Doyama adalah segerombolan penjahat jenius yang diberi modal oleh salah satu perusahaan asing untuk mengubah limbah perusahaan nya menjadi ramuan yang dapat merubah karakter serta bentuk ras serupa manusia menjadi iblis dan monster kanibalisme.
Perusahaan tersebut mencampurkan DNA manusia terpilih dengan limbah serta bahan kimia yang ditemukan oleh peneliti untuk menciptakan ras baru yang berada dalam kendalinya yang dimana nanti nya ras baru tersebut menularkan racun kepada manusia normal sehingga menjadi mahluk yang sama yang berada di bawah kendalinya.
Iblis setengah monster setengah manusia itu dinamai Rambi. Rambi sendiri bisa bertindak anarkis bahkan bisa menghasut dan membunuh manusia sesuai dengan apa yang di isntruksikan oleh tuan nya.
Akankah ada pahlawan yang bisa menghentikan wabah buatan ini? Ataukah manusia akan benar-benar musnah dan bumi menjadi milik perusahaan tersebut secara tunggal beserta para budak iblisnya?
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalimat Fiktif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aliansi Penjahat Jenius
"Arsyin ada beberapa hal yang perlu kamu rahasiakan dari pertemuan kita sore hari ini" Kepulan asap rokok keretek membumbung di atas langit-langit ruangan ber ac. Jadi konsekuensi yang terlalu bodoh merokok di ruangan tersebut.
"Tapi sebelum itu ijinkan saya mengajukan pertanyaan singkat, apakah kamu sudah lama bisa menggambar objek yang seperti ini?" ucap pak dosen tua itu meneruskan dengan berpura pura batuk karena rokok yang ia hisap.
"Itu hobi saya pak" balas Arsyin datar.
"Apa kamu percaya dengan kekuatan imajinasi atas pikiranmu sendiri?" Timbal pak dosen tua tersebut dengan cepat seolah tau apa yang Akan Arsyin ucapkan.
"Saya tidak paham pak bagaimana maksudnya?" Kali ini Arsyin memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya sejajar dengan mata dari orang yang duduk dihadapan nya karena dirasa obrolan nya semakin menjurus kearah yang cukup serius.
"Didalam pikiran kita terdapat dua unsur yang bisa merubah tubuh entah itu kearah positiv ataupun kearah negativ. Boleh saya tunjukan sesuatu padamu anak muda?" Ucap Pak dosen tua itu yang kemudian beranjak sigap dari tempat nya terduduk.
"Saya harap anda bisa menyembunyikan rahasia ini, Dan berkonsekuensi jika anda melanggar nya. Lihatlah baik baik Inilah yang disebut kekuatan pikiran" Ujarnya menambahkan, sebelum selanjutnya ada hal lain yang membuat kedua mata Arsyin melotot dan bahkan nyaris pingsan dengan ketakjuban nya.
Beberapa detik yang lalu tubuh Pria tua yang berada di hadapan nya seperti mengejang lalu kini berubah bentuk menjadi se ekor Macan kumbang yang menatap tajam kearah nya. beberapa detik kemudian macan kumbang itu berubah bentuk kembali menjadi ular raksasa yang menggulung diatas kursi tempat ia duduk tadi selanjutnya ia bahkan bisa merubah dirinya menjadi burung elang Bondol yang langka yang terbang landai di atap atap ruangan lalu kemudian landai dan bertengger diatas meja. beberapa saat kemudian pria tua itu kembali ke bentuk Fisiknya semula.
"Seperti itulah, kekuatan pikiran" Ucap pria tua itu dengan tersenyum kecut.
"Astaga, apakah saya sedang mabuk?" Ucap Arsyin sambil terkaget hingga menepuk jidatnya sendiri.
"Tidak, hanya saja saat ini anda sedang berada dibawah kendali pikiran saya, Kekuatan yang bertranformasi inilah yang menyebabkan saya bisa berubah menjadi hewan apapun sesuai yang ada dalam pikiran saya. Dan saya percaya, Anda pun bisa melakukan hal itu dengan kekuatan pikiran juga kekuatan imajinasi yang anda miliki"
Bertubi-tubi Arsyin di bikin kaget oleh pria tua tersebut. Seandainya pria tua itu bukan dosen kampus nya mungkin Arsyin sudah mencekiknya sedari tadi karena ulah nya sungguh tak wajar. Arsyin masih berpendapat bahwa pria tua itu menghipnotis dirinya dengan jampi jampi kuno karena sedari masuk tadi Pria tua itu mulutnya tidak berhenti komat kamit.
"Baiklah, Sekarang sudah sore dan saya rasa saya pun perlu istirahat. Selamat sore Tuan Arsyin pelajaran Kita hari ini sampai disini dulu. Pintu keluar tepat berada di belakang punggung anda" Ucap pria tua itu yang kemudian kembali tubuhnya mengejang lalu menghilang dari hadapan nya dan berubah bentuk menjadi seekor lalat lalu terbang keluar melalui sela-sela jendela di samping rak meja.
Mulut Arsyin masih menganga ia tidak mempercayai dirinya sendiri bahwa saat ini apakah benar ia sedang dalam kondisi sadar terhitung beberapa kali ia menampar pipinya dengan tangan nya sendiri.
*****
Oamin berada dalam kondisi telanjang bulat tanpa sehelai baju pun menutupi tubuh perawan nya yang putih dan molek. Kedua tangan dan kaki nya terikat diatas sebuah papan besi yang terdapat tombol merah. Dimana jika tombol merah tersebut di tekan maka akan memasukan tubuh nya secara otomatis kedalam tabung kaca berisi air kimia.
Kali ini salah seorang petugas lab menyikap rambutnya yang panjang terurai Oamin kemudian memasangkan selang oksigen kedalam mulut hingga menutupi hidung nya.
Di sudut laun salah seorang dari orang tersebut mengacungkan jempol pada rekan nya yang lain. pertanda bahwa persiapan menuju Observasi sudah oke. Lalu orang tersebut menekan tombol merah yang berada disamping kakinya yang kemudian membawa tubuh Oamin masuk kedalam tabung kaca berisi air kimia tersebut.
"Brashhh"
Oamin masih tidak sadarkan diri bahkan saat tubuh nya perlahan tenggelam ke dalam tabung kaca itu dan beberapa detik kemudian jarum jarum mengerikan yang tadi dilihat oleh Oamin saat ini berada sejajar diatas kepalanya lalu turun kebawah dan menancap keseluruh badan Oamin tanpa terkecuali dan langsung menghisap darah yang berada dalam tubuhnya.
Seandainya Oamin sadar tidak menuntup kemungkinan mungkin ia juga akan meronta ronta seperti manusia dalam tabung tabung yang lain.
Dari atas tangga besi yang menghubungkan antara Tabung ke tabung itu Pak Buncit yang kejam dari tadi berdiri tegap nampak tersenyum puas melihat hal tersebut.
Pertanyaan Nya mengapa Oamin di tidak sadarkan terlebih dahulu saat dimasukan kedalam tabung kimia tersebut sedang yang lain cenderung disiksa hidup hidup didalam tabung? Jawaban nya nanti akan anda ketahui sendiri.
*****
Arsyin berjalan menyusuri pinggir sungai menuju rumahnya. Sore itu ia berjalan beratapkan lembayung diatas kepalanya. Punggung nya masih dijejali tas ransel hitam yang membuat langkah nya semakin tergontai lelah dan pikiran nya berada di titik meracau akan kemustahilan tadi.
Namun ada yang aneh semenjak ia keluar dari ruangan pak dosen tua tadi ia merasa bahwa saat ini ia sedang di ikuti di sepanjang jalan pulang. Atau mungkin oleh pak dosen tua yang tadi berubah menjadi lalat? Arsyin menengok kanan kiri beberapa kali namun tidak ada satupun hewan terbang, melata atau macan kumbang yang mengintai dirinya.
Dan karena kejadian itu ia menjadi parno sendiri hingga menarik nafas panjang mencoba menenangkan dirinya sendri. Sepanjang jalan itu ia mencoba mengusir hal hal mustahil itu yang berayun di dalam benak nya.
.......
Tidak cukup lama Arsyin berjalan dalam ketenangan tiba tiba saja ia mendengar sesuatu yang mendengkur cukup keras dari bawah sungai disamping nya. Arsyin yang 99 persen merasa sangat penasaran kemudian mencoba mendelik kearah sumber suara tersebut.
Ia kemudian melihat pusaran air yang cukup besar tepat ditengah aliran sungai itu yang beberapa detik kemudian sesuatu yang berwujud seperti manusia lumpur tiba tiba saja meloncat keluar dari dalam pusaran air itu.
Sekilas terlihat wajah mahluk itu sangat menjijikan Kulit wajah nya meleleh hijau seperti lilin yang terbakar panas, rambutnya panjang dan gimbal mata kanan nya berada tidak sejajar dengan mata kirinya sedang taring gigi juga kuku tangan nya terlihat sangat panjang hitam.
Mahluk itu melompat dari dalam Pusaran air mencoba menyerang kearah Arsyin yang berada ditepian sungai tapi dari arah yang berlawanan sekelabat bayangan meluncur dengan sangat cepat lalu memenggal mahluk aneh tersebut hingga terlihat sangat jelas kepala mahluk itu terpental ke udara.
"Srakk"
Bayangan tersebut memantul keatas aspal lalu dengan sekejap melesat ke udara dan diam diatas tiang lampu jalan.
Arsyin sempat mendelik kearah bayangan itu yang berubah wujud menjadi sosok perempuan berambut panjang dengan posisi rambut di ikat dan di kedua tangan nya membawa dua buah pisau panjang berbentuk melengkung yang terlihat mengkilap karena terpantul sinar matahari senja.
Perempuan itu sempat menatap kearah Arsyin sebelum pada akhirnya bayangan tersebut meloncat cepat ke udara lalu menghilang. Kali ini Arsyin mulai terduduk Lesu dipinggir Sungai melihat kepala juga tubuh mahluk aneh yang keluar dari pusaran tadi yang secara perlahan lenyap tanpa bekas di pandangan matanya.
Dalam hatinya Arsyin sangat menyesal, Kenapa mesti mau diajak ke ruangan si dosen tua itu kalau ujung ujung nya harus berhadapan dengan rentetan kejadian diluar nalar seperti ini.
Tapi percayalah bahwa ini baru di awal, dan mungkin anda pun akan lebih terheran heran lagi dengan kejadian kejadian kedepan.
(Bersambung Ke Part 4)