NovelToon NovelToon
Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Seumur Hidup Yang Ku Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Mafia / Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miphz

Aku takkan pernah mengantarmu
pamit pada bait-bait puisi terakhirku ~

Hanya saja bila di batas kejenuhan
ini datang kembali,....
Tolong carikan aku secarik lirik
yang bisa membuatku bertahan
dengan keresahanmu ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miphz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#20 Rani dan Rini

"Sejauh mana Kak Rini berhubungan sama Om Samsul ?."

Tanya Rani kepada kakaknya.

"Dari mana kamu tau dek?"

Rini balik tanya.

"Kak,ibu mertuaku sangat menentang ketika Om Samsul jatuh cinta kembali,aku takut jika ini akan menjadi masalah."

Jelas Rani.

"Dek,rumah tanggamu baik baik saja kan,Bu Anis baik kan,terus kenapa kamu kesini sendiri?"

Tanya Rini yang tak memberi kesempatan menjawab buat Adiknya itu.

"Kebetulan nanti kakak akan dipertemukan dengan keluarganya,kemungkinan Bu Anis dan Pak Hadi juga datang."

"Bilang jika Bu Anis atau siapapun yang menyakitimu,akan ku beri pelajaran kepada mereka." Tutur Rini yang membuat Rani malah bingung harus jawab darimana.

"Kaaaak...!!!!!!!"

Teriak Rani.

Rini yang kaget sontak membuatnya diam dan menatap Adiknya itu.

"Begini,pertama aku kesini mau kasih kabar bahagia buat Ibu,Bapak dan Kak Rini,Kedua perkataan kakak semuanya itu hanya pemikiran kakak saja,semuanya baik baik saja."

Rani mencoba menegaskan kata katanya.

"Lalu kabar baik apa?" tanya Rini.

"Aku hamil" Jawab Rani singkat.

Rini yang belum sempat menjawab pun menggambarkan ekspresi wajah yang sangat terharu dan bahagia.

Dia memeluk Rani sambil meneteskan air mata haru.

"Alhamdulillah kamu bisa mewujudkan keinginan orangtua kita selama ini Rani,ternyata Adikku yang dulu aku gendong sekarang sudah akan menjadi ibu."

Tangis mereka pecah masih dengan posisi berpelukan,sementara Bu mona yang dari dapur melihat mereka sangat kaget.

"Ada apa ini nak,Rini...Ranii...!!!"

Tanyanya dengan tegas tapi penuh dengan khawatir.

Mereka yang sedang berpelukan fokus dengan suara Bu Mona,berbalik badan lalu memeluk Bu Mona,.

Pak Slamet yang melihatnya dengan ekspresi santai namun hatinya tak dipungkiri penuh dengan tanya.

"Bu,Ibu dan Bapak akan punya cucu."

Suara Rini yang dibisikan ke telinga Bu Mona.

"Alhamdulillah,Masyaallah Rani kamu hamil nak?"

Tanya kembali Bu Mona memastikan.

Rani yang masih di pelukan Bu Mona hanya mengangguk dalam hanyutnya rasa haru.

Pak Slamet yang mendengar dan melihatnya pun tak bisa membendung air matanya yang sudah mengapung di pelupuk mata,.

Sembari mengusapnya Pak Slamet mendekati Anak anak serta istrinya itu,.

Mereka yang hanyut dalam haru tiba tiba,

"drrrrrtttt...."

"Ran,sebentar lagi ibu dan bapak mau pergi menemui Kakakku dan calonnya,tolong cepat pulang,masak buat makan malam Zahra,Aldi dan Vino ya.!?"

 Pesan Bu Anis.

Rani yang sebenarnya sudah males mengerjakan pekerjaan rumah harus memaksakan diri sebab mertuanya kini memang selalu mengandalkan Rani.

Rani yang tak pernah menolak pun harus pulang dan berpamitan kepada keluarganya.

"Bapak antar kamu."

Sahut Pak Slamet yang melangkah ke motornya.

"Pak,.q sudah pesan taksi pak." Jawab Rani.

"Semoga besok kalo ada rejeki bisa kebeli mobil ya nak"

Sahut kembali Pak Slamet.

"Aamiin,"

Jawab Rani,Rini serta Bu Mona berbarengan sambil melayangkan senyum indah mereka..

"Jaga ponakan ku yah,jangan nakal diperut ibumu ya anak manis."

Ucap Rini yang kini sedang mengelus perut Rani yang masih rata itu.

Rani yang sudah ingin masuk taksi dibuat bahagia melihat raut wajah mereka.

Semua melambaikan tangan dengan kepergian taksi yang ditumpangi Rani.

Sesampainya rumah,Aldi nampak lega karena tinggal menunggu wisuda,.dan berharap kakak iparnya itu bisa ikut andil hadir di acaranya itu.

Sedangkan Zahra juga sedang sibuk dengan ipad nya mencari fakultas yang diinginkannya.

Kedatangan Rani dirumahnya disadari Zahra.

"Kak,kakak dulu kuliah di fakultas ini kah?"

Tanya Zahra sambil menunjukkan ipadnya.

"Iyaa,.kak Vino juga disitu kan?."

Tanya kembali Rani.

"Iya sih,.seniornya gimana kak?

Tanyanya kembali.

"Untuk yang sekarang mah Kakak gak begitu paham,coba tanya ke kak Vino."

Jawab Rani sambil tersenyum dan melangkah ke dapur samping mereka mengobrol.

"Untuk wisuda besok,Kak Rani yang akan hadir di acara kamu Zahra,gak apa apa kan.?"

Tanya Rani sambil mencuci tangan memulai masak.

"Gak apa apa kak,sekarang ini semenjak ada Kak Rani ibu memang sudah tak memperhatikan aku."

Zahra yang mulai luluh dengan Rani,kini semakin dekat dan sering mengobrol.

"Apalagi aku."

Sahut Aldi yang sambil memainkan gamenya itu.

Zahra yang menoleh ke kakaknya itu Aldi,hanya menatap heran,tumben sekali kakak satunya ini menggubris soal ibu,biasanya cuek sekali.

Bahkan dirasa dia seperti bukan anak kandungnya,tapi kali ini perkataannya membuat Zahra justru malah kasian.

"Ibu itu ada urusan,kemarin kemarin kan juga sempet gak enak badan beberapa hari,jangan mikir yang enggak enggak,namanya ibu pasti sayang sama kalian."

Jelas Rani yang menghibur Zahra dan Aldi.

Bu Anis memang sangat sibuk dengan kemauannya sendiri,apalagi kalo sudah menyangkut Om Samsul,.

Kini Bu Anis dan Pak Hadi sampai di perusahaannya Pak Samsul,.

Bu Anis membulatkan mata disetiap sudut ruangan yang berbau duit.

Yaaah,yang ada di otaknya memang duit dan duit,.

"Aku harus minta sebagian perusahaan ini biar dikelola Vino."

Batin Bu Anis yang mulai merencanakan sesuatu.

Sementara disudut ruang pintu OB terlihat Rini yang membawa secangkir kopi.

Bu Anis mencoba mendekati dan menyapanya.

"Bukannya Rini yah,kamu kerja disini,OB.?"

Tapi pakaian kamu rapi gini,!"

Tanya Bu Anis serentak.

Rini yang masih bengong bergelut dengan hatinya.

"Mertua Rani beneran begini disini." Batinnya.

Sambil celingukan seperti mencari seseorang Rini dikagetkan lagi dengan suara Bu Anis.

"Kamu ditanya orangtua bukannya menjawab malah celingukan."

Seru Bu Anis yang sedah memasang muka kesalnya.

"Eeeeh...maaf Bu Anis,saya disini bekerja sebagai Asisten Bapak Samsul."

Jawab Rini seadanya.

Bu Anis yang kini dikagetkan dengan pernyataan Rini tidak percaya,.dia mencoba menelan saliva nya.

Bagaimana mungkin Rini bisa sedekat ini dengan kakaknya,secara pertemuan mereka hanya sekali itupun tidak ada obrolan diantara mereka,

Bu Anis yang bingung dan tak tau apa apa mulai kesal kepada kakaknya yang tidak bercerita tentang Asistennya yaitu Rini.

"Mari buk."

Pamit Rini sembari melangkah masih dengan secangkir kopi ditangannya.

Bu Anis yang tak menjawab kembali melangkah le tempat duduknya dengan banyak pertanyaan di otaknya.

"Kenapa Bu?,,kaya Rini tadi.!"

Tutur Pak Hadi ketika Bu Anis tiba ditempat duduknya.

"Iya Pak,bagaimana mungkin Rini kerja disini apalagi dia sebagai asisten pribadinya kakakku,!?"

Jawab Bu Anis yang setengah belum menerima kenyataan.

"Memangnya ada yang salah?."

Tanya kembali Pak Hadi.

"Pak...Rini itu janda,mana kita tidak tau alasan mereka bercerai,siapa tau disini Rini yang salah,gak bisa punya anak,atau selingkuh,atau dia jahat kepada mertuanya atau keluarganya siapa itu,si Andre kan,?"

Jelas Bu Anis yang overthinking.

"Sudah Bu,kenapa kita bahas Rini,biarlah menjadi urusan pribadi,kita tidak boleh mengusiknya."

Tegas Pak Hadi.

Bu Anis yang merasa kesal dengan tanggapan suaminya itu merasa suaminya itu tidak mengerti maksudnya.

Bu Anis merasa yang akan diperkenalkan kakaknya itu ialah Rini,dan dia takut jika Rini hanya akan mencintai kakaknya itu karna kaya,secara keluarga Rini hanya orang desa yang merantau dikota.

Sedangkan Vino diperbolehkan sama Rani,karna memang Rani wanita yang penurut dan menurut Bu Anis gampang untuk dimanfaatkan.

Sementara diruang Samsul,Rini yang membawakan secangkir kopi sambil senyum hangat oleh Samsul.

"Ini Mas kopi buat Mas".

Ucap Rini sambil meletakkan secangkir kopi dimeja.

"Belum juga aku meminta OB untuk buatkan kopi,kenapa kamu bikin buat aku Sayang,aku kan gak minta sama kamu.?"

Tanyanya dengan senyum mengoda sambil menatap Rini yang kini semakin cantik.

"Aku kan tau kebiasaan Mas,makanya aku inisiatif bikinkan kopi buat kamu mas,tapi aku gak tau ini kemanisan atau kepahitan."

Jawabnya dengan malu.

"Mau apapun rasanya kalau kamu yang buat tetap aku minum."

Jawab Samsul gombal.

"Eh..iya Mas q tadi melihat Bu Anis bersama Pak Hadi diruang tunggu,"

Ucap Rini.

"Ooh jadi kamu sudah ketemu dengan keluargaku ?." Balik tanya Samsul.

"Maksudnya..?????" Tanya Rini bingung.

"Bu Anis kan adiknya Mas Samsul bukan ibunya Mas kan?."

Tanya Rini lagi yang kali ini membuat Samsul ketawa.

"Dia memang adikku makanya dia keluargaku,kalo Ibu dan Ayahku sudah lama meninggal Rini sayang,dan yang ingin ku pertemukan sama kamu itu ya Bu Anis dan Pak Hadi,.mereka keluargaku yang ku punya setelah Dafa."

Jelas Samsul.

Rini yang terdiam pun seolah memutar otak.

"Gak papa,aku pertemukan kamu dengan mereka bukan ingin minta restunya,tapi hanya untuk memperkenalkan jika yang bisa meluluhkan hatiku itu Kamu."

Jelasnya lagi dan kali ini tangan nakal Samsul mencubit manja hidung mancungnya Rini.

Sambil menarik tangan Rini,Samsul mengajaknya untuk menemuinya.

Samsul yang tanpa permisi lansung duduk ditempat duduk dimana ada Bu Anis dan Pak Hadi.

Bu Anis yang masih dengan muka tak percaya celingukan mencari orang yang akan diperkenalkan kakaknya itu.

"Nyari siapa kamu Nis?." Tanya Samsul.

"Mana Wanita yang bisa dengan hebat membuat kakak jatuh Cinta,mana aku penasaran,selama berpuluh tahun menduda tiba tiba sekali jatuh cinta."

Tuturnya dengan nada kesal.

Rini yang sudah tidak mood dengan sikap Bu Anis membuatnya mikir dengan Adiknya itu Rani.

"Bagaimana dia bisa nyaman tinggal bersama mertua macam begini.??" Gumamnya dalam hati.

Samsul yang mendekatkan posisi duduknya dengan Rini,membuat tersadar dengan apa yang sedang dipikir Rini.

"Wanita itu adalah Rini,kakaknya Rani".

Jawab Samsul sambil memegang tangan Rini.

Bu Anis yang shok hanya mengangga memandang Rini tak suka.

"Saya perkenalkan Rini kepada kalian bukan untuk meminta restu kalian,hanya ingin memperlihatkan wanita yang telah mengisi hatiku,jadi tolong terutama kamu Anis jangan ulangi kejadian yang pernah terjadi kepada Alma,ini serius untuk yang ini jika kamu berani melakukannya lagi,q akan menghukum mu lebih kejam.!!!"

Ancam Samsul dengan tatapan yang tajam.

Dia paham betul hanya dengan ekspresi adiknya itu,dia tidak suka dengan Rini,entah Samsul tak tau yang jelas dia paham dengan tatapan adiknya itu.

Sedangkan Pak Hadi berusaha meredam amarah Bu Anis,.Pak Hadi sungguh tidak enak dengan Rini dan Samsul,menyadari kesalahan yang dilakukan istrinya dulu benar benar jahat,

"Saya sudah siapkan sopir untuk antar kamu dan Hadi,tolong Hadi ajak Anis pulang."

Perintah Samsul.

Pak Hadi hanya mengangguk dan merangkul Bu Anis untuk keluar ruangan itu.

Kini Rini bisa bernapas lega setelah kepergian Bu Anis,seakan sesak yang ditahan ingin sekali diluapkan,sebab yang dia pikirkan saat ini justru malah adiknya,dia takut selama ini Rani memendam sendiri.

"Kamu kenapa sayang,takut?."

Tanya Samsul kepada Rini.

"Semenjak hatiku dipatahkan dan harga diriku diinjak injak,aku tak ada rasa takut untuk diriku sendiri Mas,justru saat ini yang mengganjal di pikiranku adalah Rani,bagaimana bisa dia hidup dengan mertua model begini ?."

Tuturnya dengan khawatir.

"Selama aku dirumah adikku,Rani diperlakukan sama seperti anak anaknya,tp kalau untuk hal lain saya tidak paham."

Jelas Samsul.

Sementara Bu Anis sampai dirumah dengan amarah yang masih menggebu.

"Ranii...!!!!!!" Teriaknya.

"Iya Bu,kamu masak apa ini,kenapa hanya sambal dan ikan saja,sayurnya mana,anakku Zahra dan Aldi apalagi Vino harus selalu ada sayur,kamu mau bikin anak anakku kekurangan Vitamin ha.????"

Tanyanya dengan marah.

"Maaf Bu,aku mual dan pusing tadi,jadi gak sempat memasak sayur,sedangkan Aldi dan Zahra makan gak protes,dan Mas Vino pulang agak malam,jadi katanya kemungkinan makan diluar." Jelas Rani dengan wajah menunduk.

"Bagusss yaaaaa...panjang lebar sekali omongan kamu".

Belum sempat meluapkan lagi Pak Hadi menarik Bu Anis masuk ke kamar dan meminta maaf kepada Rani,.

Rani yang kaget dengan amarah Bu Anis hanya bisa menangis,.

Karna memang baru kali ini dia diperlakukan kasar dengan Bu Anis,.

Aldi yang melihat itu mendekati Rani,.

"Kak,maafkan Ibu,begitulah sifat ibu jika ada sesuatu yang tidak sesuai keinginannya."

Tutur Aldi dengan wajah memelas.

"Tak apa,kakak hanya sedang sensitif saja".

Jelas Rani sembari melangkah masuk ke kamar.

"Drrrddd...drrrrddd"

"Ran,ini Kak Andre,bisakah kamu pertemukan aku dengan Rini?"

Pesan Andre yang sengaja dikirim ke Rani,sebab Rini sudah memblokirnya,sedang Rini jika ada nomer baru tak pernah digubris sedikitpun.

"Maaf Kak,Kak Rini sudah mau menikah,tolong jangan hancurkan lagi hatinya."

Jawab Rani dengan kesalnya.

"Tapi Ran,kakak hanya ingin menjelaskan semua yang terjadi,sebab kini Novi berselingkuh dan aku diusir orang tuaku sebab Novi mengelapkan uang perusahaan atas nama saya Ran,tolong kakak Ran,aku hanya ingin meminta maaf kepada kakakmu Rini,bukan untuk menganggu hidupnya lagi".

Pesan yang panjang lebar itu tak digubris Rani,dia fokus dengan kebahagian yang kini sedang dirasakan kakaknya itu.

Satu bulan Lagi setelah pertemuan dengan Dafa kakaknya akan melangsungkan pernikahan,maka dari itu dia tidak akan mencampuri urusannya apalagi perkara mantan kakak iparnya itu.

1
🌟~Emp🌾
rindu itu menyakitkan /Cry//Cry//Cry/
safea
halo kaak, sebelumnya salam kenal yaa. maaf sebelumnya aku mau kasih masukan ke kakaknya, selesai tanda tanya atau tanda seru itu tidak perlu ditambahin titik atau koma lagi ya. cerita kamu sudah bagus sekali, semangat terus ya menulisnya kaak!
••iind•• 🍂🫧: Prolog sampe bab 15 an sepertinya begitu kak, memang blm aku revisi, lg fokus nulis tp dalam versi yang sedikit sudah ku perbaiki,beda dari bab sebelumnya, terimakasih masukannya kak.🥰
total 1 replies
Jihan Hwang
hai kak aku mampir..
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
🌟~Emp🌾
udah sayang 😁
🌟~Emp🌾
mampir baca nyicil 🙏
Delita bae
👍💪💪💪👍🙏
Delita bae
💪💪💪💪👍🙏👌
Delita bae
💪💪💪💪👍🙏
Delita bae
mangat pagi😁👍🙏
Delita bae
salam kenal 👋jika berkenan mampir ya😇🙏
Xearineee
Aku mampir kak, semangat terus yaaa/Determined//Determined/

Mampir juga di novel ku ya kak/Rose/
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
wah bkalan ada ulat keket ntar nih
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
••iind•• 🍂🫧: Ulat teh pucuk 😂
total 2 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis 🤎
Semangat berkarya. Ceritanya aku tabung dulu biar enggak penasaran 🥰
••iind•• 🍂🫧: 🥰🥰🥰🥰😍😍 terima kasih kak
total 1 replies
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
aku baca meraton ya kk.. hihi
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina: hihihi,, ok ok takut d liat spy kak kalo d gc org bahas yg sensi. hohoho
••iind•• 🍂🫧: 🫢🫢🫢, terima kasih sudah mampir, sudah follback 🫡
total 2 replies
🏘️⃝𝐏 ⃟🏘️⃟Siska Marcelina
kak,, polbek yaa..
••iind•• 🍂🫧
Aku tahu 🤣🤣🤣🤣
si ciprut
emmm
selisih 12 tahun, yayaya
kalau selisih 16 tahun cocok ga ya?🤔🤔🤔
😆😆😆😂😂😂😂
✮⃝❤️‍🔥ˢᵗᵃʳ°black_mafia🔥
semangat
••iind•• 🍂🫧
Mau nikah lagi????
si ciprut
waalaikumsalam sayang/Proud//Proud/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!