Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Di dalam lift,Elena tiba-tiba di landa kegugupan,jantung Elena pun berdetak semaking kencang saat menatap angka pintu lift yang hampir tibah di lantai paling atas....
"Haahh...aku pasti bisa," Elena bergumam sambil menghela nafas berat.
Ting!
Pintu Lift terbuka dan Elena pun melangkah keluar,lalu berjalan menelusuri lorong perusahaan menuju pintu ruangan Mathew....
Sedangkan di dalam ruangan,Mathew pun tak kalah gugup dari Elena,dia mencoba berbagai pose di setiap ruangan untuk menyambut Elena,dan akhirnya dia memilih duduk diam di kursi kerja,lalu menatap ke arah pintu dengan wajah datar....
Ceklekkkk
Elena membuka pintu tersebut tampa mengetuk nya,lalu berjalan menghampiri Mathew yang sedang duduk di kursi kerja nya....
"Sayang,kamu-" ucapan Mathew terhenti saat Elena langsung duduk di pangkuan nya,dan menyambar dan melumat bibir nya dengan lembut.
Mathew pun memejamkan mata,lalu membalas ciuman Elena,decakan suara tautan bibir mereka memenuhi ruangan,dan akhirnya Mathew melepaskan tautan bibir mereka,lalu menatap Elena dengan lekat....
"Ada apa sayang? tanya Mathew dengan lembut sambil membenarkan anak rambut Elena yang menghalau pandangan nya.
"Om,masih mengingikan aku?"
"Tentu.tapi sepertinya kamu tidak mau menerima aku,jadi apalagi yang harus aku lakukan sayang,"
"Kalau aku memberikan kesempatan kepada Om,Om janji tidak akan meningalkan ku,dan mencari model-model itu,bisa?"
Mathew langsung membulatkan mata tak percaya dengan ucapan Elena yang barusan....
"Ma~maksudmu?"
"A~aku juga menyukai Om,tolong jangan pergi"
Deg
Jantung Mathew seketika berhenti berdetak,ia tak menyangka gadis yang selalu muncul dalam mimpi nya ini hari ini menyatakan perasaan kepada nya....
"Om,kenapa diam?"
"Ah,tu~tunggu,apa kamu yaking Elena? Kamu tidak sedang bercanda kan?"
Elena tersenyum malu dengan wajah memerah terang,dan menyembunyikan wajah nya di dada bidan Mathew....
"Sayang,aku sangat bahagia hari ini,cup,"
Mathew bersorak bahagia,lalu menghujani wajah Elena dengan ciuman bertubi-tubi....
"Om,sudah...nanti kalau ada orang yang datang bagaimana," keluh Elena menghentikan aksi Mathew.
"Biarkan saja,pokoknya aku sedang bahagia hari ini,Elena,"
Mathew tak peduli,karna yang penting baginya sekarang adalah,Elena sudah membalas perasaan nya,itu sudah lebih dari cukup,kalau yang lain urusan belakan.namun,tak lama ponsel Elena berbunyi.dengan cepat Elena pun turun dari pangkuan Mathew lalu meraih tas dan mengeluarkan ponsel nya....
"Dari Papa," ucap Elena setelah melihat nama yang tertera di ponsel miliknya.
"Ya sudah,angkat saja,"
Elena pun mengangguk pelang,lalu mengeser tombol hijau....
"Halo,selamat pagi Pa," sapa Elena setelah pangilan tersambung.
"Elena,pulang sekarang,ibumu pingsan," suara panik tuan Nathan dari seberang ponsel.
"Iya Pa,"
Elena pun mematikan mengakhiri panggilan,lalu menatap Mathew dengan wajah panik....
"Om,aku mau pulang sekarang,tante Suzi pingsan," ujar Elena.
"Ok,aku akan mengantarmu,"
Mathew pun bergegas berdiri,lalu meraih kunci mobil nya....
"Tidak perlu,aku pulang sendiri saja,om lanjut berkerja saja," cegah Elena menghentikan Mathew.
"Tapi-"
"Sudah tidak apa-apa om,aku bisa pulang sendiri," potong Elena sambil tersenyum menatap Mathew.
"Ok,ya sudah,hati-hati di jalan," Pesan mathew pasrah.
"Iya,"
Elena mengangguk pelang,lalu berjalan keluar dari ruangan,setelah pintu ruangan di tutup.Mathew dengan girang memutar musik james brown(I feel good)dan langsung berjoget,tampa ia sadari kalau aksi nya dilihat oleh Fidel yang tenga berdiri sambil memegan berkas di tangan nya....
"Ehem...Tu~Tuan," dehem Fidel seketika menyadarkan Mathew.
"Ehem...tadi aku sedang olaraga saja,jangan sala menangapi nya," elak Mathew memasan wajah datar nya.
"Mana ada,pasti sedang ada kabar bahagia,sampai tuan berjoget begitu," batin Fidel tak percaya.
"Kamu sedang membicarakan ku?"
"Eh! Mana brani Tuan," elak Fidel tersadar dari lamunan nya.
"Ya sudah,jangan bengon disitu,bawakan berkas nya kemari,"
Fidel pun melangkah mendekati Mathew,lalu menyerahkan berkas di tangan nya kepada Mathew....
*
*
*
(Di mansion)
Elena yang sudah tibah di mansion,langsung bergegas turun dan berlari kecil menuju pintu mansion.walaupun dia membenci Suzi,tapi dia sangat khawatir kepada ibu tirinya itu....
"Bi! Dimana Papa?"
Panggil Elena dengan suara keras,dan menghentikan langkah kaki sala satu pelayan yang tega melintas hendak ke dapur....
"Nyonya besar,dan Tuan sedang ada di dalam kamar,"
Setelah mendapatkan jawaban dari pelayan itu,Elena pun mengangguk paham,dan bergegas berjalan menuju kamar sang ayah....
Ceklekkkk
"Pa,bagaimana keadaan tante Suzi?" tanya Elena berjalan mendekati sang ayah yang tenga mengamati dokter yang sedang memeriksa Suzi.
"Haaah...Nyonya besar baik-baik saja,dan mulai hari ini Nyonya besar tidak boleh melakukan perkerjaan berat,atau pun memikirkan masalah," jelas Dokter setelah memeriksa Suzi,lalu menghela nafas berat.
"Memang nya,istri sakit apa Dok?"
"Nyonya tidak sakit,hanya sedang hamil,selamat ya Tuan,"
Deg
Jantung Elena langsung berdetak dengan kencang,lalu berjalan keluar dari dalam kamar tampa mengucapkan sepata kata apapun....
gercep amat si mathew