" masih jauh Bu...kalau nikah...saya masih pingin menyenangkan emak." jawabku
" oaala kok Yo pinter Kowe nduk...wes ayu...pinter...Bekti marang ibumu" jawab yu Eny memujiku..aku hanya tersenyum sambil menjawab" matursuwun " ya beginilah hidup didesa...setelah berbagi dan ibu-ibu pulang rumah kembali sepi tinggal aku dn emak...benar-benar capek hari ini tapi kulihat binar bahagia diwajah manis Mak ku
"Alhamdulillah....matur nuwun Karo Gusti...emak e Iki nduk....sekolahmu lancar....kmu lulus dengan baik....wes bersyukur tenan aku...ilang rasane loro Nang emak Iki lihat kamu sekarang sudah jadi sarjana sudah dewasa" Mak ku menepuk-nepuk tanganku...aku raih tangannya... kuciumi tangannya...aku berjanji akan membahagiakan wanita didepanku ini...kuperjuangkan kebahagiaan nya seperti dia memperjuangkan ku hingga sekarang " Mak...Minggu depan Aku sudah bisa kerja ...masuk lagi di perusahaan yang dulu aku magang"....Mak tersenyum dan diciumnya pipiku..." ridhoku nduk kanggo Kowe mugo Gusti Allah menjagamu selalu sehat dan selamat"....doa yang tak ternilai emakku berikan.
Dikota ....Erika sedang ke Cafe tempat Dirga beraktivitas...dia datang dengan beberapa temannya ...mereka teman SMA dan tentu saja mengenal Dirga....tetapi Dirga acuh saja melihat teman-temannya masih berkutat dengan pekerjaan nya dan Apron merah yang dipakainya."Dirgaaaa"....lambai Tanti memanggil...Dirga hnya tersenyum dan melambaikan tangannya" iiiih anak itu tetap sombong aja sejak dulu" kata Tanti.....Emy yang agak centil berdiri dan mendekati Dirga dengan gaya kemayunya.
"Dir.....ayo gabung bentar dimeja kamu ...ada Jesika....ada Tanti....Ayu...Erika...aku...dan bentar lagi Agung ,Zainal....dan beberapa cowok juga datang"
"sorry...aku kerja" jawab Dirga
" kamu sombong......nggak menghargai teman....mana bosmu biar aku yang ijin kamu menemani kami ngobrol" kata Emy...." maaf ...aku harus profesional " jawabnya
" huuuh dasarnya kamu aja sombong...jiwa kacung kok dipelihara " ujar Emy sambil pergi meninggalkan Dirga.... yang di tinggal hanya tersenyum kecil dan tetap melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda..di tempat duduk Erika memandang Dirga dengan gemas semakin dilihat semakin yang didalam dada rasa ingin memiliki terasa makin kuat....karena Erika saat belajar diluar negeri dia menganut pergaulan bebas...maka saat ini dia membayangkan andai bisa tidur dengan Dirga....dan fantasi liarnya mulai merasuk dalam hati menjadi obsesi.
Karena semua temannya tidak berhasil mengajak Dirga....akhirnya Erika sendiri yang menghampiri Dirga....
" Dir....tolong dong kamu temani kami nggak lama kok paling 10 menitan...kan kita nggak pernah kumpul- kumpul tolong hargai teman-teman yang datang kesini untuk ketemu kamu" kata Erika....Dirga menghela nafas..." ok....nggak lebih dari 10 menit ya ...karena aku harus kerja"
Senyum Erika mereka karena bujukannya berhasil membuat Dirga ikut ngobrol dan menambah keyakinan dia untuk bisa menaklukkan hati Dirga.
Akhirnya Dirga ikut mengobrol tetapi sebatas menjawab dengan singkat-singkat saja.
" Dir....cewekmu siapa sekarang...pasti cakep" Tanya Emy
Erika juga menunggu jawaban dari Dirga dengan tegang.
" nggak ada"
" aaaa masak orang secakep kamu nggak punya cewek....jomblo donk...dan boleh ya kita bersaing untuk jadi pacarmu?" tanya ayu dengan sikap menantang
Dirga hnya tersenyum simpul
sedang Erika merasa geram karena ayu bicara terus terang kalau dia ingin lebih dekat ke Dirga. " ok....sudah 10 menit aku menemani kalian terima kasih sudah datang d cafe " mentari" aku tunggu kedatangannya lain kali ..." pamit Dirga
" Dir...yang cowok ntar lagi datang Lo" Emy berkata..." gampang ntar aku kesini lagi" jawab Dirga...Erika hanya memandang dengan sorot kagum dan semua temannya bisa melihat dengan jelas...akhirnya mereka mengobrol sampai teman laki-laki nya semua datang.
Di tempat lain...seorang wanita dewasa rebahan dan memeluk anak perempuan nya dengan sayang tapi matanya tak dapat terpejam ada gejolak yang bertentangan ingin jujur dan ingin keadaan tetap seperti ini .
ya Ani Sumarni sedang bimbang....apakah dia harus berbicara sejujurnya pada Wegah LARAATI tentang bapaknya yang pernah berkunjung....dan mengungkapkan semua rahasia yang dia pendam....sambil memandang wajah ayu sang anak..." Mak...kenapa nggak tidur...?" tiba-tiba Wegah membuka matanya..." nggak apa-apa" sudah kamu tidur....besok bangun pagi...kita jalan-jalan ke sawah atau ladang punyamu...biar kamu tahu ...jika suatu saat Mak nggak ada " ...." Mak e Iki omong apa to....kok mikir sampai kesitu...mikir seng seneng- seneng wae Yo Mak....mak masih muda sehat nanti kalau aku nikah sopo yang mendampingi sopo seng momong anakku katanya pingin ngendong anakku" jawab WEGAH...." iya....iya...wes Ndang turu nduk wes bengi"...ucap Ani
Setelah mata Wegah terpejam...any mencoba memejamkan matanya ...mencoba menghalau pikiran yang membebaninya.... sampai tak terasa akhirnya sang angin malam menina bobokkan wanita perkasa ini.