Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33.
Damian menghabiskan lima botol anggur, dia merasa sangat frustasi setelah mengetahui siapa sebenarnya Leticia.
Gadis mungil yang kehidupannya sangat menderita, dan gadis kecil itu adalah istrinya.
Dan dia telah menambah penderitaannya selama lima bulan ini setelah masuk ke kediamannya.
Damian meracau terus meratapi kekejamannya, dia ingin memukul seseorang untuk melepaskan rasa kesal dan amarahnya.
Dadanya terasa sangat tidak enak, Damian mendorong kursinya kebelakang.
Dia sempoyongan karena sudah mulai mabuk, dan wajahnya sudah memerah.
Tanpa sengaja karena tubuhnya yang tidak stabil lagi berdiri, menyenggol seorang pelanggan bar yang sedang berjalan.
"Sialan!" makinya marah memicu emosinya yang ingin dikeluarkannya, "Kau sengaja menabrak ku ya! kau cari masalah ya, sini kau sialan!!"
Damian berteriak pada pelanggan tersebut, dan dia pun melayangkan tinjunya ke wajah pria itu.
Bukk!!
Bar jadi riuh karena ulah Damian.
Jenson menarik Bosnya tersebut agar tidak berbuat lebih jauh lagi.
Pelanggan yang kena tonjok itu terkejut tiba-tiba ditonjok oleh Damian, dan dia pun jadi tersulut emosi.
Bukk!!
Pria itu membalas Damian, tinjunya melayang ke wajah Damian.
Damian langsung terhuyung terjatuh ke lantai.
Bar semakin riuh.
"Kampret kau! kau yang menabrak aku, kau salahkan pula aku! sialan!!" kata orang itu berteriak emosi.
Damian yang terjerembab ke lantai berusaha untuk bangkit berdiri.
"Sini kau! kau pikir aku takut padamu, brengsek!!" teriak Damian tidak mau kalah, dia ikut berteriak dengan kencang juga.
Jenson menahan Bosnya yang ingin meninju kembali pelanggan tersebut.
"Lepaskan aku, aku ingin berkelahi dengannya!" sahut Damian berontak dari kungkungan Jenson.
"Tidak Tuan! sudah! ayo aku antar ke hotel!" kata Jenson menarik Damian keluar dari bar tersebut.
"Tidak! aku beluma selesai! awas!!" Damian mendorong Jenson.
Dengan terhuyung Damian menghampiri orang tersebut yang tengah ditahan dengan beberapa pelanggan lainnya.
Bukk!!
Tinju Damian kembali melayang ke wajah orang tersebut.
Bukk!!
Damian pun kembali mendapatkan pukulan, dan..
Brukk!!
Damian terpental kelantai, dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.
Damian terluka.
Dengan sigap Jenson membawa Bosnya keluar dari bar tersebut.
Beberapa orang kembali menahan pelanggan yang ditinju Damian tadi, yang berupaya ingin memukul Damian lagi.
Akhirnya Jenson berhasil membawa Bosnya keluar dari bar tersebut.
Jenson meletakkan Damian di kursi belakang dengan posisi berbaring.
Damian sudah mabuk berat.
Dia meracau tidak jelas sambil memaki.
"Antarkan aku pulang!" teriak Damian pada Jenson.
"Baik Tuan, ini aku akan antar anda ke hotel!" sahut Jenson, membawa mobil keluar dari parkiran Bar tersebut.
"Siapa suruh ke hotel! apa kau tidak dengar apa yang kukatakan? aku mau pulang, Leticia menungguku!!" bentak Damian marah dengan suara orang mabuk.
Jenson pun akhirnya membawa Bosnya kembali pulang ke Mansion.
Sepanjang jalan Damian terus ribut, mengatakan ingin pulang ke Mansion, Leticia menunggunya.
Sesampainya di Mansion, dengan susah payah Jenson membawa Damian masuk kedalam rumah.
Dengan tubuh Damian yang besar dan tinggi, Jenson sangat sulit membawa Damian untuk naik kelantai atas.
Jenson meletakkan Damian disofa ruang tengah.
Kemudian mencari Bibi Lina untuk mengurus Damian.
"Aku mau Leticia...Leticia!!" Damian meracau memanggil nama Leticia sambil berteriak.
Bibi Lina pun bergegas memanggil Leticia ke paviliun.
" Leticia...mana dia!" sahut Damian dengan suara parau karena mabuk.
"Sudah dipanggil sama Bibi Lina, Tuan!" kata Jenson.
"Kenapa begitu lama!" katanya mencoba menegakkan tubuhnya untuk duduk.
Brukk!
Alhasil tubuh Damian jadi terjatuh ke lantai.
Leticia dan Bibi Lina pun memasuki ruang tengah.
Mereka melihat Damian teronggok dilantai, dan terus meracau memanggil nama Leticia.
"Nona, maaf Tuan Damian terus saja memanggil nama anda, sepertinya dia tidak bisa tidur di kamarnya malam ini, karena kamarnya berantakan!" kata Jenson.
"Baiklah, aku akan mengurusnya" kata Leticia.
"Terimakasih Nona" kata Jenson sambil membungkukkan tubuhnya sedikit dengan sopan.
"Aku permisi dulu Nona!" sahut Jenson lagi.
"Iya!" jawab Leticia.
Jenson pun meninggalkan Damian untuk diurus oleh Leticia.
Bersambung....
leticia badannya kecil tpi tenaganya kuat
soalnya playboy susah mau percaya wkwk
akhirnya ingatan kmbali dan sling cinta
jngan lama² damian amnesianya,kalo pun sandiwara udahan sandiwaranya 😆
awas lu damian kong kalikong sma emak lu lagi pura² amnesia, biar dket sma leticia
sakit ga sakit sama aja 🤣
tapi curiga ini bner amnesia ringan atau akal²an damian biar dket sma leticia?kita liat lanjutannya 🤣
smpe scroll lagi yg dipnggil syang leticia kan bukan orng lain?tkutnya liat leticia tpi ingetnya mantan lagi, lbih baik lupa mantan dan cwek² lain dripda emaknya
luluh juga hati leticia
awas amnesia,kalo bner banting nih hp 🤣
awas jngan bilang amnesia,tar yg diinget tunangan lagi,aaaiiisshh.. sinetron bngt kalo bgtu 😄