Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 20
Ello berlari menghampiri si kembar yang tengah bermain di taman. Namun, dia tak ingin datang dengan tangan kosong. Dua cone es krim sudah di tangan dan Ello siap menjumpai Zoey dan Zio.
“Zoey!” panggil Ello dengan senyum merekah menghias wajahnya.
Mendengar namanya dipanggil, Zoey pun menoleh dan mendapati laki-laki di bandara yang telah merusak bonekanya. “Itu kan Om yang kemalen!” serunya dengan mata membulat sempurna juga mulut yang sedikit terbuka.
Sang pengasuh sama sekali tidak tahu dan tidak diberitahu jika Ello adalah ayah kandung si kembar yang harus dihindari. Oleh karena itulah, dia sama sekali tidak masalah saat melihat lagi si Ello yang datang menghampiri.
“Hai cantik! Kamu main di sini?” tanya pemuda itu yang kemudian menawarkan es krim pada gadis kecil itu.
Zio yang tadinya asyik sendiri dengan bola miliknya, kini menoleh pada Ello dan Zoey. Bocah kecil itu masih menganggap Ello sebagai laki-laki asing yang patut dicurigai. Demi menjaga sang adik, dia pun berlari dan memegang tangan Zoey untuk menjaganya.
“Hai, kamu mau es krim juga?” tawar Ello pada Zio.
Bocah itu hanya melirik sekilas es krim yang masih di tangan Ello, kemudian menatapnya dengan sinis. “Kenapa Om di sini? Om tinggal di sini juga? Atau Om ikutin kita?”
Ello terperangah karena sikap jutek yang dilayangkan Zio padanya. Rupanya, bocah itu belum bisa bersikap ramah pada Ello yang sudah merusak mainan sang adik.
“Om kebetulan lewat. Oh iya, kita belum kenalan loh!” ucap Ello sembari mengulurkan tangan. “Om namanya Ello!”
Zoey melirik ke arah sang pengasuh yang sejak tadi berdiri siaga di belakangnya. Setelah melihat pengasuhnya mengangguk, Zoey menyambut uluran tangan Ello dengan tangan kecilnya. “Lavendel!” balas bocah itu dengan manis.
Ello sedikit mengangkat alisnya. Kalau tidak salah ingat, nama gadis itu Zoey bukan Lavender. Namun, dia pikir dia hanya salah mendengar, lalu memberikan es krim pada gadis kecil yang sebenarnya adalah darah dagingnya sendiri. “Ini es krim buat Lavender yang cantik!” Setelahnya, dia menatap Zio yang sama sekali tidak tertarik dengannya. “Kalau kamu siapa?”
Zio menghela napas berat. Dia sebenarnya enggan berkenalan dengan Ello, tetapi Zio juga tidak bisa mengabaikan sang pengasuh yang memintanya untuk bersikap sopan pada siapa pun.
“Elvandel!” jawab bocah itu sambil membalas jabatan tangan Ello dengan singkat.
Ello memberikan satu es krim yang tersisa pada Zio. “Ini buat si ganteng!”
Mantan kekasih Meisya itu kemudian memperkenalkan diri secara resmi pada pengasuh Zio dan Zoey sebagai bentuk kesopansantunan. Setelahnya, dia meminta izin untuk bisa ngobrol sebentar dengan Zoey untuk membahas boneka bocah itu yang telah dirusaknya.
“Nama kamu beneran Lavender ya, terus Elvander itu kembaran kamu?” tanya Ello mengawali pembicaraanya dengan gadis kecil nan cantik itu.
“Iya, Mama sama Papa panggil aku Lavendel kalau dia Elvandel. Kata semua olang, kami kembal, Om!” jawab Zoey sambil menikmati es krim di tangannya.
Ello tersenyum tipis. Dia kini yakin jika waktu itu dia salah dengar. “Oh gitu ya. Oh iya, Lavender. Soal boneka kamu, gimana kalau besok kita ketemu di sini, sore-sore begini. Soalnya Om merasa bersalah banget sama kamu, besok Om belikan yang sama persis, sama sekalian bonusnya. Kamu mau kan?”
Ello benar-benar merasa bersalah pada bocah cantik itu. Beruntungnya, sekarang dia bisa tahu di mana bisa menemui Zoey yang selalu membuatnya teringat pada Meisya. Saat melihat mata Zoey, rasa rindunya pada Meisya yang selama ini tertahan, bisa sedikit mengobati rasa rindu yang menyiksa itu.
Zoey tampak berpikir keras. Mendengar hadiah yang menggiurkan, jelas sekali dia ingin menyetujuinya. Namun, bagaimana caranya dia bisa datang ke taman lagi besok?
“Nanti aku usahakan ya, Om. Aku nggak janji!” jawab gadis kecil itu pada akhirnya.
Meski belum pasti bisa bertemu lagi, setidaknya Ello memiliki harapan untuk bisa menebus kesalahannya pada gadis kecil itu.
***
Kembang kopinya jangan lupa.. Gaess babtu rate bintang 5 ya 💋💋💋
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.