Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 16 - Menjadi Sahabat
Erzan terus mengamati foto-foto itu, dia membenci dirinya sendiri yang merasa begitu ingin tahu.
Seolah dengan mudah Selena Maiden mampu mencuri perhatiannya.
"Terus awasi Austin," titah Erzan, dia mengucapkan nama Austin padahal dalam hatinya ingin tahu tentang Selena.
Kenapa wanita itu selalu terlihat dan mengusik.
"Baik Tuan," jawab Leo.
Di tempat lain.
Arra langsung berbalik dan menjauh dari rumah Austin saat melihat sang kakak keluar dari rumahnya.
Wajahnya sudah berbeda dia tidak ingin membuat Austin bingung.
2 bulan ini Bella sudah banyak membantunya untuk sembuh dari trauma dan depresi yang dia alami. Arra yang mulanya sulit untuk bertemu dengan orang baru kini mulai berani menampakan diri.
Kebaikan Bella membuatnya jadi terbuka pada dokter cantik itu, tentang semuanya ia ceritakan kepada Bella. Tentang identitasnya yang sesungguhnya, tentang wanita lain bernama Selena Maiden, tentang Eleanor anaknya dan juga pria iblis bernama Erzan, juga tentang orang-orang yang selama ini menyakiti dia.
Bella selalu ada, memberikan kekuatan dan kepercayaan diri kembali kepada Arra. Mereka berdua sudah menjelma menjadi sahabat.
Hari ini Arra sudah putuskan untuk mengunjungi rumah Austin, rumah yang dulu juga dia tinggali bersama kedua orang tuanya.
Hati Arra berdesir, ada sesak yang tiba-tiba dia rasakan ketika melihat rumah itu.
hampir 1 tahun dia menghilang dan semuanya nampak berbeda, rumah itu terlihat semakin besar, Austin pun tadi keluar dengan mobil nya yang mewah.
Austin hidup dengan sangat baik seperti yang diucapkan oleh Erzan, jauh dari apa yang dia bayangkan selama ini. Tapi kenapa sang kakak tidak pernah mencarinya?
Padahal Arra selalu menunggu, Austin akan menyelamatkan dia dari neraka itu.
Arra terus berjalan menjauh, sampai tanpa sadar ada air bening yang jatuh dari kedua matanya.
Dia senang sekaligus sedih yang datang tanpa diminta.
Kamu hidup dengan sangat baik Bang, kenapa tidak datang mencari ku?
Setiap hari aku selalu menunggu kamu datang.
"Arra! kenapa menangis? ayo masuk!" ucap Bella, dia menarik Arra untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
Bella memang mengantar Arra untuk datang ke perumahan ini dan alangkah terkejutnya dia saat melihat Arra kembali dengan derai air mata.
Disaat mereka berdua sudah masuk, Bella segera melajukan mobilnya untuk pergi.
"Apa yang terjadi? kamu bertemu dengan kakak mu?"
Arra tidak menjawab dengan kata-kata, dia hanya mengangguk kecil. Kedua tangannya pun coba menghapus air mata yang keluar.
Lalu coba memperlihatkan senyum pada Bella.
"Aku melihat dia baik-baik saja, bahkan sangat baik."
"Kamu menyapa nya?"
"Tidak."
"Baiklah, lakukan pelan-pelan. Lalu kenapa kamu menangis?"
"Entahlah, apa mungkin abang melupakan aku Bel?"
"Apa maksudmu? mana ada saudara yang melupakan saudaranya sendiri."
"Lalu kenapa abang tidak mencari ku?"
"Pasti dia punya alasan, bukankah keluarga Harold tidak semudah itu untuk kalian sentuh?"
Arra terdiam, dia membenarkan pula ucapan Bella. Tapi tetap saja semuanya masih terasa mengganjal, dulu dia dan Austin memang punya pekerjaan masing-masing, Arra sebagai seorang pramugari dan Austin bekerja di salah satu showroom mobil.
Tapi bagaimana bisa kakaknya itu berubah sejauh ini, benarkah dengan pekerjaannya dia bisa merenovasi rumah hingga jadi berlantai 3. Membeli mobil mewah yang harganya pasti membuatnya tercengang.
Dengan semua itu bukanlah seharusnya Austin mampu menemuinya? lalu kenapa selama ini tidak pernah sekalipun.
Padahal Austin tahu jika Arra dibawa pergi oleh Erzan.
Menyadari itu, tetap saja membuat Arra merasa sesak.