Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.
Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.
Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.
Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.
Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku membencimu!!
Brakk....
"Apa yang kau lakukan??!!!" Geram Jian Ying karena Shun Yuan tiba-tiba membuka pintu kamarnya dengan keras.
Pria itu seperti orang kesetanan dengan wajahnya yang memerah, matanya memicing tajam dengan aslinya yang menyatu.
"Keluar!!" Perintah Shun Yuan pada Shuwen.
"B-baik Kaisar" Tubuh Shuwen sampai bergetar ketakutan.
"Sebenarnya apa maumu!!" Jian Ying berdiri tegak menghadap pada Shun Yuan. Menandakan jika dia tidak takut sama sekali dengan pria itu.
Seenaknya datang ke kamarnya dengan kasar seperti tadi. Menatapnya tajam bahkan mengusir Shuwen. Itu semua tidak akan membuat Jian Ying takut sama sekali.
"Apa mau ku?" Shun Yuan mendekat pada Jian Ying dengan cepat.
Brugh....
"Akhhh..!!" Jian Ying memekik karena tiba-tiba di pundaknya di dorong oleh Shun Yuan sehingga jatuh di ranjangnya.
"Kau mau tau apa mau ku?" Shun Yuan mengungkung Jian Ying di atas ranjang. Dia menyeringai menatap wajah Jian Ying yang berada di bawahnya.
"Jangan gila kau!!" Jian Ying mendorong dada Shun Yuan untuk menyingkirkan pria itu dari atas tubuhnya. Tapi kekuatan Jian Ying tak sebanding dengan tubuh kekar milik suaminya itu.
"Memangnya kenapa kalau aku gila?"
Kini Shun Yuan justru menangkap kedua tangan Jian Ying. Dia menggenggam kedua pergelangan tangan Jian Ying dengan satu tangannya lalu menahannya di atas kepala Jian Ying.
Sekarang posisi Jian Ying benar-benar terjadi di bawah tubuh Shun Yuan.
"Apa bedanya denganmu hah? Kau juga sama gilanya denganku. Dulu kau mengemis cintaku, merendahkan dirimu sendiri demi mendapat perhatianku. Tapi sekarang kau justru mencari perhatian dari pria lain. Kau kembali merendahkan diri dengan membiarkan tubuhmu di sentuh oleh pria lain. Ck, dari dulu kau memang tidak berubah A-Ying!" Sepertinya Shun Yuan memang sudah du butakan dengan rasa cemburunya.
"Jaga ucapanmu!! Mulut kotor mu tidak pantas menghinaku!!"
Betapa sakitnya hati Jian Ying ketika kembali mendapat hinaan seperti itu. Meski hatinya sudah ia kuatkan untuk tidak mempedulikan segala hal menyakitkan dari Shun Yuan, tapi nyatanya hinaan yang keluar dari mulut pria itu tetap saja menyayat hatinya.
"Kenapa hah? Kau tidak suka?" Shun Yuan tersenyum sinis.
"Dimana dia menyentuhmu tadi? Apa di sini?" Shun Yuan mengusap bahu Jian Ying.
"Di sini juga?" Kini tangannya bergerak turun mengusap pinggang Jain Ying dengan lembut.
"Lepaskan bre**sek!!"
"Kenapa lagi? Kau tidak suka ku sentuh sedangkan kau dengan suka rela menyerahkan tubuhmu pada pria lain?"
Kini Jian Ying mengerti sebab kemarahan Shun Yuan. Pasti pria itu marah karena tadi melihatnya di gendong oleh Weisheng. Tapi kenapa harus marah?
"Kalau kau sudah tidak tahan ingin bersama pria lain, setidaknya ingat statusmu!! Jangan kau kotori nama baik Kerajaan Han dengan hal kotor yang kau lakukan!!"
Shun Yuan benar-benar tak terkendalikan lagi. Dia marah karena merasa miliknya di sentuh oleh orang lain.
Mata Jian Ying yang sejak tadi menatap Shun Yuan dengan tajam kini tampak mengkilat karena air mata tang menggenang di sana. Itu jelas membuktikan bahwa ucapan Shun Yuan sudah terlalu dalam menyakitinya.
"Memangnya kenapa hah? Aku memang ingin menyerahkan tubuhku pada pria lain agar kau cepat melepaskan ku!! Aku sudah tidak tahan lagi menjadi Permaisuri dari Kaisar kejam sepertimu!! Ak..mmmbbtt!!"
Shun Yuan lebih dulu membungkam Jian Ying dengan mulutnya. Amarahnya yang sejak tadi terpendam justru semakin di bakar oleh Jian Ying. Tentu saja dia tidak bisa lagi menahannya.
Shun Yuan meraup bibir Jian Ying dengan begitu kasar. Dia benar-benar seperti pria yang kehilangan akalnya karena rasa cemburunya. Mulutnya terus menghina dengan kata-kata menyakitkan tapi hatinya tak rela.
"Lepaashhbbb!!" Jian Ying terus berusaha memberontak untuk melepaskan diri dari Shun Yuan, tapi pria itu justru semakin beringas.
Shun Yuan terus mencium Jian Ying dengan tergesa-gesa. Satu tangannya yang bebas juga mulai bergerilya di seluruh tubuh Jian Ying. Tampaknya dia memang ingin memiliki Jian Ying secara utuh saat ini juga.
"Lepaskan aku Shun Yuan!! Kau sudah gila!!" Jian Ying terus memberontak saat Shun Yuan tengah bermain di lehernya saat ini.
Srett...
Hanfu milik Jian Ying terkoyak begitu saja hingga memperlihatkan bagian atasnya yang putih dan mulus.
"Aku memang sudah gila A-Ying. Semua ini karena dirimu!!"
Umpatan Jian Ying itu bukanlah satu hal yang berarti bagi Shun Yuan. Dia justru semakin terbakar saat ini, apalagi melihat tubuh Jian Ying yang indah. Apa yang ada di depannya itu memanglah miliknya, jadi tak ada salahnya jika dia begitu menginginkan Jian Ying saat ini.
Dia sadar kalau apa yang ia lakukan itu salah. Tapi dia tidak punya cara lain untuk memiliki Jian Ying seutuhnya.
"Jangan sentuh aku!! Pria b***ngsek!!"
"Akhhh!!" Jian Ying memekik dan langsung mengigit bibir bawahnya sendiri saat Shun Yuan meraup buah d*danya yang ranum.
Bukannya menikmati apa yang Shun Yuan lakukan. Tapi Jian Ying justru merasa jijik. Dia tidak ingin di sentuh oleh Shun Yuan apalagi dengan cara seperti itu.
"Aku membencimu Shun Yuan!! Sampai kapanpun aku membencimu!!" Umpat Jian Ying saat Shun Yuan terus menyentuh tubuhnya.
"Bencilah aku sesuka hatimu, tapi aku tidak akan pernah melepaskan mu. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah melepaskan mu!!" Sahut Shun Yuan sebelum dia melakukan penyatuannya dengan Jian Ying untuk pertama kali.
"Akhhh!!" Jian Ying merasa kesakitan saat Shun Yuan memaksa menerobos masuk. Air matanya menjadi saksi bahwa yang di lakukan Shun Yuan itu amat sangat menyakiti jiwa dan raganya.
"Kau menyakitiku Shun Yuan!!" Tatapan penuh kekecewaan dari Jian Ying itu berusaha Shun Yuan abaikan. Dia terus bergerak mencari kepuasan dari tubuh Permaisurinya yang masih suci itu.
Sementara Jian Ying tentu saja terus mengumpat dan mengutuk Shun Yuan meski tubuhnya justru mulai memanas merasakan sesuatu yang mendesak ingin keluar. Sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Hentakan demi hentakan dari Shun Yuan membuat tubuhnya semakin bereaksi dengan aneh. Hingga sebuah gelombang yang tak bisa di tahan lagi mulai meledak dari dalam tubuhnya.
Jian Ying ingin berteriak namun dia mencoba menahannya dengan menggigit bibir bawahnya dengan kuat. Dia tak bisa mengendalikan tubuhnya yang bergetar hebat dan bagian bawahnya berkedut dengan begitu kuat
"Akkhhhhh....!" Teriakan kepuasan itu justru datang dari Shun Yuan.
Pria itu juga langsung lemas dan terjatuh di sisi Jian Ying. Sambil mengatur nafasnya, tangannya bergerak menghapus air mata di ujung mata Jian Ying.
"Maafkan aku karena menyakitimu" Ucap Shun Yuan dengan tulus.
"Aku membencimu" Lirih Jian Ying dengan tatapan kosong ke arah langit-langit.
"Bencilah aku sesuka hatimu. Aku pun akan terus berusaha mendapatkan maaf darimu"
tapi apapun itu, terimakasih untuk cerita yg indah dan sangat sarat makna..
bahagia mmg hrs diciptakan bukan diangankan saja
kayaknya bakal mirip bara bere nggak ya...???
hayo Lo... bakal dihajar lagi nggak tuh...udah hamilin anak kesayangannya...