Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Jam menunjukkan pukul lima pagi dimana para MUA yang diperintah oleh Marshall telah datang ke rumah Sulfi
Nenek Kedasih membuka pintu saat para MUA itu sudah berdiri di depan pintu
"Selamat pagi Nek, kami kesini diperintahkan oleh Tuan Marshall untuk mendandani Mbak Sulfi" Ucap MUA
Nenek meminta MUA untuk menunggu sebentar di ruang tamu
"Sulfi, apa kamu sudah selesai sholat subuh?" Tanya Nenek Kekasih
Sulfi yang telah melepas mukenanya langsung membuka pintu dan melihat MUA yang diperintahkan oleh Marshall sudah ada disini
MUA bangkit dari duduknya dan segera mendadani Sulfi
"Nek, bukankah kita hanya datang ke pernikahan Mas Hatta ya. Kenapa Om Marshall sampai mendatangkan MUA?" Tanya Sulfi
Nenek Kedasih juga tidak tahu apa yang direncanakan oleh Marshall sampai harus mendadani Sulfi
Matahari yang mulai menampakkan sinarnya dan menandakan kalau MUA sudah selesai mendadak Sulfi
"Masya Allah cantik sekali kamu" ucap Nenek Kedasih yang pangling menatap wajah cucunya
Para MUA juga puas dengan hasilnya yang bisa merubah Sulfi menjadi cantik sekali
Tok
Tok
Tok
Nenek Kedasih membuka pintu dan melihat Marshall yang sudah datang mengenakan setelan jas hitamnya dan membuatnya menjadi lebih tampan
"Apakah mereka sudah selesai mendandani Sulfi?" Tanya Marshal
Nenek Kedasih meminta Marshall untuk duduk di ruang tamu
Tak berselang lama, Marshall mendengar suara langkah kaki dan ia langsung menoleh ke arah suara itu
Seketika Marshall langsung bangkit dari duduknya saat melihat Sulfi yang begitu sangat cantik
Marshall merasakan detak jantungnya berdetak kencang sekali saat menatap wajah Sulfi yang begitu cantik
"Om... Om Marshall!" Sulfi menepuk Marshall yang berdiri mematung
Marshall pun langsung tersadar dari lamunannya dan ia tersenyum tipis saat melihat Sulfi
"Om, wajah aku aneh ya? Apa aku hapus saja riasan ini?" Tanya Sulfi yang tidak percaya diri dengan riasannya
Marshall meminta agar Sulfi tidak menghapusnya karena riasannya sudah membuat Sulfi siang cantik
"Ayo kita berangkat sekarang, sepertinya acara sudah mau dimulai" ucap Marshall sambil menggandeng tangan Sulfi
Nenek Kedasih tersenyum kecil saat melihat Marshall yang sedang menggandeng cucunya
Marshall keluar dari rumah Nenek Kedasih dan banyak mata memandang ketika melihat Marshall yang sedang menggandeng wanita cantik
"Om, aku pulang saja ya. Aku malu Om. Kalau aku pingsan bagaimana ini nanti?"
Marshall meminta Sulfi untuk diam dan tidak usah panik
Tiba-tiba Sulfi menghentikan langkahnya saat melihat Hatta yang akan mengucapkan Ijab Qabul dengan Linda
"O-om, a-aku...."
Marshall menggenggam erat tangan Sulfi dan memintanya untuk tidak usah takut. Kemudian Marshall mengajak Sulfi untuk masuk ke ruang acara pernikahan Hatta
Disaat Hatta akan mengucapkan Ijab Qabul tiba-tiba ia langsung terdiam saat melihat Sulfi yang ada disini
Hatta pun langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Sulfi
"S-sulfi, k-kapan kamu datang ke sini?" Tanya Hatta dengan wajah yang salah tingkah
"Sudah beberapa hari yang lalu, lekaslah menikah. Calon istrimu sedang menunggumu" jawab Sulfi
Hatta menggelengkan kepalanya dan ia meminta maaf kepada Sulfi
Melihat kecantikan Sulfi, Hatta memutuskan untuk menikah dengan Sulfi dan meninggalkan Linda
"Menikahlah denganku, aku janji akan membahagiakanmu" ucap Hatta sambil memegang tangan Sulfi
Mendengar perkataan Hatta, Sulfi langsung tertawa terbahak-bahak dan meminta Hatta untuk tidak membuat lelucon
"Aku sudah tidak tertarik dengan kamu lagi dan silahkan menikah" ucap Sulfi
Hatta yang tidak terima langsung menggeret tangan Sulfi agar mau menikah dengannya
"LEPASKAN TANGANMU DARI CALON ISTRIKU!" Bentak Marshall yang kemudian bangkit dari duduknya
Hatta yang terkejut ketika mendengar perkataan Marshall langsung melepaskan tangannya
Linda menghampiri Hatta dan memintanya untuk segera menikahinya
"Maaf Linda, aku akan menikahi Sulfi. Dan aku tidak bisa meneruskan pernikahan ini" ucap Hatta dengan percaya diri
Linda langsung menangis di hadapan banyak tamu yang hadir
"Kamu harus menikahiku karena sekarang aku sedang hamil" Ucap Linda
Mendengar perkataan Linda, semua orang langsung memandang wajah Hatta yang dinilai sebagai lelaki yang bertanggung jawab
"H-hamil? K-kapan aku menghamili kamu?"
Orang tua Linda tidak terima dan meminta Hatta untuk segera menikahi Linda
Hatta menggelengkan kepalanya dan langsung menarik kembali tangan Sulfi
Marshall yang sudah tidak tahan dengan tingkah laku ponakannya langsung melayangkan pukulannya
BUGH
BUGH
BUGH!
"Sudah aku bilang jangan ganggu calon istriku!"
Marshall langsung menggandeng tangan Sulfi untuk duduk di hadapan Pak penghulu
"Nikahkan kami berdua, aku tidak ingin lelaki itu mengganggu calon istriku" ucap Marshall sambil menjabat tangan Pak penghulu
Marshall menggenggam erat tangan Sulfi agar tidak kemana-mana
Saya terima nikah dan kawinnya Sulfi Handayani binti Alm Sumargo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai
"Bagaimana para saksi?"
SAH!
Kemudian Nenek Kedasih memberi selamat kepada Marshall dan Sulfi
"Lekaslah menikah dan ini hadiah dari aku" ucap Marshall sambil memberikan sebuah cek kepada Hatta
Marshall meminta maaf kepada para tamu yang hadir dan ia juga meminta maaf kepada keluarga besarnya karena sudah menganggu pernikahan Hatta dan Linda
Setelah itu Ia menggandeng tangan istrinya dan mengajaknya untuk pulang ke rumah nenek Kedasih
Sesampainya di rumah, Sulfi langsung mengajak Marshall masuk ke dalam kamarnya
"Om bisa jelaskan semuanya? Apa maksud Om Marshall mengajak ku menikah? Aku masih kelas tiga SMA, Om!!" Sulfi tidak habis dengan pikiran Marshall yang mengajaknya menikah
Sulfi menangis sesenggukan dan ia takut jika nanti dikeluarkan dari sekolah dan semua temannya pasti menganggap kalau Sulfi hamil duluan
Marshall mendekati Sulfi yang sedang menangis dan ia mencoba menenangkannya
"Maafkan aku, Aku janji akan merahasiakan pernikahan kita sampai kamu lulus" ucap Marshall
Marshall juga akan menunda pesta pernikahannya sampai Sulfi lulus SMA
"O-om, tapi aku masih belum bisa membuka hati untuk Om. Hatiku saja masih sakit karena perbuatan Hatta" ucap Sulfi
Marshall tersenyum dan ia mengatakan kalau Sulfi pasti akan jatuh cinta dengannya
"Ayo kita keluar untuk meminta restu kepada Nenek Kedasih" ajak Marshall
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia langsung bangkit dari duduknya
Mereka berdua keluar dari kamar dan langsung menghampiri nenek Kedasih yang sedang menunggu mereka berdua
Marshall langsung duduk bersimpuh dan ia meminta nenek untuk memberikan restu
"Nenek do'akan semoga kalian Samawa, jaga dan bahagiakan Sulfi" ucap Nenek Kedasih
Nenek Kedasih juga meminta Marshall untuk membiarkan Sulfi melanjutkan sekolahnya
Setelah itu gantian Sulfi yang duduk bersimpuh di hadapan nenek Kedasih
"Akhirnya do'a nenek terkabul dan semoga pernikahan kamu awet sampai kakek nenek. Lupakan Hatta dan sekarang kamu sudah menjadi istri Marshall"
Sulfi menganggukkan kepalanya dan setelah itu Marshall meminta ijin kepada nenek untuk membawa istrinya untuk tidur di hotel
Marshall juga sekalian pamit kepada nenek untuk pulang ke kota S
Nenek Kedasih langsung memberikannya ijin untuk membawa Sulfi yang sudah resmi menjadi istri dari Marshall
Mereka berdua langsung keluar dari rumah dan tidak lupa Marshall mengambil koper milik istrinya
Marshall melajukan mobilnya menuju ke hotel yang ada di kota Y
Mereka berdua masih berpakaian layaknya pengantin baru
"Tidurlah kalau mengantuk atau kamu lapar?" Tanya Marshall
Sulfi menggelengkan kepalanya dan ia mengambil air putih untuk segera ia minum