NovelToon NovelToon
PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

PENGUASA ANGIN BENUA TIMUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Perperangan
Popularitas:483.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Liu Bai, dianggap sebagai pemuda tak berguna oleh semua orang karena dia tidak memiliki kemampuan apapun dibandingkan dengan pemuda se generasi nya, tingkah lakunya yang terkadang konyol serta selalu membuat marah orang lain membuatnya semakin di kucilkan.

Suatu hari Liu Bai tidak sengaja bertemu dengan kultivator yang terluka parah, sebelum kultivator itu meninggal, dia sempat memberikan seluruh kekuatan dan keahliannya kepada Liu Bai, dengan mendapatkan warisan besar serta metode dan keahlian dari sosok tersebut, akhirnya Liu Bai memiliki kemampuan untuk bersaing dengan para pemuda se generasi nya, namun perjalanan Liu Bai terus berlanjut demi memberantas kekuatan jahat, apakah perjalanan Liu Bai akan berhasil, mari kita ikuti bersama petualangan Liu Bai yang berjudul, Penguasa Angin Benua Timur, selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kitab Spiritual Surgawi

Kebanyakan seseorang yang telah mencapai ke Tahap Pemula akan memiliki Qi pertama mereka sebanyak sepuluh Qi, dan itu adalah Qi awal saat pertama kali Qi diserap. Ada beberapa metode cara melakukan penyerapan Qi, yang umum sering dilakukan dengan mengumpulkannya adalah dengan cara meditasi sekaligus menyerap Qi di sekitar mereka.

Qi yang dapat diserap di beberapa di sekitar di sebut Qi Alam, dan tidak semuanya memiliki Qi yang sangat padat, ada yang beberapa wilayah memiliki Qi tipis, sedang, dan juga padat, namun penyerapan tersebut tergantung dari kapasitas Penyimpanan Qi yang dimiliki orang yang menyerapnya, sedangkan penyimpanan Qi juga bisa meningkat seiring latihan atau pertarungan serta penyerapan yang sering dilakukan, dan setelah itu Penyimpanan Qi akan berubah ke Level berikutnya yang akan meningkatkan Tingkat kultivasi selanjutnya.

Cara menyerap Qi yang kedua adalah dengan menyerap Mustika Siluman, cara ini dilakukan untuk membantu seseorang yang terdesak atau kehabisan Qi saat dalam pertarungan, namun untuk bisa mendapatkannya harus membunuh Siluman terlebih dahulu, semakin tinggi Kelas Siluman yang didapatkan, semakin besar juga Qi yang ada di dalam Mustika Siluman, jika beruntung, orang yang membunuh Siluman tidak hanya akan mendapatkan Mustika Siluman, melainkan akan mendapatkan Inti Elemen tergantung dari jenis elemen yang digunakan oleh Siluman tersebut.

Manfaat dari inti Elemen bisa menjadi kemampuan tambahan dalam memanipulasi elemen, jika seseorang hanya memiliki Inti Elemen Air yang ada di dalam tubuh mereka, jika mereka memiliki Inti Elemen Api milik Siluman, itu bisa digunakan untuk bertarung. Sederhananya, seseorang akan mampu melepaskan kekuatan Api walau dia tidak memiliki Inti Elemen Api, dan pastinya itu tidak permanen seperti Inti Elemen asli yang berada di dalam tubuh.

Cara menyerap Qi yang ketiga adalah dengan cara mengkonsumsi Pil dan tanaman ajaib langka, cara ini juga bisa membantu seseorang memiliki cadangan Qi ketika dibutuhkan atau kekurangan Qi saat bertarung, hanya saja untuk mendapatkan tanaman ajaib dan juga Pil itu tidaklah mudah, sebab harganya sangatlah mahal.

Cara yang terakhir untuk menyerap Qi adalah dengan cara menyerap Qi dari orang lain atau Siluman yang telah berhasil dibunuh atau terbunuh, syaratnya orang yang terbunuh harus seorang Kultivator, ada dua manfaat yang akan di dapat dari seorang Kultivator dan Siluman yang berhasil dibunuh, yaitu Qi dan Aura Kematian, dan cara ini biasanya dilakukan oleh para Kultivator yang memiliki metode sesat, walaupun semuanya bisa melakukannya, namun yang sering melakukan tindakan seperti itu hanyalah para Kultivator dari aliran sesat.

Sejauh ini Liu Bai memang tidak banyak mengetahui masalah tersebut, namun dengan adanya Hun Fao yang membantu memberikan penjelasan agar Liu Bai tidak kesulitan di masa depan, Liu Bai pasti akan mendapatkan banyak pengetahuan, belum lagi Hun Fao sendiri sebenarnya adalah seseorang yang berusia lebih dari tiga ratus tahun, dia sendiri masih satu generasi dengan kakek buyut Liu Bai sekaligus murid dari leluhur Keluarga Liu generasi ketiga, hal itu yang membuatnya memiliki pengalaman yang luas serta kemampuannya yang pastinya sangat tinggi.

“Sekarang kamu sudah memiliki Qi, walau belum mencapai sepuluh, namun kamu sudah berhasil mencapai Tahap Pemula Tingkat Satu,” kata Hun Fao.

“Aku dapat merasakannya Guru!” jawab Liu Bai yang merasakan Qi di dalam tubuhnya, walau itu masih sedikit, namun Liu Bai melihat dunia dengan pandangan yang berbeda.

“Jadi seperti ini perasaan setelah menjadi Kultivator?” batin Liu Bai.

Liu Bai tidak hanya merasa dirinya sangat kuat, bahkan dia merasakan riak aneh yang sejuk serta terkadang hangat dan dingin bahkan panas di sekelilingnya, itu adalah riak dari Qi alam yang Liu Bai rasakan.

“Besok sudah waktunya bagimu untuk melakukan proses pembuatan Inti Elemen mu, hari ini kamu harus mengendalikan Qi yang kamu dapatkan agar menjadi stabil,” kata Hun Fao seraya memperhatikan Qi Liu Bai yang merembes keluar.

Qi Alam adalah Qi murni, jika seseorang tidak pandai mengendalikannya setelah menyerapnya, Qi itu akan menyebar dan merembes keluar, jika tidak segera dikendalikan, maka Qi itu akan kembali keluar sehingga penyerapan Qi yang telah dikumpulkan akan menjadi sia-sia karena Qi kembali ke alam.

Dengan arahan dari Hun Fao, Liu Bai segera menahan Qi nya yang bocor, dia dengan cepat menarik kembali sejumlah Qi yang berniat kabur dari dalam tubuh nya dan dengan cepat menjinakkannya dengan cara menyegel Penyimpanan Qi atau menutupnya agar Qi nya tidak lagi merembes keluar.

Liu Bai menghembuskan nafas keruh setelah berhasil menjinakkan Qi alam, dia tidak menyangka jika cara menjinakkan Qi alam tidaklah sulit, dan Liu Bai memperhatikan tubuhnya yang sedikit berbeda setelah memiliki Qi, tidak hanya menjadi sedikit kekar, bahkan Liu Bai merasa yakin dia dapat menghancurkan batu dengan pukulannya.

Liu Bai berjalan ke salah satu batu berukuran sedang, dia mengepalkan tangan kanan erat-erat seraya memasang kuda-kuda untuk memukul batu hitam berukuran sedangkan di hadapannya, saat sudah siap dia mengayunkan pukulannya dengan keras.

Hun Fao menoleh dan melihat Liu Bai yang sudah melesatkan pukulannya ke batu hitam, dia terkejut dan berseru keras menghentikan Liu Bai, “Berhentikan Liu Bai, kamu masih belum bisa menga…!”

“Kretekk!!”

“Owch, sakit..!!”

Belum sampai Hun Fao menyelesaikan kalimatnya karena terlambat menyadari tindakan Liu Bai, suara gemeretak keras pada pukulan Liu Bai terdengar, dan Hun Fao sendiri sampai ikut meringis melihat wajah Liu Bai yang memerah merasakan sakit di kepalan tangannya.

Liu Bai masih dalam posisi kepalan tangan di batu, wajahnya merah dengan mata yang mulai digenangi air, dan beberapa detik kemudian, dia merintih kesakitan seraya mengibaskan tangannya dan memegang tangan kanannya seraya meniup-niup berharap mengurangi rasa sakitnya.

Hun Fao menepuk jidatnya melihat Liu Bai yang sibuk meredakan rasa sakit di kepalan tangannya, dia menggelengkan kepalanya pelan dengan helaan nafas panjang, dia bukannya tidak tahu apa yang dirasakan oleh Liu Bai, seseorang yang baru memiliki Qi memang akan menganggap dirinya mampu melakukan apapun, bahkan merasa mampu untuk menghancurkan batu, walau itu memang benar, namun Liu Bai masih belum mengetahui cara mengalirkan Qi dengan benar, hal itu yang membuat tangan Liu Bai memerah dan sedikit bengkak.

“Guru..!”

Liu Bai menghampiri Hun Fao dengan memegang tangannya yang menghijau dan mulai membengkak, matanya masih merah, dan wajahnya terlihat lesu.

“Lain kali bertanya dulu sebelum mencoba sesuatu yang belum kamu pahami!” kata Hun Fao.

“Aku hanya penasaran saja guru,” jawab Liu Bai.

“Penasaran yang berujung dengan kesakitan? Walau kamu sudah memiliki Qi, namun kamu belum tahu cara mengalirkan Qi, menghancurkan batu itu sebenarnya memang bisa kamu lakukan jika kamu mengalirkan Qi ke pukulan mu, tapi ini baru pertama kali kamu memiliki Qi yang baru saja di jinakkan, jadi kamu masih harus belajar cara mengalirkan Qi itu sendiri! Apa kamu paham?”

Liu Bai tersenyum malu seraya mengangguk, dia memang merasa sangat senang dan merasa mampu melakukan semuanya, namun dia lupa jika dirinya baru saja memiliki Qi yang belum tahu cara menggunakannya.

“Oleskan ini pada tanganmu! Lain kali jangan di ulangi lagi, kamu cukup beruntung saja tulang tanganmu tidak retak!”

Liu Bai menerima botol giok kecil dari Hun Fao lalu menuangkan isinya ke tangannya yang menghijau dan sedikit membengkak, cairan hijau dari botol itu memberikan rasa sejuk dan secara ajaibnya, rasa sakit di tangan Liu Bai menghilang, dan tangannya yang menghijau serta sedikit bengkak juga kembali normal.

“Benar-benar cairan ajaib!” kata Liu Bai.

“Aku ingatkan lagi biasakan diri dulu dengan tubuh dan Qi mu, setelah Inti Elemen mu terbentuk, barulah kamu mempelajari cara menggunakan Qi dengan benar! Mengerti?” kata Hun Fao yang mengingatkan agar Hun Fao tidak melakukan hal bodoh lagi seperti yang terakhir.

“Iya guru!” jawab Liu Bai.

“Hari ini jangan ganggu aku, aku harus mengumpulkan Qi serta memulihkan sedikit stamina ku agar nanti proses penyatuan Inti Elemen mu berjalan dengan lancar!” kata Hun Fao seraya naik ke atas batu untuk bermeditasi.

Liu Bai segera mundur mengambil jarak dan sebisa mungkin tidak akan mengganggu gurunya, dia hanya menatap Cincin nya yang selama ini tidak bisa dia buka, namun sekarang dia sudah memiliki Qi dan akan membuka Cincin tersebut untuk melihat isi dalamnya.

Liu Bai mengetahui cara mengakses Cincin Penyimpanan karena dia sering diajarkan oleh pamannya serta mengetahui cara itu saat teman-temannya menggunakan Cincin Penyimpanan mereka.

Cincin Penyimpanan mampu menampung benda apapun di dalamnya, namun semua itu tergantung dari Qi yang dimiliki oleh pemilik Cincin itu sendiri, walau penyimpanan Cincin itu tidak terbatas dalam menyimpan benda, namun ada batasan tertentu yang menjadi masalah, yaitu Jumlah Qi, jika Qi seseorang berjumlah sangat banyak, maka Cincin Penyimpanan akan mampu menyimpan bergunung-gunung barang, dan bila sedikit, maka barang yang akan dimasukkan atau di simpan juga terbatas, mungkin hanya beberapa tumpukan barang dari beberapa gudang, dan dengan Qi yang Liu Bai miliki, dia masih bisa mengambil dan menyimpan beberapa barang.

Liu Bai menggigit jarinya agar berdarah dan kemudian meneteskan darahnya ke Cincin Penyimpanan, setelah beberapa detik kemudian, Cincin itu bereaksi dan mulai sedikit bergetar. Liu Bai tahu jika akses pamannya telah di hapus oleh pamannya sendiri sebelum menyerahkan cincin itu kepada Liu Bai, dan kini Liu Bai sudah menjadi pemilik resmi Cincin tersebut.

Dengan cepat Liu Bai memasukkan cincin tersebut ke jarinya dan alangkah terkejutnya Liu Bai ketika Qi nya di serap oleh Cincin Penyimpanan, walau tidak banyak, namun Liu Bai merasakan Qi nya hampir habis.

“Aku harus segera mengeluarkan Kitab itu sebelum Qi ku benar-benar habis!” gumam Liu Bai lalu segera mengakses Cincin Penyimpanan dan menemukan kitab usang di dalamnya.

Beberapa kitab kuno juga terlihat, namun Liu Bai memilih Kitab usang berwarna biru yang memiliki nama, “Kitab Spiritual Surgawi” dan Liu Bai segera mengeluarkan Kitab itu yang pernah dijelaskan oleh pamannya.

Tepat saat Qi di tubuh Liu Bai terkuras habis, Liu Bai juga sudah berhasil mengeluarkan Kitab Spiritual Surgawi nya, dan Liu Bai merasa sangat lemas serta nafasnya terengah-engah seperti habis berlari menaiki sebuah gunung yang sangat tinggi.

“Tidak kusangka kehabisan Qi akan memiliki dampak melelahkan seperti ini,” gumam Liu Bai dan dia segera melepaskan Cincin nya dari jarinya.

Liu Bai tidak berani lagi untuk menggunakan Cincin tersebut kecuali jika dirinya memiliki cukup banyak Qi, Liu Bai tidak tahu harus berapa banyak Qi yang dia miliki agar dengan mudah mengakses Cincin Penyimpanan itu tanpa khawatir kehabisan Qi.

“Jadi ini Kitab Spiritual Surgawi yang paman kuasai?” kata Liu Bai seraya membuka lembaran pertama kitab tersebut, dan selanjutnya, hal yang mengejutkan terjadi.

Lembaran pertama kitab itu tiba-tiba saja mengeluarkan cahaya emas terang yang menyilaukan mata Liu Bai, namun itu hanya sesaat sebelum akhirnya muncul sesosok manusia yang sangat kecil seukuran jari kelingking namun berwarna kuning, dan sosok tersebut terlihat seperti gambar.

Sosok kecil itu bergerak dan membelah tubuhnya menjadi banyak lalu mulai membentuk pergerakan unik, selain itu ada tulisan penjelasan yang menerangkan di setiap gerakan para sosok manusia kecil tersebut sehingga membuat Liu Bai terpana.

“Gerakan membentuk Spiritual Bumi Tahap satu?”

Gumaman Liu Bai membangunkan Hun Fao yang sedang bermeditasi, dia menoleh dan menemukan banyak sosok manusia kecil yang melakukan berbagai gerakan di atas kitab, dan anehnya Hun Fao mengenali kitab tersebut.

“Kitab Spiritual Surgawi? Keluarga Liu masih menyimpan kitab kuno itu?” tanya Hun Fao menatap Liu Bai yang juga terkejut melihat gurunya yang terbangun dari meditasinya.

1
Andipujiwahono
mantap thor ayo up lg
algore
joz
algore
jos
RahmanKikip
mntappppp,lnjutt trussss
Sarip Hidayat
lanjut upload nya yg banyak kk
Sarip Hidayat
waaah mantaap
Roni Yakub
terimakasih sudah up boskuhhh ditunggu kelanjutannya sehat selalu dan tetap semangat
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Derajat
Lanjuuuuuuit
annaza ibenk
adu pasukan ya thor
Dafa Riski
mantap
Dafa Riski
lanjut tor bagus
annaza ibenk
datang bulan jd sensi
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Andri Iswanto
lanjot terus thorr
Andipujiwahono
mantap thor ayo up lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!