Lu Nana adalah Gadis tomboy yang terkenal di kampusnya.
karena orangnya ceria dan suka mengikuti bermacam kegiatan olah raga dan seni.
Jadi dia memiliki banyak teman.
Tapi ketika temannya mengerjai Jam bekernya dengan mempercepat waktu, jadi dia kira sudah terlambat ke kampus.
Dengan tergesa - gesa dia menyebrang tanpa memperhatikan, akhirnya terjadilah kecelakaan.
Tapi akibat dari itu jiwanya berpindah ke zaman kuno, ketubuh Selir yang di asingkan, kelaparan dan sendirian. selir yang pendiam dan mudah di tindas, karena kecantikannya yang membuat banyak wanita lain Iri. menggunakan trik untuk menjatuhkannya. Dia hanya diam.
Tpi sekarang jangan harap, dia sudah mati saya penggantinya tuk balas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 17 Penasaran
"Apakah sudah selesai?"
"Belum yang mulia, saat ini Selir Nana sedang terluka Yang Mulia."
"Terluka! Terluka kenapa?"
"Tadi saya sempat kehilangan jejak ketika mengikutinya di hutan terlarang, tapi suara auman macan membuat saya bisa menemukannya kembali. Saat saya datang dia berkelahi dengan macan kumbang Yang Mulia."
"Kenapa kau tidak membantunya dan melindunginya?!" Pria itu terlihat terkejut dan kuatir.
"Saat saya mendekat, macan tersebut sudah mati Yang Mulia, dan berada di atas tubuh Selir. Sehingga saya tidak berani mendekat, karena takut ketahuan." Dia menjelaskan dengan berlutut dengan sebelah kakinya dan menundukkan kepalanya tidak berani melihat tuannya
"Apakah lukanya sangat parah?" Tanya kuatir
"Selir terluka di bagian bahu sebelah kiri dan lengannya, tapi saya melihat dia sudah mengobatinya di tepi sungai di dalam hutan terlarang Yang Mulia. Dia.. Dia menjahit lukanya seperti pakaian." ucap pengawal rahasia tersebut sambil menunduk membayangkan sakitnya kulit saat di jahit. Selir memang sungguh luar biasa. Dia akan menjadi idolaku di masa depan. Ucap pengawal itu di dalam hatinya.
Sedangkan Putra Mahkota berkecamuk dengan pikirannya, bagaimana dia bisa menahan itu? Siapa sebenarnya Nona dari keluarga Ling ini? Di malam pertama pernikahan aku tidak mendatanginya, karena saat itu aku menikahi selir lain.
Aku juga belum pernah melihat wajahnya, kenapa jantungku berdetak saat mendengar cerita tentang dia.
Dia melambaikan tangannya menyuruh pengawal itu pergi. Sementara dia masih terhanyut dalam lamunannya.
Ya, dia belum mengenal siapa dan bagaimana rupa Ling Nana ini. Karena selama tinggal di kediaman Jendral dia jarang bersosialisasi dan terkadang mengikuti sepupunya keperbatasan.
Memang Ling Nana juga ketika memiliki waktu senggang dia akan menggunakan waktunya dengan berlatih. Dan dia tidak mengetahui intrik wanita di dalam Harem atau rumah tangga.
Sehingga selama masuk istana putra mahkota dia gampang di tindas wanita - wanita yang lain. Dia hanya diam saja, karena selama dia hidup di rumah Jendral tidak pernah bertemu dengan wanita yang seperti mereka. Pamanya hanya memiliki satu istri, begitu juga ayahnya hanya memiliki ibunya sehidup semati.
Sehingga dia sangat bingung denga masalah - masalah persaingan dengan perempuan lain untuk mencari perhatian satu laki - laki.
Kalau tidak suka, ya tidak suka, ngapain mencari yang tidak bisa di gapai. Pikirnya, sehingga dia merasa lebih tentram hidup di istana dingin dari pada di istana putra mahkota.
***
Di malam hari, Putra Mahkota penasaran dengan apa yang di katakan oleh pengawalnya jadi dia diam - diam menguntit ke istana dingin.
Dia melihat cahaya di ruang utama. Mereka memakai apa sebagai penerang? Pikir putra mahkota. Dia me dekati ruangan itu.
Dia terpana ketika melihat Ling Nana yang sedang duduk sambil menyeruput tehnya.
Wanita ini? Kenapa aku baru melihat kecantikan yang seperti ini? Aku kemana saja selama ini? Bodohnya aku malah pergi ke selir lain saat malam pertama penikahan kami.
Ini semua atas suruhan Putri Mahkota, hah! Ternyata begitu? Skenario Putri Mahkota menjauhkanku dengan wanita ini. Dia takut tersaingi olehnya.
Hampir saja aku menuruti permintaannya untuk menghukum penggal selir ini. Kecemburuan Putri Mahkota tidak bisa di tolerir lagi. Tapi bagaimana caraku mengeluarkannya dari sini, sementara Harem, permaisuri memberikan kuasa kepada Putri Mahkota.
Hmm, kita tunggu saja hasil dari Jendral Besar, untuk bisa melepaskan dia dari hukuman pengasingan ini.
Dia bersemangat untuk mengeluarkan selirnya tersebut, dengan cara membuktikan ketidak bersalahan, maka pembebasannya akan berjalan lancar, pikir Putra Mahkota
Di katakan dia terluka di bagian kiri, tapi aku tidak bisa melihatnya. Putra mahkota merasa pusing sendiri. Banyak pertanyaan yang timbul di dalam kepalanya.
Memang dia terpana akan kecantikan Selir sampingnya tersebut, sampai dia lupa waktu untuk kembali ke istana timur.