Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Pagi hari
"Huapppppppp" Sesilia menguap
"Astaga!!" Sesilia terkejut melihat Steven sudah rapih dan berdiri di depan nya.
"Apa Kau akan pergi ke kantor?" tanya sesilia sembari mengucek ngucek matanya.
"Hmm, hari ini aku ada pekerjaan penting. Aku sudah pesan kan makanan untuk mu. Mandi dan makan lah, aku akan berangkat sekarang" kata Steven merapikan dasi nya di depan cermin.
"Maaf karna tak sempat membuatkan mu sarapan" kata sesilia.
"Tugas mu hanya menemani ku sesilia, aku tak ke Beratan. kita bisa makan di luar, kau tak perlu repot-repot memasak, mengerjakan pekerjaan rumah. Kau hanya perlu mengurus dirimu dan bersenang senang" kata Steven lembut menatap sesilia.
*BLUSSSSSSS
"kenapa dia sangat baik padaku" batin sesilia.
Steven pun langsung bergegas keluar apartemen menuju kantor.
Setelah selesai mandi sesilia langsung memakan makanan yang sudah di siapkan oleh Steven.
"Sebenarnya dia penyayang, hanya saja dia tidak bisa mengekspresikan perasaan nya" batin sesilia.
Setelah selesai makan, sesilia yang bosan pun memilih untuk jalan jalan di luar.
"Sesilia!" teriak seseorang dari kejauhan... Wanita itu pun berlari mendekati sesilia dan memeluknya.
"Aku sungguh merindukan mu Jessi" kata sesilia membalas pelukan Jessi.
"Kau sedang apa disini?" kata jessi mengendurkan pelukan nya.
"Ini apartemen Steven, 3 hari lagi aku akan menikah dengan nya" kata sesilia antusias.
"benarkah? Apa dia baik padamu? Bagaimana keluarga nya?" kata Jessi.
"Ayo kita duduk di bangku taman itu, aku akan menceritakan nya padamu" kata sesilia menggandeng tangan Jessi.
"Dia sangat baik, bahkan dia tidak pernah menyentuhku. Dia bilang, dia tidak akan menyentuhku sebelum dia menikahi ku. Dia pria yang baik, dan keluarga nya pun sangat baik mereka tidak memandang rendah diriku. mengingat status kita berbeda tapi keluarga Steven benar benar sangat baik, ibu nya pun menyayangi ku" sesilia bercerita panjang lebar.
"Syukur lah, kamu bernasib baik sesilia. Aku sangat senang" kata Jessi menggenggam tangan sesilia
"Jessi ada apa dengan tangan mu? kenapa memar begini?" tanya sesilia saat melihat tangan Jessi penuh luka memar.
"Ahhhhh ini sudah biasa. Aku mendapat pelanggan yang gila" kata Jessi santai
Jessi sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini, Jessi memang memar memar tapi pria yang membuat Jessi memar itu sampai kehilangan beberapa gigi nya karna Jessi jago bela diri.
Jessi pun bercerita mengenai dirinya itu.
"Apa kau bisa datang ke pernikahan ku nanti Jessi?" kata sesilia dengan wajah memelas berharap Jessi akan datang ke acara pernikahan nya dengan Steven.
"Tentu saja, Aku juga akan mengajak Cindy, Elisa, dan Sandra" kata Jessi.
"Benarkah? Terimakasih Jessi" kata sesilia berbinar.
"Kenapa kau menangis? Apa aku salah bicara?" tanya Jessi melihat sesilia mengeluarkan air mata.
"ini air mata bahagia, aku bahagia mempunyai sahabat yang baik seperti dirimu. Aku bahagia mempunyai calon suami yang baik seperti stev. Dan aku sangat amat bahagia karna di terima baik oleh keluarga Steven" kata sesilia.
"Aku juga senang kalau kau senang sesilia" kata Jessi memeluk dan mengusap punggung sesilia.
Jessi memutuskan untuk pulang, begitu juga sesilia. Ia takut Steven akan mencari nya jika dia ber lama lama di luar apartemen.
*CEKLEK
Sesilia masuk ke dalam apartemen lalu merebahkan diri nya di atas sofa sembari memainkan ponsel nya.
baru bener..dan masun akal