NovelToon NovelToon
Love Binder'S Baby

Love Binder'S Baby

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: kenz....567

Alea baru mengetahui dirinya hamil saat suaminya telah pergi meninggalkannya. Hal itu di sebabkan karena sang suami yang kecewa terhadap sikapnya yang tak pernah bisa menghargai sang suami.

Beberapa bulan kemudian, mereka kembali bertemu. Suami Alea kini menjadi seorang CEO tampan dan sukses, suaminya secara tiba-tiba menemuinya dan akan mengambil anak yang baru saja dia lahirkan semalam.

"Kau telah menyembunyikan kehamilanmu, dan sekarang aku datang kembali untuk mengambil hak asuh anakku darimu,"

"Jangan hiks ... aku ... aku akan melakukan apapun, tapi jangan ambil putriku!"

Bagaimana selanjutnya? apakah Ady yang merupakan suami dari Alea akan mengembalikan putrinya pada ibu kandungnya? ataukah Ady akan mengambil putri Alea yang baru saja dia lahirkan semalam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22: Rumor

Seperti biasa, Alea disibukkan dengan pekerjaannya sebagai istri. Dengan menggendong Ara yang tertidur Alea memasangkan dasi pada Ady.

"Aku bisa sendiri, kamu duduk aja," pinta Ady karena melihat Alea yang kesulitan karena Ara tak mau di lepas sebentar pun.

"Gak, ini bentar lagi kok," ujar Alea.

Selesai memasangkan dasi, Alea akan mengambil jas Ady. Namun, pria itu malah menahan tangannya.

"Lebih baik kamu ke ruang makan dan sarapan, mumpung Ara tidur kamu bisa makan," ujar Ady.

"Tapi mas kamu ...,"

"Kamu lagi repot, aku paham," ujar Ady.

Alea mengangguk, dia keluar kamar menuju ruang makan, tinggal dirinya yang belum makam karena Ara yang tak mau dirinya lepas dan selalu rewel.

"Alea,"

Alea menoleh ketika ada yang memanggilnya, ternyata itu adalah Robert. Robert mendekati Alea yang tengah menatapnya takut.

"Iya kenapa tuan?" tanya Alea.

"Tuan? aku kakek buyut putrimu dan kau memanggilku tuan?" heran Robert.

Alea bingung ingin memanggil apa karena selama ini dia tak pernah menyebut Robert dengan panggilan kakek.

"Panggil aku kakek," ujar Robert.

Alea memaksa senyumnya. "Ka-kakek," ujar Alea.

Robert tersenyum tipis, dia menatap Ara yang tengah berada di gendongan Alea.

"Kau belum sarapan?" tanya Robert sambil mengalihkan pandangannya pada Alea.

"Belum, sedari tadi Ara tidak mau lepas. Mas Ady juga sibuk bersiap, dan Ara tidak mau di ajak duduk dan ingin selalu di ajak berdiri," terang Alea.

"Sini berikan padaku, kau bisa makan dengan tenang," pinta Robert.

Alea menggeleng, dia merasa tak enak pada Robert. Dia takut membuat Robert keberatan.

"Tidak usah kek, Alea bisa kok makan sambil gendong Ara. Lagian juga Ara ...,"

"Berikan, aku ingin membawa Ara berjemur di taman belakang bersama Shaka," pinta Robert.

Alea pun mengangguk, dia memberikan Ara pada Robert. Robert pun memposisikan gendongan Ara dan menatap Alea dengan senyum tipis.

"Kakek akan ke belakang," ujar Robert dan membawa Ara beranjak dari ruang makan.

Alea pun sarapan dengan tenang, sementara Ady sedari tadi dia sibuk menelpon dan mencari berkasnya.

"Siapkan persentasinya, aku akan berangkat sekarang," ujar Ady dan mematikan ponselnya.

Ady kembali mengecek berkas yang akan di bawa, serasa lengkap Ady pun memasukkan berkas itu ke dalam tasnya.

Ady keluar kamar dan mencari keberadaan istrinya, di ruang makan dirinya melihat Alea yang sepertinya baru saja selesai makan.

"Alea, dimana Ara? kau tidak bersamanya?" tanya Ady yang sudah berada di dekat istrinya.

"Ara ada di taman belakang bersama kakek," jawab Alea.

Ady mengangguk, dia segera pergi ke taman belakang untuk melihat putrinya sebelum pergi. Sementara Alea, dia merasa jika Ady hanya memerhatikan putrinya tidak dengan dia.

Alea pun menghela nafasnya pelan. "Sadar Alea, kau kembali dengan Ady hanya karena Ara, jadi jangan pernah berharap," lirih Alea.

"Kakak!" panggil Edgar.

"Ah iya?" kaget Alea.

Edgar menatap kakaknya sendu, dia tahu apa yang kakaknya pikirkan. Edgar pun menyentuh bahu kakaknya dan tersenyum.

"Kalau kakak lelah, bilang pada Ed. Ed akan membawa kakak dan Ara pergi dari sini," ujar Edgar.

Alea mencoba tersenyum sekaligus terkekeh.

"Apa kau akan membawa kakak ke kontrakan lama Ed? dia pasti akan menemukan kita kembali kecuali kau membawa kakak ke planet mars," canda Alea.

Edgar tersenyum, dia tahu jika sang kakak mencoba bercanda. Edgar tidak tahu seberapa berat beban Alea dan seberapa besar kesabaran Alea pada sikap Ady yang sangat cuek padanya.

"Ed, wajar jika bang Ady seperti itu. Ini belum seberapa dengan sikapku kepadanya selama dua tahun dia menghadapiku dengan penuh kesabaran," terang Alea.

"Itu karena kaka Alea tidak mencintai kak Ady, semuanya terjadi karena bapak ...,"

"Ed, jangan mengungkitnya lagi," peringat Alea.

Edgar mendengus kesal, dia heran dengan sang kakak yang selalu membela abang iparnya itu.

"Cepatlah bersiap, kau akan di tinggal Razka nanti," pinta Alea.

Edgar mengangguk, dia kembali ke kamar untuk mengambil tasnya. Netra Alea pun melihat Ady yang mendekatinya sambil menggendong Ara.

"Dia terbangun, sedari tadi dia menangis jika di tatap oleh Shaka. Kamu tau kan seberapa datar bayi itu dan Ara takut melihatnya," ujar Ady.

Alea mengangguk sambil tersenyum, dia mengambil putrinya dati gendongan suaminya.

"Nanti ada pesananku datang, itu adalah barang-barang Ara dari selimut, jaket, mainan serta aksesoris lainnya," terang Ady.

Alea di buat melongo, bukankah baru saja kemarin Robert memberikan itu semua? Di tambah Ethan juga memberikan pada cucu perempuannya itu? sekarang apa lagi?

"Mas kau terlalu berlebihan, mainan Ara sangat banyak dan putrimu hanya satu. Dan lagi, jaket , selimut apa masih kurang? dua lemari masih kurang?" kaget Alea.

"Uang, uangku. Jadi terserah aku," ujar Ady dengan enteng.

Alea menahan kekesalannya.

"Okay, uang-uang mas. Tapi Ara putriku jadi terserah aku!" ujar Alea dan beranjak meninggalkan Ady yang terkejut.

***

Selesai meeting Ady pun kembali ke.ruang kerjanya, dia menatap tumpukan berkas tanpa minat.

"Kapan selesai nya sih!" gerutu Ady.

Tok!

Tok!

Tok!

"Ck, siapa lagi!" kesal Ady.

"MASUK!" serunya.

Cklek!

Terlihat Aciel memasuki ruangannya, asistennya itu mendekat untuk mengatakan sesuatu.

"Maaf tuan, CEO perusahaan JZ Group datang berkunjung dan ingin menemui anda," terang Aciel.

"Ngapain dia kesini? aku tidak ada janji dengannya," ujar Ady dengan bingung.

"Saya tidak tau tuan, tapi katanya ada hal penting yang ingin dia sampaikan," ujar Aciel.

"Baik, suruh dia ke ruanganku," ujar Ady.

Aciel mengangguk, dia pamit undur diri untuk menemui CEO tersebut. Tak lama, dia pun kembali dengan seorang pria seumuran dengan Ady.

Ady yang melihat itu segera menyambutnya, dia bangkit dari duduknya dan mendekati pria itu.

"Selamat datang tuan Arga, Ada hal apa anda berkunjung ke perusahaan cabang ini?" tanya Ady sambil mempersilahkan pria yang bernama Arga itu duduk.

"Ada hal yang ingin ku bahas mengenai rumor di luaran sana," ujarnya sambil menatap Ady.

Ady mengerutkan keningnya. "Rumor? rumor apa maksud anda?" tanya Ady yang benar-benar tidak tahu tentang rumor yang beredar.

Arga mengeluarkan ponselnya, dia memberikan Ady ponselnya tersebut. Terlihat sebuah berita yang menayangkan Ady tengah menggendong seorang bayi di sebuah rumah sakit.

Tertulis judul berita tersebut seorang penerus utama Dominic memiliki bayi haram dari wanita simpanan.

"Apa-apaan ini?!" kaget Ady.

"Perusahaan saya mengalami penurunan akibat berita ini, saya telah lama bekerja sama dengan perusahaan anda dan saya tidak ingin rumor ini membuat perusahaan saya menjadi rugi," ujar Arga dan menarik kembali ponselnya.

"Tunggu dulu tuan Arga, memang bayi yang saya gendong itu adalah putri kandung saya ja ...,"

"Jadi benar jika kau mempunyai wanita simpanan dan anak itu anak haram?" tanya Arga dengan selidik.

Ady memejamkan matanya, sedetik kemudian dia kembali membuka matanya dan menatap Arga dengan marah.

BRAK!

Ady memukul mejanya dengan keras, netranya menatap Arga yang tengah menatapnya santai dengan tajam.

"Tutup mulut anda tuan Arga Wijaya, saya masih menghormati anda karena orang tua anda adalah sahabat orang tua saya!"

"Satu hal yang harus anda tahu, dia putri saya ... putri kandung saya dari pernikahan yang sah secara hukum dan agama!" sambung Ady.

Arga menatap Ady sambil melipat kedua tangannya, dia mengangkat satu sudut bibirnya dengan wajah menantang.

"Oh begitu? apakah dia istri bayaranmu untuk penghasil anak? kenapa dia tak pernah muncul di publik selama ini?" tanya Arga memancing emosi Ady.

"KAU!!"

1
Siti Nurjanah
apa nando selingkuh? dan wanita selingkuhannya adalah mila?
Diya Ayu Asmara
bagusan yang ke dua kak lebih mengenai
pedi Jola
Luar biasa
Siti Nurjanah
apa arga dan alea kakak adik?
Dhydha
panggil dokter keluarga dominic donk alea masa hrs ke apotek
Noni Diani
Luar biasa
Fani Indriyani
namanya Renata thor
Siti Nurjanah
apa arga dan alea satu ayah?
Siti Nurjanah
kakek robert bisa aja ngatai shaka si datar
Siti Nurjanah
apa itu perbuatan kepala rumah sakit?
Fani Indriyani
ternyata nando di racuni ya pantesan sikapnya ke siska maupun ke shaka beda banget,maaf ya nando aku sempet suudzon ma kamu
Fani Indriyani
pisah aja thor,nando ma mila cerai jg karna pernikahannya ga sah coba kalo bkn sodara bs lanjut mereka
Fani Indriyani
ktnya cinta tp ma istri sendiri dingin,edgar aja tau kalo sikap kamu beda pas liat di rs kamu mesra ma cewe lain tp ma istri sendiri cuek,mesranya kalo lg pengen aja
Siti Nurjanah
ady keterlaluan.
Siti Nurjanah
ternyata Edgar teman razka adik ady. wah bakal ketemu istri dan anakmu dy
Fani Indriyani
penasaran apa hub arga ma papanya alea,knp arga mengunjungi makam papa alea
flowers city
done
Dhydha
thor adi nya cara ngobrolnya jangan terlalu kyk gtu.. kyk ga ada attitude kesannya ketika bilang dokter gadungan
flowers city
😄😄😄😄😃😄😄😄😄😄
flowers city
😂😂😃😃😂😂😂😃😃😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!