Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#2
"Sera... Ingat... Jangan pernah membuat masalah di sana, oke? Sekali kau membuat masalah, maka Daddy akan menjemputmu," tegas Regan sebelum Sera berangkat ke bandara.
Sera tidak mau memakai pesawat pribadi sang Daddy karena dia sangat ingin merasakan menaiki pesawat komersial.
"Siap, Dad..." Sera memperagakan sikap hormat dengan posisi tangan di keningnya.
Seren kemudian memeluk Sera dan menangis.
"Mom... Please... Aku sudah dewasa... Aku bukan bayi, Mom," Sera mengusap-usap lembut punggung sang Mommy.
Telah banyak nasihat yang dikatakan Seren semalam pada Sera. Jadi hari ini Seren hanya ingin memeluk Sera lebih lama.
"Hati-hati, kak... Dan ingat jika bertemu mafia tolong fotokan dan kirim padaku ya," kata Brian, salah satu adiknya kembarnya yang sangat penasaran dengan sosok mafia yang sering dilihatnya di film.
"Ck... Kau ini... Belajarlah yang rajin," Sera menjitak kepala sang adik.
Lalu Sera memeluk Bryce, adik kembarnya yang lain yang sifatnya hampir sama dengan Rey.
"Hati-hati, kak... I love you," katanya lembut.
Sera mencium pipi semua adik kembarnya dan berpamitan.
Sera sempat menitikkan air matanya di mobil karena ini pertama kalinya dia akan pergi jauh dari keluarga besarnya.
Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, akhirnya Sera tiba di Moskow, ibu kota negara Rusia.
Sera memakai celana cargo lebar dan kaos hitam longgar serta coat hoodie berwarna coklat. Rambut coklatnya yang panjang diikat ke atas. Sera memakai kacamata agar matanya tidak terlalu menjadi perhatian meskipun sebenarnya tidak bermasalah baginya. Dia tidak ingin menggunakan softlens seperti sang Mommy dulu karena membuat matanya gatal dan sakit.
"Oh my God... Ini benar-benar nyata... Aku bebas sekarang," gumam Sera ketika turun dari pesawat menuju bandara.
"I'm free..." Sera berbisik sendiri dan menahan teriakan bahagianya.
Dia berjalan mengambil kopernya. Lalu menaiki taksi. Sera tidak mau mendapat fasilitas dari sang Daddy kecuali apartemen dan black card. Seren memaksa Sera untuk tinggal di apartemen yang sudah dibeli oleh Regan. Itu dijadikan syarat utama Seren kepada Sera. Dan Regan tidak ingin Sera mengalami kekurangan apapun di Moskow jadi memberinya kartu Black Card.
Tapi hari ini Sera ingin menginap di hotel. Dia hanya ingin menikmati hari kebebasannya.
Sera menggunakan uang tunai untuk membayar hotelnya. Dia tidak ingin keberadaannya terlacak oleh sang Daddy melalui Black Card-nya.
"Yuhuuuuu......" Sera bersorak kegirangan di dalam kamar hotelnya. Dia memilih hotel dengan kamar biasa saja. Dia hanya ingin menghemat uang cashnya.
"Ya Tuhan... Ternyata begini rasanya berpetualang sendirian," gumam Sera.
Sera kemudian mandi secepatnya karena ingin segera keluar menikmati jalan-jalan di kota Moskow.
Sera juga akan berencana mencari kerja di sini. Dia sudah mengirim lamaran kerja di beberapa perusahaan yang membutuhkan seorang ahli bahasa asing atau penterjemah melalui internet.
Sera keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk pendek yang dililitkan ke badannya yang proporsional.
Dia segera mengambil baju di kopernya, tapi Sera sangat terkejut dengan isi di dalamnya.
"What the..." katanya mengumpat.
"Mooomm... What were you doing?" geram Sera pada dirinya sendiri.
Seren ternyata mengganti semua baju yang ada di kopernya Sera dengan beberapa dress yang sangat imut dan cantik. Seren ingin sekali melihat Sera berpakaian normal layaknya gadis pada umumnya. Tapi Sera terlalu keras kepala dan selalu memakai baju seperti adik kembarnya.