Venus yang akan menikah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama 2 tahun harus menerima kenyataan pahit di hari pernikahannya bahwa saudara tirinyalah yang menggantikannya menikah sementara dia dikurung di dalam kamar.
Selain itu, dia diusir dari rumah sebab sesuai dengan wasiat warisan ibunya bahwa jika dia tidak menikah di umur yang ke-23 tahun, maka dia tidak akan bisa menerima sepeserpun warisan.
Hal itu membuat Venus menjadi sangat hancur.
Bagaimana cara Venus akan menghadapi hidupnya yang telah hancur berantakan?
Baca novelnya dan temukan jawabannya serta bersenang-senanglah bersama Venus!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Setelah Venus selesai mandi, perempuan itu memakai salah satu piyama yang tersedia di ruang ganti sebelum keluar dari ruang ganti dan duduk di depan meja rias dengan mata terpelongo melihat meja riasnya yang penuh dengan alat make.
"Hah,,,," Venus hanya bisa menghela nafas, lalu dia pun mengambil beberapa produk yang biasa ia pakai lalu mengaplikasikannya ke wajahnya.
Saat ia selesai melakukan perawatan pada wajahnya, Danang pun masuk ke dalam kamar sembari membawa sebuah berkas di tangannya.
"Ini kontrak yang kau minta, bacalah nanti. Tapi ini bukan yang kau tandatangani karena yang kau tandatangani itu tertinggal di kantor, jadi ini hanya salinannya saja," ucap Danang langsung diangguki oleh Venus hingga pria itu pun masuk ke dalam kamar mandi sementara Venus segera berdiri dan mengambil berkas yang diletakkan Danang di atas meja.
Dia pun duduk di sofa yang tersedia di kamar tersebut dan membaca surat kontrak yang ada di tangannya.
Perempuan itu mengerutkan keningnya ketika dia membuka bagian yang belum ia baca dan ternyata dari atas ada banyak sekali poin yang dicantumkan oleh Danang.
*Pihak 1 dan 2 akan saling bersikap terbuka, tidak ada yang disembunyikan!*
*Pihak 1 dan 2 benar-benar akan berperan seperti suami istri kecuali dalam masalah hubungan fisik (hubungan suami istri di atas ranjang)*
*Pihak 1 dan 2 akan berusaha saling mencintai satu sama lain.*
*Pihak 1 diwajibkan mengabulkan semua permintaan pihak 2 dalam bentuk apapun!*
*Pihak 1 menanggung semua biaya hidup pihak 2.*
*Jika pernikahan kontrak selesai dalam 3 bulan dan kedua belah pihak memutuskan untuk berpisah, maka pihak 2 akan mengambil alih 50% harta kekayaan pihak 1.*
Membaca sampai di situ saja sudah membuat Venus tercengang di tempatnya hingga dia pun menutup dokumen tersebut dan melemparkannya ke meja.
"50% harta kekayaannya? Apakah dia sudah gila?" Ucap Venus yang tidak mengerti mengapa dia bertemu dengan seorang konglomerat, penguasa dan pebisnis yang begitu bodoh?
Venus Hanya bisa terdiam di tempatnya, dan tak lama kemudian dia semakin penasaran dengan semua isi kontrak tersebut sehingga dia pun kembali membacanya dan dia benar-benar tercengang dengan semua yang tertera di sana bahwa semuanya menguntungkan dirinya namun merugikan pria yang kini menjadi suami kontraknya.
Hal itu membuat Venus merasakan matanya menjadi panas, sebab kekasihnya sendiri yang ia cintai selama 2 tahun malah menghianatinya bersama dengan saudara tirinya, sementara pria yang bersama-sama dengannya saat ini, pria itu malah memberikan banyak hal padanya.
Padahal mereka hanya menjalani pernikahan kontrak.
Maka Venus pun meninggalkan surat kontrak itu di atas meja dan dia keluar dari kamar menuju balkon yang terletak di samping kamar, ia lalu duduk di kursi yang ada di sana sembari menatap ke arah langit.
"Aku tidak percaya ini. Ayah, Ibu, Aku tidak tahu harus berkata apa-apa lagi, tapi aku merasa aku mendapatkan seorang pria yang begitu bodoh." Ucap Venus sembari menghela nafas dengan panjang.
Dia terdiam di tempatnya selama beberapa menit sampai akhirnya dia mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya hingga perempuan itu pun melihat pria yang berjalan ke arahnya.
"Sekarang saatnya makan malam," ucap Danang langsung membuat Venus menganggukkan kepalanya dengan pelan, lalu perempuan itu pun berdiri mengikuti Danang untuk pergi makan malam.
Begitu mereka tiba di meja makan, Venus lagi-lagi dikejutkan ketika yang tersaji di meja makan adalah semua makanan favoritnya.
Dia pun menatap Danang, "Bagaimana kau tahu kalau semua ini makanan kesukaanku?" Tanya Venus.
"Aku mencari tahunya," jawab Danang dengan enteng.
Saat itu juga, Venus merasakan hatinya benar-benar berkecamuk dan perempuan itu merasa bahwa Sekarang dia sudah menjadi Ratu yang sesungguhnya.
Padahal, baru kemarin dia pingsan dua kali gara-gara mendapat cobaan yang begitu besar dalam hidupnya, namun sekarang segala sesuatu yang ada di hadapannya kini menjadi terlihat begitu indah, mewah dan menghanyutkan.
Hal yang tak pernah ia mimpikan kini benar-benar terwujud! Seorang pria yang memperlakukannya bagai ratu dan pria yang rela kehilangan segalanya demi dirinya!
Benar, dia pria bodoh!