Arina khumaira putri seorang ibu rumah tangga, dengan 3 orang anak yg masih kecil yang dipanggil Bunda, Anak pertama bernama Muhammad Gala Samudera berumur 8 thn dipanggil Gala, Anak kedua seorang perempuan bernama Arumi Chintya Ananda berumur 3 tahun dipanggil Rumi, Anak ketiga bernama Muhammad Raihan Al Gibran di panggil Al.
Aku harus meninggalkan rumah bersama ketiga buah hatiku dan kota tempat kami tinggal secara diam- diam tanpa sepengetahuan suamiku dengan bantuan sahabatku astrid, akibat kekerasan fisik yang aku dapatkan dari suamiku seminggu yang lalu membuat aku membulatkan tekad ku untuk pergi meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sha-Queena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Penelpon misterius
Drrtt...drrtt....
Hp ku berbunyi kembali dan kulihat ada telpon masuk namun nomor baru....aku coba mengangkatnya
[Halo Assalamu Alaikum....maaf ini dengan siapa?] tanyaku
[Waalaikum salam....ini dengan MATA ELANG...] jawabnya
"MATA ELANG...?????" gumamku dalam hati
[Maaf, namanya mata elang ya?] tanyaku kembali
[Ohhh...itu nama lain aku untuk kepentingan lain...] jawabnya
[Aku mohon maaf ya bukan nya aku sombong atau bagaimana, tapi aku tidak punya kenalan atau teman bernama seperti itu...kalo boleh tau untuk apa anda menelpon aku?]
[Apakah kamu baik-baik saja Arin?]tanyanya lagi
[Aku baik-baik saja, tapi maaf sekali lagi aku tanya ada kepentingan apa menelpon ku dan anda siapa sebenarnya?]
[Kalo kamu baik-baik saja kenapa harus melakukan visum dirumah sakit] tanya nya kembali tanpa mau menjawab pertanyaanku.
Lho kok dia tahu aku visum dirumah sakit ya???sedangkan yang tahu masalah ini hanya Astrid dan kak Fai, apakah mata elang ini kak Fai??? Sepertinya aku kayaknya familiar deh sama suaranya tapi aku lupa siapa ya???gumamku dalam hati.
[Maaf ya aku tidak mengerti dengan maksud anda masalah visum dan aku tidak mengenal anda.....assalamu alaikum] jawabku dan langsung kututup telpon tersebut.
Astagfirullah....ada-ada saja masalah yang timbul, belum selesai satu ada lagi penelpon tidak jelas siapa, namun mengetahui tentang yang terjadi padaku.
Dari suaranya sih familiar sekali, namun bukan suara kak Fai, tapi yang tahu masalah ini hanya mereka berdua yaitu Astrid dan kak Fai.
Sedangkan kalo Astrid dia pasti bisa menjaga rahasia ini, dan dia juga mau cerita ke siapa.
Aduh kepalaku makin pusing saja gara-gara penelpon si MATA ELANG ini, aku takut semakin banyak yang mengetahui masalah visum tersebut, maka akan semakin sulit nanti aku akan meninggalkan kota ini jika Ayahnya anak-anak mengetahui rencanaku.
Tanpa kusadari sejak tadi kakak Gala sudah ada didekatku dan memperhatikanku yang lagi melamun memikirkan penelpon tersebut.
" Kamu baru datang nak....kok Bunda tidak dengar salam nya?" tanyaku pada Gala
"Bagaimana Bunda mau dengar, sedangkan Bunda asyik melamun sampai aku datang, beri salam, dan duduk didekat Bunda tapi Bunda sama sekali tidak merespon, jadi Gala diam saja takutnya Gala sentuh atau panggil Bunda malah bunda kaget, jadi Gala pilih diam saja sampe Bunda kembali ke alam nyata...hehehe" jelas anakku sambil tertawa.
"Masa sih nak...sampe segitunya Bunda melamun ya, sehingga bunda tidak menyadari kehadiran kamu" cicitku sambil menggaruk kening aku yang tidak gatal
"Ihhh Bunda tidak percaya ya sama Gala hehehe" sahut anakku dan masih tertawa melihat diriku yang masih bingung sendiri.
"Iya deh Bunda percaya kok nak" kataku kembali
"Bunda melamunkan apa sih serius begitu sampai tidak sadar keadaan sekitar?" tanya anakku penasaran
"Oh itu tadi nak Bunda lagi pikirkan puding apa yang mau Bunda buatkan untuk tante Astrid besok" kataku dengan alasan pikirkan puding padahal memikirkan penelpon misterius.
Beberapa saat kemudian aku mendengar suara mobil didepan, dan kayaknya anak-anakku sudah datang dari rumah kakeknya, aku kedepan sedangkan Gala aku lihat dia segera masuk ke kamarnya mendengar suara mobil datang.
Hmmm....anakku masih dengan perasaan yang belum bisa dia hilangkan jika melihat Ayahnya, sehingga dia seolah-olah menghindari Ayahnya terus.
Sesampai didepan kuliat kakak Rumi dan adek Al sudah turun dari mobil dan langsung berlari ke arahku setelah mereka melihatku.
"Bunda sayang" teriak mereka berdua
Aku langsung duduk dengan lutut menumpu ke lantai agar aku dapat memeluk kedua anakku
"Sayang-sayang nya bunda...dari mana nak" tanyaku ke mereka padahal aku sudah tahu mereka dari mana.
"Dari rumah kakek Bunda" jawab kakak Rumi sambil duduk dipangkuanku.
"Ayo masuk nak kita mandi dulu trus kita makan, tadi bunda masak mie goreng kesukaan kalian...mau?" tanyaku dan langsung mereka serempak mengatakan maauuuu.
Aku dan anak - anak masuk kedalam rumah, tanpa aku mempedulikan Ayah mereka yang berjalan kearah kami.
Aku langsung memandikan mereka berdua, karena sudah sore sekali dan sebentar lagi waktu maghrib tiba.
Setelah mereka mandi dan berpakaian, aku mengajak mereka untuk makan dimeja makan dan kakak Gala juga ikut kemeja makan walau tidak makan, tapi dia hanya ingin menemani adik - adiknya di meja makan.
"kakak Gala tidak ke masjid nak untuk sholat maghrib itu masjidnya sudah bunyi" tanyaku ke kakak Gala
"Sebentar lagi Bunda selesai adik-adik makan aku ke masjid" jawab Gala
Setelah adik-adik nya selesai makan, Gala segera ambil wudhu, terus pergi ke masjid untuk melakukan sholat magrib.
Aku pun melaksanakan kewajibanku kepada Sang Pencipta dikamar anak-anak karena disana sudah ada alat sholatku kusimpan.
Aku malas kekamar kami kalo Ayahnya anak-anak ada disana, karena untuk melihatnya saja aku sudah muak apalagi sekedar mau berbicara.
Ditempat lain yakni dirumah astrid...
Setelah mengirim DM dan menelpon seseorang, Farid merasa kesal sekali karena orang yang dia telpon menutup telponnya secara sepihak.
"Akhhh kenapa dia menutup telponnya....padahal aku masih ingin mendengar suaranya dan berbicara denganmu" gerutu Farid seorang diri dikamarnya
"Kenapa ya aku merasa dia sedang tidak baik-baik saja disana" cicit Farid lagi
"Aku harus cari tau tentang dia sekarang, aku khawatir dia kenapa -kenapa" Farid masih berbicara dengan sendiri.
Akhirnya Farid keluar dari kamarnya, dan ke kamar Astrid untuk menemui astrid karena ada hal penting yang ingin dia tanyakan.
Tok..tok...tok
Farid mengetuk pintu kamar astrid, namun tidak ada jawaban dan sepertinya astrid benar-benar sedang bobo cantik seperti yang dia katakan tadi.
" Aku harus bicara sama Astrid sekarang karena nanti malam aku ada tugas luar"
Tok...tok...tok
Farid mencoba kembali untuk mengetuk pintu kamar Astrid, namun sia - sia karena tetap sama tidak ada sahutan juga dari dalam.
Ternyata yang kamarnya diketuk terus dari luar oleh Farid, sejak tadi lagi asyik nonton drakor sambil memakai head sheet makanya dia tidak mendengarkan ketukan pintu kamarnya....OMG Astrid seandainya Farid tau kelakuan kamu didalam kamarmu saat ini, pastinya dia akan mencak mencak sama kamu...author ikut komentar hahahaha
Sementara diluar Farid masih misuh-misuh sendiri didepan kamar Astrid, sehingga membuat mamanya yang mau kekamar Astrid jadi heran melihat anak lelakinya berbicara sendiri didepan kamar adiknya.
"Kamu kenapa berbicara sendiri didepan kamar adikmu nak?" tanya mama nya Farid
Farid sampe terkejut, karena tiba-tiba mama nya ada dibelakangnya mengagetkannya.
"Astagfirullah mama.....kenapa tiba-tiba muncul dibelakang aku sih, aku jadi kaget" protes Farid
"Ya Allah nak kamu nya yang kenapa misuh - misuh sendiri tidak jelas begitu disini" jawab mama Farid lagi.
"Ini ma...aku dari tadi ketuk - ketuk kamar Astrid tapi tidak ada jawaban dari dalam, apa dia masih tidur ya? jelas Farid ke mamanya
"Coba mama liat ya mudah-mudahan pintunya tidak dikunci" jawab mama nya
Ya Farid tidak mau langsung -langsung masuk kekamar adiknya, karena biar bagaimana adiknya juga butuh privacy dan apalagi kamar anak perempuan.
Mama farid mencoba membuka pintu kamar anak perempuan nya, dan ternyata benar tidak dikunci, dan mama langsung masuk dan ternyata yang empunya kamar lagi asyik nonton di tempat tidurnya.
Mama memberi kode ke Farid untuk masuk , dan ketika Farid masuk dia langsung spontan teriak ketika melihat apa yang lagi Astrid perbuat...
"Astagfirullah....ASTRID WULANDARI"
Orangtua Afni malu dgn kelakuan anaknya
selamatkan Willy ya thor