Diam dan nikmati saja kehidupanmu yang sekarang! Wanita miskin sepertimu bukankah hanya menginginkan harta dari orang kaya sepertiku!
Kata-kata itu yang selalu Calista dengar setiap hari dari suaminya saat ia menginginkan kebebasannya.
Calista adalah gadis miskin yang dipersunting oleh seorang tuan muda kaya raya.Namun rupanya pernikahan yang ia dambakan akan indah hanya jadi khayalannya saja.
Nyatanya dia terkurung dalam sangkar emas milik suaminya.
Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia.
Hinaan, cacian,bahkan kata-**** ***** selalu Calista dengar dari mulut suaminya.
Akankah Calista bisa bebas dari jerat suaminya,akankah dia bisa keluar dari sangkar emas suaminya?
Simak kisah selengkapnya..
Haii readers,minta dukungannya ya untuk karyaku yang terbaru.Semoga karyaku yang ini bisa bersinar dan menghibur kalian semua..🫰🫰🫰🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 Dijodohkan
Tiga bulan sudah berlalu,kini Calista sudah mulai terbiasa dengan adanya haris dihidupnya.
Setiap hari Haris selalu menyempatkan mampir untuk menemani atau sekedar menjenguk Calista diapartemennya.
Semenjak menjalani terapi Calista kini sudah semakin membaik.Bahkan perlahan ia mulai belajar berdiri sendiri tanpa bantuan siapapun.
" Aku pasti bisa,aku harus bisa!" Calista menyemangati dirinya sendiri kala ia sedang belajar berdiri didalam kamarnya.
Agghhhhh
Dengan susah payah akhirnya Calista bisa berdiri dengan tegak meskipun kakinya masih bergetar dan tak bisa terlalu lama berdiri.
" Mba Nori mba Nori!" teriak Calista memanggil art'nya yang tengah menyiapkan makan malam untuknya.
Cklek
" Iya Bu kenapa ibu sakit? Apa yang sakit Bu?" tanya Nori dengan nafas terengah karena lari dari dapur saat mendengar teriakan Calista.
" Mba liat ini!" ucap Calista dengan penuh haru.
" Allhmdulillah Bu,ibu bisa berdiri.Masya Alloh ibu,ini benar-benar mukjizat Bu.Berkat kerjaketas dan keteguhan hati ibu akhirnya ibu bisa berdiri sendiri."
Nori terlihat sangat bahagia begitu juga dengan Calista tak hentinya wanita berambut panjang itu mengucap syukur atas kesembuhannya.
Nori berjalan mendekati Calista dan membawa Calista duduk kembali.
" Pelan-pelan saja ya Bu jangan dipaksa terlalu lama.Mba yakin besok lusa mba udah bisa lari,tapi tolong jangan dipaksa banget ya mba.Pelan-pelan saja,besok kita latihan jalan ya mba!" ujar Nori.
" Iya mba,terimakasih banyak ya mba.Mba minta tolong ambil ponsel saya,saya mau kasih kabar gembira ini sama Haris."
Nori lantas mengambilkan ponsel Calista yang terletak diatas nakas.
Saking bahagianya Calista tidak sabar ingin memberitahu Haris akan kabar bahagia itu.
Sudah lebih dari seminggu haris tidak datang ke apartemennya.
" Ko gak aktf nomornya ya mba!" ujar Calista dengan wajah murung.
" Coba lagi Bu,mungkin sedang susah sinyal!" Nori mencoba menenangkan Calista.
Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan,silahkan hubungi beberapa saat lagi.
Tuuut tuuut tuut
" Gak aktf mba!" keluh Calista.
" Coba sekali lagi bu!"
" Tetep gak aktif mba.Apa Haris sibuk ya mba,udah lebih dari seminggu gak dateng." wajah Calista terlihat sangat sedih dan murung saat mengetahui nomor ponsel Haris tidak bisa dihubungi.
Entah sejak kapan Calista merasa nyaman bersama Haris,hari-hari yang biasanya dilalui bersama Haris kini terasa hampa tanpa kehadirannya.
" Bu Calista kaya sedih banget keliatannya.Apa dia udah mulai suka sama mas Haris ya!" batin Nori.
Sementara ditempat lain haris baru saja sampai disebuah restoran ternama dikotanya.
" Ck,selalu saja terlambat!" ucap Miranti saat haris baru saja datang.
" Maaf mah,Haris banyak kerjaan dikantor." ucapnya dengan wajah datar.
" Duduk ris,kenalin ini ananda dan Tante Anggi.Tante Anggi ini temen lama mamah dan ananda adalah anak dari Tante Anggi.Dia jomblo loh ris!" Jelas Miranti pada Haris.
Haris menghela nafas kasar,sudah beberapa kali Miranti terus memepertemukan Haris dengan wanita-wanita pilihannya.Kebanayakan berasal dari anak teman lamanya.
" Hai ananda,hai Tante maaf haris terlambat!" Haris hanya memperkenalkan diri tanpa menjabat tangan kedua wanita didepanny
Pertemuan kali ini bukan tanpa alasan,Miranti dan Anggi sudah sepakat ingin menjodohkan Haris dengan ananda.
" Em langsung saja ris,karna kamu sudah datang.Mamah dan Tante Anggi sudah berencana menjodohkan kalian berdua dan ini tidak bisa diganggu gugat, keputusan mamah dan Tante Anggi sudah final.Kamu dan ananda akan bertunangan dua hari lagi.Betul kan jeng?" ucap Miranti.
" Betul nak Haris,kamu mau kan jadi suami anak Tante.Mamah kamu dulu banyak berhutang Budi sama almarhum orangtua Tante.Tante bukan sedang meminta balas Budi ,tapi Tante hanya ingin persaudaraan Tante dan mamah kamu tetap terjalin dengan baik.Ya dengan cara begini,kamu dan ananda menikah jadi satu keluarga." papar Anggi.
" Tapi apa ananda mau dengan saya,mungkin dia sudah punya calon saya tidak mau merusak hubungan orang lain." ucap haris berharap ananda menolak perjodohan itu.
Ananda tersenyum mendengar apa yang haris ucapkan.
" Mas Haris tenang saja,saya tidak punya calon.Bukankah Tante Mira sudah bilang kalau saya jomblo.Mas Haris mungkin yang sudah ada calon."
Ananda berbicara dengan sangat lembut,sorot matanya tak bisa lepas dari pesona Haris yang tampak gagah dengan setelan jas karena Haris baru pulang dari kantor dan belum sempat berganti pakaian.
Namun kendati demikian Haris tetap terlihat fresh dan rupawan.
" Aku su....."
" Haris juga jomblo ananda,kamu tenang saja.Kalau Haris punya calon Tante tidak akan menjodohkan kamu dengan dia.Tapi tetap saja kamu kandidat terbaik,dari segi bobot bebet dan bibitnya kamu unggul." puji Miranti membuat Anggi terbang merasa diatas awan.
" Calista!" batin Haris,entah mengapa hatinya malah tertuju pada Calista.
Selama ini Calista dan haris tidak memiliki hubungan khusus.Mereka berdiri diatas nama persahabatan.Apa lagi setelah tau beberapa waktu lalu jika Calista adalah istri dari pesaing bisnisnya.
Meskipun haris sudah tau latar belakang Calista dan masalalunya namun haris tidak berani berharap lebih pada Calista.
" Ris ko bengong sih!" cecar Miranti.
" Iya mah aku mau menika dengan Calista!"
" Calista! Siapa dia!" semua orang kompak menanyakan itu pada Haris.
" Astaga kenapa jadi Calista!" batin Haris.
" Ris jawab siapa Calista!" sentak miranti meras tidak enak dengan Anggi dan ananda yang menatapnya penuh dengan rasa kecewa.
" Bukan mah bukan siapa-siapa,tadi kolega Haris namanya Calista dan mungkin haris masih memikirkan kerjasama dengan dia. Maaf maaf!" pungkas Haris.
" Oh,makanya kalau lagi diluar kantor jangan mikirin kerjaan trus ris!" imbuh Anggi.
" Maaf Tante!"
" Jadi mas Haris mau menikah dengan aku!" tanya ananda.
Haris hanya mengangguk mengiyakan.Meskipun hatinya terus memikirkan Calista namun ia tak bisa menolak perjodohan itu.
" Mungkin ada baiknya aku menerima perjodohan ini,lagipula Calista juga hanya menganggapku teman,aku tak mau berharap lebih.Sebentar lagi proses perceraian Calista selesai dan Calista pasti akan pergi dari hidupku.Meskipun aku tidak mencintai ananda tapi nanti aku akan mencoba membuka hatiku." monolog haris dalam hati.
Kediaman Akbar....
" Brengsek! Siapa yang sudah membantu Calista mengurus perceraian ini.Beresmunyi dimana kamu jalang!" umpat Akbar saat mendapakan surat panggilan dari pengadilan.
Semenjak tau Akbar adalah suami Calista,Haris menjaga Calista dengan ketat bahkan Calista disembunyikan dengan begitu baik sampai keberadaannya tak terlacak oleh siapapun termasuk orang-orang Akbar.
" Sudah aku duga dia akan menceraikan kamu,lalu kamu mau apakan aku.Aku yang sudah lumpuh seprti ini masih kamu siksa dirumahmu!"
Bersambung.....