Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paman Donald
"Maaf bukannya tidak pantas hanya saja Aku jaga perasaan Kak Ray. Walau Kak Ray tidak melihatnya Aku tidak ingin menyakiti perasaannya." Jawab Kimberly memberikan alasan.
Ray dan bodyguardnya terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Kimberly membuat mereka tersenyum bahagia terlebih Ray yang sangat senang dengan ucapan Kimberly.
"Maaf Nona, saya diperintahkan oleh Tuan Ray untuk duduk di samping Nona." Ucap Ray.
"Benarkah?" Tanya Kimberly tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ray.
"Benar Nyonya." Jawab Ray.
"Aku akan hubungi Kak Ray karena Aku tidak ingin ada kesalahpahaman." Ucap Kimberly sambil mengeluarkan ponselnya.
"Apa yang dikatakan oleh Tuan Alex benar kalau Tuan Muda Raynaud meminta Tuan Alex duduk di samping Nona. Kemanapun Nona pergi maka Tuan Alex akan menemani Nona." Ucap bodyguard tersebut.
"Baiklah." Jawab Kimberly sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya.
"Maaf Nona, apakah Nona sudah tahu nomer ponsel Tuan Ray?" Tanya Ray yang merasa belum memberikan nomer ponselnya begitu pula dengan bodyguardnya.
"Belum." Jawab Kimberly sambil tersenyum malu.
"Lalu bagaimana Nona menghubungi Tuan Ray?" Tanya Ray sambil menahan senyum.
Entah kenapa di mata Ray ketika melihat senyum dan wajah merah merona Kimberly, sangat menggemaskan dan hal itu membuat Ray ikut tersenyum.
"Kan Aku bisa minta sama Paman atau Kak Alex." Jawab Kimberly.
Ray dan bodyguardnya hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengucapkan suara sedikitpun. Hingga beberapa saat kemudian mobil mereka berhenti tepat di mansion milik orang tua Kimberly.
Kemudian Bodyguard menurunkan kaca mobilnya lalu menekan klakson mobil agar membuka gerbang mansion.
Tinnnn
Bodyguard milik Ray menekan klakson mobil namun gerbang tidak di buka membuat Kimberly turun dari mobil. Ray yang melihat Kimberly turun dari mobil membuat Ray ikut turun dari mobil dan berjalan menemani Kimberly.
"Paman, tolong buka pintu gerbangnya." Pinta Kimberly yang berada di luar pintu gerbang.
"Baik Nona." Jawab bodyguard tersebut.
"Terima kasih Paman." Ucap Kimberly sambil tersenyum.
"Sama-sama Nona." Jawab bodyguard tersebut.
Kimberly dan Ray membalikkan badannya dan berjalan ke arah mobil.
"Kenapa Nona Kimberly turun? Biarkan Paman atau Aku yang turun dari mobil." Ucap Ray.
Tadi Ray dan bodyguardnya sempat terkejut ketika Kimberly turun dari mobil membuat Ray terpaksa ikut turun dari mobil karena dirinya tidak terbiasa seperti ini. Biasanya jika dirinya masuk ke dalam gerbang seseorang langsung membuka gerbang mansionnya.
"Jika Paman atau Kak Alex yang turun yang ada gerbang tidak di buka." Jawab Kimberly menjelaskan sambil membuka pintu mobil begitu pula dengan Ray.
"Kenapa bisa begitu." Tanya Ray dengan wajah terkejut begitu pula dengan bodyguardnya.
"Orang tuaku tidak sembarangan menerima tamu karena itu salah satu bodyguardnya akan menghubungi salah satu orang tuaku untuk mengatakan boleh masuk atau tidak. Kecuali salah satu anggota keluarganya membawa temannya." Jawab Kimberly menjelaskan.
'Sombong sekali, punya hutang banyak tapi berlagak menjadi orang kaya.' Umpat Ray dalam hati.
'Tunggu saja pembalasanku. Karena sebentar lagi kalian tidak akan bisa menikmati semua fasilitas ini.' Sambung Ray dalam hati.
'Kalian bersenang - senanglah karena setelah Nona Kimberly, Tuan Muda Ray dan Aku pulang dari mansion. Maka akan datang kejutan untuk kalian yang tidak pernah kalian bayangkan sama sekali.' Ucap bodyguard tersebut sambil mengendarai mobil untuk masuk ke dalam gerbang.
"Nona Kimberly, apakah lama?" Tanya Ray.
"Tidak, paling hanya sepuluh menit." Jawab Kimberly.
Sebenarnya Kimberly sangat merindukan orang tuanya tapi Kimberly sadar diri kalau kehadirannya tidak dikehendaki.
"Paman Donald, tunggu di sini saja kami hanya sebentar." Ucap Ray.
"Baik Tuan." Jawab Paman Donald sekaligus bodyguardnya.
Ray dan Kimberly keluar dari mobil kemudian berjalan ke arah pintu utama di mana bodyguard milik orang tuanya membukanya dengan lebar.
"Terima kasih Paman." Ucap Kimberly sambil tersenyum.
"Sama-sama Nona." Jawab ke dua bodyguard tersebut bersamaan.
'Jangan sering tersenyum nanti kalau Tuan Muda Raynaud tahu pasti cemburu.' Bisik Ray dengan nada cemburu.
"Ngapain kamu ke sini?" Tanya seorang gadis dengan nada jutek.
Ketika Kimberly ingin menjawab tiba-tiba terdengar suara jutek yang sangat familiar di telinga Kimberly membuat Kimberly menghentikan langkahnya begitu pula dengan Ray. Kimberly menatap Adik Tirinya dan menyusul Ibunya.
"Memang tidak boleh?" Tanya Kimberly sambil menatap dua wanita yang menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :