Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 20 " ulang tahun Ditya
Aku hari ini datang ke rumah Ditya dengan di temani abang , abangku tidak bekerja lagi hanya untuk menjagaku sampai sehat lagi.
Aku dan abang sampai.di rumah megah itu sambil masuk ke dalam , mobil berjejer dengan rapih di halaman rumah , acara nya bergaya standing party di beberapa sudut terlihat meja panjang aneka kue dan cemilan berada di atas nya .para tamu mengambil makanan itu dengan berdiri .di pinggir nya ada seorang penyanyi sedang menghibur para tamu undangan .
Aku dan abang merasa malu karna para tamu yg hadir memakai parfum mewah dan mobil mahal .sedangkan aku.....tetapi aku berusaha tidak minder demi membuat Ditya bahagia.
Ditya sudah rapih dengan menggunakan kemeja biru celana nya pun senada .rambutnya di pangkas sedikit jadi lebih segar terlihat nya.
Ditya pun memanggil ku lalu menghampiri aku dan abang .
" hai ayo masuk!" Ditya merangkul ku dengan bahagia terlihat.
Lalu aku dan abang masuk terus ke dalam dengan rasa malu .
" vid gimana nak udah mendingan ?" Tanya om Andika sambil mendekati ku dan abang.
" udah , om tapi tinggal lemas nya aja" aku menjawab sambil mencium tangan nya.
" syukurlah , makan dulu yuk " Tante Amel mengajak ku dan abang untuk makan.
" makasih tan , kami malu" abang menjawab sambil merangkul ku.
" jangan malu, ayo makan " Ditya mengelus ku sambil menarik kursi mewah itu .
Aku duduk dengan malu sambil di temani abang
para tamu melihat ke arah ku terus semakin membuatku malu.
Tante Amel mengambilkan makanan itu sambil tersenyum.
" nak makan ya , biar sehat " tante Amel memberikan aku makanan itu sambil duduk di samping ku.
" makasih tan " aku terpaksa makan walau hati ini merasa malu.
Abangku makan juga dengan menatap ke wajah ku terus.
Tante Amel , om Andika , bang Rivan dan Ditya hanya diam melihat aku dan abang makan dengan malu - malu.
Lalu Diani datang dengan menggenakan dress berwarna unggu selutut , rambutnya di biarkan terurai , heels nya berwarna senada dengan dress nya dan tas selempang mininya .sambil membawa kado untuk Ditya.
Aku langsung berhenti makan nya karna melihat Diani , abang pun sama .
" hai selamat ulang tahun ya ," Diani memberikan kado itu pada Ditya tanpa sedikit pun melirik ke arah ku dan abang .
" iyah , thank" jawab singkat Ditya sambil menerima kado itu.
" Dit kita dansa yuk" Diani menarik tangan Ditya sambil tersenyum.
" tidak lah , gua mau menikmati acara ini dengan mengobrol aja".tolak Ditya dengan matanya melirik ke arah ku.
" ayo lah sebentar aja" Diani memaksa sambil menarik tangan Ditya.
Ditya dengan malas dansa dengan Diani , aku hanya melihat nya dengan air mata turun tanpa di undang.
Lalu abangku menarik tangan ku membawa ku pulang tanpa pamit.
Di susul oleh om Andika , tante Amel dan Bang Rivan.
" maafkan Ditya ya nak , dia di paksa oleh Diani bukan bermaksud membuat hati mu hancur " ucap om.Andika sambil mengelus ku.
" iyah om , aku paham" aku memberikan kado untuk Ditya ke tangan om Dika.
Abangku pun sama memberikan kado itu pada Om Dika.
Aku berjalan dengan lemas meninggalkan rumah megah itu.
Tiba- tiba tangan ku di tarik oleh Ditya .
" vid maafkan gua , bukan bermaksud menyakiti hati elu dengan menerima ajakan dansa Diani" Ditya menarik ku.
" iyah , tenang aku paham" aku melepaskan tangan nya lalu pergi dengan lemas.
Abang sudah naik ke motor , lalu aku pun naik dengan lemas hati ku teriris .
Ditya dan keluarga nya hanya diam melihat ku yg sedih.
"