Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.
Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.
Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.
Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.
Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 17 ~ Mata Dewa
Setelah memperluas ruang dalam cincin dimensi Xiao Wang, Lin Yin Mei mengembalikan kembali ke pemiliknya.
"Waah, hebat. Terima kasih!" ucap Xiao Wang, memasang kembali cincin tersebut ke jari telunjuknya.
"Aku harap kau bisa memanfaatkan momen keberadaan ku ini di sini untuk meningkatkan kekuatan mu!" Xiao Wang mengangguk mendengar penuturan Lin Yun Mei.
"Tentu saja. Sebelum kau pergi, aku harus mencapai ranah Ahli. Atau paling tidak mencapai ranah Lanjutan tahap 9!" ujar Xiao Wang.
"Ya, semoga saja kau bisa mencapainya!"
Setelahnya mereka berdua lantas beranjak dari sana. Xiao wang berniat memburu Binatang Buas di sekitaran sana. Setelah itu masuk ke kedalaman hutan Binatang Buas untuk memburu kristal roh, sekaligus menjarah bagian-bagian penting Binatang buas yang nantinya akan dia jual di pasar. Selain itu, dia juga berniat mengasah kemampuannya dengan melawa Binatang Buas yang memiliki kemampuan diatasnya.
***
Whush...
Xiao Wang melepaskan serangan energi dari tangannya. Energi berwarna biru melesat lurus ke depan, menghantam tubuh seekor biawak berukuran abnormal.
Baamm...
Biawak tersebut terdorong mundur setengah meter dari tempatnya. Lalu menatap tajam Xiao Wang. Sorot matanya memancarkan cahaya gelap, hingga membuat sekitaran Xiao Wang menggelap.
"Xiao Wang, bunuh biawak itu lalu ambil matanya. Itu bisa meningkatkan keterampilan ilusi yang kau miliki!" ucap Lin Yun Mei dari jauh.
"Umm!" Xiao Wang mengangguk. Dia maju, untuk kembali menyerang.
Biawak Mata Ilusi yang menjadi lawan Xiao Wang ini memiliki kekuatan setara dengan Kultivasi ranah Lanjutan tahap 9. Sementara berbeda satu tahapan dengan Xiao Wang. Sehingga butuh waktu lumayan banyak bagi Xiao Wang untuk mengalahkannya.
Slash...
Xiao Wang memotong ekor keras Biawak dengan pedang yang telah dia aliri energi Qi yang sangat padat. Biawak yang masih hidup, mencoba untuk melarikan diri. Sayangnya Xiao Wang tidak berniat membiarkan itu terjadi.
Degan sigap, Xiao Wang mengayunkan Pedangnya, menebas salah satu kaki biawak hingga membuatnya terpisah dari badan. Dengan hunjamkan terakhir ke arah jantungnya, Xiao Wang berhasil mengakhiri hidup biawak itu.
Setelah mengambil kristal roh serta Kedua matanya, Xiao Wang lantas menghampiri Lin Yun Mei.
"Sekarang, kau bisa menyerap Kristal roh itu. Aku akan membantumu memindah alih fungsikan mata itu terhadap mata mu!" ucap Lin Yun Mei.
"Umm. Baik!"
Tanpa berpikir panjang, Xiao Wang lantas mengambil sikap lotus. Menyerap Kristal roh milik Biawak Mata Ilusi itu.
Selang dua puluh menit, lelaki itu akhirnya berhasil menyerapnya. Energi negatif yang ada pada tubuhnya juga semakin menjadi-jadi. Rasa-rasanya energi biru muda yang merupakan aura asli Xiao Wang di telan oleh aura merah itu.
Namun Xiao Wang tidak tinggal diam. Dia mencoba untuk mengendalikan lonjakan enegi negatif yang bergejolak di tubuhnya itu. Setelah berhasil, Xiao Wang bangkit dari posisinya, mendekati Lin Yun Mei.
"Sekarang, buka matamu lebar-lebar. Jangan berkedip sebelum aku menyelesaikan ini!"
Xiao Wang mengangguk. Lin Yun Mei mengendalikan dua buah bola mata Biawak Mata Ilusi. Mengubahnya menjadi dua buah energi merah darah, masing-masing energi merah yang melayang itu bergerak ke arah dua pasang mata Xiao Wang.
Whush...
"Arrgghhh!"
Sontak saja Xiao Wang berteriak kesakitan. Kedua matanya serasa di pecahkan secara serentak, namun rasa sakitnya terasa secara bertahap. Rasa panas, perih, nyeri, sakit semuanya bercampur aduk, menciptakan sensasi tertentu pada Xiao Wang.
Dua tangan Xiao Wang terangkat, memegangi kedua matanya yang telah mengeluarkan darah.
"Tenanglah! Tahan rasa sakit itu. Biarkan mata kamu membiasakan diri dengan energi dari mata Biawak Mata Ilusi." Lin Yun Mei mencoba memberi arahan.
Meski masih dala keadaan sakit, tapi Xiao Wang tetap mengikuti instruksi dari Wanita itu.
Hingga beberapa saat kemudian, Xiao Wang tidak lagi merasakan rasa sakit. Darah juga yang semula menetes itu telah mengering, dan menguap menjadi debu halus darah.
Xiao Wang membuka kedua matanya.
Srimmpp...
Hal aneh terjadi. Apa yang dia lihat kini memiliki grafik warna merah kecokelatan. Tapi meskipun penglihatannya tidak jernih, Xiao Wang masih bisa mengenali semua benda bahkan sangat rinci.
Xiao Wang juga menyadari bahwa waktu bergerak sangatlah lambat dari normalnya. Pun juga dengan pupil matanya yang ternyata juga berubah warna menjadi merah kecoklatan.
Xiao Wang memejamkan kedua matanya. Setelah itu penglihatannya kembali jernih. Dengan pupil mata yang telah berubah menjadi cokelat.
"Bagus, penglihatan mu sekarang sudah lebih tajam dari sebelumnya. Selain itu, sesuatu akan terasa lebih lambat dari pergerakan aslinya setelah kau mengaktifkan keterampilan itu." Lin Yun Mei memuji Xiao Wang sekaligus menjelaskan terkait dengan efek yang di dapat dari menyerap mata Biawak Mata Ilusi.
Xiao Wang mengerti. Dia sendiri telah merasakannya tadi.
"Ini bagus. Aku akan menamainya Mata Dewa!"
Lin Yun Mei mendengar itu langsung mengernyitkan alisnya. "Kenapa kau menamainya dengan nama itu. Bukankah terlalu berlebihan."
"Ya, karena aku akan menggunakannya dan terus meningkatkannya hingga mencapai tahap Dewa nanti." Xiao Wang menjawab dengan penuh percaya diri.
"Ya, terserah kamu!"
Groaarrr...
Tepat saat Lin Yun Mei mengatakan itu, tiba-tiba terdengar Auman keras dari binatang Buas yang berada di kedalaman Hutan Binatang Buas.
Baik Xiao Wang, maupun Lin Yun Mei sama-sama menoleh ke arah datangnya suara. Tampak burung-burung dari berbagai ras terbang panik, menjauh dari sana.
"Sepertinya ini adalah hari keberuntungan mu. Mari kita ke sana dan melihat apa yang terjadi!"
"Umm!"
Xiao Wang serta Lin Yun Mei pun beranjak dari sana.
baru tau...