Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 20
SAMA-SAMA MEMILIKI TRAUMA
Tak ada lagi penjelasan dari Shaw. Eva merasa curiga akan imbalan yang pria itu inginkan. Menjadi wanita pengecoh, yang benar saja!
“Terima tawaran atau tidak sama sekali.” Ucap pria itu mulai beranjak dari duduknya.
“I'm sorry Mr. Shaw! Tapi, apa kau lupa aku hanya punya waktu 7 hari untuk bisa melunasi hutang ku atau kau akan membuang ku.” Deg! Eva ingat akan hutang tersebut. Ya! Jika besok dia masih bersama Shaw maka sisa 6 hari untuk mencari uang sebanyak hutang kakek neneknya itu.
Pria itu berdiri seraya memandangi Eva yang masih duduk dan baru sadar akan tatapan mematikan dari Shaw.
Dengan gugup Eva mulai berdiri, dengan ragu-ragu, “Ba-bagaimana jika imbalannya... Kau melunasi hutang kakek-nenek ku dan aku akan menjadi wanita pengecoh besok?!”
Tatapan Shaw hingga seringaian kecil pria itu seketika menyadarkan Eva kembali akan ucapannya barusan. -‘Tunggu. Jika seperti itu, berarti sama saja aku meminta pilihan nomor dua.’ Batinnya mulai ingat pilihan yang Shaw ajukan saat di jet pribadi.
“Now you remember?! (Sekarang kau ingat)?!”
Tanpa aba-aba, Shaw mendekati Eva sehingga wanita itu mundur untuk menghindari bahaya di depannya. Benar! Kau tidak bisa mempercayai pria begitu saja.
“Aku sudah memberimu peluang untuk pergi, tapi kau yang mendekat tanpa kau sadari.” Ucap Shaw dengan suara dingin yang sangat cocok dengan auranya saat ini.
Eva masih menggenggam erat tasnya untuk menjadi penutup dadanya.
“La-lalu... Aku harus bagaimana? Aku, aku tidak tahu harus pergi ke mana lagi— ”
“Ya, orang-orang tidak akan percaya dengan cerita mu. Penculikan dan bertemu dengan mafia. Itu hanya omong kosong belaka.” Shaw tersenyum smirk sehingga Eva merinding melihat bagaimana pria itu sangat pandai bermain mimik wajah dingin, angkuh dan.... Entahlah. Tidak ada kebahagiaan dan kesenangan di wajah Damiano Shaw D'Allesandro.
Karena mundur tanpa henti, akhirnya Eva pun terjatuh dan terbaring di atas ranjang yang begitu empuk bak awan di film-film.
Jantungnya berdegup kencang tanpa henti, napasnya memburu tak karuan saat Shaw dengan mudahnya malah berada di atasnya dengan kedua tangannya menahan beban tubuhnya di samping Eva.
“Do not come close (jangan mendekat).” Ucap Eva memperingati namun siapa dia yang bisa menghentikan seorang Damiano.
“Jika kau ingin dipercayai, maka berikan bukti yang kuat.” Suara serak itu semakin terdengar jelas.
Pandangan Eva kabur ketika Shaw semakin dekat hingga sebuah tangan mulai bergerak mengelus pahanya. (“Tidakkk!!!! Lepaskan aku.... Lepaskan...”) Suaranya nyaring ketika ia berteriak melengking meminta pertolongan.
Eva melihat bayang-bayang sosok pria muda yang memaksanya saat itu. Sungguh, pengalaman yang buruk. Seakan sesak napas, wanita itu tercekat hingga rasanya tak bisa bernapas.
Melihat keringat dingin hingga keadaan Eva saat ini, Shaw berkerut alis, menatap penuh tanya dan heran. “Get away from me... (Menjauhlah dariku)...” Lirih Eva sembari mendorong tubuh Shaw yang sangat sulit.
Melihat hal itu, Shaw masih keheranan. “Hei? HEI!!" panggilnya seraya menepuk pipi Eva agar wanita itu kembali sadar, namun napas Eva semakin tak karuan, dia begitu sesak ketika traumanya kambuh begitu saja.
“HEY, BREATHE! BREATHE! DAMN IT.." Tegas Shaw yang masih mencoba menyadarkan wanita itu.
Eva menggeleng mencoba bernapas normal namun sangat sulit. Tanpa pikir panjang Shaw menariknya hingga terduduk lah wanita itu dan saat itu juga Eva menjatuhkan tasnya, merangkul lengan kekar Shaw yang melingkar di area lehernya dengan posisi pria itu berdiri di samping ia duduk.
Eva masih mencoba mengatur napas sembari dibantu oleh pria bermanik grey dengan alis tebalnya yang berkerut.
Serangan panik yang hampir sama seperti Shaw alami akibat trauma di masa lalu. Pria itu sangat mengerti— “Tarik napas mu perlahan, c'mon!” ujar pria itu geram sendiri.
Eva mengikuti instruksi nya dan perlahan ia mulai bisa bernapas normal namun keringat dingin yang masih membasahi wajahnya cantiknya hingga tatapan sendu Eva membuat Shaw mulai lega.
“Take it easy... (Tenanglah)...”
Tentu saja itu sangat sulit, mengingat pemerkosaan yang terjadi padanya seolah itu melekat, apalagi sang pelaku masih berkeliaran. Pria sialan!
“Let me go! (Lepaskan aku)!” ketus Eva mendorong tangan Shaw menjauh darinya.
Refleks pria itu kembali berdiri tegap, namun tatapan tajamnya masih melekat. Wanita itu mulai bangkit dari duduknya, meraih tas hitamnya dan menoleh mempertemukan pandangan mata Shaw.
“Aku tidak tahu apa yang kau inginkan Tuan! Tapi jangan coba-coba mendekatiku.” Kesal Eva yang masih disela-sela napas ngos-ngosan nya. Sungguh, dia begitu tersiksa.
Saat ia melangkah kesal ke arah pintu, seketika Eva ingat dan berbalik menatap Shaw yang masih berdiam diri memandanginya.
“Open the door!” ucap Eva dengan nada emosi.
“I am busy (aku sibuk).” Balas Shaw mulai mematikan rokoknya yang tergeletak di atas meja, meneguk habis minumannya lalu berjalan ke arah kasur king size nya.
“Oh really?!! I want to go out, open the door (Oh, sungguh?!! Aku ingin keluar, buka pintunya).” Pinta Eva memaksa. Namun saat ia melihat Shaw mulai berbaring di atas ranjangnya tanpa memperdulikan dia yang masih berdiri di dekat pintu.
“Oh yang benar saja. PLEASE!!!" mohonnya dengan geram hingga menyatu kedua tangannya.
“Pintu akan terbuka besok pagi, jadi tidurlah di sini, dimana pun kau ingin membaringkan tubuhmu.” Jelas Shaw benar-benar membuat emosi Eva memuncak.
Dia tahu kamarnya luas, dimanapun kau ingin tidur maka tidurlah— entah harus di sofa singel, sofa panjang ataupun kursi dan lantai berkarpet lembut warna hitam putih.
Tak bisa berkata-kata lagi saat Shaw meletakkan kedua tangannya di belakang kepala sebagai bantalan, dengan selimut hitam menutupi tubuhnya.
-‘Lakukan saja, lakukan saja Eva... Kau butuh istirahat dan tenaga untuk melawannya.’ Pikir wanita itu yang akhirnya pasrah setelah menarik napas dalam-dalam.
Eva mulai berjalan ke arah sofa panjang berwarna cokelat tua. Secara perlahan dia mulai duduk namun tidak membaringkan tubuhnya. Eva memilih tidur sambil duduk, dia waspada setelah apa yang barusan terjadi padanya ketika pria sialan itu mendekatinya.
Keheningan di sana membuat Eva teringat akan kematian kakek dan neneknya. Dia bahkan tidak bisa merawat ataupun mengunjungi orang tua ayahnya, termasuk keinginan terkahir ayahnya.
Sorot mata Eva menatap ke arah terbaring nya sosok pria angkuh pemilik paras tampan.
“Bad luck. (Nasib sialan).” Perlahan Eva mulai menutup matanya ketika kantuk melanda dirinya. Sudah jam 1 malam, hanya tinggal beberapa jam saja maka matahari akan timbul kembali.
Menyadari wanita cerewet plus keras kepala itu diam tak bersuara. Shaw membuka kembali matanya dan melirik ke arah Eva. Pria itu tak pernah tidur nyenyak, bahkan dia jarang tidur karena lebih mementingkan bisnis dan bisnis.
“Crazy woman!" Gumam Shaw mulai bangkit dari tidurnya.
...°°°...
Hai guyss!!!!! Maaf bangett yaa masih tidak ada ketegangan di bab-bab kali ini. Tidak banyak teka-teki, namun mengisahkan kehidupan masa lalu seorang mafia sekaligus alasan dibalik Shaw dan keluarga menjadi angkuh, berdarah dingin. Saya harap kalian faham dan tidak bosan 🙁😌
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!!
Thanks and See Ya ^•^
msh ada musuh2 shaw sprt Alfie cham, Mr. chester & ayah shaw Adrian egort.
eva & shaw sdh sepakat mau pny baby 😁😍😀😁🫢🤭
bener² pasangan ini
nyosor aja terus si shaw 🤣
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶