NovelToon NovelToon
Aghnia Dan Dosen Killer

Aghnia Dan Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Dosen / Cintamanis / Romansa
Popularitas:21.1k
Nilai: 5
Nama Author: Renyah

Kisah Aghnia Azizah, putri seorang ustadz yang merasa tertekan dengan aturan abahnya. Ia memilih berpacaran secara backstreet.

Akibat pergaulannya, Aghnia hampir kehilangan kehormatannya, membuat ia menganggap semua lelaki itu bejat hingga bertemu dosen killer yang mengubah perspektif hatinya.

Sanggup kah ia menaklukkan hati dosen itu? Ikuti kisah Nia mempelajari jati diri dan meraih cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 5 Keputusan Abah

Aghnia yang kelelahan menahan rasa sakit tubuhnya pun kehilangan kesadaran. Risti sontak panik. Ia membaringkan perlahan tubuh Aghnia dan menemukan bantal untuknya.

"Duh, aku harus bagaimana?", panik Risti. "Oh, telepon Abah!", Risti segera mencari ponsel Aghnia dalam tas dan mencari kontak abah Lukman Najib, ayahanda Aghnia.

Usai mendapat kabar dari Risti, Ustadz Lukman dan istrinya Zulfa Faizah pun bergegas mengunjungi putrinya. Dalam satu jam, mereka telah sampai di kontrakan putrinya. Mereka berdua disambut oleh Risti dan Monica, seolah sedang cosplay menjadi santriwati, memakai rok panjang dan kaos lengan panjang yang longgar tak lupa dengan kerudung instan menutup dada.

Umi menutup mulutnya melihat kondisi putrinya yang sekilas saja sudah nampak memprihatinkan. Wanita paruh baya itu mendekat mencium dahi Aghnia, mengusapnya perlahan, menahan air matanya agar tidak luruh.

Begitupun dengan ustadz Lukman, pria itu menggeleng dan menghela nafas panjang. Ustadz Lukman telah menerima cerita dari kedua teman kontrakan Aghnia, lengkap dengan pelecehan yang telah Bimo lakukan.

Ustadz Lukman mengambil langkah besar, ia akan membawa Aghnia ke rumah sakit, melakukan perawatan di sana serta visum dengan mencari dokter spesialis forensik wanita, tak peduli berapapun biayanya. Ia lebih mementingkan aurat putri satu satunya. Ustadz Lukman juga akan menyewa pengacara untuk membantu memproses laporan pelecehan anaknya.

"Risti, tolong salin rekaman kamera keamanan di depan kontrakan kalian. Aku akan menggunakannya untuk menuntut penjahat itu! Juga, tolong hubungi siapapun yang bisa bersaksi untuk putriku saat dia dipukuli", pinta ustadz Lukman. Risti hanya mengangguk dan segera kembali untuk mengumpulkan barang bukti dan saksi dari cerita Monica.

"Mon, kamu punya kontaknya Malik?", Risti jelas tidak memilikinya. Monica pun menggeleng karena selalu gagal meminta kontak pria itu.

"Besok aku akan mencarinya dan meminta bantuannya", ujar Monica, salah satu saksi dalam penjambretan tadi.

Hari pun berlalu. Hasil visum Aghnia telah keluar. Terdapat sejumlah lebam, lecet, dan paling parah adalah luka dalam di area lambung dan ulu hati.

"Risti, bagaimana rekaman kamera pengawas dan saksi lain yang aku minta?", ustadz Lukman nampak marah namun berusaha mengendalikan emosinya.

"Ini Bah", Risti mengulurkan ponselnya. Rekaman itu disertai suara, sehingga cukup jelas terdengar apa yang Bimo ucapkan kemarin kepada Aghnia.

"Saksi satunya, bernama Malik Bah. Tapi, Monica masih mengusahakan untuk mencarinya agar mau membantu kita", tambah Risti. Ustadz Lukman hanya mengangguk. Saat itu, Aghnia yang melihat sikap Abahnya pun bingung. Ia jelas khawatir jika Abahnya tahu, alasan Bimo ingin menjamahnya adalah saat dirinya tengah asyik berjoget di diskotik bersama Risti dan Monica.

"Duh, kalau Abah tahu, aku pasti akan diboyong, drop out dari kampus dan kembali diasramakan ke pondok", batin Aghnia. Ia benar-benar dilema, ingin menuntut Bimo, namun tak ingin perilaku minusnya diketahui Abahnya.

"Bah, apa tidak sebaiknya kita pakai cara lain? Aku pindah kampus misalnya?", pinta Aghnia. Ustadz Lukman nampak memerah marah mendengar perkataan Aghnia yang seakan menoleransi kejahatan sekeji ini.

"Apa kamu akan jadi pengecut atau kamu punya hal lain untuk dijelaskan kepada Abah?", selidik ustadz Lukman, menatap tajam mata putrinya. Faizah mengusap punggung suaminya agar tidak tersulut emosi.

Deg! Seketika jantung Aghnia serasa berhenti. Ia takut ketahuan dan akan dikekang lagi seperti dahulu.

"Aku, cuma tak ingin menambah musuh Bah. Saat aku pulih, aku akan menghajar Bimo sendiri", ucap Aghnia, mencari alasan yang logis.

"Kamu ini perempuan Nia. Abah mengajarimu bela diri itu untuk sebatas menjaga diri, bukan berperilaku bar-bar layaknya preman", protes ustadz Lukman.

Setelah beberapa menit berdebat dengan abahnya, Aghnia menyerah. Ia menyetujui keputusan abahnya untuk melanjutkan ke jalur hukum atas apa yang terjadi pada dirinya, ia akan mencari cara lain agar dirinya tidak ketahuan sering keluar malam dan pergi ke diskotik.

Monic mencari Malik di ruang sekretariat Kerohanian Islam, ia berharap pria itu berada disana agar permasalahan Aghnia segera tuntas. Gadis itu menghela nafas lega mendapati Malik duduk menyender tembok sedang membaca buku. Ia menghampiri pria itu dan menarik bukunya, menyembunyikannya di belakang punggung rampingnya.

Malik terkejut, ia menatap gadis di depannya dengan marah.

"Kamu harus ikut aku" ujar Monic menarik pergelangan tangan Malik, namun berhasil ditepis oleh pria itu

"Ih kasar banget sih jadi laki, nanti nggak laku loh?" Imbuh Monic,

"Kembalikan bukuku" ucap Malik dengan penuh penekanan.

"Malik! Kamu harus ikut aku, Abah Aghnia akan melaporkan kasus kekerasan dan pelecehan Aghnia ke kantor polisi, beliau butuh saksi, dan kamu adalah saksi saat terjadi kekerasan pada Aghnia" jelas Monic.

Gadis itu kembali menarik pergelangan Malik, namun Malik menghindar dan membuat jari Monik terbentur meja. Gadis itu cemberut.

"Bukankah kasusnya hanya kekerasan kenapa ada pelecehannya juga?" Batin Malik.

"Baiklah aku akan menjadi saksi, harus kemana kita pergi?" Imbuh Malik, pria itu berdiri di hadapan Monica dan merebut buku yang dibawa gadis itu. Tak menggubris jari Monic yang terbentur meja.

"Huh! Ikuti aku" jawab Monica, gadis itu menghentakkan kakinya kesal tidak diacuhkan pria yang disuka, berjalan lebih dahulu diikuti oleh Malik.

Malik tidak heran Monica membawanya ke rumah sakit, mengingat keterangan dokter jaga di ruang kesehatan kemarin. Pria itu mengikuti Monica hingga tiba di ruangan Aghnia.

Monica mengetuk pintu dan dibukakan oleh Risti, mereka berdua masuk dan disambut oleh Abah dan umi Aghnia. Malik memandang sekilas kondisi Aghnia yang pucat sedang tertidur di kasur rumah sakit.

"Ini Malik Abah" ucap Monic, Abah Lukman mengangguk lalu menepuk pundak anak muda di depannya.

"ayo berbicara di depan" tutur Abah.

Mereka berdua duduk di kursi tunggu depan ruangan Aghnia, Abah menjelaskan inti dari keputusannya untuk menjebloskan Bimo ke penjara. Malik mengangguk memperhatikan penjelasan dari Abah Aghnia.

"Aku akan melaporkannya hari ini juga, jadi persiapkan dirimu untuk menjadi saksi nanti atau esok bersama Risti" jelas Abah

"Satu lagi Malik, terimakasih banyak kamu telah menolong anakku, " imbuh Abah, ia tersenyum menepuk pundak Malik.

"Aku akan menghubungimu nanti jika sudah menerima kabar dari pihak kepolisian. Kamu boleh pulang sekarang. Bukan berarti mengusirmu, hanya saja kamu pasti tahu batasan lawan jenis bukan?" Jelas Abah,

Malik mengangguk, ia tak banyak bicara. Pria itu bersalaman dengan ustadz Lukman kemudian pergi meninggalkan rumah sakit. Di perjalanan pulang, Malik menggelengkan kepalanya heran. Ia mengira orangtua Aghnia adalah seorang pengusaha dan beribadah seadanya, nyatanya ayah Aghnia adalah tokoh agama yang cukup terkenal di kota Tanon ini, tingkahnya sangat berbanding terbalik dengan anaknya. Ia sedikit tahu kelakuan putri ustadz Lukman setalah beberapa kali tak sengaja bertemu saat larut malam saat ia mencari makan, gadis itu menggunakan pakaian yang kurang bahan berjalan dengan Monica dan satu temannya lagi. 

1
Anita Ningsih
alfi egois
Dyah Ika
Luar biasa
irma amalia
nangiiiisssss part 2😭😭😭😭
irma amalia
deeppp bangettt apa yg di katakan oleh mas alfin
irma amalia
nangiiiissss bangetttt😭😭😭😭
irma amalia
duhhh nyeseekknya sampee siinii😭
irma amalia
hangat hangat eek ayam ngakk tuhh🤣
irma amalia
iblis aja minder lihat kelakuan si bagas
irma amalia
veronika itu siaaapaa thorrr?
Renyah: operator perdana "nomor yang anda tuju sedang tidak aktif"
total 1 replies
irma amalia
mbk nia suka cilokkk juga ternyataaa ,aku kira cumn somay doang😂
☠☀💦Adnda🌽💫
seru bngt kish Aghnia sama dosen killernya .....bukan cuman Tetang romansa anak kuliahan,tpi bnyk ilmu jg yg bisa kita serap dari novel ini .... terimakasih bnyk othor 🙏🙏✌️🥰
Renyah: sama sama, terimakasih telah membaca Aghnia hingga tuntas.
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
bnyk ilmu juga disini nggak melulu soal cinta mahasiswa dan dosen ....😁
☠☀💦Adnda🌽💫
jangan Malik....saran Bagas terlalu beresiko dosa jg 😁
☠☀💦Adnda🌽💫
bener yg dibilang Risti Nia ....JD merinding 🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
bimo masa mahasiswa otaknya ngeres bngt. ...jngn " mahasiswa abadi y 🤭🤔
Rian Moontero
Makasih atas critanya thoor,,👍🤝🙏
Kutunggu karyamu slanjutnya,ndak pake lama yaa thoorr🤩🤩🤸🤸
Renyah: sama sama, terimakasih sudah membaca Aghnia.
total 1 replies
Tabuut
Ciye, selamat ya, bentar lagi di..
Renyah: teh kali
Tabuut: Dicelup celup tuh
total 3 replies
Tabuut
Ck ck ck..
Tabuut: Naksir ngga mau ngaku, jadi deh dikerjain
Renyah: kenapa?
total 2 replies
Rian Moontero
Semangaaat up thoor🔥🔥💪💪🤸🤸
Tabuut
Nah loh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!