"Lalu bagaimana dengan aku mas? bagaimana dengan pernikahan kita?" Lirih nya dengan suara yang hampir tercekat.
"Kita akan tetap seperti ini sayang, mas mencintaimu."
"Tidak, ceraikan aku, menikahlah dengan dia."
"Aku hanya menginginkan seorang anak, kamu tidak bisa memberikan nya," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Kamu menuduh aku mandul mas? Tega kamu mas..." Lirih Aira, ia sudah tidak tahan lagi menahan tangis nya.
Aira Putri Renjana sudah menikah selama lima tahun, namun setelah lima tahun pernikahan ia masih belum memiliki keturunan.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia selama lima tahun itu, harus hancur karena tiba tiba, sang suami yang ia cintai membawa dan langsung memperkenal kan istri kedua nya yang sedang mengandung.
Hari itu membuat Aira seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Samudra menggandeng tangan Aira dengan tersenyum senyum.
"Kalo kamu suka beneran sama aku, aku tidak tanggung jawab ya," Ujar Aira malas.
"Tidak akan, saya seperti ini terpaksa," Jawab Samudra.
"Aku kepo deh kenapa kamu melakukan semua ini, kalo kamu mau di jodohkan ya terima aja, toh mungkin kedua orangtua mu mau yang terbaik buat kamu," Kata Aira.
Samudra menghela nafas panjang, malas dengan pertanyaan Aira, lalu Samudra berkata,"Yang mereka pilih itu wanita murahan, keluarga saya tidak tahu kelakuan wanita itu di belakang mereka,"Jawab Samudra.
"Kenapa ga kamu bilang aja tentang wanita itu sama keluarga mu," Ucap Aira enteng.
Samudra melotot kan mata nya, menatap tajam ke arah Aira.
"Biasa aja dong natap nya, jangan bikin merinding," Ucap Aira.
"Dasar semua wanita memang cerewet," Kata Samudra.
"Dasar cowo nyebelin," Balas Aira malas.
"Tapi tampan kan," Jawab Samudra.
"Pengen muntah denger nya," Ucap Aira.
"Ka__Kamu...." Ucap Samudra menunjuk muka Aira.
"Apaa." Jawab Aira melotot.
Samudra menahan emosi nya menghadapi Aira, tapi sebisa mungkin ia tahan emosi nya. "Besok kamu akan ikut saya ke mansion, kamu harus tampil menarik," Ujar Samudra.
"Iyaa," Jawab Aira malas.
"Pake baju yang tadi kita beli itu, jangan malu-maluin," Ucap Samudra.
"Yaudah aku ga bakal dateng deh," Jawab Aira malas.
"Ingat perjanjian," Ucap Samudra tersenyum.
"Antarkan aku pulang, gara-gara perjanjian konyol ini semua kerjaan aku jadi tertunda," Ajak Aira malas.
"Dengan senang hati, ayo sayang," Jawab Samudra menyodorkan tangan nya.
...
Hari sudah berganti malam.
Aira melihat ponsel nya berbunyi, ia melihat pesan dari sang adik.
(Ka, tadi ibu nanyain kaka, kata ibu kaka pergi kemana?) Ucap Farel mengirim pesan.
(Kamu kasih tau ga kaka berada dimana?) Tanya Aira membalas pesan.
(Engga ka, takut nya ibu ngasih tau ke ka Angga, seminggu kebelakang ada ka Angga sama istri nya kesini, nyari kaka) Farel mengirim pesan.
(Dek, kaka mohon jangan ngasih tau ke siapa-siapa kaka ada disini, kaka minta tolong sama kamu ya) Aira membalas pesan.
(Iya ka, Farel janji akan jaga rahasia, kaka disana baik-baik ya, nanti kalo Farel udah kerja, farel nyusul kaka kesana) Balaa Farel.
Aira tersenyum melihat pesan dari sang adik nya, meskipun tidak satu ayah, tapi hanya Farel yang peduli dengan aku.
"Ternyata kalian mencari ku, ku pikir kalian akan senang-senang setelah kepergian ku, atau mereka hanya memastikan kalo aku sudah benar-benar pergi," Ucap Aira dalam hati.
Aku sudah mengikhlas kan diri mu untuk wanita lain.
Perasaan ku sudah mati untuk mu, tidak ada perasaan marah lagi ketika aku mengingat perlakuan buruk mu, berbahagialah.
Sampai jumpa pada kesempatan yang mungkin tidak akan pernah ada.
Aira tersenyum getir kala ia mengingat penghianatan yang ia terima dulu, ia bangga dengan diri nya yang masih bertahan hidup hingga detik ini.
"Masih belum terlalu malam, mending aku jalan-jalan sebentar mencari angin dulu," Ucap Aira dalam hati, ia memakai jaket yang tebal dan juga tidak lupa kaos kaki nya.
Aira menelusuri jalanan yang belum terlalu faham arah nya, ia melihat lihat orang berlalu lalang, Aira tersenyum bahagia, akhirnya ia bisa hidup sendiri dengan penuh ketenangan.
"Tolong..." Teriak seseorang meminta tolong.
Aira mencari arah suara yang berteriak itu. Aira melihat ada satu wanita yang sedang di todong senjata tajam, Aira menutup mulut nya, sebisa mungkin ia tidak berteriak, agar ia tidak ketahuan para preman itu.
Lalu Aira mempunyai ide untuk mengelabui para preman itu. Aira menyembunyikan suara police di ponsel nya.
Dan rencana nya berhasil, ia melihat para preman itu berlari menggendarai motor nya.
Lalu Aira menghampiri wanita itu, lalu ia berkata."Kamu tidak apa-apa? Kenapa kamu jalan sendirian di tengah malam seperti ini?"Tanya Aira.
"Aku baru pulang dari rumah teman ku, mereka mengejar aku dari jalanan rame sampai kesini," Jawab wanita itu gemetar.
"Kita duduk dulu disana," Ajak Aira.
Wanita itu mengangguk menuruti Aira.
"Nih minum dulu, tarik nafas dulu," Ucap Aira memberi sebotol air mineral
Wanita itu meminum air yang diberikan Aira.
"Terima kasih ka sudah menolong aku, aku punya hutang nyawa sama kaka," Ujar wanita itu.
"Jangan bicara seperti itu, kita sesama manusia harus saling tolong menolong. Terus kamu tau dari mana tadi aku yang menakuti mereka dengan suara police," Tanya Aira.
"Ngeliat kaka tadi sekilas, aku juga tadi sedikit was-was, takut nya kaka tertangkap sama mereka, mereka pasti suruhan musuh nya mommy atau daddy aku," Jawab wanita itu.
"Lain kali jangan pulang malam sendirian, bahaya tau," Ujar Aira.
"Iya ka, sekali lagi makasih udah nolongin aku. Kenalin nama aku Fera," Ucap wanita yang Bernama Fera itu.
"Aku Aira, senang berkenalan dengan kamu," Jawab Aira.
"Ka Aira, aku pulang dulu ya, takut nya pulang kemalaman, mommy sama daddy pasti cemas," Pamit Fera.
"Kamu hati-hati dijalan ya," Jawab Aira.
"Iya ka sekali lagi makasih," Ucap Fera.
Aira menggangguk tersenyum melihat ke arah Fera.
"Huff anak zaman sekarang masih sekolah udah bawa mobil sendiri," Ucap Aira dalam hati sembari menggelengkan kepala.
Lalu Aira pun pergi dari tempat tadi.
"Waktu nya tidur cantik," Ucap Aira.
...
Pagi hari telah tiba, Aira sibuk dengan pekerjaan rumah nya.
"Bahan-bahan makanan sudah mau habis, aku belanja dulu deh," Ucap Aira melihat lihat apa saja yang sudah habis di kulkas.
Setelah membereskan rumah nya, lalu ia bersiap-siap pergi ke supermarket terdekat.
Aira melihat catatan yang ingin dibeli untuk kebutuhan sehari-hari nya.
"Hmm apa lagi ya, biar sekalian," Ucap Aira dalam hati sambil berpikir keras.
Sesudah belanja, Aira memutuskan ingin pulang, namun baru saja ia keluar dari supermarket itu, ia melihat seorang nenek-nenek yang akan tertabrak, lalu Aira menjatuhkan belanjaan nya, niat hati ingin menolong nenek itu.
"Nenek, awas," Teriak Aira sambil berlari ke arah wanita tua itu.
Lalu Aira menangkap nenek yang akan tertabrak itu, ia terjatuh mengenai jalan, tapi ia berhasil menolong nenek itu.
"Nenek tidak apa-apa?" Tanya Aira menghawatirkan wanita paruh baya itu, ia tidak peduli dengan luka nya.
"Saya tidak apa-apa, tangan sama kaki kamu terluka," Jawab wanita paruh baya itu.
"Syukurlah nek, ini luka biasa nanti juga sembuh sendiri," Jawab Aira teraenyum.
"Ibu." Teriak wanita memanggil.
"Ibu maafkan aku bu, ibu tidak apa-apa?" Tanya wanita itu cemas.
"Ibu tidak apa-apa, tadi ibu di tolong wanita ini, kalo ibu ga di tolongin mungkin ibu sudah tiada," Ujar wanita tua itu.
Wanita itu menghela nafas kasar, lalu ia menatap ke arah Aira, "Terima kasih nak sudah menolong ibu saya, kami punya hutang nyawa sama kamu," Ucap wanita itu menatap Aira.
"Iya tante, kita sesama manusia harus saling menolong, kalo begitu saya pamit pulang du ya tan," Pamit Aira.
"Setidak nya biarkan kami mengobati luka kamu dulu, itu pasti sakit," Ucap wanita itu mencegah Aira pulang.
"Tidak usah tante, ini hanya luka kecil, nanti juga sembuh sendiri," Jawab Aira tersenyum.
"Tidak ada penolakan, biar tante obatin dulu ya," Ucap wanita itu.
Lalu Aira tidak lagi bisa menolak, Aira menuruti nya.